Saturday, July 11, 2020

Kecelakaan Maut Tanjakan Emen, Refleksi Bobroknya Mentalitas Pengendara

Sebanyak 27 orang meninggal dunia dan 18 lainnya luka dalam sebuah peristiwa kecelakaan maut yang menimpa bus pariwisata Premium Passion (F 7959 AA) di Tanjakan Emen, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Ahad (10/2/2018), sekitar pukul 17.00 WIB.

Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Prahoro Tri Wahyono mengatakan bahwa menurut keterangan sopir bernama Amirudin, mobil mengalami kendala rem blong. Seiring pengakuan sopir, Polda Jabar memanggil manajemen bus Premium Passion yang berkantor di kota Bogor.

Kecelakaan maut di tanjakan Emen, Subang ini, menjadi momentum berharga bagi para pengendara untuk melakukan refleksi diri atas kebobrokan mentalitas mereka dalam mengendarai kendaraan di jalan raya.

BACA JUGA: Mau Tahu Masa Depan Ahok Usai Keluar Dari Penjara? Baca Buku ini

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) tertinggi di dunia. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2017 yang sudah mencapai sekitar 261 juta jiwa lebih, punya andil besar dalam meningkatkan pertumbuhan kendaraan bermotor di jalan raya hingga mencapai 121,39 juta unit. Sedangkan angka lakalantas di Indonesia, saat ini, sudah memasuki angka one zero five.374 kasus. Menurut facts PT Jasa Raharja, dalam lima tahun terakhir ini, mereka telah menyalurkan santunan kepada korban lakalantas hingga mencapai Rp 6,6 triliun atau sekitar Rp1,4 triliun setiap tahun.

Setiap hari, kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan raya. Penyebab kecelakaan memang  bervariasi. Namun, secara umum faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, lebih banyak didominasi oleh bobroknya mentalitas pengendara di Jalanan. Sebagian besar para pengendara sangat tidak disiplin, terutama dalam mematuhi aturan lalu lintas.

Data Kepolisian Republik Indonesia menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2015 jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 31.234 jiwa. World Health Organization (WHO) PBB memprediksi bahwa pada tahun  2030,  kecelakaan lalu lintas bisa menjadi penyebab kematian manusia terbesar nomor lima di dunia.

Sesungguhnya, mentalitas bobrok bukan hanya milik pengendara, tetapi juga para pengusaha angkutan umum yang tidak memberikan perhatian khusus terhadap keselamatan penumpang.  Di sisi lain, Kendaraan umum yang tidak layak pakai juga menjadi salah satu faktor penyumbang tingginya lakalantas. Penempatan rambu-rambu lalu lintas yang tidak proporsional juga banyak memicu terjadinya lakalantas.

Piagam Decade of Action for Road Safety yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Tahun 2010 lalu, secara umum menyebutkan bahwa setiap negara wajib menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakatnya saat berlalu lintas. Dalam piagam itu,  PBB juga menetapkan, tahun 2011 sampai tahun 2020 sebagai Tahun Aksi Keselamatan Berlalu Lintas. Tujuan dari  piagam itu ialah untuk menurunkan angka lakalantas di dunia hingga 50 persen.

Indonesia sendiri sudah  mulai menerapkan keamanan dan kenyamanan angkutan umum sebagai alat transportasi massal. Hal ini sesuai dengan Pasal 203 UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan  yang berbunyi “Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminya keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan”

Lantas pertanyaannya ialah apakah tanggung jawab pemerintah terhadap keamanan, keselamatan dan kenyamanan masyarakat pengguna transportasi massal sudah berjalan maksimal? Mari kita renungkan bersama.

Sehebat apa pun transportasi massal di Indonesia dan seketat apa pun regulasi lalu lintas dibuat, kalau mentalitas para pengendara dan pengusaha angkutan umum sudah bobrok, maka tidak ada jaminan bagi  masyarakat pengguna angkutan umum akan merasa nyaman dan aman.

Oleh karena itulah, untuk menekan angka lakalantas ini, pihak Polantas harus bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk segera menerapkan manajemen keselamatan berkendara dan manajemen perilaku disiplin di jalan raya kepada semua pengendara dan pengusaha angkutan umum. [ Wawan Kuswandi ]

Sumber Video: VisualTV Live dipublikasikan 10 Februari 2018.

www.facebook.com/INDONESIAComment/

Plus.Google.Com/ INDONESIAComment

Indocomm.Blogspot.Com

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

No comments:

Post a Comment