Saturday, July 18, 2020

Agama Tutur

Daya kritis dan pengetahuan agama orang Indonesia, terutama kaum muslim sangat lemah dan kropos,  bahkan terbilang tidak cerdas. Mengapa ini bisa terjadi? Pertanyaan ini wajib kita renungkan bersama.

Apa itu agama tutur? Agama tutur adalah panduan cara bersikap dan berperilaku yang dilakukan seseorang atau sekelompok masyarakat, setelah mereka mendapat ajaran dari sejumlah tokoh agama melalui tutur kata alias lisan.

Penganut agama di Indonesia sangat beragam. Setiap warga negara Indonesia berhak memilih agama yang diyakininya dan dijamin oleh Undang-Undang (UU).  Umumnya, semua agama, baik di dunia maupun di Indonesia,  mengajarkan kebaikan berdasarkan petunjuk Tuhan melalui kitab suci dan hadist nabi.

Kalau setiap agama mengajarkan kebaikan, lantas mengapa di Indonesia  sering terjadi konflik berbau agama? Bahkan, ada salah satu agama di Indonesia dicap sebagai agama radikal yang terus-menerus merusak sendi-sendi perdamaian antarumat beragama? Bukankah ini bertentangan dengan ajaran agama? Mengapa ini bisa terjadi? Pertanyaan kritis ini cukup menguras pikiran saya untuk mencari jawabannya.

Konflik berbau agama di Indonesia terjadi karena sebagian besar masyarakat, terutama kaum muslim, dalam mempelajari agama hanya mendengarkan omongan atau  tutur kata seorang tokoh agama. Sebenarnya,  setiap pernyataan seorang tokoh agama, wajib kita kritisi. Namun faktanya, khususnya kaum muslim, mereka sangat malas dan tidak mau mendalami agama melalui kitab suci (Al Qur’an) dan membaca berbagai buku tentang ajaran agama islam.

Akibatnya, daya kritis dan pengetahuan agama islam kaum muslim  Indonesia sangat lemah,  bahkan terbilang tidak cerdas. Mereka lebih percaya kepada tutur kata tokoh agama, dibandingkan dengan banyak membaca buku-buku agama dan mendalami ayat-ayat yang ada di dalam kitab suci. Efek yang terjadi adalah kaum muslim di Indonesia seringkali  meyakini sejumlah mitos dan kebudayaan sebagai ajaran agama.

Yang lebih mengerikan lagi ialah banyak ‘penjahat’ yang berkedok tokoh agama memanipulasi tafsir ayat-ayat yang ada di dalam kitab suci  untuk kepentingan pribadinya atau kelompoknya. Disinilah terjadi penyesatan. Fakta yang lebih mengenaskan lagi ialah sebagian besar umat muslim di Indonesia, umumnya langsung percaya dengan tutur kata seorang tokoh agama tanpa mau mengkritisinya. Semoga kaum muslim  menyadari hal ini. Aamiin….Wassalam.[ Wawan Kuswandi ]

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

Indocomm.blogspot.com

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

No comments:

Post a Comment