Dilansir Oddity Central (9/6), Carboxytherapy dilakukan bersama menyuntikkan karbon dioksida ke bawah jaringan kulit. Prosedur tersebut sebenarnya nir menyakitkan, hanya menimbulkan sensasi geli seperti kesemutan. Di bawah lapisan kulit, CO2 mengakibatkan gangguan mungil dalam sel darah merah.
BERITA TERKAIT
Naik 10 kg, Goo Hye Sun dikira hamil serta lakukan operasi plastik
Setelah Namjoo, kini Naeun A Pink diduga lakukan operasi plastik
Soal tuduhan oplas, ini jawaban Bunga Zainal
Akibatnya pembuluh darah melebar, menaikkan sirkulasi ke bagian tubuh yang kekurangan oksigen. Kulit pun tampak lebih elastis dalam saat singkat. Selain itu CO2 menghancurkan sel-sel lemak, menaikkan peredaran darah, serta kepada akhirnya memicu produksi kolagen.
Prosedur Carboxytherapy Gia Nasim/Instagram
Sebenarnya Carboxytherapy bukan barang baru di dunia kecantikan. Prosedur ini pertama kali ditemukan di Prancis kepada tahun 1930. Carboxytherapy diadopsi oleh klinik kecantikan Amerika Serikat kepada tahun 2000an. Sejak itu, popularitasnya sudah semakin tinggi secara signifikan. Banyak pasien yang mengaku puas bersama hasil Carboxytherapy. Menurut Dr. Lisa Zdinak, salah satu dokter kecantikan yang memperkenalkan carboxytherapy berkata jika terapi ini cocok bagi mereka yang menginginkan mekanisme alami.
Prosedur Carboxytherapy YouTube
Walaupun begitu, bukan berarti Carboxytherapy jua nir mengandung risiko apapun. Prosedur ini masih dipercaya kontroversial. FDA (Food and Drugs Administration) belum menyampaikan persetujuan alasannya nir muncul cukup bukti ilmiah buat mengonfirmasi imbas positif Carboxytherapy.
"Penggunaan Carboxytherapy di kurang lebih mata sangat berbahaya," istilah Dr Robert Weiss sumber Baltimore. "Ini berpotensi melepaskan gelembung gas ke dalam pembuluh darah serta mengakibatkan kebutaan." Hal serupa jua dikemukakan oleh Alex Karidis, seseorang ahli bedah kosmetik terkemuka. Menurutnya, tanpa pembuktian ilmiah atas efektivitasnya, menjalankan mekanisme Carboxytherapy kepada pasien sama saja bersama membuahkan mereka sebagai kelinci percobaan.
[tsr]
No comments:
Post a Comment