Showing posts with label Pilpres 2019. Show all posts
Showing posts with label Pilpres 2019. Show all posts

Sunday, June 28, 2020

Manuver Anies-Sandi Pancing Jokowi Gagal Total, Warganet Waspadalah!

Sejumlah tindakan mereka (Anies-Sandi) yang mendapat kecaman itu diantaranya ialah penataan pasar Tanah Abang yang tidak jelas juntrungannya, adanya area rumput di perbatasan trotoar dan bahu jalan di zona Thamrin-Sudirman, penutupan kali object dengan jaring, memecat lima Walikota Jakarta dengan pesan WA, rencana pembongkaran jembatan penyebrangan orang (JPO) di depan patung Selamat Datang Thamrin-Sudirman, pemasangan bendera merah putih menyambut Asian Games 2018 dengan memakai bambu dan sejumlah janji kampanyenya yang tidak ditepati.

Tahukah mas bro…? Menurut dugaan saya, semua tindakan itu memang sengaja dilakukan Anies-Sandi untuk memancing intervensi Presiden Jokowi. Bila Jokowi terpancing, otomatis Anies-Sandi akan mendapatkan ‘teguran’ dari RI 1. Jadi, Intervensi Jokowi memang menjadi sasaran dan target utama Anies-Sandi. Tujuannya untuk merusak nama baik Jokowi di Asian Games 2018 dan menjelang pilpres 2019.

Saya menduga, sedikitnya ada tujuh (7) tujuan yang ingin dicapai Anies-Sandi ketika membuat kebijakan provokatif yaitu :

1. Anies-Sandi ingin memancing intervensi Jokowi.

2. Anies-Sandi ingin memancing reaksi negatif Menteri Dalam Negeri.

3. Anies-Sandi ingin mengganggu kenyamanan pelaksanaan Asian Games 2018.

4. Anies-Sandi ingin memancing emosi warga Jakarta.

Five. Anies-Sandi ingin mengeruhkan suasana pendaftaran capres dan cawapres Agustus 2018.

6. Anies-Sandi ingin menciptakan suasana tidak kondusif Asian Games 2018 dan pilpres 2019.

7. Anies-Sandi bermaksud merekayasa konfik wacana antara pendukungnya dengan kelompok yang anti terhadapnya.

Muara akhir dari grand design Anies-Sandi ini ialah mereka ingin kelompok yang pro Anis dan Anti Jokowi bisa menguasai Jakarta dan memenangkan pilpres 2019 mendatang. Saya sangat berharap dugaan saya ini salah besar.

Namun, sayangnya semua tindakan ?Nyeleneh? Anies-Sandi untuk memancing intervensi Jokowi dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Cahyo Kumolo, gagal total. Justru yang terjadi adalah Jokowi tetap fokus kerja membangun bangsa dan negara. Mendagri tetap menjalankan tugasnya. Saya yakin Anies-Sandi pasti uring-uringan karena jebakan ?Betmen? Yang mereka lakukan ?Dicuekin? Jokowi, Mendagri dan warga Jakarta.

Memang harus diakui ada sebagian kecil warganet yang masuk jebakan ?Betmen? Anies-Sandi. Tapi itu tak memiliki pengaruh apapun. Kalau boleh mengingatkan, saya berharap semua warga Jakarta dan warganet untuk tidak emosional dan sensitif ketika menanggapi kebijakan Anies-Sandi. Percayalah, kebenaran pasti akan bicara pada saat dan waktu yang tepat. Salam.

BACA JUGA:

?Masturbasi? Politik Ala Poros Ketiga (Kalau Terbentuk Lho!)

Kongkow Imajiner Dengan Tommy Soeharto, Dukung Jokowi Atau Prabowo?

Jokowi Akan Tembak Mati Teroris Medsos

Duel Hastag Simbol Masyarakat Irasional

Salam sruput teh tubruk bro…[ Wawan Kuswandi ]

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@wawan_kuswandi

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa

Tuesday, June 16, 2020

Politik Identitas itu Halal? Begini Caranya

Kalau saja kita berani ngomong jujur, sesungguhnya di belahan negara manapun di dunia, umumnya saat akan pilpres atau pilkada, politik identitas pasti selalu ada. Politik identitas tidak melulu identik dengan agama lho! Politik identitas bentuknya macam-macam, bisa politik identitas agama, identitas kesukuan, identitas golongan, identitas ras, identitas gender, bahkan identitas profesi. Secara definitif, politik identitas merupakan simbol sosial berdasarkan kepentingan man or woman yang memiliki kesamaan secara sosiokultural, sosioekonomi, sosiogeografi dan sosioteologi.

Bersatunya kepentingan man or woman dalam simbol sosial inilah yang akhirnya melahirkan politik identitas. Biasanya, politik identitas digunakan untuk merebut kekuasaan politik. Jadi, sungguh amatlah ?Dungu? Bila sejumlah politisi tidak melakukan politik identitas dalam kontestasi politik.

Dalam tiga tahun terakhir ini, wajah politik identitas yang terjadi di negeri kita lebih didominasi oleh politik identitas agama, khususnya Islam. Munculnya istilah agama mayoritas (Islam) dan agama minoritas (nonmuslim) menjadi salah satu ukuran yang membuat politik identitas agama mengemuka secara membabi buta.

Padahal, dalam sejumlah UU yang terkait dengan hak politik warga negara tidak ditemukan sepatah katapun tentang istilah agama mayoritas dan minoritas. Istilah itu hanya muncul dari mulut sekelompok politisi, pejabat, pengamat politik atau tokoh agama ?Dungu? Yang berpikiran sempit. Mereka hanya melihat agama dari kacamata kuantitas belaka, bukan dari sisi kualitas.

Setiap warga negara dengan identitas apapun termasuk paham atheis sekalipun, memiliki hak yang sama dalam politik dan tidak bisa dibatasi oleh jargon agama mayoritas atau minoritas. Jadi, kalau ada politisi, pejabat atau pengamat politik serta tokoh agama mengatakan bahwa politik identitas itu berbahaya jelas-jelas salah besar, ngawur dan dungu banget.

Syarat Politik Identitas

Apa sih yang ditakutkan dengan politik identitas? Pertanyaan ini menjadi sangat penting karena jawabannya akan memberikan gambaran secara gamblang bahwa politik identitas itu halal dan mutlak diperlukan. Anda percaya?

Saya termasuk orang yang percaya bahwa politik identitas itu halal. Namun, dalam menerapkan politik identitas ini ada satu syarat penting yang wajib ditaati oleh seluruh komponen politik bangsa dan tidak boleh dibantah.

Mungkin, selama ini kita sudah terjebak dengan politik identitas agama yang dikemas dengan cara-cara kotor dan biadab. Ketahuliah, pada dasarnya semua agama mengajarkan kebenaran dan kebaikan hidup.

Tuhan menyampaikan pesan-pesan kebaikan dan kebenaran melalui kitab suci. Jadi, kalau terjadi penyelewengan dalam menafsirkan ayat-ayat kitab suci, maka bukan agama dan kitab sucinya yang salah, tetapi manusianya.

Kembali kepada persoalan politik identitas, momen pilpres 2019 memang menjadi waktu yang tepat untuk memblow up politik identitas agama. Namun, sungguh disayangkan, politik identitas agama yang dilakukan hanya sekadar berisi fitnah, menyebar hoaks, menabur ujaran kebencian, dan dugaan menyelewengkan sejumlah tafsir ayat di kitab suci.

Sampai di sini, politik identitas agama bisa menghancurkan negara dan toleransi antarasesama umat beragama. Contoh kongkretnya ialah saat Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Lebih parahnya lagi, sejumlah ormas tertentu dengan membawa label membela agama ikut terlibat dan meneriakkan politik identitas agama yang memuakkan.

Politik Identitas Elegan

Politik identitas agama yang dikemas dengan kotor dan biadab akan sangat berbahaya dan bisa merusak sendi-sendi kedamaian, kenyamanan dan persatuan bangsa. Dalam hal ini, politik identitas hanya dijadikan alat untuk merebut kekuasaan politik semata. Inilah yang dikhawatirkan oleh sejumlah pihak menjelang kontestasi politik nasional 2019.

Sesungguhnya, politik identitas agama sangat diperlukan. Namun, dengan satu syarat yaitu politik identitas harus dilaksanakan dengan cara-cara damai, nyaman dan tetap menjaga persatuan dan persaudaraan antarsesama anak bangsa. Politik identitas wajib menjauhi fitnah, tidak menyebar hoaks, dan jangan menabur ujaran kebencian, inilah yang saya sebut politik identitas halal.

Jadi, saya dan juga Anda tidak perlu khawatir dengan politik identitas selama memiliki tujuan mulia yaitu untuk menjaga kerukunan SARA. Bila saja, politik identitas dilakoni dalam trek yang benar, maka saya yakin bangsa Indonesia akan kebal terhadap serangan kelompok-kelompok radikal yang mengatasnamakan agama. Sekarang Anda sudah paham khan, betapa pentingnya politik identitas di Indonesia. Selamat menikmati singkong rebus bro?

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

Indonesiacommentofficial

@wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

ICTV YouTube

foto: istimewa

Debat Kedua Capres: Prabowo Apresiasi Jokowi, Tim BPN 02 Syok!

Fakta membuktikan bahwa debat kedua capres yang digelar Minggu malam 17 Februari 2019, jauh lebih menarik dan berkualitas dibandingkan dengan debat perdana capres 17 Januari lalu.

Suasana debat terlihat cair walaupun masih ada secuil ketegangan dalam gaya bicara dan gerak tubuh, baik dari paslon nomor urut 01 Joko Widodo maupun paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki sebagai pemandu debat juga mampu memainkan perannya sebagai host yang bisa membawa suasana debat menjadi tontonan yang menarik. Keduanya sering menebar senyum kepada penonton dan merespon setiap pernyataan kedua paslon dengan bersahaja sehingga aura debat terlihat begitu rileks dan santai.

Perdebatan semakin seru ketika kedua paslon menjawab pertanyaan yang diajukan secara tertulis oleh delapan panelis yaitu Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng rektor ITS, Dr Arif Satria rektor IPB, Prof Dr Ir Irwandy Arif ahli pertambangan ITB, Ahmad Agus Setiawan ST, MSc, PhD pakar energi UGM, Sudharto P Hadi pakar lingkungan UNDIP, Dr Suparto Wijoyo SH, MHum pakar hukum lingkungan UNAIR, Direktur Eksekutif WALHI Nur Hidayati dan Sekretaris Jenderal Konsorsium Pengembangan Agraria (KPA) Dewi Kartika.

Hanya Janji Minim Data

Dari sudut penyampaian visi dan misi, kedua paslon sudah menunjukkan secara maksimal substansinya. Namun, harus diakui bahwa paslon nomor urut 02 masih kurang menguasai materi secara utuh dan berkesinambungan, terutama saat menjabarkan soal infrastruktur, sumber daya alam, lingkungan hidup serta energi dan pangan. Dalam visi-misinya Prabowo mengungkapkan bahwa dia melihat banyak kekayaan Indonesia lari keluar negeri, penghasilan petani sangat rendah dan Indonesia belum swasembada pangan, energi dan air. Sayangnya, Prabowo tidak menjelaskan secara kongkret apa yang telah disampaikannya itu. Data dan fakta yang dimiliki Prabowo masih sangat minim. Selain itu, Prabowo juga tak bosan-bosannya mengumbar janji, misalnya dia akan membuat strategi untuk kemakmuran rakyat dan akan menjadikan negara Indonesia sebagai bangsa mandiri yang tidak akan melakukan impor.

Saat berbicara tentang infrastruktur, Prabowo mengeritik Jokowi yang dalam membangun infrastruktur terlihat grusa-grusu. Menurutnya, banyak infrastruktur yang dibangun tidak efisien. Begitu juga soal perkebunan kelapa sawit, Prabowo mengatakan Indonesia tidak perlu impor kelapa sawit dari luar negeri, tapi Prabowo tidak menjelaskan bagaimana teknis atau cara untuk mengembangkan kelapa sawit agar tidak impor.

Pada segmen video berdurasi pendek, kedua paslon saling menanggapi dan melemparkan pertanyaan. Usai melihat video seputar pertambangan, Prabowo menyebut bahwa banyak perusahaan besar kongkalikong dengan pejabat negara sehingga banyak bekas lubang tambang ilegal yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan lolos dari jerat hukum. Namun, lagi-lagi Prabowo tidak bisa memberikan bukti siapa pejabat dan perusahaan besar yang melakukan kongkalikong.

Perdebatan semakin memuncak ketika di tengah perdebatan, Prabowo secara terbuka mengakui apa yang disampaikan Jokowi yaitu bahwa dirinya memiliki lahan di Kalimantan Timur seluas 220 hektar dan di Aceh seluas one hundred twenty hektar. Tanah itu, menurut Prabowo dia kelola dengan sistem HGU agar tidak dikuasai asing. Pernyataan Prabowo soal penguasaan tanah oleh orang asing di Indonesia tidak disertai records yang faktual dan aktual.

Mengurai Fakta Dan Bukti

Di sisi berbeda, Jokowi dengan penuh percaya diri dan tenang menguraikan fakta-fakta kerja yang telah dilakukannya selama empat tahun dengan sederet bukti-bukti kongkret. Seperti soal Indonesia akan mengurangi energi fosil dan telah memproduksi energi B20 serta siap menuju energi B100.

Mengenai kelapa sawit, Jokowi mengatakan Indonesia telah menghasilkan forty six juta ton kelapa sawit consistent with tahun. Dalam bidang lingkungan hidup Jokowi juga mengungkapkan negara telah memberikan sanksi kepada 11 perusahaan besar yang terlibat dalam pembakaran hutan dan lahan gambut yang telah merugikan negara sebesar Rp18,three triliun. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan bahwa pemerintah telah memberikan konsensi lahan sebesar 2,6 juta hektar kepada masyarat adat dan hak ulayat. Pada tahun 2018, Pemerintah telah membagikan 7 juta sertifikat tanah.

Mengenai sumber daya maritim, Jokowi mengatakan sudah 7000 kapal asing yang melakukan illegal fishing ditangkap dan 488 kapal ditenggelamkan. Terkait Pengembangan Unicorn, Jokowi mengatakan di Asia ada 7 startup dan 4 diantaranya ada di Indonesia dan masih ada 1000 startup lagi akan lahir dan siap dikembangkan di Indonesia.

Pada bagian akhir debat, kedua paslon diberikan kesempatan untuk mengungkapkan kalimat pamungkas. Pada bagian ini Jokowi sangat tegas dan berhasil menarik perhatian kaum milenial, penonton di studio maupun di rumah. Jokowi mengatakan bahwa dirinya tidak takut kepada siapapun selama untuk membela kepentigan nasional. Jokowi hanya takut kepada Tuhan YME. Sedangkan Prabowo hanya mengatakan bahwa kekayaan negara harus dimiliki rakyat sesuai pasal 33 UUD 1945.

Kesimpulan akhir dari debat kedua capres ini, menurut saya ialah debat kandidat paslon dalam kontestasi politik tidak perlu lagi menjadi arena ‘tanding’ yang menakutkan. Saya sangat berharap mulai hari ini dan seterusnya, semua stake holder politik berkewajiban untuk menciptakan suasana politik yang sehat, menghibur, menyejukkan dan menyegarkan tanpa hoaks. Salam seruput kopi tubruknya bro…

Indocomm.Blogspot.Co.Identification

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

Indonesiacommentofficial

IG: @wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

ICTV YouTube

foto: istimewa

Monday, June 15, 2020

Bongkar Penguasaan Lahan Prabowo, Generasi Milenial Apresiasi Jokowi

Mereka berharap, KPK segera menginvestigasi harta lainnya yang dimiliki capres 01, sekaligus mengusut kekayaan politisi yang berada dalam lingkaran parpol koalisi pengusung Prabowo-Sandi

Pernyataan capres 01 Joko Widodo dalam debat kedua capres bikin heboh bangsa ini. Tanpa rasa takut sedikitpun, Jokowi membongkar penguasaan lahan oleh capres 02 Prabowo Subianto di Kalimantan Timur seluas 220 hektar dan di Aceh seluas one hundred twenty hektar. Prabowo dinilai telah mengkhianati pasal 33 UUD 1945. Generasi milenial kecewa berat dan kemungkinan besar mereka tidak akan memilih Prabowo.

Kontestasi pilpres 2019 yang sebentar lagi jatuh tempo auranya semakin membara. Drama politik ?Saling sikut? Antara Jokowi dan Prabowo terus menuai polemik publik. Perlahan tetapi pasti, rakyat mulai hanyut terbawa arus ?Perang? Records dan fakta antardua paslon.

Salah satu paslon yang diduga kuat acapkali memainkan intrik dan siasat hoaks politik ialah capres nomor urut 02. Tampaknya, rakyat sudah tidak percaya lagi dengan semua pernyataan politik Prabowo Subianto yang selalu mengumbar jargon akan menjadikan rakyat dan bangsa ini adil dan makmur.

Sedikitnya ada empat cacat politik yang diprediksi akan berdampak kepada penolakkan rakyat dan generasi milenial terhadap Prabowo Subianto dan caleg parpol oposisi. Adapun keempat cacat politik itu ialah :

Pertama, Prabowo Subianto diduga kuat telah mengkhianati pasal 33 UUD 1945 dengan cara menguasai lahan yang begitu luas di Kalimantan Timur sebesar 220 hektar dan di Aceh seluas 120 hektar.

Kedua, mantan Ketua Kadin Jawa Timur Ir. La Nyalla Mattalitti mengaku dimintai uang saksi sebesar Rp40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto.

Ketiga, Prabowo Subianto mendukung Sandiaga Uno di Pilgub DKI 2017. Dukungan Itu diunggah di akun Instagram Sandiaga Uno, @sandiuno (16/08/2016). Dalam video itu, Prabowo menyebut para kadernya antek asing bila tidak mendukung Sandiaga Uno.

Keempat, Prabowo tidak ikut upacara HUT ke 72 tahun RI di Istana. Dia malah merayakannya di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta Pusat. "Benar pak Prabowo hadir disini memenuhi undangan dari Universitas Bung Karno dalam rangka memperingati detik-detik proklamasi," kata Ferry Juliantono Wakil Ketua Umum DPP Gerindra.

Pernyataan Ngawur Prabowo

Bukan hanya sejumlah oknum elit Gerindra dan parpol pengusung yang diduga kuat ikut memainkan politik hoaks dalam kampanye pilpres 2019. Bahkan, Prabowo merupakan satu-satunya capres dalam sejarah kontestasi pilpres di Indonesia yang suka menebar pernyataan ngawur dengan information dan fakta yang minim. Berikut ini pernyataan politik Prabowo.

Pertama, Prabowo menyebut harga daging dan beras Indonesia termahal di dunia, padahal kenyataannya tidak. Selain itu Prabowo juga mengatakan ada kebocoran anggaran negara Rp500 triliun. Faktanya data itu tidak benar.

Kedua, Prabowo menyebut Indonesia akan bubar tahun 2030. Pernyataan ini dibuat hanya berdasarkan novel 'Ghost Fleet: A Novel of the Next World War', 2015, karya PW Singer and August Cole.

Ketiga, Prabowo ikut sebarkan hoaks Ratna Sarumpaet secara massif. Dia secara tegas mengutuk dugaan aksi penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.

Keempat, Prabowo menghina publik Boyolali. Menurutnya tampang Boyolali tidak cocok masuk hotel berbintang.

Kelima, Prabowo menyebut sistem ekonomi Indonesia adalah sistem bodoh dan lebih parah dari neoliberalisme. Pernyataan Prabowo digugat oleh sejumlah elit politik dan pengamat ekonomi kubu Jokowi.

Keenam, jika jadi presiden, Prabowo berjanji tidak akan ada impor. Menurut Prabowo, kebijakan impor tak akan memakmurkan rakyat Indonesia.

Ketujuh, Prabowo melecehkan profesi pengendara motor ojek online. Prabowo mengaku sedih, para pemuda harapan bangsa hanya berujung menjadi tukang ojek setelah menempuh pendidikan dari SD hingga SMA.

Kedelapan, Prabowo mengatakan air laut akan naik sampai bundaran Hotel Indonesia tahun 2025. Prabowo menyebut prediksinya berdasarkan data United Nations (UN) alias PBB.

Kesembilan, Prabowo mengecam media yang tidak mengekspos acara reuni 212 di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat pada Ahad, 2 Desember 2018 lalu. “Hampir semua media tidak mau meliput sebelas juta lebih orang yang kumpul,” kata Prabowo dalam pidatonya di acara peringatan Hari Disabilitas Internasional ke-26 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu, 5 Desember 2018.

Kesepuluh, Prabowo menganjurkan para pendukungnya menerima uang dan sembako dari para calon kepala daerah. Anjuran ini disampaikan menjelang pemilihan kepala daerah 2018 lalu, melalui video yang diunggah di Facebook Prabowo pada Kamis, 21 Juni.

Nah sekarang Anda sudah tahu khan, sikap dan perilaku politik capres nomor urut 02. Wajar saja kalau rakyat dan generasi milenial menolak Prabowo Subianto dan para caleg pendukungnya? Yuk seruput bandreknya bro?

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

Indonesiacommentofficial

IG: @wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

ICTV YouTube

foto: istimewa

Sunday, June 14, 2020

Politisi Dungu!

Tolak caleg dan politisi dungu...!!!

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa

Ganti Host TV Dungu...!!!

Ganti Host Talkshow TV dungu...!!!

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Id

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa

Saturday, June 13, 2020

[Prediksi] Kalau Terpilih, Ini Program Utama Prabowo Subianto

Klik judul ini: [Prediksi] Kalau Terpilih, Ini Program Utama Prabowo Subianto

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa

Friday, June 12, 2020

Tolak Caleg Parpol Oposisi

Tolak Caleg Parpol Oposisi

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa

Ini Cara Radikal Berangus Hoaks Dan Fitnah, Berani?

Klik judul ini: Ini Cara Radikal Berangus Hoaks Dan Fitnah, Berani?

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Id

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa

Tolak Caleg Mantan Koruptor dan Politisi Korup...!!!

LIHAT JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa

Thursday, June 11, 2020

Ini Tanda Capres Ideal

Yuk merenung....

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Tolak Caleg Nepotisme..!!!

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Id

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa

Wednesday, June 10, 2020

Jelang Nyoblos: Prabowo Mulai Rapuh, Jokowi Mulai Tegar

Jelang beberapa minggu lagi menuju masa pencoblosan 17 April 2019, air of mystery politik arus bawah terus mengencang mengisi ruang-ruang publik dan sosial media.

Di sisi lain, Prabowo terlihat mulai rapuh dalam setiap kali kampanye. Sedangkan Jokowi mulai terlihat tegar. Setidaknya hal ini tercermin dari hasil debat ke-four capres yang digelar Sabtu (30/three/2019) lalu. Akhirnya golputers dan milenial memutuskan mendukung Jokowi.

Tak akan pernah basi termakan oleh waktu, kalau kita ngomongin debat ke-4 capres yang belum lama ini digelar. Kenapa bisa begitu? Jawabannya gampang saja karena content debat ke-4 capres benar-benar luar biasa dan sangat menarik bila dibandingkan dengan tiga debat capres sebelumnya.

Ratusan berita, opini, esai, kolom serta meme-meme lucu mengalir deras dan menyebar luas di jagat sosial media dan media mainstream. Sayang banget kalau kita tidak menikmati dinamika percakapan publik seputar debat ke-4 capres yang berserakan di berbagai arena media massa. Apa yang membuat debat ke-4 capres ini begitu menarik? Lagi-lagi jawabannya mudah saja karena masing-masing paslon, baik Jokowi maupun Prabowo sama-sama siap menjaga dan melindungi ideologi Pancasila dari khilafah yang disebut-sebut sudah semakin serius merongrong Pancasila. Kedua paslon juga sepakat dan tegas akan melindungi NKRI dari perpecahan sosial yang berbasis SARA.

Birokrasi Dilan

Berbicara soal kinerja pemerintahan, khususnya birokrasi, kedua paslon sama-sama setuju untuk memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Jokowi sudah membuktikan bahwa pemerintahannya memang anti korupsi. Buktinya, Ketum parpol PPP Romahurmuziy ditangkap KPK dalam OTT. Padahal khan, Ketum PPP ini merupakan salah satu elite politik yang mengusung Jokowi.

Di sisi berbeda, Prabowo hanya bisa berjanji dan sekadar mengecam dan mengutuk para koruptor. Sampai di sini rakyat patut bersyukur karena kedua calon pemimpin negeri ini memiliki visi dan misi yang sama soal soal mempertahankan Pancasila, NKRI dan pemberantasan korupsi. Namun ada hal menarik yang disampaikan Jokowi ketika debat ke-four capres yaitu penyebutan istilah Dilan (Digital Melayani) dalam birokrasi pemerintahan yang tujuannya untuk melayani kepentingan rakyat dengan cepat dan tepat sekaligus memutus rantai korupsi.

Nah, saat memasuki sesi ketiga debat, barulah muncul hal-hal yang aneh bin ajaib yaitu ketika pertanyaan panelis soal bagaimana strategi para capres dalam proses memodernisasi alutsista TNI. Prabowo dengan lantang mengatakan bahwa TNI Indonesia sangat rapuh dalam persenjataan maupun SDM serta anggaran untuk militer dinilainya masih sangat minim. Prabowo tidak percaya dengan kekuatan TNI dalam menjaga NKRI. Sebaliknya, Jokowi justru menegaskan bahwa SDM TNI wajib menguasai teknologi alutsista sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan TNI dalam mengikuti pesatnya perkembangan teknologi persenjataan militer dunia. Jokowi percaya TNI sangat kuat dalam menjaga NRI. Sampai di sini, Prabowo yang mantan perwira TNI, terlihat tidak memahami peta persenjataan militer dunia yang sudah semakin canggih, contemporary yang berbasis teknologi digital.

Politik Internasional

Prabowo mulai tampak ngawur ketika berbicara soal hubungan internasional. Capres nomor urut 02 ini hanya ngomongin senjata dan perang (tidak nyambung dengan tema debat). Prabowo sama sekali tidak paham soal politik internasional. Dia hanya berkutat dengan wacana perang dan membanggakan diri sebagai mantan perwira TNI, walaupun dirinya konon dipecat secara tidak hormat karena diduga terlibat dalam penculikan aktivis di era pemerintahan Soeharto.

Sedangkan Jokowi tetap fokus kepada sistem politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif dengan memanfaatkan besarnya SDM muslim di Indonesia. Salah satunya contohnya ialah Indonesia dipercaya dan terlibat aktif sebagai mediator dalam proses perdamaian konflik di Afganistan.

Sesungguhnya, jika mau diruntut lebih jauh lagi tentang rekam jejak dan prestasi kedua paslon, Jokowi terbukti telah banyak berkarya untuk bangsa ini, walaupun masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. Adapun hasil karya Jokowi untuk bangsa ini antara lain telah membubarkan PETRAL, mencabut subsidi BBM, membuat jalan tol Trans Papua sepanjang 4.320 km, membayar hutang warisan SBY sebesar Rp293 triliun, membuat enam rute Tol Laut dan melahirkan 15 Bandara baru di wilayah terluar Indonesia serta terlaksananya BBM satu harga di Papua.

Sedangkan Prabowo belum menghasilkan prestasi apapun. Namun, saya memaklumi hal ini karena memang Prabowo belum pernah menjadi presiden. Jadi, wajar saja kalau Prabowo hanya mengumbar janji kepada rakyat. Bila Prabowo jadi presiden, maka dia wajib menepati janjinya kepada rakyat. Adapun janji-janji Prabowo itu antara lain, akan menurunkan harga listrik dan harga pangan, menjamin ketersediaan pangan, meningkatkan penghasilan para petani, menegakkan law enforcement, mengembangkan biodiesel (B100), menolak impor serta utang luar negeri.

Sikap Politik Golputers

Tampilan Jokowi dalam debat ke-four capres menuai pujian, sanjungan dari sejumlah pengamat politik, akademisi, kalangan DPR dan rakyat jelata serta kelompok milenial dan kaum golputers. Tampaknya, kelompok milenial dan kaum golputers sudah mulai berani menentukan sikap politiknya setelah menyaksikan debat ke-four capres.

Kemungkinan besar, kelompok milenial maupun kaum golputers juga akan menentukan sikap politiknya untuk mendukung para caleg parpol yang mengusung Jokowi. Sebaliknya, mereka akan menolak dan tidak memilih para caleg dari parpol oposisi yang menentang kebijakan politik dan ekonomi Jokowi.

Adapun caleg dan parpol yang akan ditolak kelompok milenial dan kaum golputers yaitu Gerindra, PAN, PKS, Demokrat dan partai Berkarya besutan Tommy Soeharto. Sedangkan parpol baru seperti PSI dan Garuda masih belum signifikan menggoyahkan sikap politik milenial dan golputers.

Seburuk atau sebaik apapun pernyataan yang terlontar dari Jokowi dan Prabowo dalam debat ke-4 capres, saya tetap mengapresiasi mereka karena kedua paslon secara tegas, sadar dan terbuka menyebutkan bahwa Pancasila dan NKRI harga mati buat bangsa ini. Salam damai Indonesiaku, ngopi yuk?

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa

Pak Prabowo Sudahlah, Ikhlaskan dan Santai Saja…

Toh pendukung Anda secara perlahan tetapi pasti, mulai pasrah karena faktanya pendukung capres 01 jumlahnya lebih besar dan signifikan.

Bukan itu saja, sedikitnya tujuh lembaga survei independen yang dalam waktu relatif bersamaan melakukan survei (baru-baru ini), ternyata hasilnya elektabilitas capres 01 masih unggul antara 18 sampai 20 persen di atas capres 02.

Saya percaya, capres 02 punya bakat dan kemampuan menjadi presiden seperti Soeharto dan SBY (dari trah militer). Namun, tahun ini bukanlah momentum yang tepat bagi capres 02. Barangkali hanya mukjizat Tuhan yang bisa mengangkat capres 02 jadi presiden di tahun 2019 ini. Momentum capres 02 bisa jadi presiden seharusnya terjadi di tahun 2014 lalu. Sayangnya momen itu telah berlalu.

Civil Society

Tapi bagi saya jadi presiden atau tidak, capres 02 sudah menunjukkan sosoknya sebagai salah satu pemimpin nasional yang memiliki banyak penggemar di Indonesia.

Dari sejumlah tokoh militer yang saya tahu, umumnya beberapa figur militer aktif maupun mantan militer memiliki perhatian besar terhadap berbagai persoalan bangsa. Tapi, seiring zaman yang terus berkembang, keberadaan civil society dan civil power semakin kuat dalam mengarungi dinamika kehidupan politik. Trah militer (aktif maupun mantan) untuk menjadi presiden dalam sebuah negara sudah berlalu sejak 30 tahun lalu dan itu telah terjadi diberbagai belahan negara manapun di dunia.

[ Penulis bersama Jenderal Agum Gumelar di salah satu lapangan golf di Pulau Batam tahun 2007 silam ]

Dinamika Politik

Bila militer kembali ke asalnya yakni pulang ke ‘barak’ itu merupakan hal yang wajar dan lumrah-lumrah saja.

Biarkan tampuk kekuasaan politik dikelola oleh kekuatan sosok sipil yang cerdas. militer cukup mengontrol saja. Tugas penting militer adalah menjaga dan mempertahankan Indonesia dari serangan musuh, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Hal yang sama juga perlu dilakukan oleh ASN dan Polri. Mereka terikat dengan sumpah jabatan untuk netral dalam berpolitik dan terus menjalankan fungsinya dalam melayani publik. Militer, ASN dan Polri wajib menjaga dinamika politik yang sedang berkembang di masyarakat agar tetap adem-ayem sehingga kenyamanan, keamanan dan kedamaian sosial terus terjaga.

[ Penulis bersama Jenderal Wismoyo Arismunandar dalam acara Charity di Pulau Batam tahun 2007 silam ]

Jadi, bila ada segelintir oknum ASN, militer dan Polri yang berpura-pura netral dalam berpolitik, tetapi secara sembunyi-sembunyi mendukung salah satu capres (baik capres 01 maupun capres 02), saya tertawa geli.

Ada sesuatu yang sangat ‘lucu’, kenapa? Karena mereka berteriak netral, tapi sesungguhnya tidak netral. Yang lebih memprihatinkan lagi ialah mereka menunjukkan ketidaknetralannya dengan sikap dan perilaku emosional.

Sikap dan perilaku sejumlah oknum ASN, militer dan polri yang tidak netral, bagi saya biasa-biasa saja dan tidak perlu direspon secara emosional alias nyantai aja. Dalam tulisan singkat ini, saya hanya ingin menyampaikan bahwa sebaiknya seluruh ASN, militer dan polisi (baik yang masih aktif maupun mantan) berkewajiban menjaga harmoni sosial, sportif, berjiwa besar dan berlapang dada untuk mengawal siapapun yang akan menjadi presiden di negeri garuda ini. Salam seruput kopi tubruknya bro….

LIHAT JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Foto: Istimewa

Wednesday, June 3, 2020

Mati Ketawa Ala Bambang Widjojanto Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi, hahaha…[SATIRE]

Saya benar-benar tak menyangka kalau Bambang Widjojanto alias BW tertawa ngakak pasca sembilan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan putusan sidang yang isinya menolak seluruh gugatan sengketa pilpres 2019 yang dilayangkan tim kuasa hukum pasangan capres-cawapres nomor urut 02.

Saya bertanya-tanya ada apa dengan BW? Kok bukannya kecewa seperti Prabowo-Sandi, justru BW malah tertawa ngakak seakan-akan dia dan timnya berhasil memenangkan gugatan di sidang MK. Syukurlah pertanyaan penasaran saya itu akhirnya terjawab, ketika BW mengajak saya makan di warung tenda sate Madura di sekitar masjid Cut Meutia, Menteng sekitar pukul 22.00 WIB.

Setelah mendengar putusan dan sidang MK dinyatakan selesai, BW tergopoh-gopoh keluar ruang sidang dan mengajak saya untuk ikut dengannya. Kebetulan, saat itu saya sudah selesai meliput persidangan gugatan pilpres di MK. Saya masih belum tahu, kemana BW akan mengajak saya. Selang sekitar 30 menit, saya dan BW sampai di warung tenda sekitar masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat. Kemudian mobil diparkir. Setelah itu, BW mengajak saya menuju warung tenda sate Madura. Di sekitar lokasi warung masih banyak mobil terparkir. Di warung tenda lain tampak sejumlah orang sedang asyik ngobrol. Tanpa banyak bicara, BW langsung memesan 50 tusuk sate ayam dan dua mangkok sop kambing plus es teh manis. Sambil menunggu pesanan datang, BW mulai tenang, matanya menoleh ke kiri dan kanan warung, entah apa maksudnya.

“Hahaha…, akhirnya malam ini saya bisa merasakan nikmatnya duit pasangan capres-cawapres 02 hasil fee saya sebagai pengacara. Ngak sia-sia saya berakting di panggung MK dengan wajah sangar dan mengumbar pernyataan-pernyataan provokatif. Toh, Akhirnya saya kalah juga. Sejak awal saya sudah menduga bahwa seluruh petitum akan ditolak MK. Namun, saya tetap ngotot biar pak Prabowo CS senang dan melihat keseriusan saya dalam membelanya,” tandas BW tertawa ngakak.

BW Bergembira-ria

Saya tersenyum kecil melihat penuturan BW yang sungguh-sungguh diluar dugaan karena dia bergembira-ria atas kekalahannya. Saya menyimpan segudang tanya untuk BW dalam hati. Saya pikir, malam ini, mungkin BW mau curhat abis tentang awal kisah dirinya ditunjuk sebagai pengacara oleh pasangan capres-cawapres 02.

“Menang dan kalah itu biasa dalam pengadilan. Perjuangan saya yang terkesan serius untuk memenangkan gugatan pasangan pasangan capres-cawapres 02, menjadi momentum penting bagi saya untuk mengeruk keuntungan financial yang sangat besar dari Prabowo-Sandi CS, dan itu berhasil. Perlu Anda tahu, semua yang saya lakukan dalam proses pengadilan di MK, tak lebih hanya sebagai akting agar Prabowo-Sandi CS percaya kepada saya, hahaha…,” tutur BW.

“Memang Anda dibayar berapa?” Tanya saya santai.

“Sangat cukuplaaah, lebih dari lumayan untuk biaya hidup sekitar dua tahun. Soal angka rahasia dooong, hahaha…,” ucap Bambang.

“Bung BW, Anda tidak khawatir hal ini akan diketahui tim BPN 02 sekaligus merusak reputasi Anda sebagai advokat,” kata saya.

“Mungkin saja beberapa orang di kubu BPN 02 sudah tahu. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena Prabowo sudah menunjuk saya dan uang fee sudah masuk ke rekening saya sekitar 75 persen. Lagipula, mereka juga sudah melihat perjuangan saya di MK yang begitu meyakinkan. Jadi, tidak ada alasan bagi mereka untuk mengecam saya atas kekalahan ini. Kalau soal reputasi saya sebagai advokat, saya ngak mikirin tuh! Peduli setan reputasi. Khan, semua pengacara ujung-ujungnya nyari duit. Kalau saya dituduh sebagai penghianat hukum itu urusan mereka, saya tidak peduli. Hahahaha…..,” ujar BW lagi-lagi tertawa ngakak.

“Tapi khan, bukan hanya Prabowo yang kecewa, rakyat juga menilai kualitas dan moralitas Anda sebagai pengacara hancur,” tutur saya.

BW Selebritis Pengadilan MK

“Semua orang boleh kecewa kepada saya dan tidak ada larangan dalam Undang-Undang. Toh, saya sudah menjalankan amanah yang diminta Prabowo-Sandi CS sebagai lawyer mereka. Akting itu hanya saya yang tahu, mereka tidak tahu sama sekali. Rakyat menuding saya tidak bermoral dan berkualitas? Itu urusan mereka. Tak ada moralitas dan kualitas yang bisa bertahan lama, bila dikasih ‘segudang’ uang yang menggiurkan. Saya lebih memilih banyak uang dan menjadi orang kaya dibanding sebagai pengacara yang bermoral dan berkualitas. Asal Anda tahu yaaa…., orang kaya dan berduit itu lebih dipandang publik daripada orang bermoral dan berkualitas. Hahaha...,” tutur BW yang terus tertawa setiap usai berbicara.

Saya tidak kaget mendengar penuturan BW yang sangat menohok itu. Bagi saya, sejak dahulu BW memang bukan sosok pengacara yang berkualitas.

“Oh yaaa…ada satu lagi nih yang ingin saya sampaikan kepada Anda. Proses pengadilan di MK yang ditonton seluruh rakyat Indonesia itu, secara langsung telah membuat saya semakin populer dan menjadi sorotan banyak pihak, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Saya ramai dibicarakan. Kalau boleh saya menyebutnya, sekarang ini saya menjadi selebritis pengadilan MK. Soal saya dicap sebagai pengacara tak bermoral dan berkualitas, itu bukan hal penting dan saya tidak peduli. Pokoknya, saat ini uang berlimpah di rekening saya. Saya juga sangat senang menjadi bahan pemberitaan di seluruh media mainstream dan obrolan ngalor-ngidul di warung kopi dan sosial media. Saya menjadi trending topic alias top markotop, hahaha..., toh pada saatnya nanti, semua kecaman dan bullying di sosial media akan hilang sejalan dengan waktu bersamaan dengan munculnya isu politik baru. Jadi, masa bodoh dengan moralitas, kepentingan bangsa, dan caci-maki di sosial media. Yang penting, sekarang ini, saya banyak uang dan saya bisa melakukan apa saja dengan uang itu, hahahaha…,” kilah BW

“Anda tidak khawatir karir Anda akan tamat. Bahkan ada kabar bahwa pengacara TKN 01 dan sejumlah elemen rakyat akan melaporkan Anda ke polisi karena Anda telah menghadirkan sejumlah saksi palsu dan menuding MK sebagai mahkamah kalkulator dan pendukung rezim korup?” Tanya saya.

“Silahkan saja kalau pengacara TKN 01 dan rakyat mau melaporkan. Saya tidak takut dan siap berakting lagi. Justru, kesempatan ini akan membuat saya menjadi ngetop untuk kedua kalinya. Persoalannya apakah mereka berani? Hahahaha…,” sergah BW.

BW terus tertawa tanpa henti sepanjang ngobrol dengan saya. Tawa itu baru terhenti sejenak ketika sate ayam, sop kambing sudah tersaji. BW langsung melahap dengan beringas seperti orang yang tak makan selama beberapa hari. Usai menyantap makanan, BW kembali tertawa ngakak, hahaha…..Sungguh ruaaarrr biasaaaa bung BW….

LIHAT JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com