Peran orangtua sangat vital supaya obesitas dalam anak tak berlanjut hingga remaja atau dewasa. Dokter seorang ahli gizi klinik berdasarkan Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Elia Indrianingsih berkata, dalam anak-anak tentu nir dilakukan diet ketat mirip yang orang dewasa.
"Anak-anak itu kan sedang tumbuh, jadi jangan diet ketat. Kita menganalisa dulu asupan makannya selama ini mirip apa," istilah Elia di Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Elia mengungkapkan, poly anak menjadi obesitas lantaran asupan sehari-harinya melebihi kebutuhan. Akibatnya anak kelebihan energi yang ditimbun dalam bentuk lemak. Ketika anak kurang berkiprah aktif, mirip lebih suka duduk main game, energi dalam tubuh pun nir terpakai. Akhirnya terjadi penumpukan lemak berlebih dan kenaikan berat badan nir sesuai usianya.
Kelebihan asupan makanan itu umumnya berasal berdasarkan makanan camilan atau minuman elok. Elia berkata, istiadat makan camilan nir sehat itu lah yang perlu dikurangi oleh anak.
"Kita kurangi asupan makan 500 kalori berdasarkan kebutuhan sehari-hari. Dikuranginya bukan berdasarkan makanan utamanya. Tapi berdasarkan camilannya, contohnya kurangi minum teh bungkus, biskuit, donat," jelas Elia.
Dengan mengurangi camilan nir sehat secara perlahan, hasilnya pun sudah sanggup terlihat dalam waktu satu atau dua bulan. Selain itu, anak-anak pula didorong untuk poly makan sayur dan buah-buahan, dan berkiprah lebih aktif.
No comments:
Post a Comment