Sunday, May 31, 2020

ICTV: Ngopi Sambil Silaturahim, Asyik Lho...!

Klik link ini:https://www.youtube.com/watch?v=B5f2ns8oY-Y

Yuk silaturahim sambil ngopi di mall?Tq sobat

Kontak ICTV: 081289349614

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Id

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Ist

Pelajari Tulisan Dipenghujung 22 Desember

Setelah beberapa bulan terakhir jarang banget sakit, Qodarullah hari ini aku sakit & saya putuskan full istirahat pada rumah. Tapi cita rasanya impian untuk nulis tetep ada ya, Alhamdulillah. Meski awalnya resah mau nulis apa tapi tetiba inget hari ini lepas 22 Desember yang bertepatan dengan Hari Ibu.

Mulai berdasarkan pagi sampe barusan hari udah malem, semua media sosial diramaikan dengan postingan ucapan selamat hari mak . Di satu sisi saya seneng bahwa betapa kedudukan seorang mak begitu tinggi sampai ditetapkan satu tanggal buat memperingatinya, tapi pada sisi lain aku amat sangat berharap bahwa hari bunda nggak cuma hari ini aja akan tetapi setiap hari.

Bicara tentang bunda nggak akan tanggal berdasarkan sosok perempuan . Bukan cuma tentang seorang wanita yg udah menikah dan jadi seseorang bunda buat anak-anaknya akan tetapi pula mengenai wanita yang suatu saat akan menikah & bakalan jadi seorang ibu juga.

Semua orang niscaya tau banget kalo jadi seorang bunda adalah hal yang nggak mudah. Untuk seorang mak yang jadi ibu rumah tangga sekaligus berkarir pada luar tempat tinggal , maka manajemen waktu, pikiran, tenaga & lain sebagainya pasti bener-bener wajib dipikirkan sesuai porsinya masing-masing. Tapi jangan jua ngeremehin seorang ibu yang full jadi bunda tempat tinggal tangga aja, 24 jam berada di rumah menggunakan segala syarat di dalamnya. Para bunda rumah tangga yang pula berkarir juga yang full pada rumah sama-sama hebat, mereka menghadapi segala tantangannya masing-masing menurutku.

Terkadang ada perasaan cemas dibenakku apakah suatu hari nanti aku sanggup sebagai ibu yg baik buat keluarga & anak-anakku ataukah tidak. Rasanya terlalu poly hal yang belum sanggup saya lakukan. Mungkin itulah kenapa akhirnya aku tersadar bahwa sebagai seorang mak merupakan posisi paling hebat berdasarkan pendapatku.

Menjadi seorang ibu di akhir zaman seperti waktu ini, menurutku seseorang bunda tidak cukup hanya mahir pada mengurusi segala keperluan rumah tangga saja, akan tetapi juga wajib mahir dalam mengokohkan aqidah putra-putrinya. Hanya itu? Enggak. Nyatanya pada cara mendidik pun harus berhati-hati karena seseorang ibu merupakan madrasah pertama bagi putra-putrinya.

Kilas pulang sejenak, mengenai perjalanan hayati yg aku lalui mungkin juga merupakan bagian menurut persiapan buat masa depanku. Dimulai dari saya yang pernah berprofesi sebagai pengajar yang terkadang betapa aku ngerasa lelah yang amat sangat karena selain tugasku mengelola kelas saya wajib merampungkan tugas-tugas lainnya. Bandingkan menggunakan seorang mak yang 24 jam mengurusi rumah menggunakan segala keadaannya, maka saya harus bersiap dengan itu. Lalu terkadang liat berbagai karakter anak sesuai menggunakan didikan orang tuanya atau liat cara orang tua memperlakukan anaknya di depan generik, ada yang bikin kita takjub ada pula yg bikin miris, menurut hal itu jua lah aku makin tersadar bahwa mendidik anak nggak bisa asal-asalan. Menjadi seorang mak diharapkan amat poly ilmu, terdapat ilmu yang bisa kita persiapkan jauh-jauh hari dari sebelum kita benar-benar jadi seseorang bunda, terdapat jua pengalaman yang mungkin akan dijadikan sebuah nasihat atau pelajaran saat kita sahih-benar sudah menjadi seseorang mak kelak.

Terakhir, mungkin ini lebih pada sebuah cita-cita. Betapa saya sangat berharap bisa menjadi seorang mak yg bisa meraih pendidikan dengan tinggi-tingginya apapun profesiku kelak, pun berharap semoga suatu hari nanti anak-anakku pun mampu memiliki pendidikan lebih tinggi dariku. Lantaran dari pandanganku, menuntut ilmu dan menjadi seorang ibu adalah 2 profesi yg amat sangat mulia, yg semoga dengan cara itu mampu semakin mendekatkanku pada Sang Maha Pencipta, & menjadi tabungan kebaikanku buat pada akhirat kelak. Aamiin...

Soal Politik Dinasti, Jokowi Harus Menahan Diri

Klik link ini:http://www.wartaonline.net/soal-politik-dinasti-jokowi-harus-menahan-diri/

Akankah Jokowi melakukan politik dinasti? Yuk simak pandangan pemerhati komunikasi massa Wawan Kuswandi sambil ngopi. Terima kasih guys?

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Id

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Ist

Pelajari Belajar Dandan (lagi)

Perhatikan sejenak percakapanku dengan oleh calon suami a.K.A Rangga AADC *lagihalu!

Aku : Rangga, telah berapa purnama saya nggak nulis blog?

Rangga : Ratuuusaaan...

Wkwkwkwk

Ternyata, sebulan kemarin saya nggak nge-blog sama sekali ya, hehe.. Yaa biasa lah, orang (sok) sibuk.

Setelah berpikir keras tentang apa yang mau aku tulis kali ini, lirik kanan kiri seisi kamar kali aja terdapat yang sanggup dijadiin bahan tulisan. Ternyata terdapat, aku mau cerita mengenai seperangkat indera make up yg bulan lalu aku beli dan kenapa pula aku beli.

Cerita dulu dikit, tetiba aja aku pengen belajar dandan (lagi). Kenapa (lagi)? Karena dulu pernah belajar dandan buat pertama kalinya, belajar pake skin care, eyeliner, maskara, dan temen-temennya. Tapi nggak dilanjutin lantaran keburu males lagi, cita rasanya ribet aja gitu ya kalo tiap hari wajib make up an. Kalo aku masuk kerja jam delapan jangan-jangan aku harus bangun jam 3 gegara dandanku usang, wkwk lebaaaayy. Ah pokoknya dulu tuh ya keburu males aja dah.

Eh bulan-bulan lalu tetiba pengen belajar dandan lagi. Keinginan belajar dandan ini disponsori oleh liat akun instagram merek-merek kosmetik menurut yg murah sampe mahal, liat olshop-olshop yg pada jual banyak sekali kosmetik, liat selebgram yg mukanya dalam kinclong, eeeh tapi pas liat cermin ini muka kok kusam bener ya? Akhirnya jadi pengen bisa dandan deeh... Aku jadi pengen tau gimana caranya riasan tetep stay walau seharian nggak touch up ditengah kilang minyak diwajahku, atau pengen tau jua gimana caranya make up glowing, flawless, matte, daaan lain-lain...

Dulu pernah ikutan beauty group, akan tetapi kayaknya ilmu per-make-up-an lebih bisa terserap otakku kalo aku liat beauty vlogger di youtube atau baca review beauty blogger ya, trus.. Udah gitu dipraktekin deh..

Akhirnya kulangkahkan kaki ini menuju toko kosmetik dan supermarket deket rumah, misi dimulai!!! Tapi kali ini terdapat yang beda, kalo dulu pas pertama kali belajar dandan aku pribadi beli kosmetik merek populer (yang artinya harganya pun tidak mengecewakan), kali ini aku beli kosmetik yg harganya murah-murah dulu. Kenapa? Karena pengalaman dahulu kala kosmetikku berakhir di tempat sampah pada kondisi kadaluarsa lantaran dah usang banget dianggurin, hiks hiks mubazir iiiih..

Setelah semuanya terkumpul, mulailah aku praktekkan ilmu-ilmu para beauty vlogger & beauty blogger yang selama ini kuarsipkan. Dimulai pake pelembab lancaar, foundation lancaar, bedak padat lancaar, lipstik lancaar, blush on lancaar (ini pertama kalinya aku pake blush on), eye shadow lancaar, eye liner lancaar, maskara lancaar, pensil alis kagak lancar dooong hiks (ternyata saya wajib ikut remedial ngalis).

Sebenernya lebih baik skin care ya daripada make up, karena skin care itu merawat dan melindungi wajah sedangkan make up mungkin cuma menutupi kekurangan di paras aja. Tapi yaudahlah ya namanya juga cewek, niscaya gemes aja kalo soal kosmetik, jangan tanya dulu soal kandungan kosmetiknya, liat packagingnya aja udah terpesona kan, wkwk...

Dan tadinya mau aku review dipostingan ini seluruh produknya, akan tetapi jadinya panjang bener... Akhirnya aku pecah jadi beberapa postingan. Beberapa postinganku sesudah ini isinya review seluruh ya.. Hehe..

Salam Seruput Kopi Pait Buat Ustadz Abdul Somad

Seorang jamaah bertanya kepada Ustadz Abdul Somad (UAS), “Apa sebabnya ustadz, kalau saya menengok salib, menggigil hati saya?". UAS menjawab, "Setan".

Jawaban itu dilanjutkan UAS dengan menyebut salib didiami jin kafir karena patung yang tergantung di situ, begitu juga dengan simbol + di mobil ambulan yang merupakan lambang kafir. Itulah sepenggal tanya-jawab antara UAS dan seorang jamaah yang memicu polemik sengit.

Jawaban konyol Ustadz Abdul Somad (UAS) dituding bisa memicu konflik antarumat beragama di Indonesia. UAS diduga kuat telah melakukan penistakan agama. Sejumlah elemen masyarakat, akhirnya melaporkan UAS ke pihak Polri. Untuk menghindari agar isu konflik berbau agama ini tidak melebar luas, Polri jangan diam dan harus bertindak cepat. Sedikitnya ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi agar kasus ini mereda yaitu pertama, UAS harus mengklarifikasi dan minta maaf atas isi ceramahnya dihadapan publik. Kedua, Polri segera memeriksa dan mengamankan UAS untuk menghindari persekusi massa. Ketiga, semua kelompok ormas berbasis agama agar berusaha menahan diri untuk tidak melakukan aksi demo yang mungkin saja bisa memperkeruh suasana sehingga mengakibatkan kondisi keamaman dan kenyamanan sosial semakin tidak terkendali.

Seperti diberitakan sejumlah media sosial dan media massa, ceramah UAS dalam video yang sudah viral di media sosial, dinilai telah menistakan agama. Namun UAS membantah, dia merasa tidak bersalah atas ceramahnya. Menurutnya, ceramah itu disampaikan untuk kepentingan menjawab pertanyaan jamaah yang hadir dalam forum pengajian tentang patung dan kedudukan Nabi Isa AS. UAS mengatakan bahwa pengajian itu dilakukan tahun 2016 lalu di Masjid An-Nur, Pekanbaru. Dia juga secara tegas menolak meminta maaf kepada publik.

Benar atau tidaknya dugaan UAS melakukan penistaan agama, semestinya Polri segera menindaklanjuti insiden polemik bernuansa agama ini, bila kasus ini tidak diselesaikan dengan cepat, maka benih-benih perpecahan antarumat beragama bisa mencapai klimaksnya .

Adanya sejumlah elemen sosial yang melaporkan UAS ke kepolisian menjadi diskresi bagi Polri, apakah akan meneruskan proses hukumnya atau tidak? Namun, Polri wajib untuk melakukan penyelidikan secara mendalam terhadap UAS, terutama menyangkut motif ceramah UAS serta dampaknya terhadap kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Polisi harus berani menyelesaikan kasus ini secara terbuka dan profesional.

Citra Buruk

Sesungguhnya, ceramah UAS sudah masuk dalam kategori konsep pencitraan ilmu psikologi politik. UAS mencoba memasukan eleman agama dalam psikologi politik. Sebagai penceramah, UAS secara terbuka sudah mengarahkan ideologinya kepada publik agar massa tertarik untuk mengikuti cara berpikirnya. Dalam kasus ini, UAS sudah membangun citra buruk terhadap penganut agama non muslim. Di sisi lain, gambaran citra buruk terhadap penganut non muslim yang disampaikan UAS mungkin saja salah dan bertentangan dengan pemikiran penganut agama non muslim. Sudah dapat dipastikan bahwa ada perbedaan cara pandang antara UAS dengan penganut agama non muslim ketika melihat sebuah peristiwa, benda atau perilaku tertentu.

Manipulasi Ceramah

Selain memainkan perannya sebagai penceramah agama, UAS juga terkesan sedang melakukan propaganda agama dengan cara-cara sangat buruk yang bisa mengakibatkan perang antaragama. Meminjam pernyataan pakar komunikasi Harold Laswell, apa yang dilakukan UAS merupakan teknik untuk mempengaruhi cara berpikir manusia dengan memanipulasi representasinya. Dalam teori Laswell, propaganda agama yang dilakoni UAS bertujuan untuk mengontrol opini publik melalui simbol-simbol religius.

Bila ditinjau dari sudut pandang Jacques Ellul, seorang filsuf dan sosiolog asal negeri Perancis, UAS telah menciptakan partisipasi aktif maupun pasif kepada publik secara psikologis melalui ceramah yang telah dimanipulasi.

Name Calling merupakan teknik propaganda agama yang dilakukan UAS. UAS menjelek-jelekan simbol penganut agama non muslim dengan cara Name Calling. Padahal, kebenaran isi ceramah UAS masih wajib diuji lebih dalam. Pemberian label buruk terhadap simbol agama (salib) yang dilakukan UAS, kemungkinan besar ditujukan untuk menurunkan derajat penganut agama non muslim. Sebagai umat muslim saya kecewa dengan UAS. Sebagai muslim saya muak dengan UAS. Bagi saya, dia tak layak menjadi bahan referensi ilmu agama. Salam seruput kopi paitnya bro UAS….

LIHAT JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Foto: Ist

Pelajari [Review] Pelembab dan Foundation Viva

Sebenernya mungkin langkah awal berdasarkan bermake up adalah dengan membersihkan wajah dengan cara double cleansing ya, akan tetapi aku udah review double cleansing yang aku pake dipostingan terdahulu yaa.. Bolehlah dicek lagi postingan-postingan aku .. Hehe.. Jadi sekarang aku mulai review pribadi ke pelembab dan foundation aja... Kali ini saya pake pelembab dan foundation Viva.

1.       Pelembab Viva Green Tea dan Bengkuang

Awalnya aku pake pelembab Viva Green Tea karena menurut review yang saya baca pelembab ini bagus untuk ngontrol minyak di wajah padahal harganya murah meriah. Dan emang terbukti sejujurnya aku cocok sama pelembab ini, nggak terdapat keluhan berarti di wajahku cuman sayangnya karena ini varian green tea yg emang untuk kulit berminyak, itu adalah nggak ada kandungan buat mencerahkan wajah sementara saya senang banget sama kosmetik yg ada kandungan untuk mencerahkannya. Lantaran saya pake hijab, aku liat belang pada wajahku mulai keliatan. Yaah.. Rona kulitku nggak homogen lagi deh..

Akhirnya selesainya habis pelembab Viva Green Tea saya coba pelembab Viva Bengkuang. Semua orang niscaya tau kalo kandungan bengkuang kegunaannya buat mencerahkan. Tapi ternyataaa aku nggak cocok sama yang varian bengkuang ini. Wajahku jadi bruntusan & agak memerah, ditambah Viva Bengkuang ini oil controlnya nggak selumayan Viva Green Tea, hiks.. Lanjut nggak yaa lanjut nggak yaa.. Nggak deh yaa.. Tapi izin nggak mubazir akhirnya Viva Bengkuang ini aku jadiin lotion aja deh.. Lumayan lah karena ukurannya yang mini jadi sanggup dibawa kemana-mana.

Pelembab Viva Green Tea dan Bengkuang ini teksturnya kayak lotion, terdapat wanginya jua. Emang bener apa istilah para beauty blogger kalo pas pake pelembab Viva ini kita berasa pake lotion di wajah. Cepet nyerap di kulit dan nggak lengket, nggak ada rasa perih-perih pula diwajahku. Untuk ukurannya 30 mililiter, sebotol isinya penuh. Dari warna dua-duanya sama-sama berwarna putih.

Nah buat desain kemasannya sendiri, amat disayangkan sih menurutku. Desainnya jadul banget dimulai berdasarkan bentuk botolnya sampe tulisannya yg ternyata cuma nempel di plastik, jadi kalo kita sobek plastiknya, sobek jua lah tulisannya. Trus lubang botolnya yg gede banget dan nggak terdapat penyekatnya lagi pula sangat aku sayangkan. Jadinya tiap kali ngeluarin isinya aku relatif deg-degan takut isinya meleber-meleber keluar karena tekstur pelembabnya pun relatif cair. Tutup botolnya bentuk ulir bukan flip flop. Tapi karena harganya yg murah, apalah daya jika berharap lebih. Mudah-mudahan buat kedepannya tim Viva bikin bungkus rangkaian produknya izin lebih kekinian yaa.. Pelembab ini nggak bertahan lama pada wajahku, juga nggak ada efek mencerahkan sama sekali buat kulit wajahku.

Untuk 2 pelembab ini aku beli pada toko kosmetik deket rumahku, namanya Dayti, disana jual banyak sekali merek kosmetik lengkap. Selain deket, yang bikin aku seneng merupakan selalu diskon 10% buat setiap produknya. Ramah pada dompet kan yaa.. (alasan padahal akunya aja yang pelit, wkwk). Kenapa mampu bonus? Hmm.. Umumnya toko kosmetik kayak gini ngambil barang eksklusif ke pabrik atau distributornya. Harganya? Viva Green Tea Rp 7.000 sedangkan Viva Bengkuang Rp 6.500 itu belum termasuk bonus 10% kalo di Dayti ya.

Repurchase? Kayaknya nggak dulu.. Pengen coba yg lain yang ada kandungan pencerahnya yaa.. Hehe..

Viva Green Tea

Plus :

( ) Oil controlnya tidak mengecewakan mengagumkan dan cocok diwajahku

( ) Cepat menyerap di kulit & nggak lengket

( ) Murah & isinya banyak

( ) Udah ada logo halalnya

Minus :

(-) Nggak mampu mencerahkan paras

(-) Kemasannya jadul & lubang botol nggak ada penyekatnya

(-) Masih mengandung paraben & mineral oil yg kadang jadi masalah buat sebagian orang

Viva Bengkoang

Plus :

( ) Cepat menyerap di kulit & nggak lengket

( ) Murah & isinya banyak

( ) Udah ada logo halalnya

Minus :

(-) Wajahku jadi bruntusan dan kemerah-merahan

(-) Nggak ada dampak mencerahkan juga pada wajahku

(-) Kemasannya jadul & lubang botol nggak ada penyekatnya

(-) Masih mengandung paraben & mineral oil yg kadang jadi masalah buat sebagian orang

(-) Aromanya lebih tajam dibanding Viva Green Tea

2.       Foundation Viva Shade Natural

Untuk foundation saya beli Viva juga, niatnya izin samaan gitu sama pelembabnya. Waktu beli aku bingung pilih shade apa lantaran saya masih belum mahir buat nentuin shade apa yang paling cocok buat rona kulitku, kalo udah gini akhirnya aku minta saran SPG nya aja deh dengan harapan oleh SPG lebih tau mengenai produk yang dia pasarkan. Akhirnya saya beli yg shade Natural.

Pertama kali aku coba aku aplikasikan tipis-tipis dulu pada wajah, saya pake foundation ini setelah pelembab Viva. Hasilnya kok nggak terlalu keliatan ya? Kayak nggak pake foundation aja. Dilain waktu saya aplikasikan relatif tebel, aku ulangi ya, relatif tebel.. Jadi nggak tebel-tebel banget, lah kok jadinya nggak nyatu dikulit ya? Ditambah kilang minyak pada wajahku terutama pada T-zone jadinya kayak cemong-cemong gitu, duh deg-degan takut jadi keliatan kayak pake topeng deh, hiks hiks.. Oke, evaluasinya mungkin aku harus belajar lagi ya cara pake foundation yg bener kayak gimana, trus kapan-kapan saya coba lah ya sebelumnya pake primer dulu lantaran syahdan katanya utama sanggup bikin riasan lebih membaur dan tahan usang, atau pake face mist setelahnya kali ya. Trus kalo saya tanya temenku yang pernah nyoba ini pula, foundation Viva ini ternyata emang kurang ngeblend pada kulit sih yaa.. Hmm...

Untuk teksturnya hampir sama kayak pelembab Viva ya, relatif cair dan ada wanginya bahkan foundation ini wanginya lebih tajam dibanding pelembabnya menurutku. Oil control? Nggak deh. Dari segi desain bungkus sebelas 2 belas lah kayak pelembabnya.

Foundation ini juga saya beli pada Dayti, harganya Rp 6.000 belum diskon 10%.

Repurchase? Nooo...

Plus :

( ) Murah & isinya banyak

( ) Udah ada logo halalnya

Minus :

(-) Masih mengandung paraben & mineral oil yg kadang jadi masalah buat sebagian orang

(-) Aromanya lebih tajam dibanding pelembabnya

(-) Kemasannya jadul & lubang botol nggak ada penyekatnya

(-) Kurang ngeblend sama kulit

Segitu dulu deh review dariku.. Karena kulit tiap orang beda-beda, jadi hasilnya pun niscaya beda ya..

Saturday, May 30, 2020

ICTV: Ritual Adat Seren Taun 2019

Klik hyperlink Ini: ICTV:Ritual Adat Seren Taun 2019

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identification

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Ist

Pelajari [Review] Pixy UV Whitening Two Way Cake Cover Smooth

Sejujurnya, para pemilik kulit berminyak lebih disaranin pake bedak tabur ya, lantaran selain teksturnya yg ringan jua umumnya punya oil control yg cantik. Tapi yg namanya cewek pasti deh ya bertanya-tanya lirik-lirik compact podwer atau two way cake, aku banget tuh! Haha.. Trus kalo kini cita rasanya saya repot aja sih kalo pake bedak tabur. Padahal dulu dari jaman SD sampe kuliah aku pake bedak tabur. Nah begitu lulus kuliah mulai deh pindah ke compact powder atau jua two way cake.

Setelah sekian lama aku berpetualang menggunakan bedak Two Way Cake merek lain yg awalnya cocok tapi lama -lama wajahku jadi gatel, trus pindah ke Compact Powder (masih merek lain) yang emang ringan tapi nggak terlalu mengcover, akhirnya kali ini saya coba Pixy UV Whitening Two Way Cake Cover Smooth Shade 04 Natural Peach. Setelah gundah pilih shade mana & berakhirlah aku nanya-nanya mbak SPG Pixy yg untungnya baik dan tabah, maka kupilihlah Shade 04 Natural Peach. Hmm.. Again yaa aku belum begitu mahir milih-milih shade buat warna kulit sendiri.

Lantaran baru awal, jadi saya beli yang refillnya dulu karena selain biar ekonomis (atau pelit?), kemasan refill Pixy ini pula lucu banget sih menurutku, dibanding kemasan yang gede lengkap sama cerminnya saya lebih senang bungkus refillnya. Kenapa? Lantaran walaupun terdapat kacanya tapi bentuknya melebar kesamping gitu, masih nggak bebas ngaca sih menurutku kalo bentuknya kayak gitu, hehe..

Pixy bungkus refill ini warnanya biru soft, bentuknya agak kotak, ukurannya yg kecil nggak ngabisin tempat, plus spons bedaknya yang bisa ditaruh didalem kotak bedaknya. Beda banget sama varian Pixy Perfect Fit yang sponsnya nggak mampu ditaruh didalem kotak bedaknya (jadinya kudu nyiapin tempat lain untuk sponsnya atau disimpen lengkap dalem kardusnya, riweuh deh ah). Kalo Pixy yang ini praktis deh pas dibawa kemana-mana. Ah ya, jangan khawatir didalemnya terdapat plastik mika yang nempel eksklusif sama tempat bedaknya buat sekat antara bedak sama sponsnya, jadi bedak sama sponsnya masih tetep misah ya.

Dulu saya pernah pake Pixy Two Way Cake Perfect Fit sama Pixy Compact Powder Pure Finish akan tetapi lupa dua-duanya shade apa. Menurutku semua bedak Pixy coveringnya rupawan ya, bahkan yg compact powdernya pun coveringnya cantik. Biasanya kan kalo compact powder nggak begitu sanggup mengcover ya setauku. Pixy Two Way Cake Cover Smooth yg kini lagi aku pake juga coveringnya nggak kalah bagus berdasarkan dua sodaranya tadi. Tapi saat diaplikasiin diwajah, nggak tau kenapa varian Pixy Two Way Cake Perfect Fit sama Pixy Compact Powder Pure Finish cita rasanya berat aja diwajahku. Tapi ketika aku coba aplikasiin Pixy Two Way Cake Cover Smooth ini ternyata nggak berat diwajah, padahal aku pakenya barengan sama pelembab dan foundation pula.

Bedak Pixy ini jua terdapat wanginya sih sebenernya akan tetapi nggak begitu merusak dan wanginya hilang aja sehabis diaplikasiin padahal hidungku termasuk hidung yg sensitif loh. Jadi inget dulu aku punya Viva Compact Powder yg kemasannya ungu muda, wanginya duuh ganggu sih dihidungku sampe akhirnya saya kasihin ke sodara deh tuh bedak lantaran nggak kuat wanginya. Staying power? Kayaknya oke deh andai saja saya pake foundation yg lebih bagus.

Aku beli bedak Pixy UV Whitening Two Way Cake Cover Smooth ini pada Dayti, harganya aku lupa antara Rp 23.000 atau Rp 25.000 gitu, itu belum termasuk bonus 10% ya.

Repurchase? Maybe yes, akan tetapi tergiur Pixy Compact Powder Coverlast yg kemasannya relatif mirip BB Cushion yg kini lagi ngehits nih.. (hehe, korban kemasan)

Plus :

( ) Covering cantik

( ) Nggak kerasa berat diwajahku

( ) Wanginya nggak merusak

( ) Kemasan refillnya mengagumkan & praktis banget (sponsnya mampu disimpen didalem kotaknya)

Minus :

(-) Aku nggak suka yg kemasan fullnya sih karena bentuk cerminnya yang melebar ke samping, kurang bebas sih kalo mau ngaca, hehe

ICTV: Kami Bersama Papua, Salam Damai Indonesia

Klik link ini: https://www.youtube.com/watch?v=M61DHb1hNPA

Apa komentar pemerhati komunikasi massa Wawan Kuswandi tentang insiden kerusuhan di Papua? Yuk simak pernyataannya dalam tayangan ICTV. Selamat menyaksikan, terima kasih.

Kontak ICTV: 081289349614

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Id

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Ist

Pelajari [Review] Lipstik Viva Nomor 23 dan 30

Jangan bosen sama Viva yaa... Kali ini aku punya lipstiknya. Aku punya 2 lipstik yaitu nomor 23 & 30.

Awalnya saya beli yg angka 23 lantaran menurut review para beauty blogger yg kubaca nomor 23 ini rupawan jadi yasudahlah saya nurut apa istilah orang. Eh tapi ternyata kalo dibibir & diwajahku nomor 23 ini warnanya terlalu gonjreng. Nomor 23 ini punya rona orange yang kukira agak orange bata akan tetapi ternyata orange banget kalo pada saya. Buatku yang nggak senang warna gonjreng akhirnya kuputuskan nomor 23 ini nggak cocok pada saya.

Kalo disapukan satu dua kali hasilnya malah jadi matte loh dibibirku padahal ini termasuk lipstik satin finish, gatau kalo berkali-kali lantaran belum pernah nyoba. Nomor 23 ini ada sedikit glitternya, tapi masih aman kalo mau dipake sehari-hari. Pigmented? Yes!! Makanya aku cuma pake satu atau 2 kali ulas aja.

Karena yg angka 23 menurutku terlalu gonjreng akhirnya saya beli yg angka 30. Niat awalnya sih beli yang angka 05 karena pungkasnya nomor 05 ini sewarna sama lipstiknya Taylor Swift pada albumnya Red (huaaaa Taylor Swift idolakuuuh) makanya pengen banget beli. Tapi pas ke tokonya dan liat itu lipstik nomor 05 merah cabai banget ciutlah akuu.. Wkwk.. Akhirnya nyari rona lain random aja, jatuhlah pilihanku dalam angka 30 kagak pake nyoba-nyoba dulu lantaran emang nggak disediain sampelnya. Dan jengjreeeng pas dicobain pada tempat tinggal , angka 30 ini warnanya pas banget dibibir saya, ini merah apa ya warnanya? Bukan marun bukan cabai, yang pasti nomor 30 ini cocok banget buat si bibir hitam. Kalo diulaskan tipis jadinya natural gitu, kalo diulaskan berkali-kali barulah keluar si rona merahnya. Yang ini jua hasilnya nggak tau kenapa relatif matte dibibirku padahal lagi-lagi ini jenis satin ya. Pigmentednya lumayan walau nggak sepigmented yang angka 23. Hmm... Ternyata kalo ngikutin kata hati sendiri itu memang lebih baik ya daripada ngikutin apa kata orang.

Untuk sekelas lipstik murah tapi nggak murahan Viva ini bagus banget loh, terlebih Viva merupakan merek legend yaa bukan merek abal-abal. Tapiii jangan tanya ini transferproof apa kagak, kalo lipstik jenis satin kan merek apapun niscaya transfer kemana-mana ya. Termasuk lipstik Viva ini transfernya kemana-mana, pas ngaca & nyadar kalo lipstiknya tinggal di pinggiran bibir doang karena abis makan atau minum, eksklusif touch up!!

Atas no.30 ; bawah no.23

Ukurannya pas nggak kegedean nggak kekecilan. Warna kemasannya biru tua serupa varian Viva Queen yang lain. Wangi kedua lipstik ini nggak ganggu, emang ada aromanya akan tetapi masih kondusif lah.

Harga lipstik ini Rp 12.500 belum termasuk diskon 10% di Dayti.

Repurchase? Hehe lain kali yaa.. Tetiba tertarik sama para lip cream yg matte dan transferproof.

Plus :

( ) Harganya murah banget akan tetapi nggak murahan ya lantaran Viva bukan merek abal-abal

( ) Nomor 30 warnanya cocok banget buat bibir hitam

( ) Ukurannya pas nggak ngabisin loka

( ) Hasil akhirnya matte pada bibir aku nggak tau kenapa padahal ini jenis satin

Minus :

(-) Gampang banget luntur & transfer kemana-mana

(-) Nomor 23 rona orangenya terlalu gonjreng

Jawaban UAS Dituding Picu Konflik

Klik link ini: https://geotimes.co.id/op-ed/menyoal-jawaban-uas-dituding-picu-konflik/

Apa pandangan pemerhati komunikasi massa Wawan Kuswandi tentang kasus ustadz Somad? Yuk simak ulasannya. Terima kasih men?

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Ist

Pelajari [Review] Eye Shadow Cream Viva

Biasanya dulu sebelum saya terpapar akun-akun kosmetik, olshop, selebgram, beauty vlogger, dan beauty blogger, riasan wajahku cuman pelembab, bedak wajah, lipstik warna natural. Bahkan nun jauh waktu jaman sekolah dulu pakenya lip balm bukan lipstik. Tapi dunia berubah, teknologi berkembang, dan akupun mulai berkembang menjadi (ealah ngomong apa sih). Sekarang mulai pengen kenalan sama Eye Shadow. Untuk langkah awal saya beli eye shadow Viva.

Kenapa saya beli make up yang mereknya hampir seluruhnya Viva? Pertama karena murah (again) akan tetapi nggak murahan. Aku baca review beberapa beauty blogger terkenal jua mereka pada bilang kalo Viva ini jadi keliru satu merek lokal yg bisa diperhitungkan lah ya. Selain itu, Viva merupakan galat satu merek kosmetika lokal yg udah ada menurut dulu banget, bahkan sebelum aku lahir, huhuyy senior nih Viva. Produknya yang legendaris nggak lain & nggak bukan merupakan Milk Cleanser dan Face Tonernya yg poly variannya.

Eh akan tetapi kali ini saya mau review eye shadownya ya.. Sebenernya Viva sendiri punya beberapa varian eye shadow, terdapat yang trio, duo, bahkan terdapat yg cuman satu rona kayak yg bakalan saya review kali ini. Nah untuk yang satu warna ini pula kalo nggak galat terbagi jadi beberapa gerombolan , yang sayangnya saya nggak hafal sih, hehe.. Coba buka web Viva nya pribadi aja ya..

Ini kedua kalinya saya pake eye shadow Viva, yg pertama adalah saat aku wisuda S1 tahun 2012 dulu. Waktu itu aku beli eye shadow Viva Duo yg warna orange sama kuning yang teksturnya powdery banget berglitter heboh yang kemasannya warna biru. Jadi ketika itu mamaku nggak ngizinin aku dirias di salon buat wisudaan, yakaliii harus udah ada di kampus jam 7 pagi, mau ke salon jam lima subuh? Dipikir-pikir emang repot juga ya.. Akhirnya mamaku malah nyuruh saya beli make up sendiri, dandan sendiri.. Jadilah waktu itu saya dandan seadanya.. Huhu... (stop malah jadi curhat).

Nah kali ini saya beli eye shadow Viva yg teksturnya krim, satu rona aja. Aku pilih warna coklat karena selain biar kondusif dan natural, eye shadow Viva ini kayaknya nggak terlalu poly pilihan rona naturalnya sih.. Waktu saya beli pilihan rona yg tersedia kebanyakan dalam gonjreng seluruh.. SPG nya bilang yg natural tinggal coklat aja, hiks.. Ya sudahlah gapapa...

Eye shadow Viva krim ini teksturnya krim (yaiyalah namanya juga eye shadow cream) nggak ada kesan powdery sama sekali, sedikit berglitter akan tetapi masih kondusif nggak seheboh yang varian duo. Aromanya jua biasa aja sih, nggak ada wewangian nyegrak spesial Viva. Sementara menurut segi bungkus, terbilang imut dan niscaya nggak ngabisin loka yaa.. Kemasannya terbuat dari plastik agak ringkih yang rentan pecah kalo andai saja jatuh (jangan sampe jangan sampee). Tutupnya terpisah berdasarkan wadah eye shadownya, coba kalo nempel kayak yg varian duo, kayaknya lebih aman deh. Trus eye shadow ini nggak ada kuasnya, jadi kalo nggak beli kuasnya terpisah ya pake tangan deh aplikasiinnya. Kalo aku sendiri sih beli kuas terpisah, soalnya agak repot pula sih kalo wajib diaplikasiin pake tangan.

Pertama kali aku coba, cocok banget pada saya, terlebih karena teksturnya yang krim jadi nggak takut masuk-masuk ke mata ketika diaplikasiin kayak varian duo yang powdery banget. Setelah dipake seharian, eye shadow ini tidak mengecewakan masih stay merata di mata padahal saya pakenya nggak pake eye base dulu lho, dan wajahku ini tipe berminyak tapi beliau tetep adem ayem. Eye shadownya nggak numpuk di wilayah lipatan mata kayak eye shadow lain jenis powdery, pokoknya aku senang banget sama eye shadow cream Viva ini.

Bonuuuus yang bikin senang ku berlipat-lipat sama eye shadow ini adalah harganya yg murah banget!! Aku beli pada Borma harganya Rp 9.900 tanpa bonus (Borma nggak ada diskon 10% kayak Dayti ya), tapi segitu aja udah murah. Eh tapiiii... Saat saya tanya pada Dayti ternyata harganya Rp 8.900 belum termasuk diskon 10% dooong... Aaah beteee... Coba kalo beli di Dayti (ampuuuun penyakit cewek, beda seribu dua ribu aja dimasalahin, wkwk)

Repurchase? Yes!!!

Plus :

( ) Teksturnya krim

( ) Tahan usang merata diwajah berminyakku

( ) Ukurannya imut nggak ngabisin loka

( ) Harganya super murah

( ) Udah ada logo halalnya

Minus :

(-) Kemasannya agak rapuh

(-) Nggak terdapat kuasnya

(-) Varian warna naturalnya mungkin wajib lebih diperbanyak karena yang tersedia pada store selalu warna gonjreng seluruh

Friday, May 29, 2020

Pasca Kerusuhan, Jokowi Wajib Secepatnya Menyejukan Papua

Kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat belum lama ini sungguh sangat menyedot perhatian publik dan dunia internasional, sekaligus membuat Pemerintah bekerja ekstra keras untuk secepatnya menyelesaikan konflik yang mengandung unsur rasisme ini. Penyebaran berita-berita hoaks juga menjadi salah satu faktor yang ikut memicu panasnya konflik di Papua dan Papua Barat.

Berikut ini tanggapan pemerhati komunikasi massa Wawan Kuswandi kepada tim redaksi indocomm.blogspot.com (2/9/2019) melalui telepon tentang tindakan apa yang harus dilakukan Presiden Jokowi pasca kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Ini petikan wawancaranya.

Apa yang harus dilakukan Jokowi pasca kerusuhan di Papua dan Papua Barat?

Jokowi harus segera memerintahkan aparat hukum dan keamanan, dalam hal ini Polri dan TNI untuk secepatnya melokalisir wilayah konflik agar tidak menyebar luas ke seluruh wilayah kepulauan Papua. Selain itu, pendekatan dialogis kepada para tokoh agama, kalangan birokrat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan para kepala suku yang ada di Papua juga wajib dilakukan melalui kementerian agama, kementerian kebudayaan dan kementerian pertahanan dan keamanan. Pendekatan ini bukan hanya ditujukan untuk wilayah-wilayah konflik saja, tetapi juga harus dilaksanakan di daerah-daerah damai di pelosok-pelosok pedalaman Papua. Pendekatan dialogis harus lebih diutamakan. Infrastruktur yang rusak akibat kerusuhan harus secepatnya diperbaiki. Jokowi juga harus menahan dan mencegah para menterinya untuk tidak beropini dan berkomentar tentang kerusuhan di Papua, karena mungkin saja komentar para menterinya bisa semakin memperkeruh suasana di Papua dan Papua Barat. Satu hal lagi yang paling penting ialah Jokowi melalui aparat hukumnya tidak hanya menangkap aktor lapangan, tetapi juga mengejar siapa dalang utamanya serta donatur yang mendanai kerusuhan itu.

Apakah Kerusuhan di Papua bersifat spontan?

Saya menduga kerusuhan ini sudah direncanakan sejak lama oleh kelompok-kelompok tertentu yang mungkin saja melibatkan oknum birokrat di Papua, sejumlah ormas, pihak asing, oknum aparat keamanan serta konspirasi antara donatur di dalam negeri dan luar negeri yang memiliki kepentingan terhadap sumber daya alam (SDA) di Papua, mungkin saja salah satunya terkait dengan Freeport. Persoalan keadilan juga menjadi pemantik kerusuhan di Papua. Itu artinya, negara harus bisa membongkar jaringan nasional dan internasional yang ingin membuat Papua rusuh dengan memakai isu keadilan sosial dan kemerdekaan Papua. Ini terbukti dari adanya pengibaran dan ditemukannya bendera Bintang Kejora.

Adanya keterlibatan Warga Negara Asing (WNA) dalam kerusuhan itu, menurut Anda?

Polri harus menyelidiki secara mendalam, apakah WNA yang terlibat itu merupakan eksekutor kerusuhan berdasarkan perintah negara asing? Kalau mereka ikut aksi karena kepentingan individu tentu tidak mungkin, untuk apa mereka ikut kerusuhan itu! Saya menduga ada negara asing yang memang ikut bermain dan menyetting kerusuhan. Jadi, kalau ada pejabat negara yang mengatakan bahwa keterlibatan WNA dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat itu bersifat individu, jelas itu sangat ngawur dan mencoba mengintervensi proses penyelidikan Polri.

Menurut Anda, apa cara terbaik untuk membuat Papua semakin kondusif pasca kerusuhan?

Semua elemen bangsa harus menahan diri untuk berkomentar tentang kerusuhan Papua. Biarkan Polri dan aparat keamanan melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menangkap dalang kerusuhan sekaligus donaturnya. Kalau ini gagal dilakukan, maka saya yakin Papua akan terus bergejolak. Selain itu,Jokowi wajib mewujudkan keadilan sosial kepada seluruh masyarakat Papua serta penegakan hukum terhadap para pengacau yang membuat kerusuhan di Papua. Jokowi harus memberikan sanksi hukum kepada media massa yang terus-menerus membuat berita-berita yang bersifat provokatif soal kerusuhan di Papua, sekaligus menghukum para operator kerusuhan yang bermain melalui akun sosial media.

Apakah Jokowi perlu segera mengunjungi Papua?

Tergantung situasinya. Kalau suasana sudah benar-benar kondusif dan aman, karena kan Kapolri dan Panglima TNI sudah berkantor di sana. Baik Kapolri maupun Panglima TNI harus bergerak cepat menyejukkan kehidupan sosial masyarakat Papua. Artinya mereka harus secepatnya menindak siapapun yang terus-menerus memprovokasi Papua untuk selalu rusuh. Untuk saat ini, sebaiknya Jokowi memberikan imbauan dan dukungan untuk kedamaian di Papua melalui media massa, sosial media dan teleconference dengan tokoh masyarakat Papua, para kepala suku di Papua dan berdialog dengan masyarakat Papua yang terdampak kerusuhan. Jokowi harus secepatnya datang ke Papua, bila Kapolri dan Panglima TNI sudah memberi ?Lampu hijau? Bahwa kondisi kehidupan sosial di Papua sudah terkendali. Wilayah yang harus dikunjungi Jokowi bukan hanya wilayah konflik saja, tetapi juga daerah-daerah damai yang berada di pelosok pedalaman Papua dan Papua Barat, tujuannya agar semua masyarakat Papua dan Papua Barat mengerti dan paham bahwa negara memberikan perhatian penuh bagi kedamaian, keadilan sosial dan kemakmuran rakyat Papua dan Papua Barat.

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Ist

Pelajari [Review] Mascara dan Eye Liner My Darling (Bonus Review Eye Brow Mukka)

Rasanya belajar dandan nggak lengkap tanpa belajar riasan mata jua ya. Nah buat riasan mata, ada satu merek yg mungkin nggak terlalu terkenal tapi bukan abal, & ini bagus banget untuk sekelas riasan mata yg harganya murah.

Mascara & Eye Liner saya beli merek My Darling, ini maskara pertama yang pernah saya coba saat mau wisudaan S1 dulu. Banyak beauty blogger yg review ini indah meskipun murah. Sedangkan Eye Brow saya beli merek Mukka, baru denger sih sebenernya. Hmm.. Sebenernya pengen yang Justmiss tapi nggak terdapat di tokonya.

1.       Mascara My Darling

Maskara My Darling ini gampang banget diaplikasiinnya. Teksturnya ringan & cair, akan tetapi hasilnya jadi tipis banget di mataku, mungkin ini cocok buat para remaja yang baru belajar dandan kali ya. Sementara saya kan bukan remaja lageee (udah, jangan bicara soal umur!). Tapi karena ringan jadinya gampang banget dibersihinnya, sebenernya bakalan hilang cukup menggunakan air & facial wash, akan tetapi saya tambah pake toner pula sih izin bener-bener bersih. Mataku jua nggak sakit waktu dibersihinnya lantaran bersihinnya nggak usah pake energi lebih kayak jikalau aku pake maskara yg waterproof banget. Dan senengnya waktu dibersihin atau kena air maskaranya nggak bikin jadi kayak mata kuntilanak yaa.. (kalo orang bilang mata panda, aku disini bilang mata kuntilanak yaa.. Lantaran serem sendiri sama jenis maskara dan eye liner yg meleber-meleber saat dibersihin). Sayangnya maskara ini aroma kimianya kecium banget. Maskara ini termasuk yang tahan usang lho.

Dari segi bungkus, cukuplah ya. Plastik oke, kokoh, ukurannya juga pas. Botolnya bentuk tabung menggunakan tutup bentuk love bagian atasnya. Lubang botolnya jua pas nggak bikin isinya meleber kemana-mana. Panjang kuasnya jua pas sih menurutku, sayangnya ujung sikatnya lurus nggak dibuat melengkung izin memudahkan ketika diaplikasiin.

Aku beli maskara ini pada Dayti Rp 19.000 belum termasuk bonus 10% hehe..

Repurchase? Kapan-kapan-kapan-kapan yaa... Lagi pengen cari maskara yang bikin bulu mata lebih tebel & panjang biar jadi kembarannya Syahrini yang cetarrr.

Plus :

( ) Murah meriah tapi kualitas cantik

( ) Gampang dibersihin

( ) Ukuran & bentuk kemasannya pas

Minus :

(-) Aroma kimianya kecium banget

(-) Hasilnya tipis banget

(-) Warna kemasannya jadul sih menurutku, mungkin mampu diubah relatif lebih cetar?

2.       Eye Liner My Darling

Untuk eye liner saya pula beli merek My Darling, biar samaan gitu sama maskaranya. Eye liner ini ini teksturnya cair pula sama kayak maskaranya, staying powernya oke banget meski saya pake seharian & meski wajahku udah berubah jadi kilang minyak. Gampang banget diaplikasiin begitu jua saat dibersihin, nggak butuh energi ekstra & nggak bikin mata jadi kayak mata kuntilanak. Walau sayangnya aromanya kimianya kecium banget, sama kayak maskaranya.

Untuk kemasan? Sebelas 2 belas sama maskaranya. Bahkan jika andai saja goresan pena dibotol maskara dan eye liner ini pudar, dijamin bingung mana yg maskara mana yg eye liner kalo nggak dibuka dulu. Kadang buat isinya sendiri, saya mikir kok maskara sama eye liner My Darling ini kayak sama itu-itu aja ya? Soalnya seperti banget sih...

Aku beli Eye Liner ini di Borma lantaran di Dayti waktu itu lagi kosong. Harganya Rp 16.900 tanpa bonus. Sama aja sih kayak harga pada Dayti versi selesainya diskonnya, beda 200 perak aja.

Repurchase? Insyaallah yes... *padahal dalem hati lagi lirik-lirik merek tetangga.

Plus :

( ) Murah meriah tapi kualitas cantik

( ) Gampang dibersihin

( ) Ukuran & bentuk kemasannya pas

Minus :

(-) Aroma kimianya kecium banget

(-) Warna kemasannya jadul sih menurutku, mungkin mampu diubah relatif lebih cetar?

3.       Eye Brow Mukka

Eye Brow? Asal comot aja yang krusial terdapat sikat alisnya. Sumbernya pengen merek Justmiss yang udah lengkap terdapat penserut dan sikatnya sekaligus, tapi ternyata lagi kosong. Akhirnya pilihan jatuh pada Mukka. Jujur aku baru denger merek ini. Aku pilih rona coklat menggunakan perkiraan biar nggak kayak shinchan banget pas dipake. Tapi ternyata aku belum lulus ujian mengukir alis. Mungkin bulan-bulan kedepan bakal ikut ujian remedial ukir alis ya, do?Akan mudah-mudahan saya lulus. Aamiin... Jadi selama ini saya belum pernah pake eye brow ini pas pulang-pulang, baru dipake sikatnya aja hahaha...

Teksturnya empuk, tapi aku jadi khawatir kalo andai saja ini dipake pergi-pergian bakalan bikin cemong-cemong pas keringetan atau kena minyak diwajahku. Soalnya eye brow ini gampang banget dihapusnya siih.. Tapi entahlah.

Harganya Rp 8.000 kagak pake diskon pada Dayti. Kenapa? Mungkin lantaran ini lokal atau belum seterkenal Justmiss atau mungkin pula harga segitu udah versi paling murah banget ya.

Repurchase? Hmm... Ntar kalo saya udah lulus ujian ukir alisnya baru deh beli eye brow lagi... Tapiiii merek lain ya, hehehee...

Plus :

( ) Murah meriah

( ) Udah ada sikatnya

Minus :

(-) Kayaknya nggak terlalu tahan lama

(-)Aku baru denger merek ini

(-) Teksturnya terlalu empuk

ICTV: Penampakan Sosok Misterius di Kaki Gunung Ciremai

Klik link ini:https://www.youtube.com/watch?v=rveF03e6slQ&pbjreload=10

Penampakan sosok misterius di kaki Gunung Ciremai, Jawa Barat, tepatnya di aliran air terjun kecil di Desa Linggarjati dialami langsung oleh Wawan Kuswandi saat liburan. Silakan simak tayangan video ini, selamat menyaksikan... Terima kasih. Kontak ICTV (6221) 812 8934 9614

LIHAT JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Foto: Ist

Pelajari [Review] Blush On Duo Viva

OMG, baru kali ini beli blush on, bener-bener baru kali ini! Bahkan dulu waktu wisuda S1 saya dandan nggak pake blush on. Kenapa? Nggak beraniii takutnya malah cemong kayak ondel-ondel. Tapi kali ini ngeberaniin diri nyoba beli blush on selesainya di instagram heboh blush on demam, blush on nyebrang, & lain-lain (orangnya tuh korban sosmed banget ya, terlalu poly terpapar sosmed nih).

Oke, sebenernya saya cuman beli blush on Viva ini satu shade aja yang nomor 02. Satunya lagi barteran sama temenku, barter yang tak seimbang sih sebenernyaa, wkwk.. Lantaran awalnya selain beli blush on Viva Duo yang nomor 02 ini, saya beli blush on Fin Touch warna Red-Orange yang bentuk kemasannya seperti eye shadow creamnya Viva. Blush on fin touch yang saya beli ini hasilnya matte & nggak terdapat glitternya sama sekali akan tetapi ada wanginya deuh plus nggak ada brushnya jua. Nah kalo blush on duo yg satunya yang beli itu temenku (nomor 01), ini berglitter, nggak ada wanginya & udah terdapat brushnya. Temenku pengen yg matte ad interim saya kagak punya brush, yaudah kita barteran padahal harganya jauh beda duh, temenku yang tekor sih kalo liat menurut harga, hehe.. Tapi kan kita udah putusan bulat ya temans ;-D

blush on viva duo no 01

Akhirnya aku jadi punya dua blush on duo yg angka 01 sama nomor 02 ini. Blush on duo ini sama-sama berglitter dan powdery, tapi untungnya nggak ada wewangian yang nganggu. Nomor 01 warnanya orange peach & soft pink gitu deh, sedangkan angka 02 homogen rona dusty pink versi terang & gelapnya. Dari segi bungkus udah oke lah ya, walaupun terbuat menurut plastik akan tetapi tetep kokoh & nggak ringkih. Udah terdapat brushnya walaupun ukurannya mini . Beberapa orang nggak nyaman sama brush bawaan eye shadow jadi mereka beli lagi brush set yang lebih gede, kalo aku ? Pake aja brush bawaannya dah, selain praktis kalo dibawa-bawa, kan hemat pula pada kantong, wkwkwk.. *penyakit pelit selalu ada.

Blush on viva duo no 02

Untuk staying powernya tidak mengecewakan tahan lebih kurang 5-6 jam kali ya diwajahku, itupun nggak kena apapun semisal air dan lainnya. Tapi setelahnya saat wajahku mulai berubah jadi kilang minyak, bye! Apalagi kalo dibasuh pas wudhu atau cuci muka, ya end. Harus touch up lagiii...

Harga blush on ini aku lupa. Antara Rp 21.000 atau Rp 23.000 belum termasuk bonus 10% DI Dayti.

Repurchase? Kayaknya enggak deh.. Lantaran ternyata kulit wajahku relatif sensitif sama homogen brush-brush gitu, jadinya penasaran sama blush on creamnya Emina, hehe...

Plus :

( ) Paduan warnanya pas, tinggal cocokin aja sama warna kulit kita atau jenis riasan kita.

( ) Kemasannya kokoh walaupun terbuat dari plastik

( ) Nggak ada wewangian yg mengganggu

( ) Harganya murah

( ) Udah terdapat logo halalnya

Minus :

(-) Ada glitternya

(-) Teksturnya powdery banget

Soto Mie ini Rasanya Dahsyat Bro...!

Klik link ini:https://www.youtube.com/watch?v=HvYYfQ2ua94

Rasa soto mie ini sungguh dahsyat. Yuk simak liputannya, trims men?

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identification

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: ist

Pelajari Banyak Jerawat Membandel di Wajahmu? Jangan-Jangan Hiperandrogen!

Mayoritas kulit wanita Indonesia tipe berminyak dan berjerawat kali ya? Atau paling nggak, hampir semua perempuan Indonesia pernah tumbuh jerawat pada wajahnya, sebiji 2 biji gitu bener nggak? Sebagai pemilik wajah berminyak dan berjerawat, aku meng-iya-kan. Dulu ketika usia remaja wajahku seringkali banget ditumbuhi jerawat mulai menurut komedo, jerawat yg biasa, sampe jerawat batu, ditambah limpahan produksi minyak akhirnya dulu cuma sanggup pasrah aja sama kondisi kulit. Beranjak dewasa (ciee dewasa) jerawatku mulai berkurang, bahkan sekarang hampir nggak ada. Paling nongol pas lagi tiba bulan aja sih sebiji dua biji doang. Tinggallah kilang minyak yg sampe hari ini masih setia menghiasi wajahku.

Ngomongin kasus jerawat, alhamdulillah pagi tersebut aku berkesempatan hadir diacara talkshow mengenai kesehatan kulit. Lebih tepatnya talkshow ini bertema

?Waspadai Hiperandrogen! Penyebab Jerawat Membandel dalam Wanita?

Talkshow yang diselenggarakan sang Bayer & guesehat.Com ini diisi sang pemateri anggun dr. Yovi Yoanita, M.Kes., FAAFM., ABAARM. Nggak cuma itu, sesi kedua ada beauty class menggunakan tema Daily Make Up sang Ziandiova Make Up.

Oke, berdasarkan tersebut ngomongin jerawat mulu, udah tau kan jerawat itu apa? Pasti udah tau ya. Tapi terdapat kata yg kayaknya masih asing nih, yaitu hiperandrogen. Apa sih hiperandrogen itu? Hubungannya sama jerawat apa coba? Justru itu alasan aku datang ke talkshow ini.

Menurut Wikipedia, jerawat merupakan suatu keadaan pori-pori kulit tersumbat sebagai akibatnya menimbulkan kantung nanah yang meradang. Jerawat adalah penyakit kulit yg cukup akbar jumlah penderitanya. Klingmann, seorang peneliti masalah jerawat berpendapat ?Tak ada satu orangpun di global yang melewati masa hidupnya tanpa sebuah jerawat di kulitnya. Wow!

Jerawat umumnya dialami oleh lebih menurut 95% remaja usia 15-25 tahun. Ada beberapa penyebab jerawat, diantaranya :

  1. Merokok; baik pasif maupun aktif.
  2. Genetik; genetik atau faktor keturunan.
  3. Produksi minyak berlebihan; ternyata jerawat nggak melulu disebabkan karena wajah kita kotor, tapi juga bisa disebabkan oleh produksi minyak berlebih di kulit yang bisa menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit.
  4. Sel-sel kulit mati; selain produksi kelenjar minyak berlebih, sel-sel kulit mati yang bercampur dengan debu juga bisa jadi penyebab jerawat lho.
  5. Bakteri; Propionibacterium acnes merupakan bakteri penyebab jerawat (jadi inget dulu pernah bahas bakteri ini semasa kuliah). Biasanya bakteri ini berkembang biak dalam kelenjar sebaceous yang tersumbat. Kelenjar terus membengkak, bisa pecah, terus nyebar ke area kulit sekitarnya. Ini nih yang jadi jerawat batu. Pernah ngerasain? Sakiiiittt..
  6. Kosmetika; yang namanya wanita pasti nggak jauh-jauh dari yang namanya kosmetika. Kadang ada ya kosmetika yang mengandung zat tertentu yang nggak cocok dikulit kita, akhirnya jerawatan deh.
  7. Obat-obatan; ada jenis-jenis obat seperti obat kortikosteroid yang meningkatkan potensi tumbuhnya jerawat.
  8. Telepon Genggam; hayo loooh para generasi jaman now pasti pada punya handphone kan? Ternyata permukaan handphone bisa jadi media subur tumbuhnya bakteri.
  9. Stress; kalo ini sebenernya nggak secara langsung pas lagi stress ujug-ujug timbul jerawat ya. Karena saat stress biasanya ada hormon yang keluar yang bisa memicu tumbuhnya jerawat. Atau bisa juga karena konsumsi makanan manis dan berlemak yang jadi pelarian dari stress. Ahaha cewek ngerti banget ya soal stress.
  10. Kebersihan; ini meliputi kebersihan kulit maupun media yang bersentuhan langsung sama kulit. Coba inget-inget lagi, kalo abis pake make up suka langsung dibersihin nggak tuh wajahnya? Atau abis bepergian rutin dibersihin nggak wajahnya? Atau.. coba cek lagi deh make up toolsnya, siapa tau ada yang udah berbulan-bulan nggak dicuci. Karena wajah yang jarang dibersihin atau make up tools yang kotor juga bisa jadi pemicu tumbuhnya jerawat.

Nah tapi, penyebab jerawat yg paling umum adalah hormon, tumpukan minyak atau sebum, serta bakteri. Ada kata hormon nih, ini yang bakal nyambung ke hiperandrogen yg tadi pagi dibahas pada acara talkshow.

Wefie pula harus

Adalah hormon androgen yang mempengaruhi penampilan kulit dan pertumbuhan rambut. Hormon androgen merupakan hormon seks pria yg jua masih ada dalam wanita akan tetapi dengan jumlah yang lebih sedikit. Hormon androgen sebenernya diharapkan wanita buat menumbuhkan sel telur serta rambut. Tapi, bila produksi hormon androgen ini meningkat dalam tubuh perempuan maka bisa berpotensi kelainan hormonal atau kelebihan hormon androgen yang disebut hiperandrogen.

Hiperandrogen pada perempuan dapat dikenali melalui beberapa tanda-tanda klinis, antara lain peradangan kulit bagian atas (seborrhea), tumbuh rambut pada bagian tubuh yang tidak biasa (hirsutisme) misalnya tumbuh kumis atau janggut, & kebotakan yg awalnya berupa kerontokan rambut (alopecia).

Selain itu, hiperandrogen dalam perempuan juga mampu mengakibatkan jerawat parah berupa jerawat menggunakan peradangan yg dalam dan luas. Jerawat yg diakibatkan sang hiperandrogen umumnya akan sulit diatasi, lebih parah sehingga bisa mengakibatkan scar atau luka.

Untuk mengatasi hiperandrogen, bisa dilakukan terapi berupa antibiotik, retinoid, GnRH analog, benzoylperoxide, kontrasepsi oral, insulin sensitizing, & anti androgen. Tapi umumnya dokter meresepkan obat anti-androgen. Obatnya yg kayak gimana? Mereknya apa? Produsennya siapa? Hmm.. Umumnya eksklusif keluar pertanyaan-pertanyaan itu ya.

Bayer selaku produsen obat yang sudah dikenal luas di Indonesia ternyata udah punya obat anti androgen berupa obat kontrasepsi oral atau obat KB, namanya Diane 35. Diane 35 mengandung hormon progesteron dan estrogen. Obat ini nir boleh dipakai dengan alat kontrasepsi hormonal lainnya. Sebagaimana obat kontrasepsi lainnya, penggunaan Diane 35 ini juga wajib sinkron anjuran berdasarkan dokter ya, nggak boleh asal-asalan.

Sesi kedua acara dilanjutkan dengan beauty class oleh Ziandiova Make Up dengan tema Daily Make Up. Banyak banget ilmu mengenai make up yg dijelaskan oleh Ziandiova Make Up. Gimana caranya daily make up yang bener lantaran kadang kita masih aja keliru kaprah mengenai daily make up. Tadinya mau daily make up atau nomakeup make up, tapi ternyata tetep aja alis cetar, blush on cemong, lipstik jreng, gitu sih ya. Hehe.. Dijelasin pula step by step gimana caranya izin riasan wajah kita awet tetep stay nggak malah belepotan apalagi kalo paras kita tipe berminyak.

Acara diadakan pada Eatboss - Shakti Hotel Jl. Soekarno Hatta Bandung

Terakhir, acara ditutup dengan lunch. Berfaedah banget ya selasaku kali ini, dapet ilmu baru, pengalaman baru, temen baru. Eh iya aku ke program ini bersama temen-temenku, terus aku jua ketemu temen-temen blogger. Waaah senangnya... Alhamdulillah...

Goodie bag

Thursday, May 28, 2020

Pasca Kerusuhan, Jokowi Wajib Secepatnya Menyejukkan Papua

Klik link ini: PascaKerusuhan, Jokowi Wajib Secepatnya Menyejukkan Papua

?Jokowi harus bergerak cepat,? Kata pemerhati komunikasi massa Wawan Kuswandi. Yuk simak wawancaranya men, trims?

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Ist

Pelajari Launching Fitur Terbaru Aplikasi Paytren5.0 Kolaborasi Bisnis Paytren dan Grab

Selasa, 13 Februari 2018 kemarin Paytren meluncurkan fitur terbaru pada aplikasi Paytren5.0 yang bekerjasama dengan Grab Indonesia.  Acara yang diselenggarakan di kantor pusat Paytren PT. Veritra Sentosa Internasional The Suites Parahyangan Business Park Jl. Soekarno Hatta No.693 Bandung ini dihadiri oleh Ustadz Yusuf Mansur selaku Owner sekaligus Founder Paytren, Bapak Hari Prabowo, SE. selaku Direktur Utama Paytren, Bapak Ongki Kurniawan selaku Perwakilan Grab, dan Kaesang Pangarep selaku Founder Madhang.

Ah ya, udah dalam tau Paytren & Grab kan? Pasti udah nggak asing lagi ditelinga kita ya. Tapi kita ulas sedikit tentang Paytren dan Grab.

PT. Veritra Sentosa Internasional (berdiri semenjak 2013) atau yg lebih dikenal menggunakan Paytren adalah perusahaan penyedia layanan teknologi perantara transaksi pada taraf nasional melalui pemberdayaan insan menggunakan konsep jejaring yang sinkron perkembangan zaman & kebutuhan rakyat waktu ini. Paytren mendorong warga pengguna gadget, khususnya smartphone berbasis IOS & Android bahkan juga pengguna Dekstop buat menaikkan fungsi sebagai alat buat bertransaksi menggunakan manfaat dan keuntungan yang nir akan didapatkan menurut cara bertransaksi yang biasa. Hal ini pula sejalan menggunakan acara pemerintah untuk membangun rakyat tanpa uang tunai (cashless society) baik secara nasional juga internasional.

Grab merupakan layanan transportasi on demand dan pembayaran mobile terdepan pada Asia Tenggara. Produk primer Grab mencakup solusi mengendarai kendaraan bagi pengemudi maupun penumpang yang menekankan pada ketenangan, keselamatan dan kepastian, termasuk platform pembayaran mobile, GrabPay, yang menaikkan akses terhadap solusi pembayaran mobile bagi jutaan mitra pengemudi & penumpang di semua Asia Tenggara & memperdalam inklusi keuangan pada wilayah tadi. Di Indonesia, jaringan agen Grab membantu masyarakat yang nir memiliki dan mempunyai akses terbatas terhadap layanan perbankan buat memanfaatkan platform GrabPay buat ambil bagian dalam revolusi digital.

Itulah sekilas tentang Paytren & Grab. Lalu, apa itu fitur modern dalam pelaksanaan Paytren5.0?

Pada peluncuran Paytren5.0 kemarin dijelaskan bahwa peluncuran fitur baru dalam Paytren5.0 ini dibentuk buat membantu kawan-mitra Paytren agar memperoleh benefit tambahan berdasarkan kerjasama pada merekrut pengemudi Grab untuk mendukung program pemerintah pada menaikkan peluang bekerja baru bagi rakyat. Paytren dan Grab menjalin kerjasama strategis buat membentuk jaringan pengusaha mikro terbesar pada Indonesia menggunakan lebih dari 3 juta anggota (dua juta kawan Paytren dan 1 juta mitra Grab), dan diharapkan dapat menciptakan semangat jiwa kewirausahaan dan memperluas kesejahteraan masyarakat.

Peluncuran fitur terkini dalam aplikasi Paytren5.0 kemarin adalah tindak lanjut atas perjanjian kerjasama resmi antara Paytren dan Grab dalam lepas 13 Desember 2017 di Jakarta. Dengan konteks kawan paytren bisa melakukan rekrutmen pengemudi Grab (baik GrabCar maupun GrabBike) melalui fitur baru yg tersedia pada aplikasi Paytren5.0, sebagai akibatnya memberi benefit lebih bagi mitra Paytren. Seluruh kawan pengemudi yg direkrut oleh mitra Paytren permanen akan didaftarkan ke Grab & wajib memilih badan aturan seperti koperasi sinkron dengan peraturan pemerintah yg berlaku ketika ini.

Sementara itu, Madhang adalah merek, pelaksanaan berkecimpung, situs web, dan jasa penyediaan fasilitas pemesanan & pemasaran makanan/minuman yg dimiliki dan dikelola sang Madhang Nuswantoro Indonesia sebuah perusahaan rintisan. Madhang memiliki arti makan, kata ini asal dari Bahasa jawa. Aplikasi Madhang ini sengaja diciptakan buat mencari makanan yang sangat special yg dari menurut setiap keluarga di Indonesia. Keunikan dari madhang adalah setiap keluarga berhak buat berkreasi & menyajikan kuliner yang terbaik untuk setiap orang ataupun tamu nya, lantaran pada pada filosofi jawa, ada kata apabila kita menerima tamu, hendaklah kita berikan yang terbaik buat mereka.

Paytren & Grab pun telah berafiliasi menggunakan Madhang. Penandatangan kerjasama antara Paytren, Grab, dan Madhang sudah dilakukan pada Semarang bulan lalu. Kerjasama Madhang menggunakan Grab meliputi kolaborasi pada infrastruktur digital, infrastruktur pengantaran kuliner, kenaikan pangkat program rewards dan layanan Grab for Business. Sedangkan dengan PayTren, Madhang mengintegrasikan fasilitas pembayaran secara online yang dimiliki PayTren dengan aplikasi Madhang.

Ustadz Yusuf Mansur membicarakan, ?Agar siapapun yang bekerja dan berbisnis di Indonesia, mengembalikan lagi buat kebaikan-kebaikan pada indonesia. Pada gilirannya, lantaran didorong bersedekah sang sistem, maka sinkron menggunakan sifat sedekah, pengemudi dan penumpang akan jauh lebih poly lagi dan lebih berkah lagi rizkinya, Insya Allah?.

Prahara KPK

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Ist

Pelajari [REVIEW] Kulit Cerah Terawat Berkat Shinzu’i Ume Skin Lightening Body Scrub

Setelah kemarin-kemarin review make up coba-coba (Kenapa dibilang coba-coba? Kan baru belajar dandan, hehe), sekarang pengen review salah satu body care yang selama ini aku pake. Apa tuh? Kali ini aku mau review lulur Shinzu’i.

Aku udah lama banget pake produk Shinzu’i. Sebenernya pertama kali aku pake Shinzu’i tuh yang sabun batangnya. Waktu aku masih SMP deh kalo nggak salah. Pertama kali muncul Shinzu’i belum ada bentuk sabun cair, lulur, bahkan lotionnya, jadi bener-bener baru cuma sabun batangnya aja yang beredar di pasaran. Ah ya, dulu baru satu varian aja deh yang warna bungkusnya putih tulisan ijo (kalo sekarang varian Matsu kali ya).

Bulan berganti tahun akhirnya Shinzu’i mengeluarkan produk sabun cair, lulur, dan lotion. Nggak cuma itu karena ternyata dari masing-masing produk Shinzu’i jadi lebih banyak variannya, masing-masing varian punya wangi berbeda dan diberi nama dengan latar warna bunga yang berbeda pada kemasannya. Beberapa tahun terakhir Shinzu’i ngeluarin varian produk Shinzu’i Ume yang kalo diliat dari kemasannya lebih menarik sih menurutku. Ah ya, Shinzu’i juga udah punya produk bedak wajah sama parfume juga lho. Bukan aku dong kalo nggak penasaran nyoba-nyoba. Setiap kali belanja bulanan pasti beli Shinzu’i dengan varian beda-beda, wkwk. Tapi sejauh ini aku masih setia sama produk Shinzu’i yang biasa, karena harganya yang sangat terjangkau dengan isi lebih banyak, haha.. hemaaat. Karena kerasa banget manfaat dari produk Shinzu’i ini, makanya rasanya nggak adil banget kalo simpen dalem-dalem manfaat Shinzu’i ini. Jadi, mending aku sharing aja ya.. wkwkwk.

Oke, stop nostalgia pertama kali jatuh cinta sama Shinzu’inya. Sekarang kita fokus bahas lulurnya ya. Waktu belanja beberapa hari yang lalu, niatnya mau beli lulur Shinzu’i varian Matsu tapi tetiba penasaran sama Shinzu’i Ume. Tadinya mau sekalian sama Shinzu’i Ume yang ukuran kecilnya sih, yang katanya itu bisa tanpa bilas (kebayang nggak tuh rasanya gimana kalo tanpa bilas gitu?) tapi ternyata stoknya lagi kosong ya udah beli satu macem aja dulu. Kali ini aku cobain Shinzu’i Ume Skin Lightening Body Scrub Keiko yang warna ungu.

Shinzu’i Ume Skin Lightening Body Scrub Keiko ini dari segi kemasan sama persis dengan Shinzu’i biasa. Setelah dibaca cara pemakaiannya juga sama persis, yakni Shinzu’i Ume ini masih perlu dibilas pake air. Setelah dicoba di rumah, teksturnya juga sama kayak Shinzu’i biasa yang ada butiran scrubnya. Jadi bingung sih bedanya apa Shinzu’i Ume yang ini sama Shinzu’i biasa, hehe..

terdapat komposisi dan cara pakainya pada bagian kemasan, bisa dibaca sendiri yaa hehe

Bicara soal manfaat? Ini nih yang aku suka banget dari Shinzu’i. Rasanya klaim dari Shinzu’i yang menyatakan dengan paduan Herba Matsu Oil dan Ekstrak Bunga Sakura yang merawat tubuh agar tampak lebih cerah, mengangkat sel kulit mati, dan menjaga kelembaban alami kulit emang bener-bener terbukti ya. Sel kulit mati pada rontok, kulit juga lebih lembab dan halus, trus jadi lebih cerah juga. Aku ulangi, lebih cerah ya bukan lebih putih. Trus butiran scrubnya juga nggak bikin iritasi meskipun ukuran scrubnya gede-gede (tapi dipake dibadan ini kan nggak masalah ya bukan dipake diwajah).

ini nih manfaat herba matsu oil dan sakura flower extract yang terbukti nyata

Ah ya, bicara soal kemasan, selain penampilan luarnya yang cantik, didalamnya juga tersegel dengan sangat baik lho. Ketika tutupnya dibuka, dalemnya disegel pake aluminium foil, terus aku buka tuh aluminium foilnya eh ternyata masih ada segel plastik yang nempel banget ke wadah lulurnya, segel plastik ini agak susah bukanya, tapi dari situ aku kasih nilai plus lagi buat lulur ini karena itu artinya lulur Shinzu'i ini terjamin kualitasnya ya.

kemasan tersegel, jadi? amaaann

eh ternyata masih ada segel plastik, jadi? aman bangeeettt

setelah dibuka segelnya, baru deh keliatan lulurnya, super banyak

Kalo diingat-ingat, rasanya aku nggak pernah pake lulur merek lain deh selain Shinzu’i. Kalo untuk sabun mandinya meskipun beberapa kali aku coba-coba merek lain tapi pada akhirnya aku selalu balik lagi ke sabun mandi Shinzu’i.

Repurchase? Yes!!!!!

Plus :

(+) klaim mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, dan menjaga kelembaban alami kulit bener-bener terbukti

(+) butiran scrubnya nggak bikin iritasi

(+) dengan harga -+ Rp 17.000 (masing-masing store berbeda) dan berat bersih 250gr bisa jadi rekomendasi lulur murah tapi kualitas nggak murahan

(+) banyak banget variannya dengan wangi dan kemasan menarik

(+) rangkaian produknya lengkap mulai dari sabun batang, sabun cair, lulur, body lotionnya udah ada, jadi bisa pake satu rangkaian produknya sekalian

(+) mudah didapatkan, sudah tersedia disemua store

Minus :

(-) hmm.. apa ya? kayaknya nggak ada deh, hehe..