Hanya orang-orang bodoh yang mengatakan munculnya novel corona virus di Wuhan, Tiongkok sebagai azab Tuhan. Jelas itu hoaks! Pernyataan segelintir orang bodoh itu tidak mempengaruhi mentalitas dan moralitas rakyat Indonesia, karena kaum muslim dan penganut agama lainnya di negeri ini sudah semakin cerdas.
Ada tiga tujuan mereka dalam menyebarkan hoaks alias berita bohong tentang virus corona yaitu:
1. Membodohi dan menipu umat beragama, khususnya kaum muslim.
2. Menciptakan sentimen anti China.
3. Merusak ajaran Islam Rahmatan ?Lil Alamin.
Jadi, kalau di sekitar Anda ada sekelompok orang mengaku oknum ustadz dan muslim, kemudian mereka getol menyebut bahwa virus corona adalah azab Tuhan, JANGAN PERCAYA! Mereka bisa dilaporkan ke aparat hukum.Dalam hal ini Polri harus segera menangkap penyebar hoaks tentang virus corona. Selain itu, Menkominfo wajib untuk memblokir semua akun sosial media yang menebarkan berita bohong tentang virus corona.
Vaksin Anti Virus Corona
Merebaknya virus corona di Wuhan, Tiongkok telah mendorong sejumlah lembaga penelitian ilmiah dan kedokteran dunia bekerja keras untuk menciptakan vaksin anti virus corona. Salah satunya adalah negara Rusia. Mereka berusaha menemukan sekaligus mengembangkan vaksin anti virus corona.
"Ya, tentu, pengembangan vaksin sedang dilakukan. Setiap kita menghadapi mutasi virus corona, kita mulai mengembangkan vaksin. Saat ini, kami berpegang pada rekomendasi-rekomendasi WHO," kata Anna Popova, Kepala Departemen Pengawasan Epidemiologi Rospotrebnadzor, Rusia, seperti dilaporkan kantor berita RIA,Kamis (30/1/2020).
Kabarnya, negara lain yang juga sedang berusaha menciptakan vaksin anti virus corona ialah Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Perancis dan China. Sejumlah berita media internasional menyebutkan bahwa bila vaksin anti virus corona berhasil diciptakan, maka akan segera diproduksi secara massal dalam waktu tiga bulan ke depan.
Darurat Global
Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) menyatakan, wabah virus corona China sebagai darurat kesehatan worldwide atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). PHEIC dapat diartikan sebagai peristiwa luar biasa yang menjadi risiko kesehatan publik dunia melalui penyebaran penyakit internasional yang memerlukan respons internasional. Sebelumnya pernyataan PHEIC juga pernah digunakan ketika merebak flu babi (2009), polio (2014), virus Zika (2016), dan Ebola (2014-2019).
Dilansir dari media Times, Kamis (30/1/2020), Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menekankan bahwa PHEIC bertujuan untuk mendorong negara-negara di dunia untuk bekerja sama mengatasi ancaman kesehatan dunia.
Fakta Virus CoronaDi tengah-tengah hebohnya bahaya virus corona ini, di sosial media beredar hoaks yang sangat biadab dan tidak berperikemanusiaan yaitu menyebut virus corona sebagai azab Tuhan. Padahal, kabarnya virus corona berasal dari Arab Saudi dan disinyalir sudah ditemukan sejak tahun 2013. Seseorang bernama Ali Mohamed Zaki tiba-tiba viral di jagat sosial media, terkait merebaknya virus corona. Akun Facebook Rangga Wijaya tanggal 28 Januari 2019 mengunggah tulisan sosok Ali Mohamed Zaki. Di bawah ini saduran dari tulisan Rangga Wijaya.
Pada pertengahan Juni tahun 2013, Ali Mohamed Zaki, seorang ahli virus Rumah Sakit Dr Soliman Fakeeh di Jeddah, Arab Saudi, dapat telepon dari seorang dokter yang khawatir dengan seorang pasiennya. Pasien berusia 60 tahun itu telah dirawat di rumah sakit karena virus pneumonia yang parah, dan dokter minta tolong Zaki mengidentifikasi virusnya. Zaki pun memperoleh dahak dari pasien dan mulai menelitinya. Dia menjalankan tes lab yang biasa. Hasilnya tak memuaskan. Negatif.
Zaki lalu mengirim sampel ke laboratorium virologi terkemuka di Erasmus Medical Centre di Rotterdam. Sambil menunggu tim memeriksa virusnya, Zaki mencoba satu tes lagi. Kali ini hasilnya positif. Hasil tes menunjukkan bahwa ada infeksi yang berasal dari keluarga patogen yang disebut coronavirus. Flu biasa juga disebabkan oleh coronavirus. Begitu juga infeksi Sars yang jauh lebih mematikan. Tapi kali itu beda.
Zaki lalu buru-buru mengirim e-mail ke lab Belanda untuk memberi sinyal tanda bahaya. Dan yang menakutkan mereka dari hasil penemuan tersebut, ini adalah virus corona yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Untuk mengingatkan ilmuwan lain, Zaki kemudian memposting catatannya ke proMED, sistem pelaporan net yang dirancang untuk secara cepat berbagi rincian penyakit menular dan wabah ke para peneliti dan lembaga kesehatan masyarakat.
Gara-gara laporan ilmiah tersebut, Zaki harus kembali ke tanah kelahirannya di Mesir, kontraknya di rumah sakit diputus. Di bawah tekanan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Zaki dipecat. "Mereka tidak suka penemuan itu muncul di proMED. Mereka memaksa rumah sakit untuk mengakhiri kontrak saya," kata Zaki kepada Guardian dari Kairo.
Saking serius dan mematikannya, pemerintah Arab tentu khawatir ketakutan itu bisa mempengaruhi mereka yang akan pergi umroh atau haji. Jadi paling aman menutup erat-erat penemuan penting tersebut demi income pemerintah. Dan, "Saya terpaksa meninggalkan pekerjaan saya karena ini, tetapi itu adalah tugas saya. Ini adalah virus yang serius." Pesan Profesor Ali Mohamed Zaki.
Dan sejak penemuan tahun 2013 pada pasien pneumonia berusia 60 tahun di Arab Saudi itu, bukan gak mungkin virus tersebut sudah menjalar ke seluruh dunia. Termasuk yang parah di Wuhan, China. Virus yang sementara diduga (dan belum terbukti) berasal dari sup kampret dan ular (sumber: https://www.Theguardian.Com/?/coronavirus-subsequent-international-pande?).
Kisah yang tertulis dalam cerita di atas, kebenarannya memang masih perlu diverifikasi oleh sejumlah lembaga dan pihak berwenang di dunia kesehatan global maupun di Indonesia.
LIHAT JUGA:
Indocomm.Blogspot.Co.Identification
www.Facebook.Com/INDONESIAComment/
plus.Google.Com/ INDONESIAComment
@INDONESIAComment
@INDONESIACommentofficial
@wawanku86931157
ICTV Televisi Inspirasi Indonesia
THE WAWAN KUSWANDI FORUM
#INDONESIAComment
Foto: Ist