Monday, August 10, 2020

Jakarta Apa Adanya [OPINI]

Jakarta memiliki sejuta kisah unik dan nyentrik  dalam frame pelanggan warung kopi (warkop) dan pengunjung Kafe. Siapa saja boleh ngomongin pahit getirnya hidup di kota Betawi tanpa batas. Suasana kehidupan kota Jakarta bagaikan secangkir kopi pahit yang bila diminum secara perlahan akan terasa nikmatnya.

Memotret  perilaku  sehari-hari warga Jakarta  tidaklah sulit. Kita tidak perlu melakukan research  panjang yang bisa menghabiskan dana ratusan juta rupiah. Setiap hari, kejujuran dan kebohongan warga Jakarta bisa kita dengar dalam kongkow rileks pengunjung setia warkop dan kafe yang banyak tersebar di pinggir  jalan raya.

Jakarta dalam obrolan warkop adalah kota yang  ribet, panas, macet dan segudang masalah sosial lainnya, namun Jakarta tetap  mengasyikkan bagi siapa saja. Warkop menjadi zona ngobrol  bebas dan santai. Di warkop, kita bisa ngomong seenaknya tanpa perlu disensor. Bahan obrolan juga beraneka ragam  mulai dari tunggakan kreditan motor,  biaya sekolah anak yang semakin mahal, istri yang cerewet dan mata duitan, update model HP terbaru, pembongkaran lokasi prostitusi,  berita pembunuhan dan kasus korupsi anggota DPR yang ditayangkan TV, pasar malam yang murah meriah,  pelecahan seks di angkutan umum, judi bola kecil-kecilan, dikecewakan cewek selingkuhan, istri muda yang hobi belanja, aksi demo di gedung DPR  dan masih banyak lagi cerita-cerita nyentrik lainnya  yang ada di Jakarta  (kalau diurai satu persatu,  artikel ini tidak  kelar-kelar). Pengunjung warkop bukan hanya bebas ngomong, tetapi juga bebas berpakaian dan bebas duduk dengan cara semaunya. Pokoknya semuanya serba bebas.  Obrolan  di warkop  semakin seru dan nikmat karena ditemani secangkir kopi panas, roti bakar isi coklat dan sebatang rokok. Sayangnya, ngopi di warkop harus bayar cash alias tunai. Kartu kredit bank apapun, tidak berlaku. Jakarta dalam frame pelanggan warkop adalah kota multiproblem yang tidak pernah sepi 1X24 jam.

Semua kebebasan yang ada di warkop tidak akan pernah bisa kita nikmati kalau kita ngopi di kafe yang berada dalam kawasan pusat perbelanjaan mewah dan  elit di  Jakarta.  Pengunjung setia kafe,  mau tidak mau harus menjaga imagenya,  baik dalam gaya bicara, gaya berpakaian, gaya duduk dan gaya bayar dengan berbagai pilihan kartu kredit.  Topik obrolan di kafe tidak seperti di warkop. Para penikmat kafe lebih cenderung ngobrol soal harga saham, beli mobil baru, nonton konser musik,  jalan-jalan ke Eropa, beli HP baru dan semua barang-barang branded. Jakarta dalam frame  pengunjung kafe adalah kota tempat pesta. Siapa saja bisa merasakan kemewahan Jakarta selama 1x24 jam.

Dari kaca mata pelanggan warkop dan pengunjung kafe, kita sudah bisa membedakan keberadaan fakta sosial kehidupan warga Jakarta.  Jakarta terbuka & netral bagi siapa saja. Jakarta tidak pilih kasih soal  suku, agama, golongan, status sosial ekonomi dan segala macamnya.  Siapa saja bisa menikmati Jakarta dari pagi hingga dini hari dengan gayanya sendiri-sendiri. Salut  Jakarta! [Wawan Kuswandi]

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Sunday, August 9, 2020

Demi Waktu [OPINI]

Nikmatnya waktu bisa membuat manusia ‘terlelap’ dalam perputaran duniawi. Dalam pandangan sekilas, perjalanan waktu tampak sederhana. Padahal, waktu mendapat kuasa dariNya untuk mengendalikan alam raya. Waktu adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia. TakdirNya sudah menunjuk waktu sebagai penentu atas apa-apa yang terjadi di jagat raya. Disadari atau tidak semua makhluk hidup berada dalam genggaman waktu. Waktulah yang menentukan jalan hidup manusia sampai akhir zaman.

Waktu dalam pandangan Imam Ali bin Abi Thalib AS yang tertuang dalam kata mutiara ke 21 Nahjul Balaghah menyebutkan, ‘Kesempatan berlalu laksana awan, oleh karena itu kejarlah kesempatan-kesempatan baik.’

Waktu dalam tafsir Imam Ali AS adalah nikmat zatNya yang sangat mulia untuk manusia, tetapi sangat singkat kehadirannya. Saking cepatnya proses perjalanan waktu, Imam Ali menganalogikan waktu seperti awan-awan di langit yang cepat berlalu. Waktu hanya mampir sebentar dalam kehidupan. Tingginya derajat waktu wajib diapresiasi manusia dalam bentuk bersikap dan berperilaku baik terhadap seluruh CiptaanNya di jagat raya. Waktu atau masa sungguh sangat bernilai dibandingkan dengan apapun yang ada di muka bumi.

Waktu adalah mukjizatNya untuk  manusia. Begitu pentingnya waktu, Allah SWT sampai bersumpah  “Demi Masa! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh dan mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan kesabaran".(Surah Al Asr Ayat 1-3).

Menurut Filsuf  Jerman,  Immanuel Kant, waktu adalah bagian dari akal budi manusia. Ia tidak berada di alam melainkan di dalam pikiran manusia. Pada awal abad 20, filsafat barat banyak menggali tentang  waktu dari para  filsuf  timur, terutama dalam tradisi taoisme dan buddhisme yang berkembang di Cina dan India. Dalam filsafat timur, waktu dilihat sebagai persepsi manusia. Pandangan ini sudah lama mengakar dalam tradisi Cina dan India. Waktu tak bisa dilepaskan dari pikiran manusia. Jadi, waktulah penentu jalan hidup manusia.

Saat ini, mungkin sebagian besar dari hidup kita telah menyia-nyiakan waktu. Manusia mengendalikan waktu  dengan seenaknya. Sifat-sifat individualistik manusia dalam merekayasa waktu tercermin dari pernyataannya yang menyepelekan waktu seperti  buang waktu, mengulur waktu, mengatur waktu, manajemen waktu, belum waktunya, sudah waktunya, tawar-menawar waktu, bermain waktu,  dan semua kalimat dan kata yang merendahkan ekSistensi waktu.

Di sisi lain,  waktu sudah mempunyai kuasa dariNya untuk memastikan  takdirNya tentang apa yang akan terjadi di jagat raya. Ketika waktu sudah memutuskan, maka manusia dan makhluk apapun yang ada  di alam semesta tak bisa  lagi melawan waktu.  Waktu punya hak untuk bertindak seketika. Kalau waktu sudah jatuh tempo,  maka sujud manusia sudah tak  berarti lagi. [Wawan Kuswandi]

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogalley.Com

nikmatNya Ayam Goreng [OPINI]

Tuhan punya alasan tak terbantahkan ketika menciptakan sesuatu di alam semesta. Tuhan memberikan ‘mukjizat’  kenikmatan  yang luar biasa kepada manusia ketika makan ayam goreng. Lezatnya daging hewan-hewan ciptaanNya, bukan hanya sebatas mulut dan perut saja, hewan juga bisa memberikan ‘kenikmatan’ dunia dan akherat kepada manusia. Siang ini saya berniat mampir ke kedai mpok Dijah di kawasan  Jakarta  Kota. Lama sekali saya tidak makan  ayam goreng.  Kedai mpok Dijah  terkenal dengan kelezatan ayam gorengnya.  Saya adalah salah satu  dari sekian juta orang di Indonesia  yang ‘gila’ makan ayam goreng.

Tuhan punya alasan  kuat  ketika menciptakan alam semesta beserta isinya. Salah satunya hewan ayam yang bisa diolah menjadi makanan ayam goreng. Semua ciptaan Tuhan mempunyai berkah bagi kehidupan makhluk hidup di jagat raya yang mungkin saja bisa mengantarkan manusia  menerima  rahmatNya.

Saya teringat firman Allah SWT,  “Sesungguhnya dalam penciptaan langit & bumi, silih bergantinya malam & siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah SWT turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (keringnya) dan Dia sebarkan di bumi segala jenis hewan dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit & bumi. Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan &  kebesaran Allah SWT) bagi kaum yang memikirkan (QS. Al Baqarah 2:164).

Menurut saya, makna tanda-tanda keesaan & kebesaran Allah SWT (QS.  Al Baqarah 2:164) diatas merupakan peringatan bagi manusia untuk berpikir atas seluruh ciptaanNya. Manusia sekelas habib pun tak bisa menciptakan alam semesta. Manusia diwajibkan untuk menyayangi seluruh ciptaanNya. Allah SWT  telah menunjukkan sifat kasih sayangnya  dalam Surat Hud ayat 36-38 yang mengisahkan tentang hukumanNya kepada kaum Nabi Nuh dengan mendatangkan banjir. Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat perahu dan membawa satwa-satwa  secara  berpasang-pasangan.

Dalam sebuah riwayat, guru ngaji saya pernah bercerita bahwa ketika Nabi Muhammad SAW memasuki Kota Makkah setelah menaklukkan tentara Quraisy,  Beliau memerintahkan pengikutnya  untuk  tidak membunuh satwa apa pun yang ada di kota suci itu.  ‘Pada setiap yang mempunyai hati yang basah (hewan) itu terdapat pahala (dalam berbuat baik kepadaNya).’ (HR Al-Bukhari:2363).

Lantas bagaimana dengan  perilaku manusia yang suka  menganiaya hewan?  Nabi Muhammad SAW bersabda  ‘Seorang perempuan masuk neraka karena tidak memberi makan dan minum seekor kucing yang berada dalam kurungannya.’ (HR Al-Bukhari:3482). Kewajiban manusia menyayangi hewan juga terungkap dalam kajian ilmiah yang ditulis Bill Devall  (Januari, 2001) dalam bukunya ‘Deep Ecology:Living as if Nature Mattered’.  Devall menyatakan bahwa manusia harus melindungi hewan karena hewan merupakan mata rantai ekosistem kehidupan di muka bumi.

Seluruh makhluk hidup yang ada di alam semesta wajib saling menyayangi. Apabila ada manusia  yang suka melakukan penganiayaan terhadap hewan, mereka  layak disebut  Iblis.  Bahkan, kekejian manusia dalam menganiaya hewan melebihi kekejaman Iblis ketika menggoda manusia. Hal berbeda justru ditunjukkan beberapa  hewan tertentu yang dengan setia menjadi sahabat ‘lahir dan bathin’ manusia dalam keadaan apapun. Menurut Anda,  mana yang lebih berperikemanusiaan, hewan atau manusia? Anda bebas untuk menjawabnya. Saya yakin, Tuhan  akan menunjukkan kuasanya kepada siapapun yang telah melakukan ‘pembunuhan’ atas semua ciptaanNya yang ada di alam semesta.

Waktu menunjukkan pukul 11 lebih 30 menit. Perut mulai terasa lapar. Saya langsung meluncur menuju kedai mpok Dijah.  Air liur bergelombang kencang dimulut saya karena sudah tak sabar ingin menyantap nikmatNya, ayam goreng mpok Dijah. “Manusia bukan satu-satunya Makhluk Hidup ciptaanNya. Dengan segala Mukjizatnya Tuhan menciptakan makhluk hidup lainnya agar manusia lebih mengenal kasih sayang” [Wawan Kuswandi]

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogalley.com

Makna Sosial Silaturahim [puasa hari ke-26]

Silaturahim bukan hanya tatap muka atau temu kangen dengan keluarga dan teman-teman. Silaturahim mengandung makna humanis yang mungkin saja bisa membawa hidup kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kata silaturahmi dan silaturahim sangat popular di Indonesia. Dua kata itu bukan hanya milik umat islam, tetapi hampir sebagian besar penganut agama lain pun ikut menggunakan dua kata yang penuh makna itu dalam kehidupan sehari-hari.

Kata silaturahmi dan silaturahim sudah menjadi simbol budaya masyarakat Indonesia, baik dalam tatanan komunikasi sosial maupun komunikasi non-public. Secara umum kata silaturahmi dan silaturahim di negeri garuda ini lebih banyak diartikan sebagai saling kunjung-mengunjungi kepada sanak saudara, bertamu ke rumah teman atau pulang kampung bertemu orang tua dan keluarga saat hari raya keagamaan. Dalam konteks ini, kata silaturahmi dan silaturahim diterjemahkan sebagai bentuk komunikasi tatap muka atau komunikasi langsung.

Sebenarnya ada perbedaan sangat mendasar antara kata silaturahmi dan silaturahim. Silaturahmi berasal dari dua kata yaitu silah yang artinya menyambungkan dan rahmi yang mengandung arti rasa nyeri yang diderita seorang ibu ketika melahirkan. Itu sebabnya kebencian, kedengkian dan konflik masih terus terjadi di Indonesia walaupun silaturahmi sudah terjalin. Mengapa? Karena yang kita pakai adalah kata silaturahmi yang berarti menyambung rasa nyeri.

Sedangkan kata silaturahim berasal dari kata silah yang artinya menyambungkan dan rahim berarti kekerabatan. Jadi silaturahim ialah menyambung kekerabatan diantara sesama makhluk hidup ciptaanNya.

Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Belajarlah dari nasab kalian yang dapat membantu untuk silaturahim karena silaturahim itu dapat membawa kecintaan dalam keluarga dan memperbanyak harta serta memperpanjang umur”.

Dalam konteks sosial, masyarakat Indonesia seringkali menjadikan ajang silaturahim sebagai bentuk pamer harta dan benda (ketika berkunjung ke rumah sanak saudara memakai perhiasan mewah dan membawa oleh-oleh yang berlebihan). Terkadang dalam prosesnya, silaturahim juga dijadikan sarana untuk membicarakan hal-hal yang bersifat kabar burung (gosif) atau mencari dukungan massa dalam aktivitas politik (pilkada atau pilpres).

Sebenarnya, makna silaturahim ialah saling mendo?Akan, saling menolong, saling berbagi rezeki, saling mengingatkan dan selalu memberi kebaikan antar sesama makhluk ciptaan Tuhan. Sudahkah kita melakukan silaturahim dengan baik dan benar? Wassalam...

Selamat berbuka puasa bro...[ Wawan Kuswandi ]

Indocomm.Blogspot.Co.Identification

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@wawan_kuswandi

#INDONESIAComment

@wawankuswandi

@indonesiacommentofficial

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Ist

Saturday, August 8, 2020

Tuhan & Do’a [OPINI]

Ada sebuah kontak  bathin yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah  ketika manusia memanjatkan do’a. Antara do’a dan Tuhan ada batas tipis yang sulit dijabarkan dengan berbagai teori ilmu pengetahuan apapun. Siapapun Anda,  pasti mengenal yang namanya Do’a. Dalam ritual ibadah agama apapun,  do’a memainkan peran  sangat penting. Do’a merupakan proses komunikasi khusus yang dilakukan seseorang atau sekelompok massa kepada Tuhan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam do’a ada kejujuran, ada kekhusyuan, ada ketulusan, ada keikhlasan, ada kepasrahan, ada ketenangan, ada kesyukuran, ada kedamaian.

Seluruh manusia (tanpa kecuali) di jagat raya percaya dan meyakini bahwa do’a adalah cara terbaik untuk mendapatkan solusi atas segala persoalan hidup. Berdo’a juga menjadi  media untuk menyampaikan keinginan pribadi maupun kelompok  kepada Tuhan. Do’a  mencerminkan betapa ‘kecilnya’ manusia dihadapan Tuhan.

Akhir-akhir ini, disadari atau tidak,  manusia telah menjadikan do’a sebagai alat untuk mengungkapkan keluhan, kekecewaan, kemarahan dan ketidakpuasan atas berbagai  keputusan  yang sudah digariskanNya.  Terkadang,  do’a didramatisir oleh sebagian besar penganut agama tertentu melalui sebuah gerakan massa. Contohnya ialah do’a bersama di lapangan atau di tempat ibadah yang melibatkan ratusan orang  dan  dikordinir oleh ormas dan beberapa tokoh  agama. Do’a  pun berubah menjadi aktivitas  unjuk massa, unjuk kekuatan, unjuk kekuasaan, unjuk eksklusivitas dan  aneka kepentingan terselubung lainnya.

Dalam praktiknya, antara berdo’a yang   tulus dan ikhlas dengan berdoa yang didasari oleh ketidakpuasan manusia sangat berbeda jauh. Berdo’a karena didasari oleh ketidakpuasan lebih memperlihatkan kepentingan duniawi sehingga do’a yang dipanjatkan  panjang lebar dan menghabiskan banyak waktu.  Pada umumnya, isi  do’anya juga berupa permintaan kepada Tuhan yang beraneka macam.

Dalam perspektif berbeda, do’a yang dipanjatkan seseorang dengan tulus dan ikhlas merupakan proses berserah diri manusia kepadaNya,  karena Dia Maha Tahu atas apa yang dirasakan  dan dibutuhkan manusia. Jadi, do’a itu tidak harus  berpanjang-panjang kata dan bukan melulu menuntut kepentingan duniawi.

Menurut saya, do’a yang kita panjatkan kepadaNya harus to the point (singkat, jelas dan fokus). Disinilah makna sesungguhnya  dari  do’a. Sebenarnya,  Intisari do’a adalah  hubungan  komunikasi bathin manusia dengan  Tuhan sebagai bentuk rasa syukur atas semua takdir yang diturunkanNya. Efek dahsyat dari  do’a ialah  rasa keimanan dan ketaqwaan manusia kepadaNya akan semakin meningkat. [Wawan Kuswandi]

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Lawan Arogansi Kekuasaan [OPINI]

Siapapun di negeri ini yang bertindak arogan,  semena-mena, melanggar UU, melakukan korupsi dan menindas rakyat dengan menggunakan  kekuasaan atau jabatannya wajib dilawan. Namun, perlawanan  itu harus dilakukan dengan cara-cara beradab, etis dan damai. Sedikitnya ada tiga lembaga tinggi negara yang seringkali melakukan perilaku arogan terhadap masyarakat. Ketiga lembaga itu adalah legislatif (anggota parlemen), eksekutif  (pemerintah) dan yudikatif (lembaga-lembaga hukum). Dari ketiga lembaga itu, rata-rata sebagian besar  oknumnya, baik secara individual maupun berjamaah terus-menerus bertindak arogan.

Salah satu bentuk arogansi oknum parlemen ialah perilaku ‘premanisme’ yang merencanakan membuat pansus angket terhadap KPK. Sejumlah oknum parlemen diduga kuat ingin menghancurkan KPK dengan cara-cara yang tidak etis dengan mengatasnamakan ‘audit’ kinerja KPK. Seperti diketahui,  akhir-akhir ini KPK ganas melakukan OTT terhadap siapapun pejabat negara dan korporasi yang melakukan korupsi terhadap keuangan negara.

Sebelumnya, perilaku arogan sejumlah oknum anggota parlemen banyak dilakukan dengan cara-cara  menyalahgunakan jabatan dan  tindak kekerasan fisik. Sejak rezim HM. Soeharto hingga Jokowi, segelintir oknum anggota parlemen acapkali bertindak arogan, baik secara sembunyi-sembunyi  maupun transparan. Sebagian telah ditangkap aparat hukum. Sebagian lagi masih dalam pemantauan dan pengumpulan alat bukti.

Oknum-oknum di lembaga eksekutif juga tak mau kalah  dengan  oknum  anggota parlemen di Senayan. Beberapa oknum menteri ikut menggerogoti kekayaan negara. Bahkan, dengan jabatan dan kekuasaanya mereka juga melakukan tindak pemerasan, pengancaman, pelecehan seks dan korupsi. Contoh kongkretnya ialah mantan menteri Agama Suryadharma Ali,  mantan menteri ESDM, Jero Wacik dan  mantan menteri Kesehatan  dr. Siti Fadilah Supari dan masih banyak lagi menteri-menteri lainnya yang diduga kuat korupsi berada dalam radar KPK.

Hal yang sama juga dilakoni oknum-oknum yang berkiprah di lembaga yudikatif. Sekelompok oknum polisi,  jaksa dan hakim gemar jual beli kasus hukum. Contoh spektakuler yang mengguncang publik diantaranya ialah jual-beli kasus yang dilakukan mantan ketua MK Akil Mochtar. Sejumlah oknum polisi  juga acapkali melakukan tindakan arogan terhadap rakyat. Misalnya melakukan aksi kekerasan fisik  kepada para pengunjuk rasa.  Sebagian besar oknum polisi di republik ini juga masih  pilih kasih dalam menangani  kasus kriminal sosial.

Melihat fenomena sikap dan perilaku para pemangku kekuasaan di Indonesia yang semakin arogan dan tidak berpihak kepada kepentingan masyarakat, maka sudah selayaknya rakyat melawan. [Wawan Kuswandi]

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Bobroknya Mentalitas Pengendara [OPINI]

Mana yang Anda pilih,  naik kendaraan (mobil atau motor) pribadi atau naik angkutan umum massal? Jawabannya terserah Anda. Kalau saya lebih memilih naik angkutan umum yang bersifat personal dan khusus seperti taksi online. Harganya memang sedikit mahal, tetapi nyaman. Setiap hari kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan raya. Penyebab  kecelakaan juga bervariasi. Namun,  secara umum faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas lebih didominasi oleh bobroknya sebagian besar mentalitas pengendara di jalan raya.

Data Kepolisian Republik Indonesia menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2015 lalu jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 31.234 jiwa. World Health Organization (WHO) PBB memprediksikan, pada tahun  2030 kecelakaan lalu lintas bisa menjadi penyebab kematian terbesar nomor lima di dunia.

Mentalitas bobrok  bukan hanya milik pengendara, tetapi  juga segelintir oknum aparat polantas yang masih ‘menikmati’  pungli dan perilaku arogan di jalan raya.  Disisi lain, jumlah pengendara yang tidak disiplin semakin tinggi. Kendaraan umum yang tidak layak pakai pun semakin membludak.  Rambu-rambu lalu lintas banyak yang tidak proporsional penempatannya.

Terus terang, saya lebih baik menyimpan kendaraan pribadi saya di garasi rumah daripada tergores oleh senggolan kendaraan lain di jalan raya. Bahkan, saya lebih suka memakai jasa driver saat menggunakan  mobil pribadi. Hal itu saya lakukan karena banyak dampak positifnya, diantaranya ialah kendaraan (mobil/motor) saya tetap mulus, perjalanan jadi  nyaman dan aman, bisa tidur sejenak atau melakukan aktivitas seperti membaca selama perjalanan dan terhindar dari perasaan emosi terhadap sesama pengendara lain.

Seperti tertuang dalam Decade of Action for Road Safety PBB  Tahun 2010 lalu, seharusnya pemerintah Indonesia sudah menerapkan keamanan dan kenyamanan angkutan  umum sebagai alat transportasi massal. Hal ini sesuai dengan Pasal 203 UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan  yang berbunyi ‘Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminya keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan.’

Lantas pertanyaannya ialah apakah pemerintah sudah bertanggungjawab terhadap keamanan, keselamatan dan kenyamanan konsumen pengguna transportasi massal? Secara pribadi, saya tidak terlalu banyak berharap soal kenyamanan, keselamatan dan keamanan berkendara di Jalanan, kalau sebagian besar mentalitas pengendaranya sudah bobrok. Namun, saya punya mimpi sederhana yang mungkin juga teramat sulit untuk diwujudkan yaitu kapan alat transportasi publik di Indonesia nyaman dan menjadi idola masyarakat? [Wawan Kuswandi]

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Friday, August 7, 2020

Bisikan Hati [OPINI]

Dalamnya laut bisa diduga. Dalamnya hati siapa tahu. Sampai sekarang, peribahasa itu masih sangat popular dalam pergaulan sosial sehari-hari. Sejak ilmu pengetahuan ditemukan dan dipelajari manusia jutaan tahun lalu, hingga saat ini tak ada satu pun penemuan ilmiah yang bisa menjawab isi hati manusia. Setumpuknya penelitian yang dilakukan para ahli  dari berbagai disiplin ilmu untuk mengetahui isi hati manusia dalam konteks kehidupan hasilnya selalu nihil.

Sesungguhnya Tuhan dengan Maha Kuasanya telah menciptakan hati dalam tubuh manusia sebagai hadiah istimewa. Benarkah? Apa istiwewanya hati manusia? Tahukah Anda bahwa Tuhan menciptakan hati  sebagai ruang khusus bagi manusia untuk menyimpan jutaan rahasia pribadinya.

Itulah istimewanya hati. Rahasia hati manusia hanya Dia yang tahu. Tuhan menjadikan hati manusia sebagai sarana komunikasi manusia denganNya. Tuhan mengetahui secara pasti sikap dan perilaku jujur atau dusta manusia kepadaNya melalui hati manusia.

Sifat-sifat ?Unik? Yang ada dalam hati manusia memiliki daya tarik yang luar biasa. Ketidakmampuan manusia dalam menerka isi hati seseorang, pada akhirnya melahirkan aneka istilah yang dikaitkan dengan hati. Misalnya, sakit hati, jatuh hati, pilihan hati, suara hati, nyanyian hati, buah hati, keras hati dan simbol-simbol hati lainnya.

Sampai sejauhmana peran hati dalam hidup manusia? Apakah tindak-tanduk manusia lebih didominasi oleh otak (logika) atau hati (perasaan). Wooow … sungguh  sebuah pertanyaan sulit. Saya punya jawaban sederhana untuk menjawab pertanyaan di atas. Mudah-mudahan Anda puas.

Peran hati dalam diri manusia bersifat abstrak. Kalau pun peran hati dikonversi ke dalam sikap dan perilaku manusia, maka yang terlihat adalah sisi perspektif  humanis. Artinya, manusia harus berperilaku manusiawi dan bersifat sosial. Misalnya berbagi kebaikan dalam pergaulan sosial tanpa ada kepentingan apapun. Di sisi lain, logika manusia (cara berpkir),  acapkali dipenuhi oleh aneka ragam kepentingan  yang  bersifat individualis. Sekarang, mana yang Anda pilih,  selalu berpikir logis atau mendengarkan bisikan  hati? Salam teh tubruk hangat,  sruput dulu brooo ...[Wawan Kuswandi]

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Gampangnya Menjadi Muslim Bodoh [OPINI]

Menjadi muslim bodoh termyata sangat gampang dibandingkan menjadi muslim cerdas. Status sebagai muslim bodoh menjadi pilihan favorit sebagian besar penganut agama islam di Jakarta. Bahkan, mereka bangga dengan predikat muslim bodoh. Lho kok bisa? Ya bisalah. Contoh kasus muslim bodoh yang beberapa waktu lalu sempat heboh dalam pemberitaan media massa ialah kaum muslim tidak mau menyolatkan jenazah muslim yang mendukung salah satu cagub DKI yang diduga penista agama.

Beberapa spanduk yang bersifat provokatif juga tersebar di beberapa masjid yang bertuliskan “masjid ini tidak menyolatkan jenazah pendukung penista agama’. Sebenarnya, agama tidak ada hubungannya dengan politik. Manusialah yang selalu merusak nilai-nilai agama karena kepentingan politik.

Sekarang Anda sudah paham khan. Jadi muslim bodoh itu sangat gampang. Pertanyaannya  ialah apakah muslim Indonesia memang berkeinginan menjadi muslim bodoh? Kalau memang menjadi muslim bodoh itu merupakan cita-cita penganut agama islam di Indonesia, maka secara pribadi saya  sangat prihatin. Setahu saya, semua manusia yang hidup di alam semesta ini, baik para penganut agama maupun kelompok yang anti tuhan (atheis),  umumnya mereka  bercita-cita menjadi manusia cerdas.

Lantas kenapa sebagian besar penganut agama islam di Indonesia bangga dan mau menjadi muslim bodoh? Apakah Anda termasuk orang yang lebih suka menjadi muslim bodoh? Silahkan Anda pikirkan baik-baik, saya mau nyicipin pisang goreng anget dulu dan menyeruput secangkir teh pahit. [Wawan Kuswandi]

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Perilaku Sampah Pansus Angket KPK [OPINI]

Menyaksikan sikap dan perilaku  sebagian besar  anggota parlemen yang bermental pengecut di layar televisi sungguh mengasyikkan. Anggap saja seperti nonton opera sabun serial televisi Amerika atau menyaksikan sinetron stripping TV lokal. Setiap hari ada saja tokoh pengecut yang dilakoni ‘aktor politik’  Senayan. Setiap lakon yang dimainkan memiliki skenario sendiri-sendiri.

Judulnya juga terkadang lucu dan menggelitik. Contohnya ialah beberapa oknum anggota DPR RI yang tertangkap tangan KPK saat melakukan korupsi,  masih tidak mau mengaku alias membantah. Sejumlah anggota parlemen asyik tidur nyenyak di kursi rakyat saat rapat paripurna atau sidang pleno juga sudah sering terjadi. Bahkan, ada oknum angota parlemen tertangkap basah saat sedang  pesta  seks dan narkoba di hotel berbintang. Tidak sedikit pula oknum wakil rakyat ini melakukan pemerasan dan meminta saham kepada perusahaan asing maupun BUMN. Ada juga anggota DPR yang tidak mau melaporkan harta kekayaannya kepada LHKPN.

Kasus terbaru kelakuan sampah segerombol oknum anggota DPR ialah mereka ngotot membuat pansus angket KPK. Katanya sih, biar proses penegakkan hukum yang dilakukan KPK tidak menyimpang dari UU. Tapi apa benar begitu? Itu mah... Kalimat klise. Rakyat juga tahu apa yang menjadi motivasi mereka untuk membuat pansus angket KPK. Ujung-ujungnya mereka ingin ?Membunuh? KPK untuk melindungi komplotannya dalam merampok uang negara. Rakyat tidak boleh diam, pansus angket KPK harus dilawan dengan cara apapun. Lebih baik tidak ada anggota DPR, daripada keberadaan mereka justru membuat negara ini amburadul.

Sungguh memuakkan melihat tindak-tanduk komplotan oknum parlemen yang wara-wiri mempropagandakan pansus angket KPK ke berbagai media massa maupun sosial media. Penyimpangan sosial dan kelakukan bejad mereka merampok uang rakyat dalam proyek E-KTP tidak akan pernah berakhir karena mereka menantang perang KPK. Keberanian KPK menangkap oknum-oknum yang terlibat proyek E-KTP  tidak akan berpengaruh sedikit pun untuk mengubah mental rakus dan serakah mereka.

Jalan satu-satunya untuk menghancurkan komplotan perampok dana E-KTP ini adalah gerakan rakyat secara overall untuk mengepung gedung parlemen di Senayan dan mengadili secara langsung para perampok E-KTP serta membubarkan pansus angket KPK, sekaligus mencopot mandat mereka sebagai wakil rakyat.

Sudah selayaknya rakyat melakukan perlawanan frontal terhadap mereka kalau negara ini tidak mau hancur. Mulai hari ini dan seterusnya rakyat harus bertindak keras dengan berbagai cara untuk menyelamatkan negara dan bangsa. Satu kata untuk pansus angket KPK,  ‘RAKYAT SIAP  MELAWAN SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN’. [Wawan Kuswand]

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Thursday, August 6, 2020

Tangkap Koruptor Proyek E-KTP Atau Pengadilan Rakyat [OPINI]

Korupsi tak akan pernah berakhir di Indonesia, kalau pelakunya tidak ditangkap dan dihukum mati. Pelaku korupsi juga bukan orang miskin. Mereka rata-rata adalah anggota parlemen, pejabat negara dan pengusaha yang duitnya sudah lebih dari cukup. Contoh kasus teranyar soal mega skandal korupsi ini ialah proyek E-KTP yang merugikan negara lebih dari Rp 2 triliun.

Sejumlah wakil rakyat yang bercokol di Senayan memang sangat dikenal sebagai perampok ulung uang negara. Perilaku rakus dan serakah sudah menjadi gaya hidup mereka. Sandiwara yang dimainkan para koruptor ini sungguh-sungguh memilukan. Mereka selalu berteriak-teriak membela rakyat. Tapi, faktanya mereka merampok uang negara. Kejahatan keji ini tak bisa didiamkan, rakyat bersama KPK harus melawan oknum-oknum politisi yang semakin bejad.

KPK tak perlu takut menangkap oknum korup, rakyat siap mendukung dengan mengawal kasus ini hingga tuntas. KPK jangan hanya gembar-gembor menyebut nama atau menyelidiki oknum korup E-KTP, namun ujung-ujungnya kasus ini menghilang. Tangkap koruptor E-KTP atau rakyat akan mengadili sendiri para koruptor melalui pengadilan rakyat.

Selain menangkap para pelaku, KPK juga bertanggung jawab untuk mengumpulkan uang rakyat yang raib hingga lebih dari Rp 2 triliun. Kalau pun ada anggota parlemen yang sudah mengembalikan uang hasil korupsi E-KTPnya ke KPK, tidak berarti proses hukum terhenti. Hukum harus tetap ditegakkan sebagai panglima untuk menjaga kewibawaan negara dan melindungi negara dari komplotan perampok Senayan.  Bahkan,  kalau perlu  hukum mati para koruptor. [Wawan Kuswandi]

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

RA Kartini Menangis

Suasana euforia terpancar dari wajah sejumlah pelajar SD di Jakarta ketika tubuhnya dibalut pakaian kebaya adat dan rambut bersanggul saat memperingati hari lahir RA Kartini tanggal 21 April setiap tahun. Namun sayang,  di hari kelahirannya  RA  Kartini (21 April 1879) justru malah Menangis.  Apa yang Kartini tangisi?

Kartini  terdiam. Wajahnya tertunduk lunglai. Dua bongkah airmatanya yang bening meleleh jatuh menyentuh bumi. Tak ada sepatah katapun keluar dari mulutnya. Saya terdiam. Perlahan pikiran saya menerawang mencoba mencari tahu apa yang membuat Kartini menangis sedih. Tampak, begitu pedih jiwa dan raga Kartini.

Gelap mulai  rapat memeluk malam. Simponi desir angin dan bebunyian binatang senja terdengar pelan menyambut jejeran kilauan bintang yang menari di langit. Dialog imajiner saya dengan Kartini tersendat. Saya tak sanggup lagi melanjutkan kongkow santai dengan tokoh emansipasi ini. Saya tak berani berkata untuk menyapu isak tangisnya.

“Maaf,…saya tidak bisa melanjutkan dialog ini,” suara lembut kartini terdengar lirih menyapu hening yang tak bertepi. Saya hanya menganggukkan kepala sekejab  tanpa berani memandang wajahnya.

“Saya akan menulis surat. Goresan pena ini sebagai pengganti dialog imajiner Anda dengan saya. Tolong sampaikan isi pesan surat ini kepada semua perempuan Indonesia,” ucapnya pelan. Saya  masih terdiam. Kartini mulai menulis di hadapan saya sambil sesekali suara isak tangis kecilnya merayap membelah sepi. Usai memberikan suratnya kepada saya, Kartini  pamit. Dia  berjalan gontai memasuki sebuah pintu besar berukir penuh cahaya yang menebarkan harum yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Kartini menghilang dari pandangan saya.

Untuk Perempuan Indonesia …

Saya bersyukur menjadi putri bangsa Indonesia yang penuh warna. Saya percaya, perempuan Indonesia akan selalu menjadi perempuan sejati  dalam  keluarga. Pelihara dan jagalah  hak hakiki perempuan. Jadilah seorang ibu yang ikhlas membimbing moral anak-anak Indonesia yang kelak bisa  membawa kebermanfaatan hidup kepada sesama makhluk ciptaan Tuhan.

Dampingilah suami dengan tulus dan sabar. Dekatkanlah jiwa dan ragamu dengan ruh keluargamu. Jagalah dirimu dari gelombang persamaan hak dan drajat yang bisa melupakan kodrat keperempuananmu. Tunaikanlah kewajibanmu untuk keluarga. Ketahuilah bahwa emansipasi yang kutitipkan kepadamu  hanyalah sebuah proses pelepasan diri dari kungkungan budaya.

Emansipasi bukanlah sebuah  kebebasan dan persamaan hak yang terlampau jauh dan melampaui batas raga  seorang perempuan.  Jadilah perempuan Indonesia yang selalu berarti bagi keluargamu untuk selama-lamanya. Semoga Sang Maha Cahaya meridhoi semua perjalanan hidup perempuan Indonesia. Aamiin… Salam, RA Kartini. [Wawan Kuswandi]

Misteri Perempuan & Tidur

Tak banyak orang tahu bahwa antara perempuan dan tidur memiliki misteri yang sama. Berbagai kajian ilmiah terus digarap untuk mendapatkan jawaban. Hasilnya, hingga kini hubungan antara perempuan dan tidur masih menjadi teka-teki sepanjang zaman.

Setelah  membaca judul diatas, saya menduga mungkin ada aura negatif yang terbersit dalam pikiran Anda. Bagi saya, hal itu wajar saja karena menyangkut perbedaan persepi. Namun, saya berharap pikiran Anda tidak bergerilya menembus sesuatu yang berkonotasi kotor terhadap artikel ini. Tidur dan perempuan atau perempuan dan tidur sudah menjadi kata ‘pasaran’ dalam kehidupan manusia.

Seorang saintis dari England University of Technologi, Prof. DR Ray Meddis menolak keras sejumlah hasil penelitian ilmiah yang mengatakan bahwa waktu tidur ideal manusia adalah enam sampai delapan jam. Kualitas tidur tidak ditentukan oleh kuantitas waktu. Tidur berkualitas adalah tidur yang diawali  dengan mengantuk (dowsiness). Apa itu misteri tidur? Anda  tidak akan pernah tahu,  apakah Anda bisa  bangun kembali setelah tidur atau Anda akan pulang kepangkuanNya. Tidur membawa Anda dalam dimensi antara hidup dan mati. Ada malaikat ‘spesial’ yang memegang ‘remote’ perjalanan ruh Anda saat sedang tidur. Dalam kajian Ilmiah,  tidur berfungsi untuk menyehatkan dan menyegarkan fisik.

Nah, sekarang Apa misteri dari seorang perempuan?  Novel Sherlock Holmes dalam episode Skandal in Belgravia, penulis legendarisnya Sir Arthur Conan Doyle menyisipkan tokoh perempuan bernama Irine Adler. Perempuan itu berhasil mengalahkan Sherlock Holmes sekaligus membuat detektif ternama itu tergila-gila jatuh cinta kepadanya. Mengapa penulis memilih seorang perempuan untuk mengalahkan Sherlock Holmes? Karena perempuan adalah makhluk indah dan lemah yang sebenarnya kuat serta penuh misteri.

Perempuan memiliki kekuatan yang luar biasa. Ketika seorang perempuan melahirkan,  jiwa dan raganya berada dalam batas tipis antara hidup dan mati. Miliaran manusia penghuni bumi berasal dari rahim perempuan. Baik dan buruknya kehidupan manusia di alam semesta berawal dari sikap dan perilaku perempuan (ibu)  dalam mendidik  anak-anaknya.

Perempuan mampu mengurus anak, suami dan dirinya sendiri secara bersamaan dan dalam kondisi apapun. Misteri kehidupan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Biarlah misteri antara perempuan dan tidur menjadi rahasia Tuhan yang wajib kita syukuri. [Wawan Kuswandi]

Wednesday, August 5, 2020

Isu Dibalik Pembubaran HTI

Sebagian publik di negeri ini mungkin kaget bercampur gembira setelah mengetahui bahwa pemerintah Indonesia melalui Menkopolhukam Jenderal (purn) Wiranto membubarkan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Kenapa hanya HTI yang dibubarkan, sedangkan FPI, FUI, GNPF-MUI dan sejumlah ormas radikal lainnya tidak? Saya sih, biasa-biasa saja mendengar HTI dibubarkan. Menurut sumber saya yang ngakunya pernah menjadi simpatisan di HTI [saya antara percaya dan tidak, namun info ini saya anggap saja sebagai data sekunder], sebenarnya pemerintah sudah mengamati dan mencium tindak-tanduk  HTI sejak tahun 2009 silam. HTI sudah menyiapkan Indonesia menjadi negara khilafah pada tahun 2019 mendatang. Namun, ketika itu (2009), sejumlah elit HTI terpecah menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama,  elit HTI yang pro NKRI menjadi negara khilafah. Sedangkan kelompok kedua, elit HTI yang kontra NKRI menjadi negara khilafah. Konflik internal dua elit di tubuh HTI ini terendus BIN. Kelompok elit HTI yang kontra NKRI menjadi negara khilafah membubarkan diri dan kembali ke ormas-ormas islam non radikal, diantaranya ke NU dan Muhammadiyah. Sedangkan kelompok elit HTI yang pro NKRI menjadi negara khilafah menyusup ke FPI, FUI dan GNPF-MUI dan MUI. Kalangan elit HTI pro NKRI menjadi negara khilafah ini berhasil menduduki posisi-posisi penting di FPI, FUI, GNPF-MUI dan MUI, maka tak heran ketika usai pilpres tahun 2014 lalu, Indonesia mulai diramaikan dengan gerakan aksi demo  FPI, FUI dan GNPF-MUI dan membawa-bawa isu PKI, khilafah, kafir, anti pemimpin nonmuslim dan penerapan syariat islam serta isu masuknya ISIS di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu,  puncak gerakan massa yang didalangi elit HTI  terjadi pada saat dugaan kasus penistaan agama yang dituduhkan ke Ahok (yang mungkin saja sudah direkayasa jauh-jauh hari sebelumnya]. Ormas FPI, GNPF-MUI dan FUI, secara terbuka berani menyebut aksi demonya dengan sebutan aksi bela islam 1/2/3 serta mengumbar isu tolak kriminalisasi ulama.

Elit HTI yang pro NKRI menjadi negara khilafah terus-menerus melebarkan sayap penyusupannya ke beberapa parpol yang berbasis agama,  ke masjid dan musholla, lembaga pengajian anak-anak, ibu-ibu dan bapak bapak, bahkan sampai ke lembaga pendidikan mulai dari tingkat TK sampai univesitas dan dari sekolah dasar agama sampai pesantren.

Berdasarkan fakta dan data ini, negara melalui Polri dan militer serta Menkopolhukam mulai melakukan pengawasan ketat dan menyusun strategi untuk membendung penyusupan kelompok HTI. Langkah pertama negara ialah dengan membubarkan HTI sebagai akar dari semua gerakan aksi radikal sejumlah ormas. Negara berharap dengan bubarnya HTI akan melemahkan gerakan radikal FPI, FUI dan GNPF-MUI yang selama ini  ‘dikendalikan’ oleh elit HTI.

Tindakan negara membubarkan HTI sudah  tepat. Namun,  tugas berat lainya yang harus dilakukan pemerintah bersama rakyat ialah negara harus secepatnya memutus jaringan elit HTI yang menyusup ke ormas, parpol dan lembaga pendidikan nasional dan institusi keagamaan  dengan cara menerapkan secara tegas UU yang berkaitan dengan ideologi Pancasila dan UUD 1945. Negara juga harus segera menerapkan sanksi hukum kepada individu maupun kelompok-kelompok yang ingin menjadikan NKRI sebagai negara khilafah.

Pada bagian akhir, sumber saya mengemukakan kekecewaannya yaitu kenapa pemerintah hanya membubarkan HTI? Seharusnya FPI, FUI dan GNPF-MUI dan lembaga MUI juga dibubarkan karena menurutnya, ormas-ormas itu sudah melencengkan visinya yaitu  ingin membawa Indonesia menjadi negara khilafah.  Benar atau tidaknya informasi yang tertulis dalam artikel ini (berdasarkan keterangan sumber saya), mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan bagi negara untuk segera melakukan investigasi serius terhadap ormas-ormas radikal yang ada.  Ngeteh dulu brooo…(Wawan Kuswandi)

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Isu Gender Dalam Cinta

Isu gender menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar perempuan  Indonesia dalam menyatakan rasa cintanya terlebih dahulu kepada laki-laki pujaan hatinya. ‘Ungkapkanlah rasa cinta Anda kepada orang yang Anda sayangi’. Kalimat diatas jelas berlaku sama, baik bagi laki-laki atau perempuan yang sedang merasakan nikmatnya jatuh cinta. Namun, semudah itukah seseorang (perempuan atau laki-laki) berani mengungkapkan perasaan cintanya? Anda pasti punya jawaban sendiri.

Inti persoalannya ialah apakah Anda berani mengakui dengan jujur dalam mengungkapkan perasaan cinta Anda kepada orang yang Anda sayangi? Atau mungkin juga Anda menyembunyikan rasa cinta itu rapat-rapat dalam hati karena faktor gengsi.  Dalam realitas kehidupan,  berkata jujur memang sulit.  Mengapa seseorang begitu sulit mengungkapkan rasa cintanya dengan jujur?

Di  Indonesia, isu gender masih menjadi hal penting dalam masalah cinta.  Seorang perempuan dianggap ‘nyeleneh’ atau melakukan perbuatan tabu, bila terlebih dahulu menyatakan  cintanya kepada laki-laki. Dominasi isu Gender masih sangat kuat dalam masalah cinta.

Sesungguhnya, isu gender itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan cinta.  Justru, isu gender seringkali dimanipulasi oleh sebagian besar perempuan Indonesia untuk menutupi sikap  gengsinya. Disisi lain, berkata jujur adalah cara terbaik  untuk mengungkapkan rasa cinta.  Dalam soal cinta,  derajat laki-laki dan perempuan  tidak ada perbedaan. Tidak ada aturan baku yang mengatakan bahwa laki-laki harus terlebih dahulu menyatakan rasa cintanya kepada perempuan. Kalau memang perempuan mau lebih dahulu menyatakan cintanya kepada laki-laki, mengapa tidak!.

Mengupas lika-liku asmara manusia tidak akan pernah berujung. Yang membuat masalah cinta jadi runyam ialah bagaimana seandainya, bila si laki-laki maupun si perempuan sama-sama tidak mau jujur dalam menyatakan rasa cinta mereka?

Filsuf tersohor Yunani, Plato (427 SM) sang pencetus Cinta Platonis menggambarkan bahwa Cinta Platonis adalah cinta yang hanya ada di dalam pikiran seseorang. Cinta Platonis ialah cinta yang tidak diungkapkan seseorang kepada orang yang dicintainya. Cinta Platonis identik dengan cinta diam-diam  atau cinta misterius. Pernahkah Anda  mengalami Cinta Platonis? Hanya Anda yang tahu.

Rasa cinta adalah  anugerah terindah dari Tuhan untuk manusia.  Tuhan punya alasan kuat mengapa dalam hati  manusia dimasukkan  perasaan cinta.  Cinta adalah warna abadi yang digoreskan Tuhan dalam kanvas kehidupan asmara manusia. Warnailah hidup Anda dengan cinta.  Jadi, mulai sekarang ungkapkanlah dengan jujur  rasa cinta Anda kepada seseorang yang Anda sayangi. Jangan jadikan isu gender menghalangi rasa cinta Anda. Percayalah, dengan cinta hidup Anda penuh warna. [Wawan Kuswandi]

Perempuan & Ziarah Makam

Sebagian besar ulama Indonesia masih berbeda pendapat menyangkut ziarah makam yang dilakukan perempuan.  Lantas, perlukah seorang perempuan melakukan ziarah makam? Syaikh Ibrahim Duwaiyyan mengatakan, jika seorang perempuan secara kebetulan berjalan melewati kuburan dan dia memberi salam serta mendo’akan penghuni kubur, maka hal ini baik (tidak mengapa) sebab perempuan tersebut tidak sengaja melewati pekuburan” (Manar As Sabil Fi Syarh Ad Dalil).

Sebagian besar ulama lainnya menegaskan bahwa perempuan tidak diperbolehkan melakukan ziarah makam karena kemungkinan besar akan terjadi hal-hal yang bisa bertentangan dengan syari’at islam. Misalnya, mereka menangis dengan keras, tabarruj (berhias), ikhtilath (bercampur baur dengan laki-laki), memamerkan perhiasan atau kecantikan, menjadikan kuburan sebagai tempat tamasya dan menghabiskan waktu dengan obrolan tidak berguna.

Ada juga  ulama yang berpendapat  bahwa perempuan boleh melakukan ziarah makam, asal tidak melanggar syariat islam seperti yang disebutkan diatas. Persoalan boleh dan tidaknya perempuan melakukan ziarah makam, sudah terjadi sejak lama. Bahkan, perdebatan ini tidak pernah mencapai titik temu.

Masing-masing ulama tetap berpegang teguh kepada hadist yang diyakini kebenarannya. Sampai saat ini, banyak perempuan Indonesia masih melakukan ziarah makam. Selama ziarah makam yang mereka lakukan tidak menyalahi tuntunan yang diberikan Rasulullah SAW, maka boleh-boleh saja.

Dalam konteks sosial, ziarah makam yang dilakukan perempuan memang bukan hal mutlak yang harus dilakoni. Namun demikian, bisa saja seorang perempuan melakukan ziarah makam asalkan dengan niat hanya untuk memberikan do’a kepada ahli kubur.

Pada awalnya, Rasulullah SAW melarang umat islam melakukan ziarah makam dengan tujuan untuk menghapus tradisi Jahiliyah yang berbangga-bangga dengan ziarah makam. Tetapi, kemudian Rasulullah SAW memberi keringanan hukum dengan memperbolehkan umat islam melakukan ziarah makam. Tujuannya ialah agar manusia  mengingat mati dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akherat.

Perempuan pun disyariatkan melakukan ziarah makam dengan syarat tidak boleh terlalu sering melakukannya. Abu Hurairah berkata, “Rasulullah SAW melaknat wanita yang sering berziarah kubur.” (HR. at Tirmidzi 1056, Ibnu Majah 1576 dan dinilai oleh hasan Al-Albani dalam Irwa’ Al-Ghalil 762). Bagi perempuan yang sedang haid, dia tidak terhalangi untuk berziarah karena seseorang tidak disyariatkan berada dalam keadaan suci dari hadats kecil maupun besar  saat berziarah makam.  Wassalam. [Wawan Kuswandi]

Tuesday, August 4, 2020

Netizen Pemuja Fitnah

Fitnah semakin merajalela di jagat sosial media. Fitnah terus membabi-buta menghantam kebenaran, kebaikan dan kejujuran manusia. Fitnah dapat dilakukan secara massal maupun individual. Fitnah tak mengenal SARA. Fitnah sangat kejam dan sadis.  Fitnah menjadi ideologi yang  sangat digemari sebagian besar netizen Indonesia. Fitnah dipuja dan dipuji para netizen.

Tahukah kita bagaimana dahsyatnya bahaya fitnah, baik yang terucap secara lisan maupun yang tertulis di sosial media? Yang pasti manusia akan saling hujat. Efek paling buruk akibat fitnah adalah antar manusia saling bunuh?

Allah SWT berfirman tentang fitnah dalam surat Ali ‘Imran ayat 7, “Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal”.

Saya sangat prihatin ketika fitnah terus-menerus dishare para netizen di sosial media. Hampir sebagian besar netizen tidak kritis dan teliti dalam membaca dan melihat info/berita/foto/video yang tersebar di sosial media. Lebih parah lagi, para netizen penyebar fitnah ini mengklaim membela agama dan mengatasnamakan Tuhan dalam menyebar fitnah.

Dampak  fitnah begitu mengerikan bagi kehidupan manusia di alam raya. Di sisi lain, para netizen penyebar fitnah ini tertawa puas menyaksikan kehidupan manusia hancur ditelan gelombang fitnah. Pertanyaannya ialah masihkah kita terus-menerus menyebar fitnah antar sesama manusia? Mari kita renungkan bersama. Ngeteh dulu bro, sambil nyicipin singkong rebus, srupuuuuttt…(Wawan Kuswandi)

Awas HOAX, Berbahaya!

Ketika manusia frustasi karena keinginannya tidak tercapai, maka ada tiga  jalan  yang akan dilakukannya yaitu melakukan aksi demo, bunuh diri atau melakukan penyebaran informasi bohong alias hoax.

Banyak pakar IT, tokoh politik, kaum akademisi dan agamawan mengkhawatirkan tentang bahaya hoax di sosial media. Terlebih lagi bila hoax itu digunakan untuk kepentingan yang bersifat politis maupun keagamaan, contohnya ialah soal kasus dugaan penistaan Agama yang dituduhkan ke  Ahok dan banyaknya  info palsu soal kecamuk perang di Suriah.

Definisi hoax (Pemberitaan palsu ) menurut Wikipedia bahasa Indonesia adalah  usaha untukmenipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwaberita tersebut adalahpalsu. Kata hoax sebenarnya muncul pertama kali dikalangan netter Amerika. Kata hoax didasarkan pada sebuah judul film yang berjudul The Hoax. Film hoax dianggap sebagai film yang banyak mengandung kebohongan sehingga sejumlah kalangan, terutama para netter menggunakan istilah hoax untuk menggambarkan suatu kebohongan.

Mana yang lebih berbahaya menurut Anda,  apakah frustasi yang berakhir dengan bunuh diri? Frustasi yang berakhir dengan aksi demo? Atau frustasi yang berujung melakukan tindakan hoax?  Tentu saja yang paling  berbahaya adalah hoax karena yang disasar  adalah pikiran, hati, moral dan mental manusia.

Apa jadinya  jika sejumlah politisi rakus, netizen serta para tokoh agama  menyebarkan hoax? Mungkin, moralitas bangsa ini akan hancur secara perlahan. Tentu saja ini sangat berbahaya. Lantas, bagaimana cara mengatasi hoax? Gampang saja. Baca dan lihat secara teliti info/foto/video/berita yang beredar di sosial media. Kemudian, cari sumber berita aslinya. Lihat bahasa, foto dan  videonya dengan teliti. Setelah itu, lakukan cek dan ricek ke beberapa narasumber lain untuk memperoleh kepastian dan kebenaran atas info/foto/video/berita yang beredar.  Selamat Tinggal HOAX. (Wawan Kuswandi)

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

[Fenomena Ketelak Agama] Benarkah Ada Ustadz Sampah?

[ TULISAN INI ADALAH OPINI PRIBADI ]

Di lingkungan sekitar tempat orang tua saya tinggal, mayoritas warganya muslim. Sayangnya, sikap dan kelakuan mereka tidak mencerminkan seorang muslim. Mereka tidak saling menghormati antarsesama umat beragama, suku, ras dan antar golongan alias SARA. Mereka menilai, perbedaan SARA merupakan ?Musuh bersama?. Fenomena ketelak agama sedang terjadi di negeri ini. Saya yang sejak kecil tinggal di sana, tidak syok dengan kelakuan keji mereka, karena memang di lingkungan itu, mereka belajar ilmu agamanya dari sejumlah ustadz sampah. Untungnya, saya tidak belajar agama di sana.

Kok ustadz sampah, maksudnya? Ustadz sampah memang ngak ada. Ustadz sampah hanya istilah yang saya buat sendiri karena merasa prihatin melihat sikap, tindakan, pernyataan dan ahlaq mereka yang jauh dari ajaran islam. Setahu saya, islam itu MENYEJUKKAN bukan MENYESATKAN. Bahkan, ajaran ustadz sampah nyaris mengikuti nafsu syetan. Jadi, apa dong ustadz sampah? Gampang kok untuk mengenali ustadz sampah. Kita hanya cukup mendengarkan ceramahnya saja. Ustadz sampah itu, suka banget mengkafirkan orang yang berbeda agama dan merasa diri paling benar. Saat ini, lagi banyak tuh ustadz sampah berseliweran saat aksi demo, bahkan ada yang mengisi application acara TV.

Ustadz sampah kalo lagi khotbah Jum?At atau ceramah di majelis taklim ibu-ibu dan anak-anak, isinya cuma menebar kebencian doang dan mengumbar janji surga serta sok tahu soal pahala dan dosa. Asal sobat tahu aja yaaa? Surga, neraka, pahala dan dosa itu urusan Tuhan. Ustadz sampah juga angkuh kalo sudah jadi bintang iklan di media masa (televisi, radio dan internet). Padahal, urusan mereka itu, sebenarnya hanya berdakwah dan syiar islam, bukan mempromosikan produk. Saat ini, banyak juga ustadz sampah yang ngajarin jamaahnya rajin mengafal Al Qur?An. Sayangnya, ustadz sampah lalai mengingatkan dan mengajarkan jamaahnya untuk mengamalkan dan mempraktikkan isi Al Qur?An. Hasilnya, para jamaah hanya menjadikan bacaan Al Qur?An, seperti menghapal tangga lagu-lagu popular di radio. Para jamaah tidak pernah mengamalkannya.

Ustadz sampah juga banyak bertebaran di sekolah, mulai dari TK, SD, SMP, SMA dan kampus. Mereka mengajarkan agama islam dengan cara-cara menyimpang dan radikal. Akibatnya, banyak alumnusnya menjadi radikal. Ada juga ustadz sampah yang meminta jamaah untuk mengikuti caranya berpakaian dan memelihara jenggot. Efeknya, banyak jamaahnya yang masih bocah berduyun-duyun membeli obat penumbuh jenggot dan kumis serta memakai celana cingkrang.

Ada lagi nih yang aneh bin ajaib, biasanya ustadz sampah selalu menekankan kepada jamaahnya untuk rajin bershodaqoh. Tapi, sang ustadz sampah justru kikir alias pelit. Lucunya, kalau diminta ngasih tausyiah, ustadz sampah nuntut honornya tinggi. Kalau honornya kecil, mereka ngegerutu. Soal seks, ustadz sampah juga paling jempolan. Kalau ceramah, mereka selalu mengimbau kepada jamaahnya untuk setia kepada istrinya. Eh?Diam-diam, dia berpoligami atau nikah siri dengan jamaahnya yang bahenol, tanpa izin istrinya. Jadi, bagi perempuan-perempuan cantik, hati-hati kalau ada ustadz sampah ceramah, biasanya dia suka melirik kaum hawa yang bening-bening.

Di Indonesia, ada beberapa kasus ustadz sampah yang mengklaim dirinya nabi dan menyelewengkan isi kandungan Al-Qur?An dan hadist. Akibatnya, muncul aliran-aliran sesat yang merusak ajaran islam dan kerukunan hidup antar umat beragama.

Sekarang ini, profesi ustadz sampah lagi ngetren di masyarakat. Ustadz sampah itu, bau busuknya lebih menyengat dari tumpukan sampah di Bantar Gebang, Bekasi. Uniknya, masyarakat banyak yang interes dengan ustadz sampah.

Pertanyaan akhirnya ialah masihkah kita mau belajar dan mendengarkan omongan ustadz sampah? Silahkan renungkan baik-baik, sambil ngopi brooo? (serius amat bacanya, hehehe?). Bau sampah itu, bikin mual. Sampah itu sumber penyakit. Jadi, kalau hidup kita mau sehat, harus banyak dengerin ustadz higienis. Nah lho, apa lagi tuh ustadz higienis? Udah ahh, ntar aja lanjutannya, dah ngantuk brooo?Tidur dulu yah.[Wawan Kuswandi/30072017]

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/ #INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Monday, August 3, 2020

ISIS Hancur Lebur, Amerika Dan Arab Saudi Frustasi

Kekalahan ISIS di Irak, Suriah, Yaman, Afganistan, Filipina dan sejumlah negara lainnya, telah membuktikan bahwa kelompok militan yang mengaku-ngaku membawa konsep khilafah ini hanyalah segerombolan orang lemah dan frustasi yang sangat membutuhkan perhatian.

Amerika Serikat (AS), Arab Saudi dan sejumlah negara G-20 menangkap ‘perhatian’ yang dibutuhkan ISIS. Akhirnya, ISIS dimanfaatkan oleh AS dan Arab Saudi beserta konco-konconya untuk merusak dunia. Ujung-ujungnya AS dan Arab Saudi berambisi ingin menjadi pemimpin jagat raya. Apa benar begitu? Silahkan Anda baca artikel di bawah ini. Setelah itu, Anda boleh percaya, tapi kalau tidak percaya juga ngak apa-apa kok.

Apa benar ISIS sudah masuk Asia Tenggara, khususnya Filipina? Terus terang saya belum sepenuhnya percaya. Kalau kaum pemberontak atau militan simpatisan ISIS ada di Asia Tenggara, itu mungkin benar. Saya masih yakin bahwa ISIS tidak punya jaringan sistemik dan organik dengan teroris lokal yang ada di Asia Tenggara, khususnya Filipina dan Indonesia. Kelompok sekte Maute dan Abu Sayyaf di Mindanao hanyalah kelompok yang mengaku simpatisan ISIS saja. Pemimpin tertinggi ISIS di Suriah (setahu saya), tidak pernah mengklaim bahwa kelompok Abu Sayyaf dan sekte Maute, Filipina, merupakan jaringan resmi ISIS di Asia Tenggara. Hal yang sama juga terjadi pada Jamaah Anshar Daulah (JAD) dengan Jamaah Ansharul Tauhid (JAT) di Indonesia. Kedua kelompok yang ada di Indonesia ini juga cuma kelompok kecil yang mengaku-ngaku simpatisan ISIS.

Seperti banyak diberitakan sejumlah media asing dan lokal bahwa ISIS sudah masuk Asia Tenggara, khususnya Filipina. Sebagai nilai ‘jual’ berita, mewartakan sepak terjang ISIS di Filipina boleh-boleh saja. Namun, tampaknya media mainstream terlalu berlebihan memberi ‘panggung’ ISIS dalam setiap pemberitaan. Berita-berita seputar gerakan ISIS yang belum terbukti fakta dan datanya, tentu saja bisa mempengaruhi situasi politik dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara, baik secara psikologis maupun sosiologis. Sampai sejauh ini, saya menduga, pemberitaan ISIS hanya sebatas isu semata yang sengaja digembar-gemborkan oleh kelompok tertentu untuk menyerang mental dan moral para pemimpin di kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara, terutama Filipina dan Indonesia.

Jauh-jauh hari sebelum kelompok ISIS popular di dunia, ISIS hanyalah sekelompok pemberontak yang sengaja diciptakan AS dan Arab Saudi untuk mengobok-obok kepemimpinan politik di kawasan Timur Tengah. Hal itu dilakukan Amerika karena mereka ingin menjadi penguasa minyak dunia.

Sedangkan Arab Saudi, dalam sepuluh tahun terakhir ini, dominasinya semakin surut di Timur Tengah karena negara-negara lain yang ada di kawasan Teluk semakin maju. Tentu saja, Arab Saudi merasa jadi ‘terbelakang’ dan ingin kembali merebut hegemoninya sebagai pemimpin negara-negara di Timur Tengah. Salah satu strateginya ialah menghancurkan kepemimpinan politik di sejumlah negara Timur Tengah, maka tak heran ketika Arab Saudi dan AS saling bekerjasama (simbiosa mutualisma) menghancurkan negara-negara Timur Tengah, dengan mempersenjatai dan mendanai kelompok pemberontak sebagai embrio ISIS. (Baca : Obama Terpeleset Lidah, Bilang AS Melatih ISIS - CNN indonesia/http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150709091554-134-65353/obama-terpeleset-lidah-bilang-as-melatih-isis/)

Dengan dukungan AS dan Arab Saudi, ISIS menjadi isu dunia. Arab Saudi, AS dan sekutunya jadi semakin mudah mengintervensi sejumlah negara di Timur Tengah, Eropa dan Asia melalui isu ISIS. Isu yang dihembuskan AS dan Arab Saudi saat ingin mengintervensi negara lain ialah ingin ‘membasmi’ kelompok ISIS. Baik AS maupun Arab Saudi terus-menerus mempropagandakan ISIS, agar tujuan intervensi mereka dapat tercapai tanpa diketahui publik dunia. (Baca : Wikileaks: Hillary Clinton sebut Saudi dan Qatar danai ISIS | merdeka .../https://www.merdeka.com/dunia/wikileaks-hillary-clinton-sebut-saudi-dan-qatar-danai-isis.html)

Dalam sejumlah pemberitaan media asing yang valid, sebenarnya kelompok ISIS sangat kecil dan lemah. ISIS menjadi popular karena propaganda AS dan Arab Saudi serta media-media sekutu mereka. Sejumlah media massa, sosial media dan NGO yang pro AS dan Arab Saudi dengan sengaja dan terbuka mempropagandakan kekejaman ISIS. Tujuannya ialah untuk membentuk opini publik dunia.

Dengan semakin gencarnya propaganda ISIS, AS dan Arab Saudi berharap, negara-negara di dunia menjustifikasi ISIS sebagai kelompok bersenjata yang besar. Padahal, faktanya ISIS kecil dan lemah. Sekarang ISIS sudah hancur lebur. Kekalahan ISIS di dunia, membuat AS dan Arab Saudi serta konco-konconya frustasi. Kemudian, mereka mencoba menciptakan isu atau strategi baru, diantaranya ialah menuduh Qatar mendukung teroris. AS dan Arab Saudi juga meminta Qatar untuk memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran yang selama ini dikenal sebagai musuh bebuyutan Arab Saudi dan AS.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya ialah ISIS menjadi ‘popular’ karena para penggila media sosial yang tidak tahu-menahu tentang ISIS yang sebenarnya terus mengupload hampir semua gerakan ISIS. Sebagian besar penggila medsos di Indonesia pun tanpa sengaja ikut mempropagandakan ISIS melalui sosial media. Padahal, faktanya ISIS cuma segerombolan kecil pemberontak yang didukung dan dibuat AS dan Arab Saudi untuk menghancurkan musuh mereka dengan memakai isu negara khilafah. Bahkan, kabarnya, ISIS juga mendapat dukungan dana dan persenjataan dari Arab Saudi dan AS serta 40 negara G20. (Baca : HEBOH..Putin Ungkap 40 Negara Danai ISIS di KTT G20 dan Cibir NATO di Suriah/https://arrahmahnews.com/2015/11/17/heboh-putin-ungkap-40-negara-danai-isis-di-ktt-g20-dan-cibir-nato-di-suriah/).

AS dan Arab Saudi, sudah lama menargetkan kawasan Asia, Filipina dan Indonesia. Baik AS maupun Arab Saudi secara sengaja dan terbuka melemparkan isu ISIS di Asia dengan tujuan agar situasi politik dan ekonomi Asia menjadi tidak stabil. (Baca : Serangkaian bukti Amerika dan Saudi sebenarnya dukung ISIS/ https://www.merdeka.com/dunia/serangkaian-bukti-amerika-dan-saudi-sebenarnya-dukung-isis.html)

Kalau situasi ekonomi dan politik di Asia labil, maka AS dan Arab Saudi akan dengan mudah masuk untuk mengintervensi. Namun, upaya ‘busuk’ AS dan Arab Saudi terkendala dengan solidnya hubungan dua negara kuat di Asia yaitu Tiongkok dan Korea Utara (Korut) yang didukung Rusia. Ketiga negara ini tentu sangat berkepentingan dengan Filipina dan Indonesia, maka secara langsung maupun tidak langsung, mereka turut memonitor situasi ekonomi dan politik di Filipina dan Indonesia dan negara Asia lainnya. Itulah yang menjadi penyebab, mengapa AS dan Arab Saudi sulit mengobok-obok Indonesia dan Filipina serta negara Asia lainnya dengan memakai isu ISIS. Selain itu, kepemimpinan Presiden Jokowi dan Duterte juga sudah menunjukkan kemampuannya dalam mengatasi berbagai isu politik, ekonomi dan intoleransi di negaranya masing-masing dengan strategi yang benar, tepat dan tegas. Kelompok ISIS pun menjadi semakin sulit masuk ke Indonesia dan Filipina serta negara kawasan Asia lainnya.

Gagalnya AS dan Arab Saudi memainkan isu ISIS di Filipina dan Indonesia membuat negeri Paman Sam dan Arab Saudi mengubah strateginya. Salah satunya ialah AS mengecam negara Korut dengan memakai isu persenjataan nuklir Korut. Namun, pemimpin Korut, Kim Jong-un tahu betul bahwa AS ingin menguasai Korut setelah mereka gagal menembus Filipina dan Indonesia. Salah satu ambisi AS ialah mereka ingin menguasai semenanjung Korea yang kaya dengan minyak bumi.

Ketakutan AS dan Arab Saudi semakin parah ketika Tiongkok, Korut serta negara-negara di Asia lainnya saling ‘bergandengan tangan’ untuk menghadapi ISIS buatan AS dan Arab Saudi. Rusia juga mendukung negara-negara Asia yang kontra AS dan Arab Saudi, maka tak heran kalau kelompok ISIS tidak mampu masuk ke negara-negara rezim komunis di Asia serta sejumlah negara di kawasan Asia lainnya. Sampai kapan pun AS dan Arab Saudi akan sulit merusak hegemoni Asia kalau Tiongkok, Korea Utara serta negara-negara Asia lainnya yang didukung Rusia tetap bersatu menghadapi AS dan Arab Saudi. Jadi, ISIS itu ‘populer’ hanya karena pemberitaan propaganda yang dengan sengaja dilakukan AS dan Arab Saudi. Ngopi dulu brooo, sruput ah…[Wawan Kuswandi/foto:Ilustrasi]

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Ustadz Kebablasan

Kalau seorang tokoh agama islam punya ilmunya cuma sedikit, saya yakin seseorang yang mengklaim dirinya ustadz atau ustadzah, suatu saat bisa kebablasan ketika memberikan tausyiah kepada umatnya.

Baru-baru ini, ada dua tokoh agama islam yang kebablasan ngomong dalam sebuah program acara di TV. Pertama, ustadz Syamsuddin yang memaparkan bahwa salah satu kenikmatan surga adalah adanya 'pesta seks'. "Minta maaf, karena inilah yang kita tahan-tahan selama di dunia. Kenikmatan terbesar yang diberikan Allah SWT di surga adalah pesta seks,” kata Ustadz Syam. Kedua, ustadzah mamah Dedeh yang menganjurkan umat Islam untuk tidak jadi dokter hewan. “Kalau saya menganjurkan, kalau kita sebagai seorang muslim, jangan jadi dokter hewan,” kata Mamah Dedeh.

Pernyataan kedua tokoh agama islam di atas langsung menuai kecaman sengit dari kaum muslim maupun nonmuslim. Pernyataan mereka, benar-benar memalukan dan menjijikkan. Syukurlah, akhirnya keduanya sudah mengakui kekeliruannya dan meminta maaf ke publik. Barangkali, kata maaf sudah cukup bagi sebagian kaum muslim di Indonesia.

Bagi saya, tausyiah kebablasan kedua tokoh agama di atas, jelas merupakan ‘tamparan’ bagi mereka sendiri, karena saya menduga keduanya belum memahami nilai-nilai hakiki yang terkandung dalam ajaran islam. Mungkin saja, itu ‘teguran’ dari Allah SWT untuk mereka, lantaran mereka sudah berani mengidentikkan dirinya sebagai ‘tuhan’ bagi para pengikutnya atau pendengar tausyiahnya. Mudah-mudahan analisis saya salah (sebelumnya, saya mohon maaf).

Berdakwah bukanlah untuk mencari popularitas. Kalau hanya sekadar menggapai popularitas dan uang, akibatnya fatal. Contohnya, ustadz Syam dan ustadzah mamah Dedeh. Setahu saya, para ustadz maupun ustadzah yang tampil di TV, umumnya minta honornya tinggi.

Seorang ustadz atau ustadzah mendapatkan rezeki atas hasil dakwahnya boleh-boleh saja saja. Namun, menjadi tidak wajar kalau mereka memasang tarif yang terbilang mahal karena merasa statusnya sudah popular. Parahnya lagi, kalau permintaan honornya tidak dipenuhi, mereka menolak untuk tausyiah.

Bahkan, ada sebagian ustadz atau ustadzah yang dengan rela mengobarkan statusnya sebagai pendakwah hanya untuk menjadi bintang iklan di TV karena tergoda honor yang tinggi. Lebih gilanya lagi, para pendakwah ini juga semakin berani mendakwahkan sebuah produk massal (iklan), walaupun produk itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan ajaran agama (terjadi penyesatan umat). Ustadz atau ustadzah adalah pemimpin yang mempunyai peran vital dalam membimbing moral dan mental umat untuk bersikap dan berperilaku baik sesuai ajaran agama.

Allah SWT berfirman, “Hai kaumku, Aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan(nya)?” (QS Huud:51).

Al Minawi dalam Faydh al Qadîr mengatakan, “bencana bagi umatku (datang) dari ulama yang dengan ilmunya bertujuan mencari kenikmatan dunia, meraih gengsi dan kedudukan. Setiap orang dari mereka adalah tawanan setan. Ia telah dibinasakan oleh hawa nafsunya dan dikuasai oleh kesengsaraannya. Siapa saja yang kondisinya demikian, maka bahayanya terhadap umat datang dari beberapa sisi. Dari sisi umat, mereka mengikuti ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatannya. Ia memperindah penguasa yang mendzalimi manusia dan gampang mengeluarkan fatwa untuk penguasa. Pena dan lisannya mengeluarkan kebohongan dan kedustaan. Karena sombong, ia mengatakan sesuatu yang tidak ia ketahui.” [Al-Minawi, Faydh al Qadîr VI/369.]

Sebagai salah satu umat muslim, saya sangat berharap kepada para pendakwah untuk mawas diri dalam berdakwah karena semua ilmu berasal dariNya. Hindarilah menjadi pendakwah yang bisa menjerumuskan umat ke jurang nista. Wassalam. (Wawan Kuswandi/Foto:Ilustrasi)

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment #INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Renungan 72 Tahun Indonesia Raya

Peringatan HUT RI selalu identik dengan selebrasi upacara pengibaran bendera dan lomba kreativitas rakyat dari lingkup RT sampai tingkat nasional. Semua selebrasi itu menjadi simbol baku wujud nasionalisme.

Memasuki usia kemerdekaan RI yang ke 72 tahun, apakah bangsa ini sudah benar-benar merdeka? Dalam tataran politik internasional, Indonesia sudah merdeka sejak 17 Agustus 1945 silam. Namun, dalam dimensi  hukum, HAM, ekonomi dan budaya,  Indonesia masih jauh dari merdeka.  Ribuan hak hukum, hak politik, hak ekonomi dan hak budaya rakyat belum terwujud sepenuhnya. Sebagian besar anggota DPR yang seharusnya berintegrasi untuk mensejahterakan rakyat, justru mental dan moralnya semakin bejad.

Lantas,  bagaimana caranya mengubah bangsa ini agar menjadi lebih baik? Jawabannya sangat sederhana. Kita mulai perubahan dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.  Bangsa ini wajib  merenungi makna kemerdekaan. Bangsa ini tidak boleh puas hanya pada titik merdeka. Bangsa Indonesia harus terus berjuang menuju  kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.

Semakin sejahtera sebuah bangsa, maka rakyat akan semakin cerdas untuk membangun negaranya. Sebenarnya, usia 72 tahun masih terlalu muda bagi bangsa ini, maka tak heran bila dalam proses interaksi  sosial  masih terjadi konflik antarsesama elemen bangsa.  Kondisi  ini mirip keadaan temper tantrum anak-anak yaitu sifat suka mengamuk dan marah yang terjadi pada anak-anak. Kondisi itu  merupakan cerminan sikap yang belum memahami tanggung jawab.

Kemajuan, kesejahteraan dan kemakmuran bangsa hanya bisa dicapai dengan pendidikan moral dan mental yang  baik dan benar dengan tujuan untuk membentuk nilai-nilai manusia Indonesia yang luhur, seperti kejujuran, visioner, tanggung jawab dan kepedulian. Jadi, prestasi akademik sekolah bukanlah kunci utama yang bisa membuat bangsa ini maju.

Goethe, filsuf terkenal Jerman berkata, “Awasi pikiranmu karena ia akan membentuk kata-katamu, awasi kata-katamu karena ia akan  membentuk tindakanmu, awasi tindakanmu karena ia akan membentuk karaktermu dan awasi karaktermu karena ia akan menentukan nasibmu.”

Jika kita renungi apa yang dikatakan Goethe, jelas bahwa semua kekisruhan yang terjadi pada  bangsa ini, salah satu penyebabnya ialah karena sistem pendidikan nasional  gagal mendidik karakter bangsa. Sekarang ini, sistem pendidikan nasional hanya menekankan  pembangunan fisik dan material semata dibandingkan dengan pembangunan mental spiritual manusia Indonesia. Pada akhirnya, karakter kepribadian bangsa semakin terpuruk. Itulah yang patut kita renungkan di usia 72 tahun ini. (Wawan Kuswandi)

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Sunday, August 2, 2020

Presiden Jokowi, Jenderal Tito, Jenderal Gatot Semakin Solid

Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo hubungannya semakin solid dalam menjaga keutuhan NRKI dan Pancasila. Sampai detik ini Indonesia dalam keadaan awesome aman dan nyaman.

Seperti kita ketahui, dalam dua tahun terakhir ini, Indonesia terus digoncang oleh sekelompok ormas yang mengatasnamakan agama dan sejumlah tokoh agama dan politisi yang ingin mengacaukan NKRI, mengganti ideologi Pancasila dan merusak kerukunan antarumat beragama. Sedikitnya ada 5 propaganda buruk yang dilakukan para pengacau NKRI yaitu :

1. Propaganda konflik SARA yang sampai detik ini gagal membuat Indonesia terpecah-belah karena rakyat tahu bahwa Indonesia adalah negara hukum yang berlandaskan Pancasila. NKRI bukan negara agama, NKRI bukan milik ras, suku atau golongan tertentu.

2. Propaganda isu komunis juga digarap oleh sekelompok politisi dan sejumlah tokoh agama untuk mengacaukan NKRI. Padahal, paham komunisme sudah ?Almarhum? Dan sulit bangkit kembali sejak keruntuhan ideologi komunis di Uni Soviet tahun 1991. Di Indonesia, paham komunis juga sudah tewas? Sejak tahun 1965.

Three. Propaganda isu adu domba juga diterapkan oleh sejumlah politisi, tokoh agama dan para netizen yang anti NKRI dan Pancasila melalui medsos. Mereka mencoba mengadu domba antara presiden Jokowi dengan Pangti TNI atau Kapolri dengan Pangti TNI. Tapi, lagi-lagi teknik adu domba ini gagal karena antara presiden Jokowi, Kapolri Tito Karnavian dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo hubungannya semakin stable dalam menjaga NKRI dan Pancasila.

Four. Propaganda HOAX yang dilakukan para netizen, segelintir oknum politisi, sejumlah tokoh agama dan portal yang anti NKRI juga gagal menghancurkan Indonesia. Mengapa? Karena, baik pemerintah, Kapolri, TNI dan seluruh rakyat terus melakukan perlawanan dengan pemblokiran, pengecekan narasumber, unfollow dan unfriend serta terus menginformasikan berita-berita yang benar dari media-media terpercaya.

5. Propaganda keterpurukan ekonomi juga gagal membuat Indonesia chaos. Contohnya ialah isu rush cash jelang aksi bela islam 212. Sampai detik ini keadaan ekonomi Indonesia baik-baik saja dan pemerintah terus melakukan perbaikan ekonomi nasional.

Isu apapun yang ingin merusak NKRI dan Pancasila, saya bisa memastikan bahwa Presiden Jokowi, Kapolri Tito Karnavian dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo bersama seluruh rakyat Indonesia akan menghadapinya dengan cara cara elegan dan beradab. Ngopi dulu mas brooo?

Www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Refleksi Idhul Adha

Idul Adha merupakan momentum pengorbanan personal umat islam kepada Allah SWT seperti dicontohkan Nabi Ibrahim AS  terhadap putranya Ismail. Allah SWT mengabadikan Idul Adha dalam surat Al Shaffat, ayat 102-109

Saat ini, umat muslim Indonesia cenderung memandang  agama hanya sebagai ritual sakral semata. Sosiolog Emile Durkheim menginterpretasikan sakralitas sebagai kekuatan yang memaksa manusia dalam bertingkah laku serta mengukuhkan nilai-nilai moral kelompok pemeluk agama.  Sakralitas ini mengakibatkan umat islam tidak lagi memahami makna moral dan sosial dibalik Idul Adha. Dengan semakin kencangnya arus globalisasi, Idul adha mulai meninggalkan peradaban sosial dan moral.

Manusia acapkali menafsirkan sejarah para nabi dengan format yang lebih personalistik. Psikolog sosial, Roland Barthes memandang, banyak peristiwa spiritual diterjemahkan manusia dalam tataran personal. Akhirnya, manusia menjadi otoritatif dalam menerjemahkan nilai-nilai keagamaan. Sebenarnya, pesan Idul Adha adalah penghormatan dan penghargaan Islam tentang pentingnya nyawa manusia. Menurut Imam Syatibi dalam magmum opusnya al Muwafaqot, satu diantara nilai universal Islam (maqoshid al syari’ah) adalah Islam menjaga hak hidup (hifdzu al nafs). Dengan disyari’atkannya qurban, umat muslim dituntut untuk mempertebal rasa kemanusiaan, peka terhadap masalah sosial, menunjukkan  sikap saling menyayangi antar sesama makhluk hidup.

Penyembelihan hewan qurban dalam Idul Adha bukanlah sebuah ritual  yang tanpa makna. Idul Adha mengandung nilai sosial dan moral yang melingkupi manifestasi taqwa kepada Allah SWT, meneladani sikap dan perilaku para nabi,  menghilangkan sifat hubbud dunya (cinta terhadap dunia), membuang perilaku  serakah serta rasa saling berbagi antar sesama makhluk hidup. Ketaqwaan seseorang dalam beragama tidak hanya diukur dari seberapa seringnya beribadah (shalat, puasa, berhaji, berzakat dan berqurban). Saat ini, berqurban lebih banyak diterjemahkan sebagai bentuk ibadah individual. Padahal, sesungguhnya berqurban dalam syariat islam mengandung  makna kasih sayang, berbagi kebahagiaan dengan orang lain dan bentuk ketaqwaan kepada Allah SWT.

Umat islam terkesan mulai melupakan makna berqurban.  Penyembelihan hewan dilakukan semata-mata hanya untuk mengikuti jejak historis Nabi Ibrahim AS. Dalam merayakan Idul Qurban, umat muslim tidak cukup hanya dengan mempertahankan semangat berqurban, sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim AS, tetapi juga wajib mempertahankan karakter keimanaan, ketaqwaan, moral dan solidaritas antar sesama makhluk ciptaan tuhan yang beraneka ragam. Selamat Hari Raya Idul Adha, Wassalam. (Foto/Ilustrasi:IST)

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

Indocomm.blogspot.com

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Ketidakadilan & Radikalisme

Saya pernah membaca beberapa artikel di sosial media maupun media mainstream yang ditulis para profesor kampus yang mengungkapkan bahwa ketidakadilan sosial adalah faktor utama pemicu munculnya gerakan radikal berbalut agama di Indonesia. Benarkah demikian? ITU SALAH BESAR. Lho kok bisa? Gerakan radikal berbalut agama tidak ada hubungannya sedikitpun dengan soal adil dan tak adil.

Saya tidak memahami metodologi atau kerangka teori apa yang dipakai para profesor kampus sehingga mereka berani mengatakan bahwa ketidakadilan sosial menjadi akar masalah lahirnya gerakan radikal.

Kalau pun teori itu benar, mengapa itu baru terjadi sekarang? Mengapa tidak terjadi disaat kepemimpinan sebelum era Joko Widodo? Ada apa dengan para akademisi Indonesia yang kini mulai sempit cara berpikirnya dalam melihat persoalan ketidakadilan sosial di Indonesia?

Berbeda dengan mereka, saya meyakini bahwa gerakan radikal berbalut agama yang terjadi di Indonesia, bukan karena masalah ketidakadilan sosial.

Gerakan radikal justru muncul karena ketidakmampuan golongan agama tertentu, terutama kaum muslim yang tidak bisa memahami makna hakiki nilai-nilai sosial ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.

Penyebab lain yang tidak kalah pentingnya ialah sifat serakah dan rakus untuk menjadi penguasa juga menjadi ?Energi? Beracun yang membuat seseorang atau sekelompok massa, melakukan gerakan radikal.

Selain dua faktor diatas, masih ada alasan lain yang juga menyulut munculnya gerakan radikal berbalut agama yaitu pola pikir kaum muslim yang terkontaminasi oleh doktrin sesat yaitu bahwa agama mayoritas harus berkuasa dan agama minoritas harus tunduk kepada agama mayoritas.

Dari ketiga faktor di atas itulah. Kemudian kaum muslim berani menggunakan simbol-sombol keagamaan untuk melakukan gerakan radikal.

Jadi, bila ada profesor kampus yang menyimpulkan bahwa ketidakadilan sosial adalah pemicu munculnya gerakan radikal berbalut agama di Indonesia, itu adalah BOHONG BESAR.

Saya menduga, para profesor kampus hanyalah sesosok ilmuwan yang hanya berkutat pada teori-teori semu. Mereka tidak memahami bahwa acapkali teori terkadang bertentangan dengan realitas. Fakta dan realitas lebih penting daripada sekedar tumpukan teori. Para profesor kampus sudah seperti seekor katak dalam tempurung. Ngomong-ngomong dah lama nih ngak nyeruput teh tubruk. Toss buat pak prof di kampus, srupuuuutt?.

Www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

Indocomm.Blogspot.Com

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Saturday, August 1, 2020

Muslim Cerdas Berkualitas

Umat muslim Indonesia harus cerdas & berkualitas dengan tidak hanya mengutamakan kepentingan diri  sendiri, tetapi juga selalu berbagi kebaikan sesama penganut agama lain. Agama sangat penting bagi kehidupan manusia. Tetapi, akan jauh lebih sempurna,  bila manusia dalam menjalankan ajaran agamanya selalu memperlihatkan cara-cara damai di tengah-tengah banyaknya perbedaan. Umat muslim Indonesia wajib mengkritisi banyaknya pernyataan para ustadz, ustadzah, kyai, da’i maupun habib yang cenderung bersifat menghujat, memecah-belah dan menciptakan konflik antarumat beragama.

Siapapun yang mengaku tokoh islam, tetapi bila dalam setiap pernyataannya selalu mengumbar kecaman dan menyebar kebencian, maka mereka bukan termasuk dalam golongan muslim yang cerdas dan berkualitas. Umat muslim Indonesia adalah manusia yang cinta damai. Kecerdasan dan kualitas umat muslim Indonesia wajib diwujudkan melalui  pemikiran-pemikiran yang bersifat komprehensif dan universal.

Islam merupakan rahmat bagi alam semesta.  Allah SWT  berfirman, “Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al Anbiya 21:107)

Umat muslim harus menyadari bahwa hidup adalah amanah yang kelak akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Umat Islam perlu menanamkan pemikiran yang jernih, ikhlas, jujur, damai dan bersih.  Islam telah menempatkan orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan pada derajat yang lebih tinggi, sebagaimana firman Allah SWT, “...Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat...”(QS Al Mujadilah 58:11).

Selayaknya, umat muslim Indonesia juga tidak melulu bermain dalam tataran ritual, tetapi harus berani menyentuh realitas kehidupan sosial. Saling toleransi antarsesama umat beragama,  menjadikan umat islam bukan hanya cerdas dan berkualitas,  tetapi juga telah menunjukkan derajatnya yang mulia di alam raya.

Mulai hari ini dan seterusnya, tinggalkan  para ‘penjahat’ yang berkedok ustadz, ustadzah, kyai, ulama maupun habib yang  bertujuan merusak sendi-sendi ajaran islam.  Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS Al Hujurat 49:6)

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

Indocomm.blogspot.com

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Tinggalkan Ustadz Munafik!

Mulai hari ini sampai dunia berakhir,  mari kita tinggalkan ceramah ustadz munafik. Ustadz munafik yang bagaimana yang wajib kita tinggalkan? Kok bisa ada seorang ustadz munafik? Pertanyaan ini cukup menggelitik saya. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara islam terbesar di dunia. Tapi mengapa diantara sesama umat muslim, baik  di Indonesia maupun dunia, acapkali terjadi  ‘perang dingin’ yang berlarut-larut? Bahkan, di Indonesia konflik antar sesama penganut agama islam yang beda aliran maupun dengan agama lain, masih terjadi walaupun dalam tataran bawah.

Persoalan konflik antarpenganut agama yang sama, terutama islam dengan berbagai aliran yang berbeda atau dengan agama lain di negeri garuda ini, tidak boleh dianggap enteng. Mengapa? Karena akan sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI dan bisa merusak solidnya kerukunan antarumat beragama (toleransi) di Indonesia.

Sentimenisme antar pemeluk agama terjadi karena sebagian para ustadz, ustadzah, kyai, ulama, habib, da’i,  pemimpin ormas berbasis islam, politisi  islam dan sejumlah  pejabat dan aparat negara yang mengatasnamakan islam,  menganggap dirinya sudah paling baik dan benar.

Para pemimpin muslim yang munafik ini, menilai penganut agama islam yang beda aliran serta agama lain adalah salah. Oleh karena itulah, mereka melakukan dakwah provokatif agar ajarannya diikuti dengan cara-cara memaksa.

Apa ukurannya seorang pemimpin muslim munafik? Gampang saja. Ciri-ciri pemimpin muslim yang munafik ialah ceramah, khotbah atau dakwah yang mereka lakukan bersifat menebar kebencian, menyulut permusuhan, melakukan fitnah, ilmu islamnya sangat sedikit, memuja hoax, terlalu mudah mengkafir-kafirkan  dan membid’ahkan penganut agama lain.

Setinggi apapun ilmu agamanya, sehebat apapun dalil dan tafsir kitab suci  yang dikuasainya, setaqwa apapun ibadahnya, sepopuler apa pun namanya di media massa  maupun sosial media, kalau mereka  mengaku bahwa dirinya sudah paling benar,  sedangkan penganut agama islam yang beda aliran  dan agama lain  dinilai  salah, maka mereka itulah para pemimpin muslim munafik. Islam adalah agama kasih sayang dan cinta damai dalam segala perbedaan.

Allah SWT berfirman  dalam  surat Al-Anbiya ayat 107, “…Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam...”. Jadi, apakah Anda masih mau mengikuti para pemimpin muslim munafik? Semua terserah Anda. Ngopi dulu brooo…

Www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

Indocomm.Blogspot.Com

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Nafsu Manusia

Nafsu adalah musuh manusia yang paling sadis. Sekejam-kejamnya godaan iblis, ternyata masih lebih kejam nafsu manusia. Iblis tak perlu repot-repot lagi membujuk kaum Adam AS untuk mendukung mereka menjadi musuh Tuhan, lantaran nafsu sudah mengendalikan sikap dan perilaku hidup manusia sehari-hari.

Ketika gaya hidup manusia sudah mulai berpihak kepada kebendaan, maka kejahatan di jagat raya pasti akan semakin mengerikan. Sekarang ini, sebagian penduduk dunia, termasuk orang Indonesia sudah lama akrab dengan orientasi kebendaan. Dalam konteks pergaulan sosial, kebendaan identik dengan melimpahnya kekayaan materi.

Disadari atau tidak, orientasi kebendaan secara diam-diam menggiring hati, pikiran, sikap dan perilaku manusia menuju peradaban nafsu. Nafsu terus membujuk manusia memburu harta, uang, wanita dan jabatan. Manusia tidak lagi peduli dengan halal dan haram. Manusia saling ‘bunuh’ saat memburu kebendaan. Plautus Asinaria (195M) dalam karyanya yang berjudul ‘Lupus Est Homo Homini’ menggambarkan bahwa manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya (Homo Homini Lupus).

Salah satu bentuk kongkret nafsu manusia ialah korupsi dan tindakan asusila yang dilakukan sejumlah pejabat, politisi maupun tokoh agama. Nafsu terus mendikte manusia. Nafsu merusak siapa saja tanpa kecuali. Nafsu membuat manusia menjadi sosok yang tidak tahu malu dan tidak tahu diri. Manusia tidak lagi menghargai harkat dan martabatnya sebagai salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia.

Detik per detik, penetrasi nafsu membabi-buta menggoyahkan hati nurani dan melunturkan logika sehat manusia. Akhirnya, lahirlah perilaku hedonism, opportunism, anarchism, free sex dalam kehidupan manusia. Perilaku saling sayang menyayangi antarsesama makhluk ciptaan Tuhan lenyap. Sikap toleransi dan saling menghormati antarsesama manusia terkubur. Perbuatan jujur manusia menjadi public enemy.

Istilah ‘Homo Homini Socius’ yang menyebutkan bahwa manusia adalah teman bagi sesama manusia yang dicetuskan filsuf Lucius Annaeus Seneca (65 M) tak berlaku lagi. Iblis bersuka cita dan tertawa terkekeh-kekeh, ketika nafsu menguasai manusia.

Disaat-saat kritis, ketika saya mengalami rasa takut yang teramat sangat dengan serangan nafsu yang bertubi-tubi, saya bersyukur masih ada setitik cahaya menyeruak dari sudut sajadah. Saya berterima kasih kepada sang pemilik jagat raya. Penghormatan yang setinggi-tingginya pun saya persembahkan untuk keluarga besar saya. ‘Semoga, seluruh makhluk hidup di alam semesta terhindar dari peradaban nafsu. Aamiin…(Foto/Ilustrasi:Ist)

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

Indocomm.blogspot.com

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com