Tuesday, March 27, 2018

Bahaya Tersembunyi Diet Rendah Karbo

Bahaya Tersembunyi Diet Rendah Karbo
KOMPAS.com - Diet rendah karbohidrat atau pola makan yg membatasi konsumsi karbohidrat sedang naik daun. Diklaim cepat menurunkan berat badan, banyak orang tertarik mencoba menjalankan diet ini. Namun, apakah diet ini safety bagi kesehatan?

Ada banyak sekali macam diet rendah karbo, namun yg kini ini populer ialah diet ketogonik. Penganut diet ini membatasi karbohidrat & memperbanyak asupan lemak. Ternyata, diet semacam ini mampu memproduksi tubuh menjadi lemas.

Para pakar gizi juga menilai diet ini bisa menjadi bumerang bagi kesehatan. "Tubuh  mendapatkan tenaga yg diharapkan memakai memecah karbohidrat berasal kuliner yg kita asup. Tapi lantaran kekurangan nutrisi penting ini, tubuh akan mulai memecah lemak," ucap Rachel Clare seoarang pakar diet terdaftar.

Memang hal ini terdengar rupawan. Namun ketika tubuh memecah lemak, dia melepaskan keton, yg adalah molekul yg diproduksi oleh hati berasal asam lemak.

Kadar keton yg tinggi ini mampu berakibat dehidrasi & membarui ekuilibrium kimiawi darah. Terlebih lagi, diet rendah karbo sulit bertahan dalam jangka panjang menjadi akibatnya justru berakibat berat badan Anda berfluktuasi. Semua hal ini berefek jelek bagi kesehatan.

"Dalam beberapa dilema medis kecil, diet ketogenik sebenarnya memberi manfaat, mirip untuk penderita epilepsi. Tapi untuk rakyat awam, diet ketogenik cukup berbahaya," tutur Clare.

Lalu, bagaimana cara diet yg tepat? Untuk menurunkan berat badan, dokter menyarankan untuk menukar karbohidrat sederhana favorit Anda memakai karbohidrat kompleks mirip serelia utuh, beras merah, atau pun oatmeal. Aika Anda masih ingin melakukan diet ini, Diet Ketogenik Harus Dalam Pengawasan Dokter.

Jila ragu memakai jenis karbo yg harus dipilih, telusuri merek yg menyertakan tutur "utuh" dalam depan bahan utamanya. Setidaknya setiap bahan kuliner memiliki 3 gram serat per hidangan. Cara mirip ini akan memproduksi perut tidak kelaparan & kesehatan tetap terjaga.

No comments:

Post a Comment