Setelah Bulan Agustus lalu menggelar sebuah acara Diskusi Publik bertema “Penyiapan Sumber Daya Manusia Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0”, Sabtu 1 September 2018 kemarin STT Bandung kembali menggelar sebuah acara. Namun berbeda dari sebelumnya, kali ini STT Bandung menggelar sebuah Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika atau disebut Selisik 2018. Seminar Nasional yang bertema “Menyiapkan Sumber Daya Manusia Untuk Menghadapi Industri 4.0” ini diadakan di Harris Hotel and Conventions Festival Citylink Bandung. Acara diselenggarakan kurang lebih mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Dengan menghadirkan dua Keynote Speaker yang sudah sangat berpengalaman dibidangnya yakni Bapak Ir. Priyantono Rudito, M.Bus., Ph.D selaku Direktur Eksekutif Co-Branding Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata, dan Bapak Prof. Dr. M. Suyanto, M.M selaku Rektor Universitas Amikom Yogyakarta.
Selisik 2018 adalah media bagi para praktisi & akademisi buat saling berbagi pandangan baru & pengalaman baru tentang disiplin ilmu dibidang informatika & telekomunikasi. Selisik merupakan rencana tahunan yang kali ini diselenggarakan sang STT Bandung. Selisik 2018 ini telah dipersiapkan kurang lebih 5 bulan termasuk registrasi ratusan paper yang akhirnya terpilih dua belas paper yang akan dipresentasikan & diterbitkan.
Sebelum pukul 08.00 WIB para peserta yg berasal berdasarkan berbagai kota telah mengantri pada meja registrasi. Acara dibuka dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya sang seluruh peserta yang hadir, lalu persembahan kesenian Tari Rampak Kendang dan Angklung dari Unit Kegiatan Mahasiswa. Adapun Laporan Ketua Panitia Selisik 2018 sang Ibu Harya Gusdevi, S.Kom., M.Kom. Dan dilanjutkan sambutan Ketua STT Bandung yakni Bapak Muchammad Naseer, S.Kom., MT., Sambutan Ketua APTIKOM JABAR sang Bapak Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp., M.Si., M.Kom., Sambutan Kepala LLDIKTI Wilayah IV Bapak Prof. Uman Suherman Alaihi Salam, M.Pd., & pembukaan Selisik 2018 oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IV Bapak Prof. Uman Suherman Alaihi Salam, M.Pd.
|
Tari Rampak Kendang |
|
UKM STT Bandung memainkan Angklung |
Acara dilanjutkan menggunakan Penandatanganan MoU IndoCEISS & NERIS dengan Perguruan Tinggi yg tergabung di IndoCEISS & NERIS misalnya STIKOM Bali, STMIK AMIKOM Purwokerto, AMIKOM Cipta Darma Surakarta, STMIK Atma Luhur Pangkal Pinang, STIKOM Banyuwangi, STMIK Bumigora Mataram-NTB, STMIK PalComTech, Politeknik PalComTech, dan MIKROSKIL menjadi wujud kerjasama. Kemudian anugerah cinderamata untuk Ketua APTIKOM JABAR, Kepala LLDIKTI Wilayah IV, para Keynote Speaker, dan anggota NERIS. Tak berhenti hingga disitu, ada jua pengumuman pemenang kompetisi Selisik 2018 diantaranya lomba pelaksanaan, lomba animasi, & lomba games. Sebelum memasuki sesi coffee break, Bapak Prof. Dr. Ing. Iping Supriana Suwardi memberikan siraman rohani kemudian do?A oleh Bapak Drs. Muslim Arief, M.Pd.I.
|
Penandatanganan MoU |
Memasuki acara inti, Bapak Ir. Priyantono Rudito, M.Bus. Menjadi Keynote Speaker pertama mengisi materi dengan tema ?Menyiapkan Sumber Daya Manusia Untuk Menghadapi industri 4.0 Dengan Mengembangkan Digital Mastery? Dengan mengusung 3C (Context, Concept, Content) sebagai landasannya. Saat ini kita sahih-sahih hayati pada era digital, yang mana lebih cepat terjadinya berdasarkan yang diperkirakan. Kompetensi diperlukan oleh para pelaku usaha kedepannya. Kompetensi yang diperlukan adalah kemampuan buat memahami context bisnis yang terjadi pada ekosistem industri dimana saat ini tengah terjadi pertempuran contoh bisnis menggunakan menggunakan cara berpikir linear versus eksponensial. Beliau memaparkan buat menghadapi Industri 4.0, aspek primer yang wajib segera disiapkan adalah asal daya manusia. Secara spesifik, penyiapan asal daya manusia dilakukan dengan membuatkan Digital Mastery (Digital Leadership & Digital Capability). Pendekatan membentuk Digital Mastery memakai pendekatan trilogi antara lain experiental learning, coaching, & unlocking from within. Implementasi trilogi tersebut memerlukan kolaborasi antar generasi, & buat mengakselerasi dan mencapai hasil yang maksimal , perlu dibentuk Spirit Quadrant ke-9. Terakhir, dia menutup materi dengan sebuah pesan;
?Hidup terlalu berharga buat dilewati tanpa karya akbar bagi sesama?
|
Bapak Ir. Priyantono Rudito, M.Bus |
Keynote Speaker kedua yakni Bapak Prof. Dr. M. Suyanto, M.M mengisi materi dengan tema ?Human Capital Development In Industrial 4.0?. Pada era ini, perguruan tinggi wajib bisa menghasilkan inovasi yang sanggup menaikkan daya saing dan kesejahteraan warga & bangsa. Beliau lebih banyak memaparkan karya & prestasi yg mendapatkan penghargaan di tingkat internasional. Bapak Prof. Dr. M. Suyanto, M.M tidak lupa menampilkan trailer film animasi hasil karyanya yakni Battle of Surabaya. Pemaparan-pemaparan dia sangat menginspirasi para audiens yang hadir. Bapak Prof. Dr. M. Suyanto, M.M menekankan pada menghadapi revolusi industri 4.0 ini asal daya insan terbagi sebagai empat bagian yg tak bisa dipisahkan, yakni profesional, entrepreneur, scientist, & artist. Juga tentang pentingnya penemuan dan jejaring buat mempertinggi produktivitas.
Acara dilanjutkan menggunakan ishoma & diakhiri dengan paralel session dari para pemakalah terpilih. Sukses terus STT Bandung, semoga kedepannya akan terus menghadirkan program-acara yang sangat berguna misalnya program ini.
|
Blogger JA berfoto bersama Bapak Muchammad Naseer, S.Kom., M.T dan Bapak Prof. Dr. M. Suyanto, M.M |
#MakingIndonesia4.0
#Selisik2018
#STTBandung