Showing posts with label Wawan Kuswandi. Show all posts
Showing posts with label Wawan Kuswandi. Show all posts

Monday, June 8, 2020

Islam ‘Rahmatan Lil Alamin’ [ Merespon Pernyataan Gus Nadir Tentang ‘Islam Wasathiyah itu Moderat’ ]

Pernyataan Nadirsyah Hosen atau biasa disapa Gus Nadir tentang ‘ Islam Wasathiyah itu Modera t’ yang dimuat media online Gatra.com (27 Mei 2019 - Baca: https://www.gatra.com/detail/news/418616/lifestyle/nadirsyah-hosen-islam-wasathiyah-itu-moderat-tanpa-kehilangan-prinsip) sangat menarik sekaligus menohok kelompok Islam radikal yang saat ini sedang bertebaran di sejumlah negara di Timur Tengah dan juga sedang terjadi di Indonesia.

Dalam pandangan saya, pernyataan itu merupakan respon Gus Nadir terhadap terjadinya kekisruhan politik di Indonesia yang mengatasnamakan Islam. Dosen di fakultas hukum Monash University Australia ini menegaskan, Islam Wasathiyah sebagai Islam moderat bisa menjadi pedoman bagi muslim Indonesia dan dunia agar terhindar dari kekisruhan politik yang selalu membawa-bawa Islam.

Menurut Gus Nadir yang juga Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Australia dan Selandia baru ini, Islam Wasathiyah menjadikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Rahmat Islam itu berlaku bagi seluruh umat manusia sekaligus binatang.

Saya sependapat dengan Gus Nadir. Saya meyakini bahwa semua agama, termasuk Islam pasti mengajarkan kebaikan kepada penganutnya. Sejak puluhan tahun lalu, agama sudah menjadi panduan hidup bagi rakyat Indonesia yang tertuang dalam sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

Terjadinya kekisruhan politik yang menyeret Islam di negeri Garuda ini, semakin mencerminkan bahwa sebagian umat muslim Indonesia tidak mampu memahami Islam sebagai ‘Rahmatan Lil Alamin’, khususnya dalam konteks sosial atau kemanusiaan. Akibatnya, umat muslim gampang dibodohi oleh siapa saja, termasuk oleh para tokoh agamanya sendiri.

Dalam pandangan saya, Islam adalah ajaran cara berkehidupan yang menyejukan bagi umat muslim dan seluruh makhluk hidup di jagat raya. Jadi, ketika umat muslim melebur dalam kehidupan sosial, maka ajaran Islam otomatis akan mengalir mengikuti pergaulan sosial yang tentunya disesuaikan dengan nilai-nilai ajaran agama secara umum yang bersifat universal.

Namun faktanya, akhir-akhir ini sebagian umat muslim di Indonesia merasa bahwa merekalah pemegang peran utama dalam kehidupan sosial, termasuk dalam ranah politik. Islam dinilai oleh mereka sebagai agama mayoritas sehingga muncul tindakan anarkisme melalui aksi massa dengan mengatasnamakan Islam.

Setahu saya (maaf kalau salah), tidak ada satu ayatpun dalam Al Qur’an yang menyebutkan bahwa Islam sebagai agama mayoritas dibandingkan dengan agama lain. Dari sini saja terlihat bahwa sebagian umat muslim di Indonesia sudah ‘mengkhianati’ ajaran Islam. Islam oleh sebagian umat muslim dipaksa untuk merusak ranah kemanusiaan dan politik dalam tatanan kehidupan sosial.

Nilai-nilai suci ajaran Islam dicemarkan secara transparan oleh sebagian umat muslim. Kalau semua masalah tata kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia terus-menerus dipaksa untuk ‘berislam ria’, maka lambat laun Pancasila akan musnah.

Saya menduga, sebagian umat muslim Indonesia memang benar-benar tidak memahami Islam dalam konteks sosial. Hampir semua problem sosial terus disudutkan kepada persoalan aqidah Islam. Padahal sesungguhnya, persoalan aqidah merupakan proses komunikasi spiritual antara manusia dengan Tuhan. Aqidah bukanlah ranah publik yang harus digembar-gemborkan oleh sebagian umat muslim yang berpikir kerdil terhadap ajaran Islam. Akibatnya, wajah sebagian kaum muslim Indonesia begitu mengerikan bagi kalangan nonmuslim yang pada akhirnya berujung dengan munculnya sebutan kafir, haram, anti Islam dan komunis.

Perspektif keislaman sebagian umat muslim Indonesia dalam pergaulan sosial sangat rendah dan sungguh tidak cerdas. Sekali lagi saya ingin menegaskan bahwa sebagian umat muslim Indonesia benar-benar tidak mampu menerjemahkan Islam sebagai agama ‘Rahmatan Lil’ Alamin’.

Akhirnya, saya sangat setuju dengan Gus Nadir bahwa sudah saatnya bangsa ini menjadikan Islam Wasathiyah sebagai pedoman bagi kehidupan umat muslim di Indonesia yang tujuannya untuk menjaga kedamaian antarsesama penganut agama, sekaligus sebagai sarana penyejuk bagi seluruh makhluk hidup di alam semesta tanpa kecuali. Wassalam…

Salam seruput kopi angetnya bro... [ Wawan Kuswandi ]

Keterangan Foto:Foto (kiri-kanan) Nadirsyah Hosen, dosen di fakultas hukum Monash University Australia dan Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Australia dan Selandia. Wawan Kuswandi, pemerhati komunikasi massa dan mantan editor Newsnet Asia (NNA) Jepang.(foto:ist)

LIHAT JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

@wawan_kuswandi

#INDONESIAComment

@wawankuswandi

@indonesiacommentofficial

ICTV YouTube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

Deenwawan.photogallery.com

Sunday, June 7, 2020

ICTV: Air Sungai Cisadane Desa Tamansari Bogor Bikin Wajah Bercahaya

https://www.youtube.com/watch?v=y_Fxr20p6qM

Liputan on the spot ICTV bersama Wawan Kuswandi

Selamat menyaksikan …

Air sungai Cisadane di Kampung Sanapati, Desa Tamansari, Rumpin, Bogor, Jawa Barat, konon katanya bila digunakan untuk cuci muka berkhasiat menyegarkan seluruh tubuh, membersihkan wajah dari berbagai kotoran dan penyakit di wajah serta membuat wajah bercahaya. Anda boleh percaya, boleh juga tidak. Saksikan liputannya dalam video di atas. Terima kasih.

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

Kontak ICTV: 081289349614

Friday, June 5, 2020

Quovadis Agama

Klik judul ini: Quovadis Agama

Ada apa dengan Sujiwo Tejo? Simak yuk?.

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Id

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Ist

Wujud Islam ‘Rahmatan Lil Alamin’ [Gus Nadir: Islam Wasathiyah]

Klik Judul Ini : Wujud Islam ‘Rahmatan Lil Alamin’ [Gus Nadir: Islam Wasathiyah]

LIHAT JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Foto: Ist

Wednesday, June 3, 2020

ICTV: Berkunjung ke Kantor Staf Presiden (KSP) RI di Bina Graha

Klik Link ini:https://www.youtube.com/watch?v=z6YABPn_XUc

ICTV: Mau tau Kantor Staf Presiden (KSP) Jokowi di Bina Graha? Yuk liat liputannya…

Selamat menyaksikan, terima kasih?

Liputan on the spot ICTV bersama Wawan Kuswandi

Kontak ICTV: 081289349614

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identification

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

ICTV: Liputan Tanpa Judul

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Id

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Ist

Tuesday, June 2, 2020

Wawan Kuswandi: Presiden Jokowi Wajib Wujudkan Hari Pers Pancasila

Lihat:http://www.wartaonline.net/wawan-kuswandi-presiden-jokowi-wajib-wujudkan-hari-pers-pancasila/

Pers Indonesia dalam menjalankan fungsinya harus tetap mengacu kepada nilai-nilai Pancasila. Untuk itulah, Pemerintah dan negara, dalam hal ini Presiden Joko Widodo segera merealisasikan hari Pers Pancasila bagi segenap insan pers nasional.

Belum lama ini redaksi indocomm.Blogspot.Com mewawancarai Ketua Divisi Bidang Pengembangan Profesi Jurnalis, Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi (PJI-Demokrasi) Wawan Kuswandi usai bertemu dengan salah satu staf presiden di Kantor Staf Presiden (KSP) di Bina Graha, Jakarta. Berikut petikan wawancaranya.

Apa yang dimaksud dengan Pers Pancasila?

Pers Pancasila merupakan perwujudan penyampaian informasi atau pemberitaan yang mengandung nilai-nilai Pancasila kepada publik dari semua media massa. Dalam setiap menjalankan fungsinya pers Indonesia wajib menguatkan dan menebarkan lima sila dasar Pancasila.

Apa manfaat hari Pers Pancasila buat rakyat Indonesia?

Dengan adanya hari Pers Pancasila, maka Pers diingatkan untuk tetap menguatkan dan menebarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila di setiap pemberitaannya. Bagi rakyat, keberadaan pers Pancasila akan memberikan edukasi tentang kebangsaan dan kecintaan mereka terhadap tanah air, sehingga rakyat terhindar dari berita-berita hoaks yang bersifat mengadu domba antar anak bangsa.

Apa kepentingan negara dengan Pers Pancasila ini?

Negara dan Pemerintahan yang dipimpin oleh Jokowi dan Kiai Ma?Ruf Amin harus berani dan tegas untuk menyuarakan agar pers nasional wajib menjaga dan menguatkan nilai-nilai Pancasila. Apabila ada Pers yang melecehkan dan merusak nilai-nilai Pancasila, maka negara harus bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku.

Peran parlemen terhadap Pers Pancasila?

Wakil rakyat yang ada di DPR RI dan DPRD Tingkat I/II bersama-sama dengan Pemerintah harus menjadi companion pers nasional. Anggota parlemen wajib mengingatkan insan media agar jangan lalai dalam menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pemberitaannya.

Bagaimana dengan dunia pendidikan nasional, terkait dengan Pers Pancasila?

Semua lembaga pendidikan dari mulai PAUD hingga perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta mereka harus ikut andil dan mendukung keberadaan pers yang membawa nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya pers Pancasila diharapkan anak-anak didik bangsa atau generasi penerus akan dengan cepat mencintai budaya literasi (media mainstream dan media on-line) maupun budaya visualisasi (Televisi dan teknologi digital) yang tentunya berisi muatan-muatan nilai pancasila dalam setiap pemberitaannya. (pink)

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Ist

Aksi Demo Mengatasnamakan Agama, Tidak Perlu!

Klik link ini: https://www.youtube.com/watch?v=EGe3ruaI2GY&t=313s

Aksi demo mengatasnamakan agama sudah tidak perlu lagi. Yuk saksikan liputannya, (jangan lupa subscribe, share, like and comment yaaa) terima kasih.

Liputan on the spot ICTV bersama Wawan Kuswandi

Kontak ICTV: 081289349614

LIHAT JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Foto:Ist

Sunday, May 31, 2020

ICTV: Ngopi Sambil Silaturahim, Asyik Lho...!

Klik link ini:https://www.youtube.com/watch?v=B5f2ns8oY-Y

Yuk silaturahim sambil ngopi di mall?Tq sobat

Kontak ICTV: 081289349614

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Id

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Ist

Wednesday, May 13, 2020

Anies Baswedan Arogan, DPRD DKI Jakarta Tumpul? [Penggusuran Sunter]

Sayangnya, sejumlah politisi yang duduk nyaman di DPRD DKI Jakarta semakin tumpul dalam menyoroti kinerja Anies. Lantas kapan Jakarta akan terselamatkan dari ?Kehancuran? Yang terus-menerus menggerogoti intellectual dan ethical warganya, sekaligus lingkungan hidupnya?

Salah satu contoh teranyar dari kelakuan arogansi Anies ialah ketika puluhan warga korban penggusuran di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, meminta Anies Baswedan untuk menepati janji kampanyenya saat di Pilkada DKI Jakarta yaitu tidak melakukan penggusuran. Faktanya, Anies melanggar janjinya. Bahkan, Anies menolak mengomentari penggusuran itu. Justru Anies ?Cuci tangan? Dengan menyerahkan kasus penggusuran itu ke Wali Kota Jakarta Utara Sigit Witjatmoko. "Tanya ke Wali Kota Jakarta Utara saja ya," ucap Anies sambil tersenyum sinis di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa (19/11/2019) lalu.

Anies Baswedan Cuek

Sebelumnya, kecaman dan kritik keras kepada Anies Baswedan juga datang dari William Aditya Sarana dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI. William menuding adanya dugaan kejanggalan rancangan KUA-PPAS di RAPBD DKI Jakarta 2020. Lagi-lagi Anies cuek dan kerapkali menampilkan sosok dirinya sebagai pemimpin yang arogan dan otoriter. Anies selalu merasa dirinya sudah paling benar dalam menjalankan berbagai kebijakan.

Di sisi lain, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi juga pernah mendesak Anies Baswedan untuk memecat jajaran stafnya di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tidak mampu menyusun anggaran dan bekerja dengan baik. "Lebih tegaslah Pak Gubernur, SKPD yang tidak mampu bekerja copot saja," ucap Prasetyo di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019) lalu.

Anies Baswedan Superior

Lagi-lagi Anies menunjukkan sikap superior. Dia tidak merespon dengan cepat desakan Ketua DPRD DKI itu. Anies mungkin justru menilai desakan Ketua DPRD DKI itu sangat tidak penting dan tidak perlu ditanggapi serius.

Sejumlah ormas berbasis agama, mahasiswa serta Komnas HAM juga diam dalam melihat kelakuan Anies. Cepat atau lambat, situasi ini tentu akan membuat kota Jakarta berada dalam ?Darurat kebijakan?. Tak ada lagi yang bisa dibanggakan dari Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia.

Penghuni Jakarta juga terus mengalami tekanan, terutama dalam bentuk penggusuran lahan yang terintegrasi, banjir, kemacetan, polusi udara, premanisme dan keruwetan lingkungan pusat perbelanjaan seperti pasar Tanah Abang, kampung kumuh serta tumpukan sampah di sejumlah sungai di Jakarta, seperti Sungai Ciliwung.

Negara dalam hal ini Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga belum bergerak cepat untuk menelusuri secara mendalam atas kebijakan yang diambil Anies Baswedan. Entah apa yang menjadi bahan pertimbangan Mendagri sehingga begitu lambat dalam menanggapi keluhan warga Jakarta dan merespon kecaman netizen kepada Anies Baswedan di sosial media. Kini, Jakarta tinggal menunggu kematian tragis di tangan seorang gubernur arogan. Semoga saja ini tidak terjadi.

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Id

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

THE WAWAN KUSWANDI FORUM

#INDONESIAComment

Foto: Ist

Ayah Sang Pejuang Sejati [KISAH NYATA-MENGHARUKAN]

Aku tak bisa membayangkan bagaimana rasanya kehidupan masa kecil ayahku yang ketika masih berumur enam tahun sudah ditinggal pergi oleh ayahnya untuk selamanya. Ibu (nenekku) ayahku hanyalah seorang buruh di bagian dapur pada sebuah kantor milik pengusaha China. Ayahku adalah anak satu-satunya dari nenek dan kakekku. Sepanjang perjalanan waktu, hingga aku menikah, ayahku tak pernah bercerita tentang masa kecilnya. Padahal, nenekku beberapa kali pernah bercerita kepadaku tentang kisah kecil ayahku.

Kata nenekku, ayahku tidak pernah merasakan nikmatnya masa kecil seperti anak-anak lain, misalnya bermain dan jajan di sekolah. Sejak usia 7 tahun, ayahku sudah berjualan kue buatan ibunya dengan cara berkeliling ke kampung-kampung. Nenekku bilang, ayahku termasuk anak yang rajin ke sekolah dan nyaris tidak pernah bolos, kecuali ketika ibunya sudah benar-benar tidak memiliki beras untuk makan, maka ayahku bolos untuk berjualan kue seharian.

Uang yang didapat dari hasil jualan kue ayahku dipakai untuk membeli beras. Terkadang, ayahku berjualan kue sambil berangkat menuju sekolah. Perjalanan dari rumah ke sekolah yang jaraknya kurang lebih lima kilometer, ditempuh ayahku dengan berjalan kaki, pulang dan pergi. Sekolah ayahku berada di pinggiran Kota Kuningan, dekat Gunung Ciremai, Jawa Barat. Nenekku bilang, ayahku termasuk murid yang pandai dan suka menolong teman-temannya yang kesulitan mengerjakan PR sekolah.

Ayahku tumbuh tanpa bapak dan berjuang bersama ibunya membiayai hidup mereka sehari-hari. Sejak masuk SMP, ayahku ditinggal ibunya merantau. Ayahku dititipkan di rumah bibinya yang tinggal dekat dengan rumah nenekku di lereng kaki Gunung Ciremai, Jawa Barat. Dari hari ke hari ayahku berjuang tanpa kedua orang tuanya sambil berjualan kue buatan bibinya. Semua biaya sekolah ayahku sampai lulus SMA berasal dari hasil jualan kue dibantu bibinya.

Sekitar eleven tahun kemudian, ibu dari ayahku pulang ke rumah bibi dengan diantar oleh dua orang tak dikenal. Sayangnya, kondisi kejiwaan ibu ayahku dalam keadaan tertekan (strain). Entah apa penyebabnya. Perjuangan ayahku semakin berat. Kini, ayahku bukan hanya berjualan kue, tetapi juga harus mengurus ibunya dan membantu bibinya. Akhirnya, rumah ibu ayahku dijual untuk membiayai pengobatan ibunya.

Ayahku tetap tegar, sabar serta telaten dalam mengurus ibunya. Ayahku terus berjuang mengarungi hidupnya yang berat sambil mencoba melamar pekerjaan kesana-kemari melalui iklan di koran.Tuhan Maha Tahu dan Maha Besar, akhirnya ayahku diterima di sebuah perusahaan ekspedisi, tetapi lokasi kantornya berada di Jakarta. Tanpa pikir panjang, ayahku menerima pekerjaan itu.

Dengan berat hati, ayahku memohon izin kepada bibinya untuk menjaga ibunya selama dia bekerja di Jakarta dan berjanji mengirimkan uang untuk kebutuhan hidup bibinya dan biaya berobat ibunya. Sekitar dua tahun waktu berlalu, ayahku pulang kampung membawa kabar baik, yaitu ayahku akan membawa ibunya ke Jakarta dan tinggal di rumah kontrakkannya yang kecil. Ayahku meninggalkan bibinya dengan penuh kesedihan.

Sejak ibunya tinggal bersama ayahku di Jakarta, ayahku semakin gigih berjuang untuk membiayai pengobatan ibunya, membiayai hidup mereka, membayar kontrakan dan mengirimkan uang untuk bibinya di kampung. Semangat ayahku sangat luar biasa. Dia ingin ibunya bahagia selama tinggal bersamanya di Jakarta. Ayahku juga ingin bibinya bisa menikmati rejeki hasil kerjanya. Alhamdulillah, Tuhan Maha Mukjizat, ibu ayahku sembuh.

Ibu ayahku kembali bekerja di sebuah perusahaan kolega ayahku di bagian dapur. Sebenarnya, ayahku melarang ibunya bekerja. Tapi, ibunya tetap bersikeras ingin bekerja. Ayahku akhirnya mengizinkannya. Ayahku dan ibunya terus berjuang di Jakarta sampai ayahku menikah dan memiliki enam orang anak, termasuk aku sebagai anak ketiga.

Waktu terus berlalu, kini anak-anak ayahku (enam bersaudara), termasuk aku sudah menikah semua dan masing-masing telah mempunyai anak. Ayahku menyandang repute kakek untuk cucu-cucunya. Ayahku yang sudah sepuh tetap masih bekerja, walaupun anak-anaknya termasuk aku sudah melarangnya. Ayahku tak pernah minta uang kepada anaknya-anaknya. Suatu hari dia pernah berkata kepada anak-anaknya, ?Ayah mau hidup kamu semua harus lebih baik dari ayah,? Katanya.

Ayahku termasuk orang penyabar dalam menghadapi kerasnya kehidupan Jakarta. Ayahku selalu mengingatkan kepada semua anak-anaknya agar dalam bekerja tidak melupakan ibadah kepada Tuhan. Walaupun anak-anaknya sudah mandiri, ayahku tetap menolak untuk berhenti kerja. Ayahku memang seorang pejuang. Ayahku juga selalu berkata agar semua anak-anaknya mengutamakan pendidikan karena menurutnya ilmu dan pendidikan itu sangat penting untuk bekal kehidupan.

Sekarang, ayahku yang sudah memasuki usia 74 tahun, saat ini sedang terbaring lemah di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta. Ayahku mengalami penyumbatan pembuluh darah di otak, melemahnya detak jantung dan mengalami stroke di bagian tubuh sebelah kanan akibat darah tinggi. Dari hari ke hari kesadaran ayahku menurun. Semua makanan dan minuman ayahku, di jus dan dimakan melalui selang infus yang dipasang dihidungnya.

Ayahku tak bisa lagi berbicara seperti dulu, lidahnya kaku dan hanya diam membisu. Matanya sangat berat untuk menatap wajah setiap anak dan cucunya yang datang membezuknya. Fisik ayahku terus menurun drastis dan tubuhnya terlihat semakin kurus. Tapi, aku masih melihat semangat ayahku masih tetap membara untuk bertahan hidup.

Aku bersama kakak dan adikku serta cucu-cucunya selalu memberi semangat kepada ayahku untuk berjuang melawan penyakitnya dan terus berdoa memohon mukjizatNya. Entah sampai kapan ayahku bisa kembali pulih, semua kami serahkan kepada Tuhan. Kami sekeluarga bersyukur dan bangga mempunyai ayah kuat dan hebat. Kami, anak-anak dan cucunya setiap waktu terus memohon kepada Tuhan agar ayahku bisa sembuh dan berkumpul kembali bersama keluarga. Ayah bagi kami adalah seorang pejuang sejati.

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identification

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

THE WAWAN KUSWANDI FORUM

#INDONESIAComment

Foto: Ist

Tuesday, May 12, 2020

Jihad Sesat dan Rayuan Radikalis

Klik: Jihad Sesat dan Rayuan Radikalis

https://ibtimes.Id/jihad-sesat-dan-rayuan-radikalis/

Jihad sesat membabi buta, pelakunya muslim oknum irasional. Yuk simak, trims men?

LIHAT JUGA: Indocomm.blogspot.co.id

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

THE WAWAN KUSWANDI FORUM

#INDONESIAComment

Foto: Ist

Ahok: Di Pertamina Saya Mau Mengabdi dan Bersih-bersih Mafia Migas [Dialog Imajiner]

PT Pertamina Persero secara resmi telah memiliki Komisaris Utama baru. Melalui rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menempati jabatan bergengsi itu.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir menjelang akhir pekan lalu mengumumkan kepastian Ahok masuk perusahaan minyak negara. “Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki (Ahok) akan jadi Komisaris Utama Pertamina," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat pekan lalu, seperti diberitakan Tempo.co (25/11/2019). Apa yang akan dilakukan Ahok di Pertamina? Berikut ini dialog imajiner Wawan Kuswandi dari Indocomm.blogspot.com dengan Ahok di kafe kawasan sekitar Monas, Jakarta pusat, Senin sore (25/11/2019).

Wawan Kuswandi: Pak Ahok bagaimana perasaan Anda setelah dipercaya untuk menjabat Komisaris Utama PT Pertamina oleh Menteri BUMN Erick Thohir?

Ahok: Saya sangat bersyukur, negara melalui pak Erick Thohir masih percaya dan memberi kesempatan kepada saya untuk mengabdi kepada negara. Tentu ini merupakan tanggung jawab besar yang harus saya jalankan sesuai amanat pak Menteri BUMN dan UU yang terkait dengan sumber daya energi, khususnya minyak bumi.

Wawan Kuswandi: Ketika nama Anda muncul dalam bursa calon pejabat elite di Pertamina banyak yang protes, khususnya dari serikat kerja Pertamina. Bahkan, ada sejumlah oknum politisi yang menilai Anda tidak punya kapasitas dan kapabilitas. Apa komentar Anda?

Ahok: Anda tanya saja ke pak Erick kenapa memilih saya di Pertamina. Kalau soal banyak yang protes dan menentang saya, itu saya anggap biasa saja. Saya ngak mau mikirin dan itu bukan urusan saya. Setahu saya, pemilihan RT aja ada kok yang protes. Nah, kalau soal kapasitas dan kapabilitas cara mengukurnya tentu dari kinerja saya dan itu baru terlihat setelah saya bekerja, apakah Pertamina akan semakin maju atau semakin mundur. Itu butuh proses dan waktu yang relatif panjang. Orang menilai boleh saja, tapi hendaknya hindari menyimpulkan terlalu cepat. Kita lihat saja nanti yaa...

Wawan Kuswandi: Sudah menjadi rahasia umum bahwa di Pertamina ada mafia migas dan konon kabarnya posisi mereka sangat kuat, apakah pak Ahok berani melawan mafia migas di Pertamina?

Ahok: Saya belum tahu pasti, apa benar di Pertamina itu ada mafianya. Kalau memang ada dan mafia itu merugikan Pertamina, yaa… saya mau tidak mau harus menghadapinya, tentu harus sesuai dengan UU yang berlaku dan berdasarkan arahan dari pak Erick. Memperbaiki kinerja Pertamina merupakan tanggung jawab yang melekat dalam jabatan saya. Kalau soal berani atau tidak, setiap pejabat negara terikat sumpah jabatan untuk melindungi perusahaan negara. Jadi, sudah menjadi kewajiban saya menjaga Pertamina dan bersih-bersih kalau memang di Pertamina ada mafianya. Jabatan Ini merupakan kesempatan bagi saya untuk melanjutkan pengabdian saya kepada bangsa dan negara ini. Tolong doakan saya yaa…

Wawan Kuswandi: Apakah gaya kepemimpinan yang akan Anda terapkan sama seperti ketika Anda menjabat sebagai Gubernur Jakarta, atau apakah ada strategi khusus yang akan Anda terapkan dalam melaksanakan fungsi dan tugas Anda sebagai Komisaris Utama?

Ahok: Memimpin Jakarta dan BUMN jelas berbeda. Kalau memimpin Jakarta tentu saya harus sangat keras dalam mengawasi aparat Pemprov DKI dalam melayani dan menangani berbagai persoalan sosial, ekonomi, budaya, agama, teknologi dan masalah kemanusiaan lainnya seperti kemiskinan, kesejahteraan, hukum, keadilan, kriminalitas dan banyak lagi problem lain yang terjadi di Jakarta. Tapi kalau di BUMN Pertamina, tentu saya akan lebih banyak mengawasi kinerja BUMN agar perusahaan minyak milik negara ini lebih baik dan maju lagi. Soal strategi apa yang akan saya lakukan, pertama saya harus beradaptasi dulu dengan sistem dan lingkungan kerja Pertamina. Nah kalau dalam sistem dan lingkungan kerja di Pertamina ada masalah, baru saya cari solusinya. Jadi, solusi itu tergantung dari permasalahan yang ada. Tunggu saja yaa…dukung kalau saya benar dan kritik keras kalau saya ngawur di Pertamina, itu saja. Semoga saya bisa menjalankan amanah ini dengan baik dan benar.

Dialog imanijer saya berakhir. Terima kasih pak Ahok atas obrolan santainya sore ini. Selamat berjuang pak….

LIHAT JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

THE WAWAN KUSWANDI FORUM

#INDONESIAComment

Foto: Ist

Thursday, May 7, 2020

Toleransi Terancam, Jenderal Fachrul Razi Takut? #SayaMenteriSemuaAgama

Benarkah Menag gagal menjaga toleransi antarumat beragama? Kalau ini benar, maka kerukunan antar penganut agama di Indonesia berada dalam keadaan kritis. Toleransi terancam!

Umat Kristiani di Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), kabarnya tidak bisa merayakan Natal bersama, kecuali di tempat ibadah resmi yang ditunjuk pemerintah.

Merespon hal itu, Fachrul Razi menyatakan sudah ada kesepakatan tentang larangan Natal bersama. Lho, kok perayaan Natal harus berdasarkan kesepakatan bersama. Apa maksudnya? Pernyataan ini benar-benar aneh dan diduga kuat ada fakta intoleransi di Sumbar.

"Nanti kita tanya bagaimana kesepakatannya itu. Tapi penjelasan mereka itu 'sudah kesepakatan dan sudah lama Pak itu' begitu," kata Fachrul ketika ditanya awak media di Jakarta, Sabtu (21/12/2019) lalu.

Untuk Kabupaten Dharmasraya, larangan perayaan Natal dikeluarkan Pemerintah Kabupaten melalui surat pemberitahuan tertanggal 10 Desember 2019, merujuk pada pernyataan bersama pemerintah Nagari Sikabau, Ninik Mamak, tokoh masyarakat, dan pemuda Nagari Sikabau, 21 Desember 2017.

Terdapat tujuh poin dalam kesepakatan bersama itu. Salah satunya melarang pelaksanaan Natal bersama umat Kristiani di Jorong Kampung Baru, Kabupaten Dharmasraya. Adapun alasannya ialah untuk menghindari dampak sosial terhadap masyarakat setempat atas keberadaan rumah yang dijadikan tempat ibadah umat Kristiani.

Abaikan Toleransi

Melihat kasus di Sumbar ini, seharusnya Menag berani mengambil keputusan untuk membatalkan surat kesepakatan bersama tentang larangan perayaan Natal tersebut. Namun, tampaknya ada kesan Fachrul Razi takut mengambil keputusan itu.

Bila ditelaah lebih jauh lagi, sikap dan tindakan Menag diduga kuat telah mengabaikan dasar hukum yang menjamin kebebasan beragama di Indonesia yang terdapat dalam Pasal 28E ayat (1) UUD 1945.

Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali”.

Pasal 28E ayat (2) UUD 1945 juga menyatakan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan. Selain itu, dalam Pasal 28I ayat (1) UUD 1945 juga diakui bahwa hak untuk beragama merupakan hak asasi manusia. Selanjutnya, Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 juga menyatakan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama.

Bahkan, alinea ketiga pembukaan UUD 1945 berbunyi, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa….” bunyi kalimat ini membuktikan bahwa Indonesia bukan negara agama yang didirikan atas landasan agama tertentu, melainkan negara yang didirikan atas landasan ideologi Pancasila.

Intimidasi Agama

Menag harusnya menyadari bahwa di Indonesia tidak boleh ada intimidasi agama dalam bentuk apapun, khususnya yang menyangkut pelaksanaan hari raya atau ritual ibadah agama tertentu. Surat kesepakatan pelarangan Natal bersama di Dharmasraya, Sumbar merupakan salah satu sikap atau perbuatan anti agama atau intoleransi.

Semestinya, Menag wajib menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia, agar kesejukan dan kedamaian hidup antar penganut agama dapat terpelihara dengan baik.

Dalam masyarakat Pancasila, negara menjamin setiap warga negaranya untuk bebas melaksanakan kegiatan perayaan atau ritual keagamaan. Jadi, surat kesepakatan bersama pelarangan Natal 2019 di Sumbar, jelas-jelas telah melecehkan atau bahkan menindas keberadaan penganut Kristiani.

Satu hal lagi yang juga perlu dipahami Menag Fachrul Razi ialah dengan tidak membatalkan atau membiarkan adanya surat kesepakatan tentang larangan Natal bersama di Sumbar, maka Menag telah memberi ruang terbuka kepada kelompok intoleransi untuk menindas agama lain yang jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila, UUD 45, etika, ethical dan budaya bangsa.

Sudah sejak lama bangsa ini memegang teguh budaya toleransi antarumat beragama. Apakah Anda paham toleransi Jenderal?#SayaMenteriSemuaAgama

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identification

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@wawanku86931157

#indonesiacommentofficial

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

THE WAWAN KUSWANDI FORUM

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Foto: Ist

Enam Langkah Elegan #LengserkanAniesBaswedan

Saat ini, Anies Baswedan menjadi salah satu ?Selebritis? Papan atas di jagat sosial media Indonesia. Bahkan, namanya sempat menjadi trending subject matter nasional.

Popularitas Anies mampu mengalahkan berita banjir yang melanda Kota Betawi dan sekitarnya sejak 31 Desember 2019 lalu hingga memasuki tahun baru Januari 2020. Banjir Jakarta berhasil menyeret nama Anies Baswedan dalam perbincangan publik di sosial media.

Sejak menjadi Gubernur Jakarta, Anies tak pernah lepas dari caci maki dan kecaman netizen di sosial media karena hampir semua kebijakannya dinilai nyeleneh dan kata-kata indahnya yang membuai publik. Sejumlah komentar netizen di akun twitter.Com menyebutkan bahwa Anies hanya pandai bermain kata, tetapi tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai pemimpin Jakarta, terutama dalam mengatasi dan mengantisipasi banjir.

Penghuni Jakarta kecewa berat dan jengkel setengah mati. Namun, tak sedikit juga yang memuji Anies. Jakarta memang sedang terendam banjir. Kondisi ini terjadi setelah hujan deras sejak Selasa (31/12/2019) sore hingga Rabu (1/1/2020).

Petisi Copot Anies

Saking kesalnya warga Jakarta, akhirnya muncul petisi copot Anies Baswedan dari jabatan Gubernur Jakarta. Petisi itu diprakarsai laman daring change.org sejak 2018 lalu. Tercatat hingga Kamis (2/1/2020) siang pukul 12.58 WIB, sebanyak 183.432 orang telah menandatangani petisi.

Petisi muncul sebagai respon ketidakpuasan publik terhadap kepemimpinan Anies Baswedan yang dicap gagal menata kelola Kota Jakarta. Dalam petisi itu juga dibongkar sejumlah kegagalan Anies, mulai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2018 yang membengkak, gaji fantastis Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Bahkan, pembuat petisi mendesak Presiden Jokowi dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk segera memecat Anies Baswedan.

Lantas, bagaimana cara #LengserkanAniesBaswedan dari jabatannya? Sedikitnya ada enam langkah elegan yang perlu dilakukan publik yaitu:

1. Publik membuat petisi (via change.org ) yang isinya meminta DPRD DKI Jakarta untuk segera menggunakan Hak Interpelasi, Hak Angket dan Hak Menyatakan Pendapat yang terkait dengan banjir Jakarta. Tujuannya untuk memakzulkan Anies Baswedan dari jabatannya.

2. Publik meminta dan mengajukan surat permohonan ke DPRD DKI Jakarta dan Menteri Dalam Negeri untuk melaksanakan atau mengeksekusi UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah dengan UU Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang. Kemudian UU Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang. Dalam UU tersebut terdapat bab Tentang Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Pada pasal 80 dan eighty one, presiden mempunyai hak memberhentikan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dalam hal ini Gubernur dan Wakil Gubernur.

Three. Publik membuat surat mosi tidak percaya yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri dan DPRD DKI yang isinya warga Jakarta sudah tidak percaya lagi dengan segala kebijakan Gubernur Anies Baswedan.

4. Publik melaporkan secara resmi sikap dan perbuatan Anies Baswedan ke Komnas HAM dan Mabes Polri karena diduga kuat Gubernur Jakarta itu telah melanggar HAM yaitu dengan adanya sejumlah korban tewas akibat banjir. Anies telah melalaikan keselamatan warga Jakarta.

Five. Publik melaporkan secara resmi sikap dan perbuatan Anies Baswedan ke Ombudsman karena Anies Baswedan diduga kuat tidak menjalankan fungsi, tugas, dan kewajibannya sebagai Gubernur sekaligus melakukan kesalahan prosedur dan administrasi dalam membuat kebijakan, terutama dalam mengatasi dan mengantisipasi banjir di Jakarta.

6. Publik melakukan gugatan dan tuntutan secara hukum ( class action ) untuk meminta ganti rugi materi dan non materi kepada Pemprov DKI Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan, karena akibat banjir publik mengalami kerugian, baik non materi maupun materi (rumah, kendaraan, hewan peliharaan, waktu yang tersita, tekanan psikologis, penyakit, serta lingkungan kotor, dsb). Untuk poin ke 6 ini, publik bisa memanfaatkan jasa pengacara atau lembaga hukum lainnya.

Keenam langkah di atas merupakan cara paling tepat dan ideal bagi publik Jakarta untuk segera mencopot Anies Baswedan dari jabatannya. Cara-cara di atas tentu saja sudah sesuai dengan hukum yang berlaku dan memenuhi prosedur perundang-undangan yang ada. Sekarang, siapa yang berani melakukan enam langkah elegan #LengserkanAnies Baswedan, kita tunggu saja.

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@wawanku86931157

#indonesiacommentofficial

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

THE WAWAN KUSWANDI FORUM

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Foto: Ist

Wednesday, May 6, 2020

The Wawan Kuswandi Forum

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identification

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@wawanku86931157

#indonesiacommentofficial

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

THE WAWAN KUSWANDI FORUM

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Foto: Ist