Menyaksikan sikap dan perilaku sebagian besar anggota parlemen yang bermental pengecut di layar televisi sungguh mengasyikkan. Anggap saja seperti nonton opera sabun serial televisi Amerika atau menyaksikan sinetron stripping TV lokal. Setiap hari ada saja tokoh pengecut yang dilakoni ‘aktor politik’ Senayan. Setiap lakon yang dimainkan memiliki skenario sendiri-sendiri.
Judulnya juga terkadang lucu dan menggelitik. Contohnya ialah beberapa oknum anggota DPR RI yang tertangkap tangan KPK saat melakukan korupsi, masih tidak mau mengaku alias membantah. Sejumlah anggota parlemen asyik tidur nyenyak di kursi rakyat saat rapat paripurna atau sidang pleno juga sudah sering terjadi. Bahkan, ada oknum angota parlemen tertangkap basah saat sedang pesta seks dan narkoba di hotel berbintang. Tidak sedikit pula oknum wakil rakyat ini melakukan pemerasan dan meminta saham kepada perusahaan asing maupun BUMN. Ada juga anggota DPR yang tidak mau melaporkan harta kekayaannya kepada LHKPN.
Kasus terbaru kelakuan sampah segerombol oknum anggota DPR ialah mereka ngotot membuat pansus angket KPK. Katanya sih, biar proses penegakkan hukum yang dilakukan KPK tidak menyimpang dari UU. Tapi apa benar begitu? Itu mah... Kalimat klise. Rakyat juga tahu apa yang menjadi motivasi mereka untuk membuat pansus angket KPK. Ujung-ujungnya mereka ingin ?Membunuh? KPK untuk melindungi komplotannya dalam merampok uang negara. Rakyat tidak boleh diam, pansus angket KPK harus dilawan dengan cara apapun. Lebih baik tidak ada anggota DPR, daripada keberadaan mereka justru membuat negara ini amburadul.
Sungguh memuakkan melihat tindak-tanduk komplotan oknum parlemen yang wara-wiri mempropagandakan pansus angket KPK ke berbagai media massa maupun sosial media. Penyimpangan sosial dan kelakukan bejad mereka merampok uang rakyat dalam proyek E-KTP tidak akan pernah berakhir karena mereka menantang perang KPK. Keberanian KPK menangkap oknum-oknum yang terlibat proyek E-KTP tidak akan berpengaruh sedikit pun untuk mengubah mental rakus dan serakah mereka.
Jalan satu-satunya untuk menghancurkan komplotan perampok dana E-KTP ini adalah gerakan rakyat secara overall untuk mengepung gedung parlemen di Senayan dan mengadili secara langsung para perampok E-KTP serta membubarkan pansus angket KPK, sekaligus mencopot mandat mereka sebagai wakil rakyat.
Sudah selayaknya rakyat melakukan perlawanan frontal terhadap mereka kalau negara ini tidak mau hancur. Mulai hari ini dan seterusnya rakyat harus bertindak keras dengan berbagai cara untuk menyelamatkan negara dan bangsa. Satu kata untuk pansus angket KPK, ‘RAKYAT SIAP MELAWAN SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN’. [Wawan Kuswand]
www.Fb.Com/INDONESIAComment/
plus.Google.Com/ INDONESIAComment
#INDONESIAComment
Deenwawan.Photogallery.Com
No comments:
Post a Comment