Tuesday, September 11, 2018

Tenun Baduy Siap Memikat di London Fashion Week 2017

Tenun Baduy Siap Memikat di London Fashion Week 2017
Berbicara ihwal wastra nusantara, nama batik & songket akan eksklusif timbul. Dua kain etnik ini memang sudah sangat populer seantero dunia. Karya-karya dari bahan batik atau songket kian seringkali ditampilkan kepada ajang fashion show internasional. Bahkan semakin poly desainer top dari luar negeri yang memakai kain yang masing-masing motifnya punya makna filosofis ini dalam produk busana mereka.

Bagaimana memakai tenun Baduy? Kain yang satu ini masih belum dikenal luas. Jangankan kepada luar negeri, orang Indonesia pun masih poly yang nir tahu waktu ditanya ihwal tenun Baduy. Kain khas suku Baduy yang tinggal kepada Banten ini punya karakteristik yang tidak selaras memakai tenun wilayah lain yaitu pattern berbentuk geometris, garis-garis & kotak-kotak. Selain itu, tenun yang biasanya berwarna alam ini didesain memakai benang katun yang tebal. Keunikan lainnya artinya adanya benang rawis (unfinished) kepada bagian tepi yang menambah kesan eksotis.

Tenun Baduy waktu ini sudah diaplikasikan dalam poly sekali produk fesyen terbaru seperti blouse, celana pendek, rok panjang, jumpsuit, jubah, rompi & lain-lain. Karya-karya tadi siap populer diseluruh dunia & menyusul popularitas batik. London Fashion Week (LFW) yang akan digelar kepada lepas 17-21 Februari 2017 akan menjadi satu dari anjung internasional bagi tenun Baduy. Tak main-main, LFW artinya event mode yang sangat bergengsi & bahkan sudah diakui menjadi satu dari kiblat mode dunia selain New York, Milan & Paris.

Ada 24 tampilan tenun Baduy dari fashion line LEKAT berwarna cerah & berpotongan longgar yang akan diboyong ke ibukota Inggris Raya itu. Desainer muda & berbakat dari Indonesia, Amanda L. Lestari artinya sosok kepada pergilabel ini. Di LFW, karya LEKAT secara khusus akan ditampilkan kepada Fashion Scout yang dihadiri sang poly media & pembeli kelas atas. 

Segmen ini dirancang menjadi wahana buat mendukung para desainer yang belum poly diekspos menjadi akibatnya diperlukan usaha mereka sanggup berkembang kepada ajang internasional. Selain itu, LEKAT maupun akan mengikuti International Fashion Showcase kepada lepas 17-21 Februari 2017 yang diselenggarakan kepada West Wing, Somerset House, London.

Sejak tahun 2013, Amanda melalui LEKAT mulai mencuri perhatian dunia fesyen memakai karya-karyanya yang mengangkat tenun Baduy menjadi busana ready to wear yang bisa dipergunakan kepada poly sekali kesempatan. Melalui busana yang dia rancang, Amanda mencoba buat mengangkat nilai-nilai budaya suku Baduy yang terkandung dalam kain tenun. Belum poly masyarakat, bahkan yang tinggal kepada Banten, yang mengetahui jika suku Baduy punya warisan budaya yang unik berupa tenun. Ia melihat hal tadi masih sangat kurang mendapat sorotan publikasi dari media massa selama ini.

Sementara itu, nama 'lekat' dia pilih menjadi identitas labelnya memakai tujuan agar busana & aksesori karyanya bisa selalu inheren kepada hati & pikiran orang Indonesia, khususnya para pecinta & pemerhati mode. Dengan produk yang nir biasa & tidak selaras dari lainnya ini, maka tenun Baduy diyakini akan cepat menjadi butir bibir.

Busana tenun Baduy sang LEKAT dijahit memakai teknik boro, yaitu sebuah teknik menjahit berasal Jepang yang memadupadankan perpaduan kain. Menariknya, seluruh material utama dikerjakan & ditenun sang orang suku Baduy kepada kampungnya. Beberapa benang katunnya disiapkan dari workshop LEKAT. Kain tenun yang sudah jadi barulah dibawa ke Jakarta buat kemudian dijahit menurut desain yang disiapkan sang tim LEKAT.

Hal tadi sangat rupawan & menjadi nilai lebih bagi LEKAT. Selain mendorong pelestarian kain tenun Baduy, pelibatan eksklusif orang suku Baduy dalam proses pengerjaan karya maupun membantu memberdayakan mereka secara ekonomi. Dengan demikian, nir hiperbola bila poly orang memuji kekhasan & orisinalitas kain tenun Baduy ini.

Keikutsertaan LEKAT kepada London Fashion Week tidak bisa dilepaskan dari dukungan Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, khususnya Direktorat Warisan & Diplomasi Budaya (WDB), Direktorat Jenderal Kebudayaan. LFW artinya satu dari event internasional bergengsi kepada bidang kebudayaan yang menjadi perhatian Direktorat Warisan & Diplomasi Budaya. Hal ini serupa memakai Cannes Film Festival atau Venice Bienalle yang selalu sukses mengundang perhatian global.

Dengan mendukung manusia-manusia berprestasi dari Indonesia yang tampil kepada ajang tadi, maka diperlukan kebudayaan Indonesia akan semakin dikenal & berkibar kepada dunia. Sejak tahun 2013, Direktorat WDB terus berusaha memberikan dukungan penuh & sudah memberangkatkan 1.420 delegasi kepada 260 event yang berlangsung kepada 57 negara kepada dunia. Jumlah yang luar biasa.

Semoga melalui London Fashion Week, tenun Baduy & wastra nusantara lainnya akan semakin memikat perhatian dunia.

No comments:

Post a Comment