Wednesday, July 15, 2020

La Nyalla dan Enam Cacat Politik Partai Gerindra

Kancah politik nasional dalam pilkada serentak 2018 dan pilpres 2019 semakin membara. Drama politik dalam negeri tak pernah sepi dari polemik seasoned dan kontra sejumlah politisi nasional. Perlahan tetapi pasti, rakyat mulai hanyut terbawa arus ?Debat kusir? Para politisi.

Salah satu parpol yang diduga kuat sedang memainkan intrik dan siasat politik adalah Gerindra. Rakyat jadi semakin tahu ?Sepak-terjang? Manuver politik partai Gerindra. Bisa jadi, sebagian rakyat tidak percaya lagi dengan sejumlah politisi partai Gerindra. Bercermin dari ?Celotehan? Kasus mahar politik La Nyala Mattalitti, ternyata partai Gerindra memiliki enam cacat politik.

Enam cacat politik partai Gerindra ini diprediksi bisa berdampak kepada rakyat akan menolak mendukung calon-calon pemimpin daerah yang diusung partai Gerindra dalam pilkada 2018 maupun pilpres 2019. Adapun ke enam cacat politik partai Gerindra itu ialah :

1. Mantan Ketua Kadin Jawa Timur, Ir. La Nyalla Mattalitti Mahmud mengaku dimintai uang saksi sebesar Rp40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto. Uang itu, Menurut La Nyalla, untuk mengeluarkan rekomendasi kepada dirinya, terkait pencalonannya sebagai gubernur di Pilgub Jawa Timur 2018. "Saya dimintai uang saksi Rp40 miliar, disuruh diserahkan sebelum tanggal 20 Desember. Kalau tidak bisa, saya tidak akan direkomendasikan," katanya saat menggelar konferensi pers di Restoran Mbok Berek Jalan. Prof DR Soepomo, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (eleven/1/2018).

2. Wakil Ketua DPR Fadli Zon membela ?Mati-matian? Ketua DPR RI Setya Novanto yang disebut Menteri ESDM Sudirman Said mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak PT Freeport.

Three. Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto mendukung Sandiaga Uno dalam di Pilgub DKI 2017. Dukungan Itu disampaikan Prabowo dalam video yang diunggah di akun Instagram terverifikasi milik Sandiaga Uno, @sandiuno (16/08/2016). Dalam video selama forty five detik itu, Prabowo menyebut para kadernya antek asing bila tidak mendukung Sandiaga. "Yang tidak dukung Sandiaga Uno, antek asing," tegas Prabowo.

4. Mendagri Cahyo Kumolo menyayangkan doa kader parpol Gerindra, DPR RI, Muhammad Syafi’i saat sidang Paripurna tahunan & RUU RAPBN Tahun Anggaran 2017, Selasa (16/8/2016). Kumolo mengatakan, sangat disayangkan kalau doa kepada Tuhan diputarbalikan. Adapun bunyi doa itu diantaranya ialah “Jauhkan kami dari pemimpin yang khianat yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong dan kekuasaan yang bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat,”.

5. Mendikbud kabinet kerja I Jokowi-JK, yang sekarang menjadi gubernur DKI Jakarta 2017-2022, Anies Baswedan meminta maaf kepada Prabowo Subianto. Permohonan maaf itu berkaitan dengan ketika Anies menyebutkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden 2014 yaitu Prabowo-Hatta didukung mafia. Pernyataan itu dilontarkan Anies pada masa kampanye pemilihan umum tahun 2014 yang ketika itu Anies menjadi juru bicara Jokowi-Jk di Pilpres 2014.

6. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-72, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak ikut upacara di Istana Negara dan memilih untuk merayakannya di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta Pusat. "Benar pak Prabowo hadir disini memenuhi undangan dari Universitas Bung Karno dalam rangka memperingati detik-detik proklamasi," kata Ferry Juliantono Wakil Ketua Umum DPP Gerindra.

Nah sekarang Anda sudah tahu khan, sikap dan perilaku politik parpol Gerindra. Sekarang pilihan di tangan Anda. Apakah Anda akan mendukung atau menolak partai Gerindra dalam Pilkada 2018 dan Pilpres 2019? Semua terserah Anda. [ Wawan Kuswandi ]

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

Indocomm.blogspot.com

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

No comments:

Post a Comment