Showing posts with label Gerindra. Show all posts
Showing posts with label Gerindra. Show all posts

Saturday, June 27, 2020

SBY dan Prabowo 'Senggama' Politik, PKS dan PAN 'Berfantasi'

Ketua Umum Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa 24 Juli 2018 lalu. Kabarnya, isi pembicaraan kedua tokoh parpol ini untuk menyepakati kesamaan visi dan misi sebagai dasar untuk membangun koalisi dalam Pilpres 2019.

Namun, menurut dugaan saya, pertemuan ini kemungkinan besar sudah membicarakan soal pematangan siapa capres dan cawapres dari kedua parpol yang akan didaftarkan pada pendaftaran capres dan cawapres bulan Agustus 2019 mendatang.

Saya melihat, SBY dan Prabowo mengalami ?Ereksi? Politik yang sama yaitu Prabowo menyatakan siap nyapres sesuai amanat kader Gerindra dan SBY siap legowo bila AHY menjadi cawapres Prabowo. Dalam temu muka yang terbilang serius ini, SBY masih tetap mempertahankan ambisinya untuk melanggengkan dinasti politik Cikeas. Kader-kader Demokrat sengaja digunakan SBY sebagai alat tawar politik partai dalam berkoalisi dengan parpol oposisi.

Parpol Gurem

Dengan adanya pertemuan itu, kalkulasi politik Prabowo semakin terang-benderang. Prabowo pasti lebih berpihak kepada Demokrat yang notabene mempunyai rating politik tinggi dan lebih mentereng dibandingkan PKS yang kini menjadi parpol gurem dengan segudang konflik internal berkepanjangan. Untuk itulah, mengapa Prabowo tidak ragu untuk merencanakan berkoalisi dengan SBY dan siap menerima risiko ditinggalkan PKS.

Mengomentari pertemuan SBY-Prabowo, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian justru menilai, tujuan pertemuan itu untuk memperkuat koalisi yang telah terjalin antara Gerindra dan PKS. Pipin melihat bahwa Prabowo jelas-jelas mewakili tiga partai yaitu Gerindra, PKS dan PAN. Pipin menegaskan bahwa pertemuan itu posisinya tidak one with the aid of the wind antara Prabowo dan SBY. Dengan kata lain, SBY mencoba untuk menapaki koalisi yang sudah ada (PKS, Gerindra dan PAN). Jadi, pertemuan antara SBY dan Prabowo tidak punya pengaruh signifikan terhadap keberadaan koalisi yang sudah ada.

Di sisi lain, Prabowo tampaknya belum berani memastikan wujud nyata dari pertemuan itu sebagai bentuk koalisi resmi. Prabowo masih harus menjawab tuntutan PKS yang ngotot agar kadernya yang berjumlah sembilan orang bisa dipilih salah satunya untuk menjadi cawapres Prabowo. PKS memang sedikit ?Terangsang? Dengan adanya pertemuan SBY dan Prabowo. Namun, posisi tawar cawapres yang diajukan PKS, diduga kuat akan memunculkan perdebatan sengit antara Prabowo, Sohibul Imam (PKS) dan SBY.

Dinasti Cikeas

Berbeda dengan PKS, justru PAN tidak begitu ngotot untuk menjadikan salah satu kadernya untuk menduduki posisi cawapres, bila Prabowo menjadi Capres. PAN menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo untuk menentukan ?Kekasih? Pilihannya di pilpres 2019 mendatang.

Mengapa PAN tidak berambisi memasukkan nama kadernya menjadi cawapres Prabowo? Hal ini terjadi karena adanya konflik inner antar elit politik di kubu Amien Rais dan Zulkifli Hasan yang belum berakhir. Konflik inner ini terjadi akibat adanya keraguan di tingkat elit PAN yang dikomandoi Zulkifli yang masih terpecah yaitu antara yang mendukung Jokowi dengan yang ingin mengusung Prabowo sebagai capres. Sedangkan sejumlah politisi senior di bawah kubu Amien Rais sudah memberikan harga mati untuk mengusung Prabowo sebagai capres di pilpres 2019.

Sayangnya, ambisi Amien Rais yang mendukung Prabowo, justru tidak disambut positif oleh Prabowo karena Amien Rais bukan pemimpin criminal PAN. Di sisi lain, Prabowo sangat menginginkan agar PAN segera merapat ke Gerindra dan mendeklarasikan sikap politiknya secara terbuka untuk mengusung dirinya sebagai capres. Tekanan Prabowo ini justru semakin membuat elit PAN terpecah dan tidak simpatik terhadap Gerindra ditambah lagi, Prabowo yang terkesan sudah meloloskan AHY sebagai cawapresnya.

Pertemuan SBY dan Prabowo, memang membuat PAN terangsang, terutama untuk kubu Amien Rais. Tapi itu bukan jaminan PAN akan bergabung dengan SBY dan Prabowo. Persoalan pelik yang menjadi ganjalan PAN di kubu Zulkifli Hasan ialah seluruh kader PAN dibawah pimpinan Zulkifli menolak tegas dinasti Cikeas yang ditawarkan SBY.

Keraguan PAN untuk bergabung dengan SBY dan Gerindra terjawab ketika Zulkifli Hasan datang ke rumah SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 25 Juli 2018. Pertemuan itu tidak menghasilkan keputusan politik apapun. Sampai saat ini, kubu PAN di bawah Zulkifli Hasan masih condong berpihak kepada Jokowi.

King Maker

Kemungkinan terburuk bila PKS dan PAN tidak merapat ke SBY dan Gerindra ialah Prabowo diyakini akan kalah saat bernegoisasi dengan Demokrat menyangkut posisinya sebagai capres. Secara pribadi, Prabowo (bila kalah nego dengan SBY) akan membuat kejutan politik yaitu dia bersedia menjadi cawapres AHY dan menjadi king maker bersama SBY. Keputusan ini dipastikan akan mendapat perlawanan keras dari kader-kader Gerindra.

Persoalan jadi semakin pelik bagi Prabowo, bila dia menolak tawaran SBY, maka rencana koalisi (Demokrat dan Gerindra) terancam batal. Sementara itu, PKS dan PAN sudah terlanjur ?Kabur? Dari peta koalisi oposisi yang sudah sejak lama diwacanakan.

Ending pertemuan politik antara SBY dan Prabowo ini, secara politis memang menguntungkan dari sisi elektabilitas Gerindra dan Demokrat. Namun, dari sisi kekuatan, pasangan Prabowo dan AHY sangat berat untuk memenangkan pilpres 2019 karena mesin politik Gerindra dan Demokrat sangat lemah. Sebenarnya, mesin politik PKS sangat kuat, bila saja SBY tidak memaksa AHY untuk menjadi cawapres. Bahkan, kabarnya PKS juga sudah legowo kalau kadernya tidak dipilih sebagai cawapresnya Prabowo. PKS hanya ingin Prabowo tidak ditekan dalam memilih cawapresnya, seperti yang dilakukan SBY. Melihat situasi politik yang memanas diantara empat parpol ini, maka saya memberanikan diri untuk membuat artikel ini dengan judul, ?SBY dan Prabowo ?Ereksi? Politik, PAN dan PKS ?Terangsang?.

BACA JUGA:

?Masturbasi? Politik Ala Poros Ketiga (Kalau Terbentuk Lho!)

Kongkow Imajiner Dengan Tommy Soeharto, Dukung Jokowi Atau Prabowo?

Jokowi Akan Tembak Mati Teroris Medsos

Duel Hastag Simbol Masyarakat Irasional

Salam sruput teh tubruk bro…[ Wawan Kuswandi ]

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@wawan_kuswandi

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa

Friday, June 26, 2020

Prabowo Berkhianat? Retak Sudah!

Klik judul ini: Prabowo Berkhianat? Retak Sudah!

BACA JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identification

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@wawan_kuswandi

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa

Selamat sruput teh tubruk bro…[ wawan Kuswandi ]

Dugaan Mahar Politik Sandiaga Uno, Sebuah Pengkhianatan Demokrasi?

Tak akan pernah Anda temui pengakuan jujur dari seorang politisi. Tampaknya, berkata bohong sudah menjadi keharusan bagi seorang politisi. Seorang politisi akan dinilai cerdas, bila pandai membohongi publik dengan mengatasnamakan rakyat. Saya lebih suka menyebut politisi pembual sebagai politisi ?Tikus were given?.

Sejumlah Politisi, baik yang duduk di kursi Senayan maupun bercokol di parpol, saat ini perilakunya nyaris mirip dengan gerak-gerik ?Tikus got?. Biasanya, kumpulan ?Tikus got? Gemar dengan lingkungan yang kotor, jorok dan menjijikkan. Bila ?Tikus got? Mati, baunya teramat menyengat dan sangat mengganggu pernapasan orang yang mengendusnya.

Sekarang ini, sebagian besar pola perilaku ?Tikus got?, telah ditiru oleh sejumlah politisi nasional. Salah satu contoh kasus perilaku politisi ?Tikus were given? Yang saat ini sedang menjadi trending topic ialah soal dugaan adanya uang mahar atau dana kampanye yang dihembuskan Sandiaga Uno. Kasus ini benar-benar membetot perhatian masyarakat dan terus-menerus diekspos media massa dan dikecam sejumlah netizen di sosial media. Di tengah-tengah memanasnya isu itu, sejumlah politisi dari parpol Demokrat, PAN, PKS dan Gerindra, beramai-ramai melakukan klarifikasi bantahan dengan mengatakan bahwa tidak ada politik mahar atau dana kampanye yang digelontorkan Sandiaga Uno. Benarkah?

Perintah Elit Parpol

Faktanya, Sandiaga Uno sudah mengakui bahwa uang satu triliun rupiah itu untuk PKS dan PAN sebagai dana kampanye pasangan capres dan cawapres Prabowo-Sandi. Tapi, uniknya, baik PKS maupun PAN menolak pengakuan Sandi dengan mengatakan bahwa sepeserpun mereka tidak menerima dana itu. Lebih parah lagi, Wasekjen Parpol Demokrat, Andi Arif secara gamblang membocorkan data itu ke publik atas perintah elit politik parpol Demokrat. Namun, sungguh disayangkan, lagi-lagi para elit politik parpol Demokrat membantah testimoni Andi Arif. Rakyat dibuat geram oleh drama kebohongan politik sejumlah politisi ?Tikus got? Ini. Di sisi lain Bawaslu masih diam atau mungkin saja takut untuk menelusuri dugaan dana kampanye yang dilakukan oleh beberapa elit politik tingkat tinggi ini. Lantas, dimana posisi Bawaslu?

Apapun namanya, (entah uang mahar atau dana kampanye) kalau sudah menyangkut politik transaksional yang berujung duit miliaran, maka ini jelas telah terindikasi melanggar hukum dan UU Pemilu. Bawaslu dan aparat hukum harus segera bertindak cepat untuk melakukan investigasi. Jika memang terbukti, maka sanksi hukum maupun administratif wajib segera dilayangkan terhadap pihak-pihak yang terlibat. Efek paling mengerikan dari drama politik transaksional ini ialah kehidupan berpolitik dan sistem demokrasi bangsa menjadi rusak dan hancur. Sejumlah politisi bermoral bejad dan bermental biadab yang masih berani melakoni politik transaksi harus segera ?Diamputasi? Hak-hak politiknya, bila terbukti bersalah.

Rakyat Cerdas

Benarkah rakyat pasif dengan gerak-gerik politisi ?Tikus got? Yang melakukan politik transaksional? Salah besar, bila politisi ?Tikus were given? Menilai rakyat pasif dan mudah dibohongi. Wahai para politisi ?Tikus got?, ketahuilah rakyat kini sudah cerdas dan paham betul dengan karakter sejumlah politisi, baik yang berkantor di Senayan atau yang duduk-duduk nyantai di kantor DPP parpol. Rakyat sangat tahu mana politisi yang jujur dan bersih dan mana politisi ?Tikus were given? Yang jorok, kotor, menjijikkan, pembual dan korup.

Sebagai wakil rakyat, sudah seharusnya seorang politisi memiliki rasa malu dan tanggung jawab sosial yang tinggi kepada rakyat. Bukankah gaji yang mereka lahap berasal dari uang rakyat? Sadarkah mereka bahwa status mereka sebagai anggota DPR atau elit parpol merupakan perpanjangan tangan sekaligus penyuara aspirasi rakyat? Alangkah biadabnya, bila sejumlah politisi secara transparan membohongi konstituennya, bahkan melakukan pengkhianatan keji dengan melakukan praktik politik uang.

Dugaan kasus mahar politik Sandiaga Uno menjadi salah satu sinyal bagi rakyat untuk segera berbenah diri dalam menyikapi politisi ?Tikus got? Yang secara perlahan tetapi pasti, mulai menggerogoti kepercayaan publik.

Modal Politik

Dalam berbagai literatur politik, banyak disebutkan bahwa kekuasaan politik tidak bisa diperoleh dengan cara-cara free of charge. Semua kekuasaan politik, mulai dari level bawah hingga level atas harus dibayar dengan sejumlah uang, harta benda atau bahkan wanita. Berprofesi sebagai aktor politik, bagi sebagian politisi, sama saja dengan melakukan perjudian. Ikut terlibat dalam pertaruhan judi politik menjadi salah satu metode yang paling efektif untuk meraih kekuasaan.

Tak ada yang istimewa dalam judi politik. Metodenya hampir sama dengan para penjudi kelas kakap di Las Vegas, Amerika Serikat. Politik butuh modal besar. Besarnya modal yang dikeluarkan oleh para politisi ditargetkan harus kembali utuh atau bahkan lebih besar ratusan kali lipat dari modal awal, bila mereka berhasil menggenggam jabatan politik. Dari sinilah rantai atau jaringan korupsi mulai mereka bangun untuk kepentingan pribadi. Buktinya, hingga saat ini masih ada saja pejabat negara dan anggota DPR yang terkena OTT KPK.

Korupsi dan Judi politik merupakan dua hal yang berbeda. Namun, satu tujuan yaitu meraup keuntungan materi yang sebesar-besarnya, kalau perlu melebihi modal yang telah dikeluarkan. Umumnya, perilaku judi politik merupakan proses awal untuk menuju tindak pidana korupsi. Kalau politik judi terus-menerus dilakoni oleh sejumlah politisi nasional, maka bangsa ini jangan pernah berharap bahwa Indonesia akan bebas dari korupsi.

Di sisi berbeda, peran seorang politisi jujur dan bersih di DPR maupun di parpol, dari hari ke hari eksistensinya semakin memudar. Mereka kalah oleh manuver licik para politisi ?Tikus were given?. Politisi jujur dan bersih kalah populer di mata publik, bahkan terkadang luput dari pantauan media massa karena tekanan score berita. Ada sebuah perumpamaan istimewa yang pantas disematkan kepada politisi jujur dan bersih di republik ini yaitu, ?Politisi jujur dan bersih, bagaikan seekor merpati yang tak pernah ingkar janji?.

BACA JUGA:

Kongkow Imajiner Dengan Tommy Soeharto, Dukung Jokowi Atau Prabowo?

Jokowi Akan Tembak Mati Teroris Medsos

Sambil Ngeteh Imajiner, Jokowi Ngomongin Cawapres Ke Saya

?Masturbasi? Politik Ala Poros Ketiga (Kalau Terbentuk Lho!)

Politik ?Bercumbu? SBY Dan Prabowo Bikin PAN Dan PKS ?Terangsang?

Prabowo Berkhianat? Retak Sudah!

Menonton ?Dagelan? Politik SBY Di Panggung Kubu Oposisi

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

indonesiacomment_official

@wawan_kuswandi

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa

Selamat sruput teh tubruk bro…[ wawan Kuswandi ]

Thursday, June 25, 2020

Selalu Ngomong Emak-emak, Ada Apa Dengan Sandiaga Uno? (Sebuah Renungan)

Namun sayangnya, efek dari proses gombalisasi Sandi ini tidak sehebat rayuan maut yang digelontorkannya. Faktanya, rayuan gombal Sandi hanya mampu menembus sebagian kecil mahmud dan kelompok milenial berpendidikan rendah. Mereka yang mengidolakan Sandi, umumnya lebih cenderung bersikap emosional dalam mengambil keputusan politik.

Gombalisasi yang dikucurkan Sandi dalam tataran mikro, diantaranya soal tempe. "Tempe tipisnya udah hampir sama dengan kartu ATM," kata Sandi di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, seperti dikutip DetikNews, Jumat 7 September 2018.

Soal cabe, di sejumlah media massa Sandi mengatakan bahwa dengan uang Rp100 ribu, ibu-ibu hanya bisa membeli bawang dan cabai saja. (TribunNews.Com, 7 September 2018). Sebelumnya, bakal cawapres Prabowo ini mengeritik harga telur di Jakarta yang melonjak hingga tembus Rp28.000 in keeping with kilogram. "Kami sangat khawatir karena ini adalah imported inflation yang diakibatkan oleh menguatnya US Dollar," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta Pusat, seperti ditulis detikfinance, 12 Juli 2018.

Sandi juga mengaku menerima keluhan dari emak-emak ketika blusukan ke lapangan. "Kita punya solusi, kemarin di DKI kita menghadirkan solusi untuk emak-emak, kita amankan pasokan, kita sederhanakan rantai distribusi dan kita buat sistem distribusinya terbuka dan berkeadilan, dengan itu harga-harga di Jakarta terjangkau," kata Sandi di sebuah kafe di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta, seperti diberitakan Merdeka.Com, 17 Agustus 2018.

Dalam tataran makro, Sandi menilai merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar karena lemahnya sistem perekonomian nasional. Sandi pun bergegas menukarkan 1.000 US dolar miliknya di gerai cash changer Dua Sisi di kawasan Plaza Senayan, Kamis, 6 September 2018. Saat itu Sandi mengatakan, para politikus seperti dirinya perlu menukarkan dolar miliknya ke rupiah sebagai solusi dari anjloknya rupiah.

Sandi mengklaim, baru kali itu dia menukarkan dolar miliknya ke rupiah secara besar-besaran. Sampai saat ini, forty persen aset dolarnya sudah ia tukarkan dan overall asetnya yang masih dalam bentuk rupiah sebanyak ninety five persen, seperti dilansir pace.Co, tanggal 6 September 2018.

Hasil Survey LSI

Sampai hari ini, manuver gombalisasi Sandi terhadap emak-emak, hasilnya biasa-biasa saja. Menurut laporan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, justru pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin berhasil unggul di kalangan muslim, nonmuslim, wong cilik, pemilih emak-emak dan milenial.

"Skor 5-1 untuk keunggulan Jokowi-Ma'ruf pasca pendaftaran capres-cawapres," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby di Kantornya di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa 21 Agustus 2018 lalu.

Di segmen emak-emak, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 50,2 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi 30,0 persen. Di kalangan milenial Jokowi-Ma'ruf unggul dari Prabowo-Sandi dengan 50,8 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 31,eight persen. Survei LSI ini dilakukan dengan metode multistage random sampling pada 1.Two hundred responden sejak tanggal 12-19 Agustus 2018. Metode wawancara tatap muka juga dilakukan dengan margin of error kurang lebih 2,nine persen, seperti dikutip dari Liputan6.Com, 21 Agustus 2018.

Rekam Jejak Sandi

Sandi boleh-boleh saja ?Ngegombal? Kepada emak-emak. Cuma sayangnya, Sandi belum mampu melihat secara kritis, apakah gombalannya itu efektif dalam menggaet emak-emak?

Terlepas dari banyaknya rayuan gombal yang dilakoni Sandi, faktanya sosok cawapres ini, pernah juga diduga kuat terlibat dalam sejumlah skandal yang sempat membuat heboh publik. Namun, dugaan skandal itu tak berlanjut dan menguap tanpa jejak. Adapun, beberapa skandal yang diduga melibatkan Sandiaga Uno antara lain:

Panama Papers

Nama Sandiaga Uno muncul dalam bocoran dokumen Panama Papers bersama sejumlah tokoh Indonesia lainnya. Nama Sandi disebut dua kali sebagai "Sandiaga Salahudin Uno" dan "Sandiaga Uno". Sebanyak 11 juta dokumen klien milik kantor hukum Mossack Fonseca, di Panama bocor ke tangan publik dan menggemparkan dunia. Dalam Dokumen itu disebutkan sejumlah kalangan global terlibat skandal pajak dan pencucian uang.

Laporan ini merupakan hasil kolaborasi investigasi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), Paradise Papers. Sandiaga Uno menjadi salah satu dari 2.961 nama dalam dokumen itu. Sandi tercatat sebagai direktur dan pemegang saham Goldwater Company Limited, Attica Finance Ltd, Pinfefields Holdings Limited, Velodrome Worldwide, Sun Global Energy Inc, Finewest Capital Ventures Ltd, Alberta Capital Partners Ltd, Mac-Pacific Capital Inc, Netpoint Investments Ltd, dan Fleur Enterprises Ltd. Perusahaan-perusahaan itu beralamat di British Virgin Island dan Seychelles dan terdaftar menjadi klien Mossack Fonseca antara tanggal 1 Juli 2002 sampai 28 Mei 2009.

Sandi membenarkan bahwa PT Saratoga Investama Sedaya Tbk adalah perusahaan yang ia pimpin sebelum terjun ke politik dan dia memiliki sejumlah perusahaan offshore seperti yang disebutkan dalam dokumen Panama Papers. "Dalam proses investasi itu, sangat lazim menggunakan fasilitas firma hukum di luar. Saya bisa pastikan tidak ada hukum yang dilanggar. Kewajiban pajak selalu dipenuhi selama saya pimpin," kata Sandi di Jakarta, seperti diberitakan Tribun News, Selasa five April 2016. Entah kenapa, pihak Kementerian Keuangan, BPK dan kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak tidak menindaklanjuti dugaan kasus penggelapan pajak ini.

Dewi Persik

Sandiaga Salahudin Uno juga tersangkut dugaan kasus asusila dengan penyanyi dangdut goyang gergaji, Dewi Persik. Isu itu merebak ketika Sandi masuk bursa bakal calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta. Seperti dikutip Tribun Bali tanggal 17 Februari 2017 lalu, Sandi diduga kuat meminta dengan paksa penyanyi Dewi Persik untuk membuka bajunya saat mengisi sebuah acara di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali.Minggu, 20 Juli 2008. Saat itu, Sandi masih aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Atas peristiwa itu, Dewi Persik langsung memberikan klarifikasi melalui video yang sempat viral ke publik. Dalam video yang beredar di YouTube, Dewi Persik mengatakan dirinya pernah disuruh Sandiaga Uno untuk buka baju saat sedang perform di Bali. Akibat kejadian itu, kedua orangtua Dewi Persik menangis. ?Saya masih ingat karena siapapun orang yang membuat airmata kedua orangtua saya jatuh, saya pasti ingat,? Kata pedangdut yang akrab disapa Depe itu. Peristiwa itu dibenarkan oleh pengacara sensasional, Farhat Abbas.

Politisi PDIP, Adian Napitupulu juga menyinggung soal dugaan tuduhan pelecehan seksual Sandi yang dilakukannya terhadap Dewi Persik. Namun, sayangnya kader partai Gerindra itu tidak mau memberikan klarifikasi. Sandi malah menawarkan Adian untuk berkomunikasi secara langsung kepadanya, jika kader PDIP itu berminat mengetahui hal yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan Dewi Persik. "Kita Japri (purple: jaringan pribadi) saja, private (dengan jalur pribadi), kita buatlah demokrasi yang sejuk," kata Sandi kepada Adian. Sampai hari ini, polisi tak pernah menyelidiki dan menginvestigasi secara mendalam dugaan skandal kasus asusila ini.

Mahar Politik

Dugaan kasus mahar politik Sandiaga Uno kepada PKS dan PAN sebesar Rp1 triliun, telah dibatalkan Bawaslu dengan alasan tidak ada bukti. Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, dalam cuitan di akun Twitter resminya, menyebut mahar politik dari Sandi itu untuk dana kampanye PKS dan PAN. Mereka masing-masing mendapat jatah sebesar Rp500 miliar.

Tindakan Sandi ini dinilai melanggar UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 yang mengatur bahwa batas maksimal sumbangan dana kampanye dari perseorangan untuk partai maksimal sebesar Rp2,five miliar yang tercantum dalam pasal 327. Selain itu, dalam pasal 228 menyebut, parpol dilarang menerima imbalan dalam pencalonan presiden dan wakil presiden. Mengomentari isu ini, Sandi dalam beberapa kesempatan membantah telah memberi mahar politik kepada PAN dan PKS. (Tribun.Com. 6 September 2018).

Kasus mahar politik ini juga dilaporkan ke Bawaslu oleh Forum Pengawal Demokrasi Bersih, Rabu 15 Agustus 2018. Sebelumnya, Sekjen Rumah Relawan Nusantara Jokowi-Ma'ruf Amin, Fahmi Hakiem, juga sudah melaporkan kasus dugaan mahar politik itu. Namun, lagi-lagi kasus ini ?Sim salabim, abakadabra?, hilang tanpa bekas.

Dimana Posisi KPK?

Merespon isu mahar politik ini, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo memastikan KPK akan menyelidikinya. "Benar atau enggak, kita selidiki dululah," ujar Agus di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 15 Agustus 2018. Agus menyatakan pihaknya tidak akan ragu menjerat seorang penyelenggara negara jika terbukti melakukan praktik suap.

Dalam pandangan saya, semestinya dugaan pemberian mahar politik wajib diusut tuntas oleh KPK dengan tujuan untuk menghindari fitnah terhadap bakal cawapres. Jika terbukti benar, maka mahar politik itu sangat tidak etis dan menyalahi etika politik. Kalau Bawaslu tidak bisa menuntaskan dugaan mahar politik itu, maka sudah saatnya KPK dan polisi mengambilalihnya. Dimana posisi KPK terhadap kasus mahar politik ini?

OK OC Gagal

Sejumlah gerai OK OCE yang digagas Sandiaga Uno tutup. Program One Kecamatan, One Center for Entrepreneurship (OK OCE) ini, muncul ketika masa kampanye Pilkada DKI 2017 lalu, saat itu Sandi menjadi bakal cawagub Anies Baswedan. Penurunan omzet dan persaingan usaha menjadi faktor utama ditutupnya sejumlah gerai tersebut. Namun, Sandi membantah jika OK OCE disebut gagal. Menurutnya masih ada yang berhasil. Dalam pandangan saya, kegagalan OK OCE merupakan satu satu diantara sekian banyak kelemahan Sandi. OKE OCE hanya sekadar lip service untuk menarik simpati warga Jakarta agar memilihnya dalam pilgub DKI Jakarta. Sampai di sini rakyat, khususnya warga Jakarta mulai memahami bahwa wawasan ekonomi kerakyatan Sandi sangat lemah.

Memilih Pemimpin

Mencari sosok pemimpin dalam hal ini presiden dan wakil presiden, memang bukan hal yang mudah, tetapi juga tidak terlalu sulit. Salah satu faktor penyebab sulitnya mencari pemimpin di negeri ini ialah karena gagalnya sejumlah parpol dalam menciptakan kader pemimpin yang berkualitas secara ethical, intellectual, intelektual dan spiritual.

Rekam jejak seorang pemimpin bangsa atau negara sangatlah penting, terlebih lagi sosok calon presiden dan wakil presiden. Sosok presiden dan wakil presiden haruslah figur yang bersih, jujur, tegas, memiliki integritas terhadap negara, mempunyai loyalitas tinggi kepada rakyat. Namun faktanya, hanya sedikit sekali manusia Indonesia yang mampu memenuhi kriteria best di atas.

Persoalan mencari pemimpin yang best menjadi semakin sulit ketika parpol tidak serius memberikan edukasi politik yang baik dan benar kepada rakyat maupun kadernya. Selama ini, eksistensi parpol hanya melulu merebut kekuasaan yang berujung kepada kepentingan ekonomi belaka, sehingga muncul pemimpin-pemimpin yang koruptif dan selalu melihat kekuasaan sebagai alat kepentingan parpol semata, bukan sebagai suara rakyat.

Seharusnya parpol sebagai kepanjangan tangan rakyat, wajib menunjukkan sikap dan perilaku yang berkualitas dan berperan aktif sebagai alat politik rakyat untuk membawa negara ini menjadi lebih sejahtera, damai, nyaman, aman dan tentram. Mungkinkah ini terjadi? Hanya waktu dan Tuhan yang bisa menjawabnya. Mari kita renungkan bersama. [ wawan kuswandi ]

Salam sruput teh tubruk bro dan sis....

BACA JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Id

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

indonesiacommentofficial

@INDONESIAComment

@wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa

.

Tuesday, June 16, 2020

Soal Puisi 'Doa Yang Tertukar', Fadli Zon Harus Minta Maaf ke KH Maimun Zubair

Sampai detik ini Fadli Zon menolak untuk minta maaf secara terbuka dengan alasan bahwa puisi itu bukan ditujuan untuk mbah Moen. Apapun alasan Fadli, puisi itu sudah membuat umat Islam marah dan sejumlah tokoh agama NU kecewa.

Wajar saja bila warga NU yang tersebar di berbagai pesantren dan beberapa komunitas kiai NU merasa terpanggil untuk memberi ?Pelajaran? Kepada Fadli Zon yang dinilai mereka tidak tahu soal etika keumatan, sopan santun dan tidak menghormati warga NU.

Puisi Fadli memang tidak menyebutkan nama mbah Moen. Tampaknya Fadli memang sengaja ingin memainkan sisi psikologis warga NU dengan memakai teori propaganda politik Name Calling. Ada kesan Fadli Zon menantang warga dan kiai NU dalam kancah kontestasi pilpres 2019.

Label Buruk

Lee, A.M. Dan E.B.Lee (1939 ) dalam buku klasiknya yang berjudul The Fine Art of Propaganda menyebutkan bahwa Name Calling merupakan sebuah sikap atau perilaku untuk memberi julukan atau label buruk kepada seseorang, gagasan atau lembaga agar audiens tidak menyukai atau menolaknya.

Kalau dilihat dari penjabaran teori di atas, sangat jelas bahwa puisi Fadli memang diduga diniatkan untuk memberi label buruk kepada kiai NU, khususnya mbah Moen. Saya menduga, Fadli paham betul dengan teori ini. Dia tahu persis bahwa puisinya akan melahirkan polemik. Untuk menyembunyikan tujuan puisinya itu, Fadli membantah bahwa puisi itu tidak ditujukan kepada mbah Moen.

Namun sayangnya, makna dari puisi itu berhasil ditebak oleh warga dan kiai NU. Jadi, mau atau tidak mau, Fadli harus mengakuinya secara jujur dan berani untuk meminta maaf secara terbuka kepada mbah Moen.

Teori lain yang bisa dijadikan referensi bahwa puisi itu memang diduga menargetkan mbah Moen ialah teori Card Stacking. Dalam teori Card Stacking disebutkan bahwa pemilihan dan pemanfaatan fakta atau kebohongan, ilustrasi atau penyimpangan dan pernyataan-pernyataan logis atau tidak logis ditujukan untuk memberikan kasus terbaik atau terburuk pada suatu gagasan, program, orang atau produk.

Merusak Reputasi NU

Bila dikaitkan dengan teori Card Stacking, Fadli tampaknya memang sudah menyiapkan pilihan kata dalam puisinya sekaligus goal sasarannya.

Diduga kuat Fadli berharap puisinya bisa melakukan individual assassination terhadap kiai NU, terutama mbah Moen. Fadli diduga kuat berniat merusak reputasi mbah Moen sebagai kiai kharismatik NU. Dengan kata lain, ada ujaran kebencian yang dilakukan Fadli terhadap mbah Moen.

Dalam kesempatan ini saya berharap Fadli Zon harus secepatnya menyadari bahwa puisi yang ditulisnya itu bukan hanya menyulut kemarahan warga NU dan kaum muslim, tetapi juga bisa merusak citra kiai dan tokoh agama lain yang selama ini telah berperan besar dalam menjaga NKRI dan kerukunan antarumat beragama. Wasalam...

LIHAT JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

Indonesiacommentofficial

IG: @wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

ICTV YouTube

foto: istimewa

Monday, June 15, 2020

Bongkar Penguasaan Lahan Prabowo, Generasi Milenial Apresiasi Jokowi

Mereka berharap, KPK segera menginvestigasi harta lainnya yang dimiliki capres 01, sekaligus mengusut kekayaan politisi yang berada dalam lingkaran parpol koalisi pengusung Prabowo-Sandi

Pernyataan capres 01 Joko Widodo dalam debat kedua capres bikin heboh bangsa ini. Tanpa rasa takut sedikitpun, Jokowi membongkar penguasaan lahan oleh capres 02 Prabowo Subianto di Kalimantan Timur seluas 220 hektar dan di Aceh seluas one hundred twenty hektar. Prabowo dinilai telah mengkhianati pasal 33 UUD 1945. Generasi milenial kecewa berat dan kemungkinan besar mereka tidak akan memilih Prabowo.

Kontestasi pilpres 2019 yang sebentar lagi jatuh tempo auranya semakin membara. Drama politik ?Saling sikut? Antara Jokowi dan Prabowo terus menuai polemik publik. Perlahan tetapi pasti, rakyat mulai hanyut terbawa arus ?Perang? Records dan fakta antardua paslon.

Salah satu paslon yang diduga kuat acapkali memainkan intrik dan siasat hoaks politik ialah capres nomor urut 02. Tampaknya, rakyat sudah tidak percaya lagi dengan semua pernyataan politik Prabowo Subianto yang selalu mengumbar jargon akan menjadikan rakyat dan bangsa ini adil dan makmur.

Sedikitnya ada empat cacat politik yang diprediksi akan berdampak kepada penolakkan rakyat dan generasi milenial terhadap Prabowo Subianto dan caleg parpol oposisi. Adapun keempat cacat politik itu ialah :

Pertama, Prabowo Subianto diduga kuat telah mengkhianati pasal 33 UUD 1945 dengan cara menguasai lahan yang begitu luas di Kalimantan Timur sebesar 220 hektar dan di Aceh seluas 120 hektar.

Kedua, mantan Ketua Kadin Jawa Timur Ir. La Nyalla Mattalitti mengaku dimintai uang saksi sebesar Rp40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto.

Ketiga, Prabowo Subianto mendukung Sandiaga Uno di Pilgub DKI 2017. Dukungan Itu diunggah di akun Instagram Sandiaga Uno, @sandiuno (16/08/2016). Dalam video itu, Prabowo menyebut para kadernya antek asing bila tidak mendukung Sandiaga Uno.

Keempat, Prabowo tidak ikut upacara HUT ke 72 tahun RI di Istana. Dia malah merayakannya di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta Pusat. "Benar pak Prabowo hadir disini memenuhi undangan dari Universitas Bung Karno dalam rangka memperingati detik-detik proklamasi," kata Ferry Juliantono Wakil Ketua Umum DPP Gerindra.

Pernyataan Ngawur Prabowo

Bukan hanya sejumlah oknum elit Gerindra dan parpol pengusung yang diduga kuat ikut memainkan politik hoaks dalam kampanye pilpres 2019. Bahkan, Prabowo merupakan satu-satunya capres dalam sejarah kontestasi pilpres di Indonesia yang suka menebar pernyataan ngawur dengan information dan fakta yang minim. Berikut ini pernyataan politik Prabowo.

Pertama, Prabowo menyebut harga daging dan beras Indonesia termahal di dunia, padahal kenyataannya tidak. Selain itu Prabowo juga mengatakan ada kebocoran anggaran negara Rp500 triliun. Faktanya data itu tidak benar.

Kedua, Prabowo menyebut Indonesia akan bubar tahun 2030. Pernyataan ini dibuat hanya berdasarkan novel 'Ghost Fleet: A Novel of the Next World War', 2015, karya PW Singer and August Cole.

Ketiga, Prabowo ikut sebarkan hoaks Ratna Sarumpaet secara massif. Dia secara tegas mengutuk dugaan aksi penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.

Keempat, Prabowo menghina publik Boyolali. Menurutnya tampang Boyolali tidak cocok masuk hotel berbintang.

Kelima, Prabowo menyebut sistem ekonomi Indonesia adalah sistem bodoh dan lebih parah dari neoliberalisme. Pernyataan Prabowo digugat oleh sejumlah elit politik dan pengamat ekonomi kubu Jokowi.

Keenam, jika jadi presiden, Prabowo berjanji tidak akan ada impor. Menurut Prabowo, kebijakan impor tak akan memakmurkan rakyat Indonesia.

Ketujuh, Prabowo melecehkan profesi pengendara motor ojek online. Prabowo mengaku sedih, para pemuda harapan bangsa hanya berujung menjadi tukang ojek setelah menempuh pendidikan dari SD hingga SMA.

Kedelapan, Prabowo mengatakan air laut akan naik sampai bundaran Hotel Indonesia tahun 2025. Prabowo menyebut prediksinya berdasarkan data United Nations (UN) alias PBB.

Kesembilan, Prabowo mengecam media yang tidak mengekspos acara reuni 212 di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat pada Ahad, 2 Desember 2018 lalu. “Hampir semua media tidak mau meliput sebelas juta lebih orang yang kumpul,” kata Prabowo dalam pidatonya di acara peringatan Hari Disabilitas Internasional ke-26 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu, 5 Desember 2018.

Kesepuluh, Prabowo menganjurkan para pendukungnya menerima uang dan sembako dari para calon kepala daerah. Anjuran ini disampaikan menjelang pemilihan kepala daerah 2018 lalu, melalui video yang diunggah di Facebook Prabowo pada Kamis, 21 Juni.

Nah sekarang Anda sudah tahu khan, sikap dan perilaku politik capres nomor urut 02. Wajar saja kalau rakyat dan generasi milenial menolak Prabowo Subianto dan para caleg pendukungnya? Yuk seruput bandreknya bro?

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

Indonesiacommentofficial

IG: @wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

ICTV YouTube

foto: istimewa

Tuesday, June 9, 2020

[ FIKSI ] Matrais Bocorkan Info Rahasia Malaikat, Capres Prasowo Sugianto Tak Lolos Tes Kesehatan

Ancaman politisi senior sekaligus ahli klenik Ahmat Rais (biasa disapa Matrais) yang akan menggelar people power karena hasil pilpres di negeri Melayunesia tahun 2019 ini dinilainya curang, ngak digubris rakyat. Belum lama ini, Matrais juga buat pernyataan heboh, dia membocorkan info rahasia dari malaikat langit ketujuh soal tidak lolosnya capres 02 Prasowo Sugianto dalam tes kesehatan.

Usai sholat Jum’at di mesjid daerah Kampung Sawah, saya bersama Matrais berjalan kaki menuju restoran padang ‘Nikmat Rasonyo’ untuk makan siang. Matrais mau nraktir saya. Selang sekitar 10 menit, kami sudah sampai di restoran. Pengunjung nampak ramai. Kami terpaksa duduk di pojok karena di sana masih ada dua kursi kosong dengan satu meja kecil yang sudah kumel. Tak perlu berlama-lama, Saya langsung pesan nasi rendang, sayur daun singkong plus teh tawar panas. Matrais pesan nasi gulai kikil, terong balado plus teh manis anget. Sambil nunggu pesanan, saya dan Matrais kongkow santai seputar kontestasi pilpres 2019.

EPISODE DUA

Dengan suara setengah berbisik Matrais bilang bahwa tiga hari lalu dia mendapat info rahasia A1 dari malaikat langit ke tujuh bahwa sebenarnya capres 02 Prasowo Sugianto tak lolos tes kesehatan. Info dari malaikat itu, kata Matrais, diterimanya saat dia ikut Musyawarah Langit dengan 1000 malaikat di istana mewah yang berada di langit lapis pertama.

“Bung Wawan kaget yaa…,” kata Matrais. Saya jawab biasa aja dan ngak terkejut. Matrais pernah cerita kepada saya bahwa dia adalah satu-satunya manusia di jagat raya yang dipercaya malaikat untuk menerima info rahasia dari Tuhan. Jadi, info Matrais pasti bukan hoaks.

Matrais melanjutkan ceritanya. Menurut medical record rumah sakit, syaraf motorik di batang otak capres 02 Prasowo Sugianto terkena kanker ganas. Itulah yang membuat Prasowo gampang marah alias emosional dan daya nalarnya menurun drastis. Lebih jauh Matrais bilang, wajah Prasowo jika diperhatikan dari dekat tampak sisi kanan bibirnya tertarik ke atas alias menyon, cara jalannya kaku seperti robot. Prasowo juga terus menggerak-gerakkan anggota tubuhnya karena itu merupakan bentuk terapi yang dianjurkan dokter spesialis syaraf otak di Rumah Sakit Welas Asih (RSWA). Dalam bahasa gampangnya Prasowo terserang stroke ringan. Namun, Prasowo terpaksa diloloskan tim dokter sebagai capres karena untuk menghindari tekanan politik empat parpol pengusung Prasowo.

EPISODE TIGA

Salah satu elit politik pengusung Prasowo dari parpol Demokratik yaitu Soebagio Bambang Yudhianto (SBY) tahu betul bahwa Prasowo stroke ringan, makanya SBY menolak pencapresan Prasowo dan dia meminta agar anaknya yakni Adhi Himawan Yudhianto (AHY) yang jadi capres dan Prasowo cawapresnya. Namun, permintaan SBY ditolak elit politik Partai Kembang Setaman (PKS) dan elit politik partai Gorindra. Waktu itu, Partai Antar Nusa (PAN) ngak punya sikap politik yang jelas terhadap Prasowo.

Dampak dari ditolaknya AHY jadi capres membuat Prasowo sangat khawatir karena bisa saja parpol Demokratik membelot ke kubu capres 01 Baidowi. Akhirnya, Prasowo menjanjikan AHY jabatan Menteri Pertahanan bila Prasowo menang. Prasowo juga membujuk parpol PAN agar ikut berkoalisi dengannya. Prasowo menjanjikan Ketua Umum PAN menduduki posisi Menkopolhukam.

EPISODE EMPAT

“Kenapa elit parpol Gorindra dan PKS tetap ngotot Prasowo nyapres ?” Tanya saya. Matrais diam sejenak sembari menghela nafas dalam-dalam.

“Nah disinilah strategi PKS. Sebenarnya, Prasowo menyadari bahwa dirinya tidak layak nyapres karena kondisi fisik dan jiwanya yang sangat labil. Itulah yang menyebabkan Prasowo menunda-nunda untuk mendeklarasikan dirinya sebagai capres. Prasowo sempat menolak. Namun, karena tekanan keras dari elite parpol PKS dan Gorindra, akhirnya terpaksa Prasowo mau juga nyapres. Agar manuver politik PKS berjalan lancar, Prasowo diinstruksikan untuk tidak mikirin cara kampanye. Prasowo hanya diperintahkan mengumbar pernyataan-pernyataan yang bersifat kontroversial. Tujuannya untuk merusak nama baik capres 01 Baidowi dan para pendukungnya,”ungkap Matrais.

Matrais juga menuturkan, PKS dan PAN yakin bahwa Prasowo akan mengalami tekanan emosional dari rakyat akibat pernyataannya yang kontroversial. Ujung-ujungnya, stroke Prasowo kambuh lagi dan dipastikan lebih parah. Strategi berikutnya, PKS dan Gorindra akan mendorong cawapres Fandi Eno untuk menggantikan posisi Prasowo sebagai capres dan wapresnya diserahkan kepada elit politik PKS. Di sini Fandi Eno dijadikan boneka dan hanya dikuras duitnya saja. Strategi politik ‘musuh dalam selimut’ PKS ini tidak disadari oleh elit politik parpol PAN, Demokratik dan Gorindra. Kalau Prasowo menang, maka PKS akan dengan leluasa merekayasa kebijakan politik dengan mengubah semua Undang-Undang dan ideologi negara dengan ajaran agama radikal. Dalam melakukan gerakan ini, PKS mendapat dukungan penuh dari gerombolan aliran agama garis keras, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Ini kalau Prasowo menang lho yaa, makanya mesin partai PKS ngotot dan terus menjalin komunikasi intensif dengan gerombolan aliran agama garis keras yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri,” tandas Matrais

?Kalau Prasowo kalah gimana?? Tanya saya.

?Yaaa?Kalau Prasowo kalah, semuanya gagal general. Elit politik di sekitar Prasowo termasuk saya sudah merencanakan buron alias kabur keluar negeri,? Ungkap Matrais.

“Lho kenapa kabur?” Kata saya penasaran. Menurut Matrais, rekam jejak elit politik empat parpol pengusung Prasowo yang terlibat dalam berbagai kasus korupsi, memprovokasi intoleransi serta melanggar UU ITE sudah masuk listing Polri. Kalau mereka tidak kabur akan disapu bersih oleh capres 01 Baidowi.

Obrolan terhenti karena makanan sudah tersaji. Sebelum makan, Matrais berdoa. Setelah itu kami langsung menyantap masakan Padang dengan lahap. Sedaaap brooo

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@wawanku86931157

@INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa

Thursday, May 21, 2020

Gerindra 'Berlutut' ke Jokowi

Akhirnya Prabowo ?Berlutut? Kepada Jokowi. Yuk simak, trims guys?

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identification

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Foto: Ist

Saturday, May 2, 2020

Kasus Gerebek PSK Ala Andre 'Lecehkan' Prabowo, Benarkah?

Politisi ?Ingusan? Andre Rosiade diduga kuat telah dengan sengaja melecehkan Ketua Umum Parpol Gerindra Prabowo Subianto. Lho memang kenapa? Pasalnya, skandal penggerebekan PSK on line yang terjadi baru-baru ini, di sebuah motel di Kota Padang, Sumatera Barat, disinyalir melanggar prosedur hukum alias SOP Polri, akibatnya nama Prabowo dan Parpol Gerindra jadi ikut tercemar.

Kalau memang terbukti, Prabowo Subianto wajib melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap Andre Rosiade sebagai anggota DPR RI. Pertanyaannya sekarang ialah beranikah Prabowo memecat Andre Rosiade?

Dalam setiap penggerebakan kasus tindak pidana, polisi merupakan salah satu lembaga hukum yang bertanggungjawab dan mendapat mandat sesuai ketentuan hukum dan UU yang berlaku. Di setiap kasus penggerebekan, polisi tidak melibatkan pihak sipil sebagai pelapor. Umumnya identitas pelapor juga dirahasiakan.

Namun, faktanya, Andre bersama pihak pelapor serta sejumlah awak pers berada di TKP saat terjadi penggerebekan. Parahnya lagi, video penggerebekan itu sempat viral di sosial media.

Dalam hal ini, Andre layak diduga telah merekayasa penggerebekan. Andre juga patut diduga telah melakukan trial by the press terhadap korban, melakukan pencemaran nama baik hotel, melakukan kriminalisasi terhadap korban berinitial NN serta melalaikan SOP Polri. Andre juga diduga kuat melanggar Pasal 56 KUHP, pasal 296 KUHP, 310 KUHP, pasal 27 ayat 3 Undang Undang ITE.

Kalau memang dugaan rekayasa penggerebekan itu benar, lantas apa motif Andre Rosiade? Ada tiga motif yang patut diduga dan ditelusuri pihak aparat hukum, yaitu:

Pertama , Andre Rosiade ingin menciptakan atau memperkuat citra atau pencitraan dirinya sebagai politisi kepada masyarakat Sumatera Barat, khususnya kota Padang.

Kedua , Andre Rosiade ingin menunjukkan kepada publik bahwa dialah ‘pahlawan’ yang berhasil dan berani membongkar kasus jaringan prostitusi online di Sumatera Barat, khususnya Kota Padang.

Ketiga , Andre Rosiade ingin meningkatkan posisi tawar dirinya kepada masyarakat Sumatera Barat, khususnya Kota Padang, terkait dengan akan diselenggarakannya pilkada serentak (pemilihan gubernur) tahun 2020. Masih banyak motif lain yang bisa digali lebih jauh dan pihak polisi pasti sudah memahami hal itu. Kini tinggal aparat kepolisian, mampukah mereka menegakkan hukum tanpa pilih kasih?

Menuding Netizen

Dalam sebuah kesempatan acara conversation di stasiun televisi, Andre dengan lantang menyebut bahwa yang membuli dirinya di sosial media terkait kasus penggerebekan adalah para netizen atau buzzer pendukung Ahok mantan Gubernur Jakarta yang sekarang menjadi Komisaris Utama PT Pertamina.

ICTV: Penampakan Sosok Misterius di Kaki Gunung Ciremai

Apa yang menjadi dasar Andre sehingga dia menuduh seperti itu? Tampaknya, Andre tidak memiliki bukti yang kuat dengan tudingannya. Tuduhan Andre hanya berdasarkan emosi semata. Dugaan rekayasa penggerebekan itu, hingga saat ini terus mendapat sorotan tajam dan dikritisi oleh publik serta ahli hukum.

Dalam hal ini, para netizen dan buzzer yang merasa dirugikan oleh tuduhan Andre, seharusnya segera mengajukan tuntutan hukum secara class action kepada Polri terhadap Andre Rosiade, karena politisi ‘ingusan’ ini diduga kuat telah melakukan pencemaran nama baik serta perbuatan tidak menyenangkan kepada para netizen tanpa bukti yang valid.

BACA JUGA:

Eks ISIS Dipulangkan, Bahaya Pak Presiden?!!!

Pihak Polri juga harus melakukan pendalaman terhadap oknum-oknum polisi yang telah melakukan penggerebekan tanpa mengikuti SOP. Bila dalam penelusuran itu ternyata ada unsur konspirasi antara Andre Rosiade dan oknum polisi, maka Polri harus menindak tegas.

Di sisi lain, MKD DPR RI dan Majelis Kehormatan Parpol Gerindra juga harus berani memberikan sanksi kepada Andre Rosiade. Khusus untuk Ketua Umum Parpol Gerindra Prabowo Subianto, wajib secepatnya melakukan Pergantian Antara Waktu (PAW) terhadap Andre Rosiade sebagai anggota DPR RI.

Human Trafficking

Di sisi lain Ombudsman Republik Indonesia menduga ada kejanggalan dalam kasus penangkapan pekerja seks komersial berinisial NN di Sumatera Barat.

"Kasus ini adalah kasus tindak pidana perdagangan orang. Kita semua sepakat melakukan pemberantasan human trafficking ini, tetapi jangan abaikan melindungi korban, apalagi ada kesewenang-wenangan dalam prosesnya," kata Ninik kepada CNNIndonesia.com, Rabu (5/2/2020).

Ninik mempertanyakan tindakan penggerebekan yang dipimpin Andre sebagai momen awal penangkapan NN. Dia menjelaskan penindakan hukum dengan cara menyamar adalah kewenangan kepolisian yang diatur Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Penyidikan Tindak Pidana. Polda Sumbar perlu segera mengungkap cara-cara dan/atau prosedur penindakan kasus ini yang tidak sesuai dengan aturan hukumnya yang melibatkan anggota legislatif. Sebelumnya, NN kepada awak media mengaku dijebak dalam penggerebekan prostitusi online Minggu (26/1/2020). #PecatAndreRosiade #TangkapAndreRosiade #HukumAndreRosiade #AdiliAndreRosiade #GerebekAndreRosiade

LIHATJUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Facebook.Com/

INDONESIAComment/ plus.Google.Com/

INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

THE WAWAN KUSWANDI FORUM

#INDONESIAComment

Foto: Ist