Showing posts with label China. Show all posts
Showing posts with label China. Show all posts

Saturday, May 9, 2020

Deradikalisasi China Terbaik di Dunia, Tak Ada Pelanggaran HAM di Uighur

Diduga kuat pelarian gerombolan ISIS yang kalah di kawasan Timur Tengah berusaha menyusup ke komunitas muslim Uighur, Xinjiang, China.

Tetapi, gerakan mereka berhasil dibendung Pemerintah China. Kabarnya, sejumlah negara di dunia menilai proses deradikalisasi muslim Uighur,#DeradikalisasiUighurChina menjadi salah satu program terbaik dunia untuk membendung dan memberantas pelarian dan simpatisan ISIS.

Sejumlah media massa pro Barat (Amerika Serikat, Eropa dan konco-konconya) diduga kuat berkonspirasi melakukan penyebaran berita, foto, video dan informasi hoaks secara terus menerus untuk mendiskreditkan Pemerintah China#KonspirasiBarat mengadudomba umat muslim dunia.

Di Indonesia, ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah paham betul bahwa ada penyesatan berita dan informasi yang dilakukan sejumlah media barat terhadap muslim Uighur yang dikaitkan dengan isu HAM. Padahal, di Uighur tidak ada kejahatan HAM. Justru yang ada hanyalah pengawasan ketat software deradikalisasi.

Ormas NU dan Muhammadiyah tidak terpancing dengan aksi provokasi dan konspirasi politik media-media barat. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, menjamin tidak ada diskriminasi apalagi kekerasan terhadap muslim Uighur di Xinjiang, China. Menurut Said, saat ini semakin banyak pembangunan masjid di China, terutama di Xinjiang. Imam-imam masjid di Uighur juga mendapatkan fasilitas hingga jaminan hidup yang memadai.

"Sekarang, Islam sudah berkembang di China. Pemerintah China memberikan perhatian penuh kepada umat muslim dengan memperbaiki masjid-masjid, bahkan lahir ratusan restoran halal," kata Said usai menghadiri diskusi bedah buku berjudul 'Islam Indonesia dan China: Pergumulan Santri Indonesia di Tiongkok' di Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Said menegaskan, pemerintah Indonesia tidak perlu ikut terlibat dengan provokasi dan konspirasi yang dilakukan sejumlah negara barat melalui media massa barat dan NGO yang menuding adanya persekusi atau kejahatan HAM terhadap etnis Uighur.

Bahkan, Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian mempersilahkan masyarakat Indonesia untuk melihat langsung kondisi muslim Uighur, di Xinjiang, China. Xiao Qian menyampaikan hal itu saat bertemu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, di Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Menurut Xiao Qian, pemberitaan media barat mengenai tindakan represif pemerintah China terhadap muslim Uighur tidak benar. Yang benar adalah China sedang memerangi radikalisme dan terorisme di kota Xinjiang. Suku Uighur bersama suku Hui menjadi suku utama pemeluk Islam di China. Suku Uighur lebih bernafaskan Islam sufistik. Sedangkan suku Hui bermazhab Imam Hanafi.

China Bela Muslim

Salah satu pembelaan dan perhatian Pemerintah China#ChinaBelaMuslim kaum muslim ialah Pemerintah China memberikan dana bantuan sebesar US$15 juta atau sekitar Rp213 triliun kepada bangsa Palestina untuk menggarap belasan proyek di Tepi Barat Jalur Gaza. Duta Besar Cina untuk Palestina, Guo Wei, dan Sekretaris Jenderal Dewan Menteri Palestina, Amjad Ghanem, Kamis (29/8/2019) lalu, menandatangani kesepakatan antarkedua negara.

Menurut Kantor Berita Palestina, WAFA (30/8/2019), dana triliunan itu akan digunakan untuk mendirikan infrastruktur, pengembangan pemuda dan kewirausahaan, pengembangan perempuan, dan energi. Namun yang paling baik dari donasi itu, adalah sumbangan US$500 ribu atau Rp7 miliar untuk membeli tas sekolah bagi anak-anak Palestina.

Perampok Minyak

Karakter, sifat dan perilaku imperialisme dan kolonialisme negara-negara barat sampai saat ini terus berlangsung terhadap negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Asia yang banyak memiliki cadangan minyak dan gasoline bumi.

Cara-cara keji yang paling banyak dilakukan negara-negara barat agar bisa merampok#PerampokMinyakXinjiangminyak dan gas bumi di kawasan Timur Tengah dan Asia ialah diduga kuat mereka membuat fitnah atau penyebaran berita hoaks tentang konflik SARA (Contohnya Suriah dan negara sekitarnya) dan fitnah kepemilikan senjata kimia (contohnya Irak).

Negara-negara barat berkonspirasi dengan media barat untuk mempropagandakan kebohongan itu dengan cara-cara kejam agar bisa bisa mengintervensi negara-negara sasarannya, tujuannya hanya satu yaitu merampok sumber daya alam, termasuk minyak dan gas bumi.

Kekejaman ini diduga kuat dilakukan negara-negara barat terhadap wilayah Xinjiang di China. Mereka ingin merampok cadangan minyak dan fuel bumi di Xinjiang dengan memakai isu HAM terhadap etnis Uighur di Xinjiang.

Seperti diketahui, Pemerintah China telah menemukan ladang gas yang diperkirakan menyimpan cadangan 115,3 miliar meter kubik di lembah Tarim, Daerah Otonomi Xinjiang. Wakil General Manajer PetroChina Cabang Tarim, Tian Jun, menyatakan bahwa pihaknya telah berhasil melakukan uji coba dengan baik di ladang fuel tersebut.

Ladang gasoline itu mampu menghasilkan 418.200 meter kubik gasoline alam dan 115,15 meter kubik gasoline kondensat in keeping with hari. Ladang fuel Tarim diperkirakan menyimpan a hundred and fifteen,three miliar meter kubik gas alam dan 21,66 juta ton gasoline kondensat. China akan mulai memproduksi fuel itu November 2020 mendatang. Ladang gasoline di wilayah Tarim akan memasok gasoline alam ke 15 provinsi di wilayah utara dan timur China melalui jaringan pipa gasoline.

Xinjiang merupakan daerah otonom di bagian barat China yang berbatasan langsung dengan Rusia, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Afghanistan, dan Pakistan. Xinjiang memiliki cadangan minyak dan gasoline bumi melimpah.

Deradikalsasi China

Sebanyak 37 negara menandatangani dukungan terhadap kebijakan deradikalisasi Uighur, Xinjiang, China. Ke 37 negara itu menegaskan dukungannya kepada China untuk tetap melakukan deradikalisasi#DeradikalisasiChina bentuk pelatihan kejuruan dan pusat-pusat pelatihan di Xinjiang.

Ke 37 negara yang mendukung kebijakan China#PresidenJinping ialah Aljazair, Angola, Bahrain, Belarus, Bolivia, Burkina Faso, Burundi, Kamboja, Kamerun, Komoro, Kongo, Kuba, Republik Demokratik Kongo, Mesir, Eritrea, Gabon, Kuwait, Laos, Myanmar, Nigeria, Korea Utara, Oman, Pakistan, Filipina, Qatar, Rusia, Arab Saudi, Somalia, Sudan Selatan, Sudan, Suriah, Tajikistan, Togo, Turkmenistan, Uni Emirat Arab, Venezuela, dan Zimbabwe.

Sedangkan negara-negara yang menuding China melakukan pelanggaran HAM terhadap muslim Uighur diantaranya yaitu Australia, Austria, Belgia, Kanada, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Islandia, Irlandia, Jepang, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Inggris.

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identification

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@wawanku86931157

#indonesiacommentofficialICTV Televisi Inspirasi Indonesia

THE WAWAN KUSWANDI FORUM

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Foto: Ist

Friday, May 8, 2020

Soleimani Effect: Empat Skenario #PerangDuniaKetiga, Indonesia Harus Tekan Trump

Tewasnya Komandan Quds Force Iran, Jenderal Qassem Soleimani menjadi sinyal kuat akan pecahnya #perangduniaketiga.

Bila #perangduniaketiga pecah, maka Amerika Serikat (AS) adalah negara yang paling bertanggung jawab. Indonesia tidak boleh tinggal diam dan harus bersikap tegas terhadap AS untuk menekan Donald Trump agar segera mengubah kebijakan politik luar negerinya.

Jenderal Soleimani tewas karena serangan roket militer AS atas perintah Trump. Pemerintah dan rakyat Iran pun geram. Mengapa Jenderal Soleimani menjadi target pembunuhan Trump? Pertanyaan ini menggelitik nalar publik dunia.

Menlu Iran, Javad Zarif menulis di Twitter-nya, “AS telah melakukan aksi terorisme internasional, menargetkan dan membunuh Jendera Soleimani, kekuatan paling efektif dalam memerangi ISIS, Al Nusrah, Al Qaeda”.

Kehebatan strategi perang Jenderal Soleimani berhasil menghancurkan ISIS dan milisi Al Qaida di Suriah dan Irak. Soleimani bekerja sama dengan pemerintah Irak dan Suriah untuk membombardir jaringan milisi ISIS dan Al Qaida.

Soleimani juga bekerjasama dengan kelompok Hezbollah dalam merebut kota Qusayr, Suriah (2014) yang diduduki FSA dan milisi Al Qaida. Tahun 2015, Soleimani datang ke Rusia untuk meminta Presiden Rusia Vladimir Putin bergabung melawan ISIS dan afiliasi Al Qaida. Dengan bergabungnya Rusia (September 2015), perlawanan terhadap ISIS dan ratusan milisi afiliasi Al Qaida berjalan sangat efektif. Rusia dan Tentara Nasional Suriah (SAA) melakukan serangan udara ke foundation-foundation kelompok teror. Sedangkan milisi gabungan pimpinan Soleimani (bekerja sama dengan tokoh pejuang Irak dan Suriah) bersama SAA melakukan serangan darat.

Rusia juga membongkar kebobrokan AS dan Turki serta sekutunya, contohnya ialah berdasarkan pantauan satelit Rusia, terlihat ISIS mencuri minyak Suriah, lalu dibawa ke Turki dengan sepengetahuan AS.

Kerjasama Turki-ISIS sudah sejak lama diketahui sejumlah jurnalis media internasional. Seorang reporter Press TV, AS (2013) melaporkan bahwa pasukan ISIS dan milisi Al Qaida bebas keluar-masuk Suriah melalui perbatasan Turki. Disana ada kamp-kamp pelatihan teroris yang disamarkan sebagai ?Kamp pengungsi? Serta ada suplai senjata dari Pangkalan Udara AS Incirlik di Turki. Pada Oktober 2014, jurnalis Press TV yang bernama Sherena Shim itu tewas secara mencurigakan dalam kecelakaan mobil di perbatasan Turki-Suriah.

ISIS Terbentuk

Tahun 2004 Islamic State of Irak (ISI) terbentuk dan berbaiat kepada Al Qaida. Setelah Saddam Husein tumbang (2003), pasukan AS terus bercokol di Irak dengan alasan ?Menegakkan demokrasi Irak?. Selama proses demokrasi di Irak, ISI banyak melakukan serangan bom bunuh diri karena ideologinya takfiri. Target mereka adalah membunuh kaum Syiah Irak, namun kaum Sunni juga menjadi korban. Tahun 2013, ISI membentuk ISIS yaitu menggabungkan gerakan pembentukan khilafah di Irak dan di Suriah.

Juni 2004, Kota Mosul berhasil direbut ISIS. Tanggal thirteen Juni 2014 ulama besar Irak yang bermazhab Syiah, Ayatulah Sistani mengeluarkan fatwa jihad melawan ISIS. Fatwa ini berlaku untuk semua Muslim (demografi Irak: 64,5 persen Syiah, 31,five persen Sunni, 2 persen Yazidi, 1,2 persen Kristen, zero,8 persen kelompok lainnya).

Kemudian Soleimani membantu pembentukan jaringan milisi The People's Mobilization Forces (PMF) atau People's Mobilization Forces (PMU) atau dalam bahasa Arab disebut al-Hashd al-Shaabi. Milisi yang dibentuk 15 Juni 2014 ini menggabungkan berbagai milisi dari berbagai faksi, Sunni, Syiah, maupun Kristen yang bergerak bersama tentara nasional Irak. Pasukan Iran juga bergabung. Mereka berperang melawan ISIS.

November 2017 Jenderal Soleimani mengumumkan bahwa ISIS kalah, baik di Irak maupun Suriah. Namun, dibalik kekalahan ISIS, justru AS menyebut PMU yang dipimpin Soleimani sebagai teroris. Padahal, sejak 2016 parlemen Irak memutuskan PMU/PMF/ al-Hashd al-Shaabi secara resmi diintegrasikan dengan tentara nasional Irak.

Detik-detik ketika ISIS hampir dikalahkan PMU, AS mengerahkan militernya, kemudian mengklaim militer AS berhasil mengalahkan ISIS. Ini sebuah kebohongan publik yang sangat besar.

Jenderal Soleimani Dibunuh

Tanggal 3 Januari 2020, Jenderal Soleimani tiba di Baghdad, Irak dengan menggunakan pesawat reguler dari Lebanon. Dia diundang secara resmi Pemerintah Irak. Dia disambut Wakil Komandan PMU/PMF/ al-Hashd al-Shaabi, Abu Mahdi Al Muhandis. Mobil yang dikendarai dua pejuang terdepan melawan ISIS itu, kemudian diserang militer AS. Keduanya tewas. Pentagon menyatakan bahwa serangan udara itu dilakukan atas perintah resmi Donald Trump.

Mengapa dua tokoh yang berjasa mengalahkan ISIS justru disebut teroris dan dibunuh AS? Padahal, banyak netizen non-muslim yang pro-Soleimani. Perlu diketahui, korban ISIS dan Al Qaida bukan hanya kaum muslim Syiah, tetapi juga semua penganut agama. Bukan cuma orang Timur Tengah saja, tetapi juga di seluruh penjuru bumi.

Dalam sebuah video, jurnalis AS Caleb T. Maupin (@calebmaupin) mengungkapkan, Trump mengambil keputusan yang sesungguhnya sama sekali tidak menguntungkan rakyat AS. Karena Trump takut dimakzulkan, maka dia meminta dukungan Israel dan lobby Zionis di AS. Bagi Israel, Jenderal Soleimani, Hasan Nasrallah (Hizbullah) dan Presiden Suriah Assad adalah musuh besar mereka. Jadi, Israel dan foyer Israel di AS akan mendukung Trump dengan syarat Trump mau membunuh Jenderal Soleimani.

Vanessa Beeley, jurnalis asal Inggris yang selama ini aktif meliput perang Suriah, menulis, “Saya benar-benar tidak percaya Soleimani sudah mati, dibunuh oleh penjahat Amerika, negara jahat, yang sekarang sudah di luar kendali secara global, digerogoti oleh kekuatan haus darah yang bertekad untuk membangkitkan kembali kerajaannya yang sekarat dengan segala cara..”

Seperti diketahui, militer AS bertahun-tahun bercokol di Irak dan membunuh ratusan ribu warga sipil dengan menggunakan bom-bom kimia yang membuat cacat bayi-bayi di Irak.

Menurut lembaga think tank AS, Council of Foreign Relations, di tahun 2016, rata-rata AS menjatuhkan seventy two bom setiap hari atau three bom setiap jam, dan totalnya ada 26.171 bom yang dijatuhkan AS di Irak, Suriah, Afghanistan, Libya, Yaman, Somalia dan Pakistan.

Bila saat ini Iran menyerang pangkalan militer AS di Irak, maka Iran dinilai melakukan agresi. Dampaknya, militer AS akan dianggap criminal bila menjatuhkan bom ke Teheran. Dunia internasional, khususnya PBB wajib mendesak AS untuk segera menarik pasukannya dari Timteng dan berhenti membunuh rakyat di Timteng.

Inilah salah satu faktor penting yang pada akhirnya membuka mata dunia bahwa AS merupakan negara biang keladi sebagai pemicu menguatnya sinyal #perangduniaketiga.

Perampokan Ladang Minyak

Selain faktor tewasnya Jenderal Soleimani, penyebab lain yang juga memicu kuatnya sinyal #perangduniaketiga ialah konflik yang berlatar belakang ras, persaingan senjata pemusnah massal, konflik intoleransi, intervensi ekonomi, perampokan ladang minyak/wilayah teritorial, serangan hacker serta kasus pemberontakan di berbagai negara di dunia.

Saat ini, sebagian besar negara-negara di dunia saling memperkuat hubungan diplomatiknya dengan negara sekutunya atau aliansi organisasinya. Tujuan mereka tak lain untuk melindungi dan mempertahankan diri, bila pecah #perangduniaketiga. AS, Rusia, China dan Arab Saudi menjadi pemain kunci sebagai pemicu #perangduniaketiga.

Sumpah Trump

Dalam menyikapi kuatnya sinyal #perangduniaketiga, Indonesia harus berhati-hati dalam membina hubungan dengan berbagai negara, terutama menyangkut kerjasama militer. Indonesia sebagai negara yang menganut politik bebas-aktif dan nonblok, harus tegas dalam menentukan arah kebijakan politik internasionalnya. Mengantisipasi memanasnya suhu politik AS dan Iran, Indonesia harus segera mendesak Donald Trump untuk mengubah kebijakan politik luar negerinya, terutama untuk kawasan Timur Tengah.

Donald Trump pernah bersumpah untuk menomorsatukan Amerika Serikat lewat jargon "America first." Tidak seperti presiden-presiden AS sebelumnya, Donald Trump telah mengubah pandangan tradisional bangsanya mengenai siapa musuh dan sahabat Amerika.

Menurut kolomnis The Atlantic, Jeffrey Goldberg, Trump telah membuat sekutu-sekutu dan musuh-musuh AS menjadi campur aduk, tidak jelas, siapa musuh, siapa sekutu. "Ini dunia, di mana hubungan diplomasi yang sudah mapan diobrak-abrik oleh cepatnya cuitan Trump di Twitter," kata Goldberg.

Sedikitnya ada empat blok negara-negara di dunia yang diprediksi, mungkin terlibat dalam #perangduniaketiga. Setiap blok dari negara-negara itu, memiliki kepentingan politik yang sama secara worldwide.

Prediksi #perangduniaketiga

Berikut ini adalah prediksi negara dalam empat blok besar yang kemungkinan besar ikut terlibat dalam #perangduniaketiga.

Blok Barat

Blok Barat akan dipimpin Amerika Serikat bersama negara-negara yang tergabung dalam NATO (North Atlantic Treaty Organization/Organisasi Pertahanan Atlantic Utara). Sebanyak 12 negara akan berada dibawah komando AS, yaitu Belgia, Kanada, Denmark, Perancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal dan Inggris.

Ada juga negara yang bukan anggota NATO akan berkoalisi dengan AS serta sekutunya. Selain itu, negara-negara Uni Eropa yang tergabung dalam G-20 juga akan berpihak ke AS.

Blok Timur

Blok Timur akan dipimpin Rusia bersama negara-negara yang pernah tergabung dalam Fakta Pertahananan Atlantik Utara (Fakta Warsawa). Untuk memperkuat posisinya dalam menghadapi Blok Barat, Rusia akan terus melakukan kerjasama militer dengan negara-negara Asia lainnya, diantaranya dengan aliansi militer yang melibatkan enam negara dalam Shanghai Cooperation Organization (SCO). Aliansi ini pernah melakukan latihan militer bersama yang dipusatkan di wilayah Chelyabinsk. Sebanyak 6.500 personel serta lebih one hundred Pesawat tempur terlibat dalam latihan militer ini. Rusia juga melakukan kerjasama militer Collective Security Treaty Organisation (CSTO) dengan melibatkan negara Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan dan Tajikistan. Sebagian negara non Liga Arab, terutama negara-negara Teluk mungkin akan berpihak kepada Rusia diantaranya Irak, Mesir, Yaman, Yordania, Libya, Pakistan dan Tunisia.

Blok Timur Tengah

Blok Timur Tengah akan dipimpin Arab Saudi bersama negara-negara yang tergabung dalam Liga Arab. Arab Saudi adalah antek AS. Kemungkinan besar Blok Timur Tengah ini akan bersatu dengan Blok Barat. Sebagian negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Negara-Negara Islam (OKI) akan mengikuti jejak Arab Saudi menjadi antek AS. Setidaknya, ada sekitar 20 pemimpin negara Islam yang akan bergabung bersama Arab Saudi.

Blok Asia Timur

Blok Asia Timur akan dipimpin oleh China. Negara yang tergabung dalam Blok Asia Timur didominasi oleh negara-negara ASEAN, non ASEAN dan sebagian negara-negara di Afrika dan Asia.

Di Blok Asia Timur ini, Indonesia memegang posisi kunci karena memiliki hubungan baik secara politik dan ekonomi dengan sejumlah negara Afrika, Eropa, Amerika Latin dan beberapa negara di Blok Timur. Kemungkinan besar negara-negara di Blok Asia Timur akan bergabung dengan Blok Timur yang dipimpin Rusia.

Gabungan Negara Komunis

Yang menarik dari pembagian empat blok negara-negara di dunia ini ialah keberadaan negara Komunis seperti Tiongkok, Rusia dan Korea Utara. Kemungkinan besar mereka akan berkoalisi dengan negara-negara Blok Asia Timur.

Ada empat skenario #perangduniaketiga yang sangat mematikan yaitu:

1. Perang nuklir dan senjata kimia

2. Penyebaran virus penyakit mematikan

3. Perang hacker dan cyber

four. Perang SARA

Pemicu #perangduniaketiga yaitu:

1. Dibunuhnya Jenderal Soleimani oleh militer AS

2. Serangan militer AS ke negara-negara Timur Tengah

3. Perang terbuka Israel melawan Palestina

4. Perang terbuka Korea Selatan dan Korea Utara

ISIS dan Al Qaida

Ada satu hal penting bila #perangduniaketiga ini pecah yaitu kelompok militan ISIS yang kalah mungkin akan bergabung dengan Blok Barat pimpinan AS atau dengan Blok Timur Tengah pimpinan Arab Saudi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa keberadaan ISIS diduga kuat mendapat dukungan dana dari kelompok negara-negara Barat dan Liga Arab. Berbeda dengan Al Qaeda. Mereka akan memerangi Blok Barat dan Blok Timur. Dengan kata lain, Al Qaeda memiliki agenda sendiri terhadap eksistensinya.

Sikap Indonesia

Lantas dimana posisi Indonesia bila #perangduniaketiga pecah? Sistem politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif dan sebagai negara nonblok, tentu akan memperkuat posisi Indonesia. Namun, perlu diantisipasi bahwa Blok Barat dan Blok Timur Tengah memiliki kepentingan politik dan ekonomi yang sangat strategis dengan Indonesia. Tentu saja, Indonesia akan menjadi goal Blok Barat dan Blok Timur Tengah untuk diajak berkoalisi. Bila Indonesia mau berkoalisi dengan Blok Barat dan Blok Timur Tengah, maka diharapkan Indonesia bisa membawa pengaruhnya terhadap ASEAN dan Afrika untuk bergabung dengan Blok Barat atau Blok Timur Tengah. Kalau Indonesia menerima ajakan Blok Barat atau Blok Timur Tengah, maka mau tidak mau, Indonesia berperang dengan Blok Timur dan Blok Asia Timur.

Namun, kalau Indonesia menolak ajakan Blok Barat dan Blok Timur Tengah, maka Indonesia akan berada dalam barisan Blok Timur dan Blok Asia Timur. Indonesia akan berperang melawan Blok Barat dan Blok Timur Tengah. Sulit rasanya bagi Indonesia untuk mengambil posisi netral. Semoga saja tidak terjadi #perangduniaketiga.

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@wawanku86931157

#indonesiacommentofficial

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

THE WAWAN KUSWANDI FORUM

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Foto: Ist

Monday, May 4, 2020

Hak Ibadah Muslim Uighur Dilindungi Pemerintah Tiongkok

Hak beribadah umat muslim suku Uighur, Xinjiang, Tiongkok dijamin dan sangat dilindungi Pemerintah Tiongkok. Jadi, sejumlah berita propaganda buruk media barat terhadap Pemerintah Tiongkok yang difitnah melakukan pelanggaran HAM terhadap muslim Uighur bohong besar alias hoaks.

Hak untuk kebebasan keyakinan agama dijamin oleh Konstitusi Tiongkok. Pasal 36 dari Konstitusi Republik Rakyat Tiongkok menyatakan, "Warga Republik Rakyat Tiongkok akan memiliki kebebasan beragama. Ini juga menyatakan: Negara melindungi kegiatan keagamaan yang normal. Tidak ada organ negara, organisasi sosial atau orang yang dapat memaksa warga untuk percaya atau tidak percaya pada agama, juga tidak dapat mereka diskriminasi terhadap warga negara yang percaya pada agama atau warga negara yang tidak percaya pada agama. Tidak ada yang akan menggunakan agama untuk melaksanakan kegiatan yang merusak tatanan sosial, mengganggu kesehatan warga, atau mengganggu sistem pendidikan negara. Kelompok keagamaan dan urusan keagamaan tidak tunduk pada pengaruh asing. Ketentuan ini memberikan dasar konstitusional bagi negara untuk menjamin hak untuk kebebasan keyakinan agama untuk melaksanakan urusan keagamaan sesuai dengan hukum, dan untuk membangun hubungan keagamaan yang positif dan sehat.

Media internasional di Kawasan Timur Tengah justru memberikan tanggapan positif kepada Pemerintah Tiongkok dalam mengatasi permasalahan ekstrimisme dan terorisme di Xinjiang. Surat Kabar Al-Riyadh, Arab Saudi (15/5/2019) melaporkan, "Tiongkok menghormati etnis minoritas dan keyakinan keagamaan mereka, Pemerintah Tiongkok telah merumuskan serangkaian kebijakan dan peraturan untuk menghormati dan mengakomodasi kuliner, pakaian, pageant, pernikahan, dan pemakaman etnis minoritas. Di Xinjiang, Semua kelompok etnis memiliki hak untuk mempertahankan atau mengubah gaya hidup atau adat istiadat sendiri yang merupakan kebijakan Tiongkok yang konsisten."

Ketua PB HMI, kandidat Ph.D. City planning, Tianjin University, Tiongkok, Achyar Al Rasyid menceritakan dalam halaman FB China Embassy, tentang pengakuan seorang mahasiswa muslim dari suku Uighur, Provinsi Xinjiang yaitu Ahmed. Kemudian, cerita Achyar itu dikirimkan kepada saya melalui inbox di FB saya.

Dalam cerita itu, Achyar mengisahkan, menurut Ahmed, semua berita media barat tidak benar. Sama sekali tidak ada kejadian pelanggaran HAM muslim Uighur seperti yang diberitakan. Keluarga dan teman-temannya sangat aman. Semua menjalani hidup seperti biasa. Kehidupan beribadah juga regular. Ahmed hanya bercerita bahwa Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok hanya mewajibkan penduduknya untuk diberikan pelatihan keahlian seperti menjahit, memperbaiki alat-alat elektronik, cara beternak. Sama sekali tidak ada kekerasan dan kekejaman seperti yang diberitakan. Ahmed juga menunjukkan gambar Masjid Selatan yang indah di Kota Umruqi, Provinsi Xinjiang.

ISIS Menyusup Ke Uighur

Diduga kuat pelarian gerombolan ISIS yang kalah di kawasan Timur Tengah berusaha menyusup ke komunitas muslim Uighur, Xinjiang. Tetapi, gerakan mereka berhasil dibendung Pemerintah China. Kabarnya, proses deradikalisasi muslim Uighur menjadi salah satu program terbaik dunia untuk membendung dan memberantas pelarian dan simpatisan ISIS.

Sejumlah media massa pro Barat (Eropa dan konco-konconya) diduga kuat berkonspirasi melakukan penyebaran berita, foto, video,informasi bohong atau hoaks secara terus menerus untuk mendiskreditkan Pemerintah China sekaligus mengadudomba umat muslim dunia.

Di Indonesia, ormas sebesar Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah paham betul bahwa ada penyesatan berita dan informasi yang dilakukan sejumlah media barat terhadap muslim Uighur yang dikaitkan dengan isu HAM. Padahal, di Uighur tidak ada kejahatan HAM. Justru yang ada hanyalah pengawasan ketat software deradikalisasi. Ormas NU dan Muhammadiyah tidak terpancing dengan aksi provokasi dan konspirasi politik media-media barat.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, menjamin tidak ada diskriminasi apalagi kekerasan terhadap muslim Uighur di Xinjiang, China. Menurut Said, saat ini semakin banyak pembangunan masjid di China, terutama di Xinjiang. Imam-imam masjid di Uighur juga mendapatkan fasilitas hingga jaminan hidup yang memadai.

"Sekarang, Islam sudah berkembang di China. Pemerintah China memberikan perhatian penuh kepada umat muslim dengan memperbaiki masjid-masjid bahkan lahir ratusan restoran halal," kata Said usai menghadiri diskusi bedah buku berjudul 'Islam Indonesia dan China: Pergumulan Santri Indonesia di Tiongkok' di Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Said menegaskan, pemerintah Indonesia tidak perlu ikut terlibat dengan provokasi dan konspirasi yang dilakukan sejumlah negara barat melalui media massa dan NGO yang menuding adanya persekusi atau kejahatan HAM terhadap etnis Uighur.

Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian mempersilahkan masyarakat Indonesia untuk melihat langsung kondisi muslim Uighur, di Xinjiang, China. Xiao Qian menyampaikan hal itu saat bertemu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, di Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Menurut Xiao Qian, pemberitaan media barat mengenai tindakan represif pemerintah China terhadap muslim Uighur tidak benar. Yang benar adalah China sedang memerangi radikalisme dan terorisme di kota Xinjiang. Suku Uighur bersama suku Hui menjadi suku utama pemeluk Islam di China. Suku Uighur lebih bernafaskan islam sufisme Sedangkan suku Hui bermazhab imam Hanafi.

China Bela Muslim

Salah satu pembelaan dan perhatian Pemerintah China terhadap kaum muslim ialah Pemerintah China memberikan dana bantuan sebesar US$15 juta atau sekitar Rp213 triliun kepada bangsa Palestina untuk menggarap belasan proyek di Tepi Barat Jalur Gaza. Duta Besar Cina untuk Palestina, Guo Wei, dan Sekretaris Jenderal Dewan Menteri Palestina, Amjad Ghanem, pada Kamis (29/eight/2019), menandatangani kesepakatan antarkedua negara.

Menurut Kantor Berita Palestina, WAFA (30/8/2019), dana triliunan itu akan digunakan untuk mendirikan infrastruktur, pengembangan pemuda dan kewirausahaan, pengembangan perempuan, dan energi. Namun yang paling baik dari donasi itu, adalah sumbangan US$500 ribu atau Rp7 miliar untuk membeli tas sekolah bagi anak-anak Palestina.

Merampok Minyak Xinjiang

Karakter imperialisme dan kolonialisme negara-negara barat sampai saat ini terus berlangsung terhadap negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Asia yang banyak memiliki cadangan minyak dan fuel bumi.

Cara-cara keji yang paling banyak dilakukan negara-negara barat agar bisa merampok cadangan minyak dan gasoline bumi di kawasan Timur tengah dan Asia ialah diduga kuat membuat fitnah atau penyebaran berita hoaks tentang konflik SARA (Contohnya Suriah dan negara sekitarnya) dan fitnah kepemilikan senjata kimia (contohnya Irak).

Negara-negara barat berkonspirasi dengan media barat untuk mempropagandakan kebohongan itu dengan cara-cara kejam agar bisa bisa mengintervensi negara-negara sasarannya, tujuannya hanya satu yaitu merampok sumber daya alam, termasuk minyak dan fuel bumi.

Kekejaman ini diduga kuat dilakukan negara-negara barat terhadap wilayah Xinjiang di China. Mereka ingin merampok cadangan minyak dan gas bumi di Xinjiang dengan memakai isu HAM terhadap Uighur di Xinjiang.

Seperti diketahui, Pemerintah China telah menemukan ladang gasoline yang diperkirakan menyimpan cadangan 115,3 miliar meter kubik di lembah Tarim, Daerah Otonomi Xinjiang. Wakil General Manajer PetroChina Cabang Tarim, Tian Jun, menyatakan bahwa pihaknya telah berhasil melakukan uji coba dengan baik di ladang fuel tersebut.

Ladang gas itu mampu menghasilkan 418.Two hundred meter kubik gasoline alam dan 115,15 meter kubik fuel kondensat per hari. Ladang gas Tarim diperkirakan menyimpan a hundred and fifteen,three miliar meter kubik fuel alam dan 21,66 juta ton gas kondensat. China akan mulai memproduksi gas itu November 2020 mendatang. Ladang gas di wilayah Tarim akan memasok gasoline alam ke 15 provinsi di wilayah utara dan timur China melalui jaringan pipa gas.

Xinjiang yang merupakan daerah otonomi di bagian barat China yang berbatasan langsung dengan Rusia, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Afghanistan, dan Pakistan memiliki cadangan minyak dan fuel bumi melimpah.

Dukung Deradikalsasi China

Sebanyak 37 negara menandatangani dukungan terhadap kebijakan deradikalisasi Uighur, Xinjiang. China. Ke 37 negara itu menegaskan dukungannya kepada China untuk tetap melakukan deradikalisasi dalam bentuk pelatihan kejuruan dan pusat-pusat pelatihan di Xinjiang.

Ke 37 negara yang mendukung kebijakan China diantaranya ialah Aljazair, Angola, Bahrain, Belarus, Bolivia, Burkina Faso, Burundi, Kamboja, Kamerun, Komoro, Kongo, Kuba, Republik Demokratik Kongo, Mesir, Eritrea, Gabon, Kuwait, Laos, Myanmar, Nigeria, Korea Utara, Oman, Pakistan, Filipina, Qatar, Rusia, Arab Saudi, Somalia, Sudan Selatan, Sudan, Suriah, Tajikistan, Togo, Turkmenistan, Uni Emirat Arab, Venezuela, dan Zimbabwe.

Sedangkan negara yang menuding China melakukan pelangaran HAM terhadap muslim Uighur diantaranya yaitu Australia, Austria, Belgia, Kanada, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Islandia, Irlandia, Jepang, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Inggris. #muslimuighur #pemerintahtiongkok #china #xijinping #xinjiang #uighur

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@wawanku86931157

#indonesiacommentofficial

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

THE WAWAN KUSWANDI FORUM

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Foto: Ist

Sunday, May 3, 2020

Virus Corona Azab Tuhan, Itu Hoaks!!!

Hanya orang-orang bodoh yang mengatakan munculnya novel corona virus di Wuhan, Tiongkok sebagai azab Tuhan. Jelas itu hoaks! Pernyataan segelintir orang bodoh itu tidak mempengaruhi mentalitas dan moralitas rakyat Indonesia, karena kaum muslim dan penganut agama lainnya di negeri ini sudah semakin cerdas.

Ada tiga tujuan mereka dalam menyebarkan hoaks alias berita bohong tentang virus corona yaitu:

1. Membodohi dan menipu umat beragama, khususnya kaum muslim.

2. Menciptakan sentimen anti China.

3. Merusak ajaran Islam Rahmatan ?Lil Alamin.

Jadi, kalau di sekitar Anda ada sekelompok orang mengaku oknum ustadz dan muslim, kemudian mereka getol menyebut bahwa virus corona adalah azab Tuhan, JANGAN PERCAYA! Mereka bisa dilaporkan ke aparat hukum.

Dalam hal ini Polri harus segera menangkap penyebar hoaks tentang virus corona. Selain itu, Menkominfo wajib untuk memblokir semua akun sosial media yang menebarkan berita bohong tentang virus corona.

Vaksin Anti Virus Corona

Merebaknya virus corona di Wuhan, Tiongkok telah mendorong sejumlah lembaga penelitian ilmiah dan kedokteran dunia bekerja keras untuk menciptakan vaksin anti virus corona. Salah satunya adalah negara Rusia. Mereka berusaha menemukan sekaligus mengembangkan vaksin anti virus corona.

"Ya, tentu, pengembangan vaksin sedang dilakukan. Setiap kita menghadapi mutasi virus corona, kita mulai mengembangkan vaksin. Saat ini, kami berpegang pada rekomendasi-rekomendasi WHO," kata Anna Popova, Kepala Departemen Pengawasan Epidemiologi Rospotrebnadzor, Rusia, seperti dilaporkan kantor berita RIA,Kamis (30/1/2020).

Kabarnya, negara lain yang juga sedang berusaha menciptakan vaksin anti virus corona ialah Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Perancis dan China. Sejumlah berita media internasional menyebutkan bahwa bila vaksin anti virus corona berhasil diciptakan, maka akan segera diproduksi secara massal dalam waktu tiga bulan ke depan.

Darurat Global

Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) menyatakan, wabah virus corona China sebagai darurat kesehatan worldwide atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). PHEIC dapat diartikan sebagai peristiwa luar biasa yang menjadi risiko kesehatan publik dunia melalui penyebaran penyakit internasional yang memerlukan respons internasional. Sebelumnya pernyataan PHEIC juga pernah digunakan ketika merebak flu babi (2009), polio (2014), virus Zika (2016), dan Ebola (2014-2019).

Dilansir dari media Times, Kamis (30/1/2020), Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menekankan bahwa PHEIC bertujuan untuk mendorong negara-negara di dunia untuk bekerja sama mengatasi ancaman kesehatan dunia.

Fakta Virus Corona

Di tengah-tengah hebohnya bahaya virus corona ini, di sosial media beredar hoaks yang sangat biadab dan tidak berperikemanusiaan yaitu menyebut virus corona sebagai azab Tuhan. Padahal, kabarnya virus corona berasal dari Arab Saudi dan disinyalir sudah ditemukan sejak tahun 2013. Seseorang bernama Ali Mohamed Zaki tiba-tiba viral di jagat sosial media, terkait merebaknya virus corona. Akun Facebook Rangga Wijaya tanggal 28 Januari 2019 mengunggah tulisan sosok Ali Mohamed Zaki. Di bawah ini saduran dari tulisan Rangga Wijaya.

Pada pertengahan Juni tahun 2013, Ali Mohamed Zaki, seorang ahli virus Rumah Sakit Dr Soliman Fakeeh di Jeddah, Arab Saudi, dapat telepon dari seorang dokter yang khawatir dengan seorang pasiennya. Pasien berusia 60 tahun itu telah dirawat di rumah sakit karena virus pneumonia yang parah, dan dokter minta tolong Zaki mengidentifikasi virusnya. Zaki pun memperoleh dahak dari pasien dan mulai menelitinya. Dia menjalankan tes lab yang biasa. Hasilnya tak memuaskan. Negatif.

Zaki lalu mengirim sampel ke laboratorium virologi terkemuka di Erasmus Medical Centre di Rotterdam. Sambil menunggu tim memeriksa virusnya, Zaki mencoba satu tes lagi. Kali ini hasilnya positif. Hasil tes menunjukkan bahwa ada infeksi yang berasal dari keluarga patogen yang disebut coronavirus. Flu biasa juga disebabkan oleh coronavirus. Begitu juga infeksi Sars yang jauh lebih mematikan. Tapi kali itu beda.

Zaki lalu buru-buru mengirim e-mail ke lab Belanda untuk memberi sinyal tanda bahaya. Dan yang menakutkan mereka dari hasil penemuan tersebut, ini adalah virus corona yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Untuk mengingatkan ilmuwan lain, Zaki kemudian memposting catatannya ke proMED, sistem pelaporan net yang dirancang untuk secara cepat berbagi rincian penyakit menular dan wabah ke para peneliti dan lembaga kesehatan masyarakat.

Gara-gara laporan ilmiah tersebut, Zaki harus kembali ke tanah kelahirannya di Mesir, kontraknya di rumah sakit diputus. Di bawah tekanan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Zaki dipecat. "Mereka tidak suka penemuan itu muncul di proMED. Mereka memaksa rumah sakit untuk mengakhiri kontrak saya," kata Zaki kepada Guardian dari Kairo.

Saking serius dan mematikannya, pemerintah Arab tentu khawatir ketakutan itu bisa mempengaruhi mereka yang akan pergi umroh atau haji. Jadi paling aman menutup erat-erat penemuan penting tersebut demi income pemerintah. Dan, "Saya terpaksa meninggalkan pekerjaan saya karena ini, tetapi itu adalah tugas saya. Ini adalah virus yang serius." Pesan Profesor Ali Mohamed Zaki.

Dan sejak penemuan tahun 2013 pada pasien pneumonia berusia 60 tahun di Arab Saudi itu, bukan gak mungkin virus tersebut sudah menjalar ke seluruh dunia. Termasuk yang parah di Wuhan, China. Virus yang sementara diduga (dan belum terbukti) berasal dari sup kampret dan ular (sumber: https://www.Theguardian.Com/?/coronavirus-subsequent-international-pande?).

Kisah yang tertulis dalam cerita di atas, kebenarannya memang masih perlu diverifikasi oleh sejumlah lembaga dan pihak berwenang di dunia kesehatan global maupun di Indonesia.

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identification

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

THE WAWAN KUSWANDI FORUM

#INDONESIAComment

Foto: Ist