Saturday, August 1, 2020

Tinggalkan Ustadz Munafik!

Mulai hari ini sampai dunia berakhir,  mari kita tinggalkan ceramah ustadz munafik. Ustadz munafik yang bagaimana yang wajib kita tinggalkan? Kok bisa ada seorang ustadz munafik? Pertanyaan ini cukup menggelitik saya. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara islam terbesar di dunia. Tapi mengapa diantara sesama umat muslim, baik  di Indonesia maupun dunia, acapkali terjadi  ‘perang dingin’ yang berlarut-larut? Bahkan, di Indonesia konflik antar sesama penganut agama islam yang beda aliran maupun dengan agama lain, masih terjadi walaupun dalam tataran bawah.

Persoalan konflik antarpenganut agama yang sama, terutama islam dengan berbagai aliran yang berbeda atau dengan agama lain di negeri garuda ini, tidak boleh dianggap enteng. Mengapa? Karena akan sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI dan bisa merusak solidnya kerukunan antarumat beragama (toleransi) di Indonesia.

Sentimenisme antar pemeluk agama terjadi karena sebagian para ustadz, ustadzah, kyai, ulama, habib, da’i,  pemimpin ormas berbasis islam, politisi  islam dan sejumlah  pejabat dan aparat negara yang mengatasnamakan islam,  menganggap dirinya sudah paling baik dan benar.

Para pemimpin muslim yang munafik ini, menilai penganut agama islam yang beda aliran serta agama lain adalah salah. Oleh karena itulah, mereka melakukan dakwah provokatif agar ajarannya diikuti dengan cara-cara memaksa.

Apa ukurannya seorang pemimpin muslim munafik? Gampang saja. Ciri-ciri pemimpin muslim yang munafik ialah ceramah, khotbah atau dakwah yang mereka lakukan bersifat menebar kebencian, menyulut permusuhan, melakukan fitnah, ilmu islamnya sangat sedikit, memuja hoax, terlalu mudah mengkafir-kafirkan  dan membid’ahkan penganut agama lain.

Setinggi apapun ilmu agamanya, sehebat apapun dalil dan tafsir kitab suci  yang dikuasainya, setaqwa apapun ibadahnya, sepopuler apa pun namanya di media massa  maupun sosial media, kalau mereka  mengaku bahwa dirinya sudah paling benar,  sedangkan penganut agama islam yang beda aliran  dan agama lain  dinilai  salah, maka mereka itulah para pemimpin muslim munafik. Islam adalah agama kasih sayang dan cinta damai dalam segala perbedaan.

Allah SWT berfirman  dalam  surat Al-Anbiya ayat 107, “…Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam...”. Jadi, apakah Anda masih mau mengikuti para pemimpin muslim munafik? Semua terserah Anda. Ngopi dulu brooo…

Www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

Indocomm.Blogspot.Com

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

No comments:

Post a Comment