Friday, June 26, 2020

Dugaan Mahar Politik Sandiaga Uno, Sebuah Pengkhianatan Demokrasi?

Tak akan pernah Anda temui pengakuan jujur dari seorang politisi. Tampaknya, berkata bohong sudah menjadi keharusan bagi seorang politisi. Seorang politisi akan dinilai cerdas, bila pandai membohongi publik dengan mengatasnamakan rakyat. Saya lebih suka menyebut politisi pembual sebagai politisi ?Tikus were given?.

Sejumlah Politisi, baik yang duduk di kursi Senayan maupun bercokol di parpol, saat ini perilakunya nyaris mirip dengan gerak-gerik ?Tikus got?. Biasanya, kumpulan ?Tikus got? Gemar dengan lingkungan yang kotor, jorok dan menjijikkan. Bila ?Tikus got? Mati, baunya teramat menyengat dan sangat mengganggu pernapasan orang yang mengendusnya.

Sekarang ini, sebagian besar pola perilaku ?Tikus got?, telah ditiru oleh sejumlah politisi nasional. Salah satu contoh kasus perilaku politisi ?Tikus were given? Yang saat ini sedang menjadi trending topic ialah soal dugaan adanya uang mahar atau dana kampanye yang dihembuskan Sandiaga Uno. Kasus ini benar-benar membetot perhatian masyarakat dan terus-menerus diekspos media massa dan dikecam sejumlah netizen di sosial media. Di tengah-tengah memanasnya isu itu, sejumlah politisi dari parpol Demokrat, PAN, PKS dan Gerindra, beramai-ramai melakukan klarifikasi bantahan dengan mengatakan bahwa tidak ada politik mahar atau dana kampanye yang digelontorkan Sandiaga Uno. Benarkah?

Perintah Elit Parpol

Faktanya, Sandiaga Uno sudah mengakui bahwa uang satu triliun rupiah itu untuk PKS dan PAN sebagai dana kampanye pasangan capres dan cawapres Prabowo-Sandi. Tapi, uniknya, baik PKS maupun PAN menolak pengakuan Sandi dengan mengatakan bahwa sepeserpun mereka tidak menerima dana itu. Lebih parah lagi, Wasekjen Parpol Demokrat, Andi Arif secara gamblang membocorkan data itu ke publik atas perintah elit politik parpol Demokrat. Namun, sungguh disayangkan, lagi-lagi para elit politik parpol Demokrat membantah testimoni Andi Arif. Rakyat dibuat geram oleh drama kebohongan politik sejumlah politisi ?Tikus got? Ini. Di sisi lain Bawaslu masih diam atau mungkin saja takut untuk menelusuri dugaan dana kampanye yang dilakukan oleh beberapa elit politik tingkat tinggi ini. Lantas, dimana posisi Bawaslu?

Apapun namanya, (entah uang mahar atau dana kampanye) kalau sudah menyangkut politik transaksional yang berujung duit miliaran, maka ini jelas telah terindikasi melanggar hukum dan UU Pemilu. Bawaslu dan aparat hukum harus segera bertindak cepat untuk melakukan investigasi. Jika memang terbukti, maka sanksi hukum maupun administratif wajib segera dilayangkan terhadap pihak-pihak yang terlibat. Efek paling mengerikan dari drama politik transaksional ini ialah kehidupan berpolitik dan sistem demokrasi bangsa menjadi rusak dan hancur. Sejumlah politisi bermoral bejad dan bermental biadab yang masih berani melakoni politik transaksi harus segera ?Diamputasi? Hak-hak politiknya, bila terbukti bersalah.

Rakyat Cerdas

Benarkah rakyat pasif dengan gerak-gerik politisi ?Tikus got? Yang melakukan politik transaksional? Salah besar, bila politisi ?Tikus were given? Menilai rakyat pasif dan mudah dibohongi. Wahai para politisi ?Tikus got?, ketahuilah rakyat kini sudah cerdas dan paham betul dengan karakter sejumlah politisi, baik yang berkantor di Senayan atau yang duduk-duduk nyantai di kantor DPP parpol. Rakyat sangat tahu mana politisi yang jujur dan bersih dan mana politisi ?Tikus were given? Yang jorok, kotor, menjijikkan, pembual dan korup.

Sebagai wakil rakyat, sudah seharusnya seorang politisi memiliki rasa malu dan tanggung jawab sosial yang tinggi kepada rakyat. Bukankah gaji yang mereka lahap berasal dari uang rakyat? Sadarkah mereka bahwa status mereka sebagai anggota DPR atau elit parpol merupakan perpanjangan tangan sekaligus penyuara aspirasi rakyat? Alangkah biadabnya, bila sejumlah politisi secara transparan membohongi konstituennya, bahkan melakukan pengkhianatan keji dengan melakukan praktik politik uang.

Dugaan kasus mahar politik Sandiaga Uno menjadi salah satu sinyal bagi rakyat untuk segera berbenah diri dalam menyikapi politisi ?Tikus got? Yang secara perlahan tetapi pasti, mulai menggerogoti kepercayaan publik.

Modal Politik

Dalam berbagai literatur politik, banyak disebutkan bahwa kekuasaan politik tidak bisa diperoleh dengan cara-cara free of charge. Semua kekuasaan politik, mulai dari level bawah hingga level atas harus dibayar dengan sejumlah uang, harta benda atau bahkan wanita. Berprofesi sebagai aktor politik, bagi sebagian politisi, sama saja dengan melakukan perjudian. Ikut terlibat dalam pertaruhan judi politik menjadi salah satu metode yang paling efektif untuk meraih kekuasaan.

Tak ada yang istimewa dalam judi politik. Metodenya hampir sama dengan para penjudi kelas kakap di Las Vegas, Amerika Serikat. Politik butuh modal besar. Besarnya modal yang dikeluarkan oleh para politisi ditargetkan harus kembali utuh atau bahkan lebih besar ratusan kali lipat dari modal awal, bila mereka berhasil menggenggam jabatan politik. Dari sinilah rantai atau jaringan korupsi mulai mereka bangun untuk kepentingan pribadi. Buktinya, hingga saat ini masih ada saja pejabat negara dan anggota DPR yang terkena OTT KPK.

Korupsi dan Judi politik merupakan dua hal yang berbeda. Namun, satu tujuan yaitu meraup keuntungan materi yang sebesar-besarnya, kalau perlu melebihi modal yang telah dikeluarkan. Umumnya, perilaku judi politik merupakan proses awal untuk menuju tindak pidana korupsi. Kalau politik judi terus-menerus dilakoni oleh sejumlah politisi nasional, maka bangsa ini jangan pernah berharap bahwa Indonesia akan bebas dari korupsi.

Di sisi berbeda, peran seorang politisi jujur dan bersih di DPR maupun di parpol, dari hari ke hari eksistensinya semakin memudar. Mereka kalah oleh manuver licik para politisi ?Tikus were given?. Politisi jujur dan bersih kalah populer di mata publik, bahkan terkadang luput dari pantauan media massa karena tekanan score berita. Ada sebuah perumpamaan istimewa yang pantas disematkan kepada politisi jujur dan bersih di republik ini yaitu, ?Politisi jujur dan bersih, bagaikan seekor merpati yang tak pernah ingkar janji?.

BACA JUGA:

Kongkow Imajiner Dengan Tommy Soeharto, Dukung Jokowi Atau Prabowo?

Jokowi Akan Tembak Mati Teroris Medsos

Sambil Ngeteh Imajiner, Jokowi Ngomongin Cawapres Ke Saya

?Masturbasi? Politik Ala Poros Ketiga (Kalau Terbentuk Lho!)

Politik ?Bercumbu? SBY Dan Prabowo Bikin PAN Dan PKS ?Terangsang?

Prabowo Berkhianat? Retak Sudah!

Menonton ?Dagelan? Politik SBY Di Panggung Kubu Oposisi

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

indonesiacomment_official

@wawan_kuswandi

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa

Selamat sruput teh tubruk bro…[ wawan Kuswandi ]

KH Ma’ruf Amin Wapres, Prabowo, SBY, PKS dan PAN 'Punah'

Dipilihnya KH Ma’ruf Amin (MA) sebagai cawapres oleh Jokowi, sampai hari ini masih terus menuai kontroversi dari sebagian kecil masyarakat. Tapi, kontroversi itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap konstituen sembilan parpol pendukung dan pengusung Jokowi.

Terlalu naif, bila kita secara tergesa-gesa langsung menyimpulkan bahwa kemunculan golputers bisa mengurangi suara dukungan terhadap pasangan Jokowi-Amin. Belum ada indikator yang jelas, resmi dan pasti yang bisa membuktikan secara otentik dan deskriptif bahwa golputers yang sudah banyak disebut-sebut di sosial media dan media mainstream, bisa mengikis suara Jokowi-Amin.

Dalam setiap pemilu pilkada maupun pilpres, kaum golputers pasti selalu ada, tapi keberadaannya tidak signifikan terhadap kekalahan atau kemenangan dari setiap pasangan calon pemimpin nasional (pilkada maupun pilpres).

Dalam tulisan ini saya tidak akan membahas soal golputers (mungkin pada artikel berikutnya). Di kesempatan ini, saya hanya akan mengupas sedikit saja, tentang dampak politis dengan munculnya nama MA sebagai cawapres Jokowi.

Kalkulasi Politik

MA sebagai salah satu tokoh sepuh yang saat ini masih memimpin MUI sekaligus sebagai Rais Aam PBNU, memang bukan sosok yang istimewa dalam bingkai politik nasional. Namun, jabatan penting MA di kelembagaan seperti MUI dan PBNU itulah yang menjadikan seorang MA patut untuk diperhitungkan dalam kalkulasi politik di kontestasi pilpres 2019 mendatang.

Seperti kita ketahui, dalam pilkada DKI Jakarta beberapa waktu, politik identitas (agama, khususnya islam ) yang ‘digoreng’ oleh sejumlah kelompok tertentu secara massif, telah menorehkan sejarah buruk dan busuk saat kontestasi calon pemimpin DKI Jakarta. Politik identitas yang diselewengkan menjadi politik yang mengumbar kebencian dan fitnah itu, hampir saja menyulut konflik antar pendukung dan bisa berujung kepada pecahnya NKRI. Akibatnya, politik identitas mendapat cap negatif dari semua elemen bangsa. Saat itu, politik identitas dinilai begitu mengerikan dan menyeramkan.

Nah, kembali kepada MA, kenapa dia dipilih untuk menduduki posisi cawapres? Mungkin saja, ini sebagai jawaban antisipatif Jokowi untuk ‘meluruskan’ politik identitas yang diselewengkan oleh sejumlah kelompok tertentu saat pilkada DKI Jakarta. Jokowi tidak ingin peristiwa kelam di pilkada DKI Jakarta terulang kembali di pilpres 2019. Saya percaya, Jokowi akan menunjukkan kepada rakyat dan para pesaing politiknya, PKS, PAN, Gerindra dan Demokrat bahwa politik identitas itu tidak harus dilakukan dengan cara-cara biadab, bejad, amoral dan intoleransi.

Kebijakan Strategis

Jokowi ingin MA sebagai wapresnya mampu berperan dalam menerapkan politik identitas yang sejuk, damai, aman, dan tetap berada dalam koridor hukum, menjaga toleransi sekaligus memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Di sinilah MA akan mengikusertakan gerbong MUI dan NU untuk melaksanakan politik identitas dengan pola-pola yang bijaksana dan tetap menjaga persaudaraan antar SARA sesuai dengan ajaran islam.

Sampai di sini jelas, keberadaan Prabowo, SBY, PKS dan PAN akan tamat, bila saja mereka masih mencoba memainkan politik identitas (agama) dengan cara-cara yang merusak kerukunan antar umat beragama maupun mengadu domba isu SARA lainnya. PBNU sebagai ormas yang cukup besar di Indonesia secara langsung maupun tidak langsung tentu akan berada dalam barisan MA. Hal yang sama juga pasti akan dilakukan oleh MUI.

Saya meyakini, sejumlah ormas berbasis agama yang selama ini dikeluhan publik karena sering melakukan tindakan anarkis serta melakukan provokasi identitas agama secara radikal, akan tamat ditangan seorang MA dengan cara-cara yang persuasif dan komunikatif.

Legalitas jabatan wapres yang dipegang MA (kalau Jokowi menang), tentu akan menjadi alat utama dan teramat penting bagi MA untuk melakukan tindakan atau membuat kebijakan strategis yang berkaitan dengan keberadaan sejumlah ormas agama radikal. Selama ini, kelembagaan MUI dan PBNU, tidak cukup bagi seorang MA untuk melakukan aktualisasi politik pragmatis sekaligus mengambil tindakan praktis dalam melakukan ‘perlawanan’ terhadap kelompok radikal berbasis agama maupun sejumlah parpol yang dengan seenaknya ‘memainkan’ isu agama, hanya untuk merebut kekuasaan dengan cara-cara merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Jadi, keberadaan MA sebagai wapres, bukan lagi hanya semata-mata sebagai alat untuk meredam politik identitas negatif di republik ini, tapi juga berperan besar untuk ‘mengubur’ kelompok, individu, atau ormas yang coba-coba ingin merusak Indonesia dengan isu SARA. MA juga tentu akan meluruskan politik identitas negatif yang salah kaprah dengan politik identitas positif yang menghormati SARA. Kita tunggu saja gebrakan MA.

Salam sruput teh tubruk bro…[ Wawan Kuswandi ]

BACA JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

indonesiacommentofficial

@INDONESIAComment

@wawan_kuswandi

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

geotimes.co.id

Foto: Istimewa

Thursday, June 25, 2020

#2019INDONESIAPILIHJOKOWI

Silahkan produksi secara massal

caption hastag karya: indonesiacommentofficial

Selalu Ngomong Emak-emak, Ada Apa Dengan Sandiaga Uno? (Sebuah Renungan)

Namun sayangnya, efek dari proses gombalisasi Sandi ini tidak sehebat rayuan maut yang digelontorkannya. Faktanya, rayuan gombal Sandi hanya mampu menembus sebagian kecil mahmud dan kelompok milenial berpendidikan rendah. Mereka yang mengidolakan Sandi, umumnya lebih cenderung bersikap emosional dalam mengambil keputusan politik.

Gombalisasi yang dikucurkan Sandi dalam tataran mikro, diantaranya soal tempe. "Tempe tipisnya udah hampir sama dengan kartu ATM," kata Sandi di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, seperti dikutip DetikNews, Jumat 7 September 2018.

Soal cabe, di sejumlah media massa Sandi mengatakan bahwa dengan uang Rp100 ribu, ibu-ibu hanya bisa membeli bawang dan cabai saja. (TribunNews.Com, 7 September 2018). Sebelumnya, bakal cawapres Prabowo ini mengeritik harga telur di Jakarta yang melonjak hingga tembus Rp28.000 in keeping with kilogram. "Kami sangat khawatir karena ini adalah imported inflation yang diakibatkan oleh menguatnya US Dollar," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta Pusat, seperti ditulis detikfinance, 12 Juli 2018.

Sandi juga mengaku menerima keluhan dari emak-emak ketika blusukan ke lapangan. "Kita punya solusi, kemarin di DKI kita menghadirkan solusi untuk emak-emak, kita amankan pasokan, kita sederhanakan rantai distribusi dan kita buat sistem distribusinya terbuka dan berkeadilan, dengan itu harga-harga di Jakarta terjangkau," kata Sandi di sebuah kafe di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta, seperti diberitakan Merdeka.Com, 17 Agustus 2018.

Dalam tataran makro, Sandi menilai merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar karena lemahnya sistem perekonomian nasional. Sandi pun bergegas menukarkan 1.000 US dolar miliknya di gerai cash changer Dua Sisi di kawasan Plaza Senayan, Kamis, 6 September 2018. Saat itu Sandi mengatakan, para politikus seperti dirinya perlu menukarkan dolar miliknya ke rupiah sebagai solusi dari anjloknya rupiah.

Sandi mengklaim, baru kali itu dia menukarkan dolar miliknya ke rupiah secara besar-besaran. Sampai saat ini, forty persen aset dolarnya sudah ia tukarkan dan overall asetnya yang masih dalam bentuk rupiah sebanyak ninety five persen, seperti dilansir pace.Co, tanggal 6 September 2018.

Hasil Survey LSI

Sampai hari ini, manuver gombalisasi Sandi terhadap emak-emak, hasilnya biasa-biasa saja. Menurut laporan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, justru pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin berhasil unggul di kalangan muslim, nonmuslim, wong cilik, pemilih emak-emak dan milenial.

"Skor 5-1 untuk keunggulan Jokowi-Ma'ruf pasca pendaftaran capres-cawapres," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby di Kantornya di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa 21 Agustus 2018 lalu.

Di segmen emak-emak, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 50,2 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi 30,0 persen. Di kalangan milenial Jokowi-Ma'ruf unggul dari Prabowo-Sandi dengan 50,8 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 31,eight persen. Survei LSI ini dilakukan dengan metode multistage random sampling pada 1.Two hundred responden sejak tanggal 12-19 Agustus 2018. Metode wawancara tatap muka juga dilakukan dengan margin of error kurang lebih 2,nine persen, seperti dikutip dari Liputan6.Com, 21 Agustus 2018.

Rekam Jejak Sandi

Sandi boleh-boleh saja ?Ngegombal? Kepada emak-emak. Cuma sayangnya, Sandi belum mampu melihat secara kritis, apakah gombalannya itu efektif dalam menggaet emak-emak?

Terlepas dari banyaknya rayuan gombal yang dilakoni Sandi, faktanya sosok cawapres ini, pernah juga diduga kuat terlibat dalam sejumlah skandal yang sempat membuat heboh publik. Namun, dugaan skandal itu tak berlanjut dan menguap tanpa jejak. Adapun, beberapa skandal yang diduga melibatkan Sandiaga Uno antara lain:

Panama Papers

Nama Sandiaga Uno muncul dalam bocoran dokumen Panama Papers bersama sejumlah tokoh Indonesia lainnya. Nama Sandi disebut dua kali sebagai "Sandiaga Salahudin Uno" dan "Sandiaga Uno". Sebanyak 11 juta dokumen klien milik kantor hukum Mossack Fonseca, di Panama bocor ke tangan publik dan menggemparkan dunia. Dalam Dokumen itu disebutkan sejumlah kalangan global terlibat skandal pajak dan pencucian uang.

Laporan ini merupakan hasil kolaborasi investigasi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), Paradise Papers. Sandiaga Uno menjadi salah satu dari 2.961 nama dalam dokumen itu. Sandi tercatat sebagai direktur dan pemegang saham Goldwater Company Limited, Attica Finance Ltd, Pinfefields Holdings Limited, Velodrome Worldwide, Sun Global Energy Inc, Finewest Capital Ventures Ltd, Alberta Capital Partners Ltd, Mac-Pacific Capital Inc, Netpoint Investments Ltd, dan Fleur Enterprises Ltd. Perusahaan-perusahaan itu beralamat di British Virgin Island dan Seychelles dan terdaftar menjadi klien Mossack Fonseca antara tanggal 1 Juli 2002 sampai 28 Mei 2009.

Sandi membenarkan bahwa PT Saratoga Investama Sedaya Tbk adalah perusahaan yang ia pimpin sebelum terjun ke politik dan dia memiliki sejumlah perusahaan offshore seperti yang disebutkan dalam dokumen Panama Papers. "Dalam proses investasi itu, sangat lazim menggunakan fasilitas firma hukum di luar. Saya bisa pastikan tidak ada hukum yang dilanggar. Kewajiban pajak selalu dipenuhi selama saya pimpin," kata Sandi di Jakarta, seperti diberitakan Tribun News, Selasa five April 2016. Entah kenapa, pihak Kementerian Keuangan, BPK dan kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak tidak menindaklanjuti dugaan kasus penggelapan pajak ini.

Dewi Persik

Sandiaga Salahudin Uno juga tersangkut dugaan kasus asusila dengan penyanyi dangdut goyang gergaji, Dewi Persik. Isu itu merebak ketika Sandi masuk bursa bakal calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta. Seperti dikutip Tribun Bali tanggal 17 Februari 2017 lalu, Sandi diduga kuat meminta dengan paksa penyanyi Dewi Persik untuk membuka bajunya saat mengisi sebuah acara di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali.Minggu, 20 Juli 2008. Saat itu, Sandi masih aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Atas peristiwa itu, Dewi Persik langsung memberikan klarifikasi melalui video yang sempat viral ke publik. Dalam video yang beredar di YouTube, Dewi Persik mengatakan dirinya pernah disuruh Sandiaga Uno untuk buka baju saat sedang perform di Bali. Akibat kejadian itu, kedua orangtua Dewi Persik menangis. ?Saya masih ingat karena siapapun orang yang membuat airmata kedua orangtua saya jatuh, saya pasti ingat,? Kata pedangdut yang akrab disapa Depe itu. Peristiwa itu dibenarkan oleh pengacara sensasional, Farhat Abbas.

Politisi PDIP, Adian Napitupulu juga menyinggung soal dugaan tuduhan pelecehan seksual Sandi yang dilakukannya terhadap Dewi Persik. Namun, sayangnya kader partai Gerindra itu tidak mau memberikan klarifikasi. Sandi malah menawarkan Adian untuk berkomunikasi secara langsung kepadanya, jika kader PDIP itu berminat mengetahui hal yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan Dewi Persik. "Kita Japri (purple: jaringan pribadi) saja, private (dengan jalur pribadi), kita buatlah demokrasi yang sejuk," kata Sandi kepada Adian. Sampai hari ini, polisi tak pernah menyelidiki dan menginvestigasi secara mendalam dugaan skandal kasus asusila ini.

Mahar Politik

Dugaan kasus mahar politik Sandiaga Uno kepada PKS dan PAN sebesar Rp1 triliun, telah dibatalkan Bawaslu dengan alasan tidak ada bukti. Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, dalam cuitan di akun Twitter resminya, menyebut mahar politik dari Sandi itu untuk dana kampanye PKS dan PAN. Mereka masing-masing mendapat jatah sebesar Rp500 miliar.

Tindakan Sandi ini dinilai melanggar UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 yang mengatur bahwa batas maksimal sumbangan dana kampanye dari perseorangan untuk partai maksimal sebesar Rp2,five miliar yang tercantum dalam pasal 327. Selain itu, dalam pasal 228 menyebut, parpol dilarang menerima imbalan dalam pencalonan presiden dan wakil presiden. Mengomentari isu ini, Sandi dalam beberapa kesempatan membantah telah memberi mahar politik kepada PAN dan PKS. (Tribun.Com. 6 September 2018).

Kasus mahar politik ini juga dilaporkan ke Bawaslu oleh Forum Pengawal Demokrasi Bersih, Rabu 15 Agustus 2018. Sebelumnya, Sekjen Rumah Relawan Nusantara Jokowi-Ma'ruf Amin, Fahmi Hakiem, juga sudah melaporkan kasus dugaan mahar politik itu. Namun, lagi-lagi kasus ini ?Sim salabim, abakadabra?, hilang tanpa bekas.

Dimana Posisi KPK?

Merespon isu mahar politik ini, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo memastikan KPK akan menyelidikinya. "Benar atau enggak, kita selidiki dululah," ujar Agus di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 15 Agustus 2018. Agus menyatakan pihaknya tidak akan ragu menjerat seorang penyelenggara negara jika terbukti melakukan praktik suap.

Dalam pandangan saya, semestinya dugaan pemberian mahar politik wajib diusut tuntas oleh KPK dengan tujuan untuk menghindari fitnah terhadap bakal cawapres. Jika terbukti benar, maka mahar politik itu sangat tidak etis dan menyalahi etika politik. Kalau Bawaslu tidak bisa menuntaskan dugaan mahar politik itu, maka sudah saatnya KPK dan polisi mengambilalihnya. Dimana posisi KPK terhadap kasus mahar politik ini?

OK OC Gagal

Sejumlah gerai OK OCE yang digagas Sandiaga Uno tutup. Program One Kecamatan, One Center for Entrepreneurship (OK OCE) ini, muncul ketika masa kampanye Pilkada DKI 2017 lalu, saat itu Sandi menjadi bakal cawagub Anies Baswedan. Penurunan omzet dan persaingan usaha menjadi faktor utama ditutupnya sejumlah gerai tersebut. Namun, Sandi membantah jika OK OCE disebut gagal. Menurutnya masih ada yang berhasil. Dalam pandangan saya, kegagalan OK OCE merupakan satu satu diantara sekian banyak kelemahan Sandi. OKE OCE hanya sekadar lip service untuk menarik simpati warga Jakarta agar memilihnya dalam pilgub DKI Jakarta. Sampai di sini rakyat, khususnya warga Jakarta mulai memahami bahwa wawasan ekonomi kerakyatan Sandi sangat lemah.

Memilih Pemimpin

Mencari sosok pemimpin dalam hal ini presiden dan wakil presiden, memang bukan hal yang mudah, tetapi juga tidak terlalu sulit. Salah satu faktor penyebab sulitnya mencari pemimpin di negeri ini ialah karena gagalnya sejumlah parpol dalam menciptakan kader pemimpin yang berkualitas secara ethical, intellectual, intelektual dan spiritual.

Rekam jejak seorang pemimpin bangsa atau negara sangatlah penting, terlebih lagi sosok calon presiden dan wakil presiden. Sosok presiden dan wakil presiden haruslah figur yang bersih, jujur, tegas, memiliki integritas terhadap negara, mempunyai loyalitas tinggi kepada rakyat. Namun faktanya, hanya sedikit sekali manusia Indonesia yang mampu memenuhi kriteria best di atas.

Persoalan mencari pemimpin yang best menjadi semakin sulit ketika parpol tidak serius memberikan edukasi politik yang baik dan benar kepada rakyat maupun kadernya. Selama ini, eksistensi parpol hanya melulu merebut kekuasaan yang berujung kepada kepentingan ekonomi belaka, sehingga muncul pemimpin-pemimpin yang koruptif dan selalu melihat kekuasaan sebagai alat kepentingan parpol semata, bukan sebagai suara rakyat.

Seharusnya parpol sebagai kepanjangan tangan rakyat, wajib menunjukkan sikap dan perilaku yang berkualitas dan berperan aktif sebagai alat politik rakyat untuk membawa negara ini menjadi lebih sejahtera, damai, nyaman, aman dan tentram. Mungkinkah ini terjadi? Hanya waktu dan Tuhan yang bisa menjawabnya. Mari kita renungkan bersama. [ wawan kuswandi ]

Salam sruput teh tubruk bro dan sis....

BACA JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Id

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

indonesiacommentofficial

@INDONESIAComment

@wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa

.

[SATIRE] Ratna Sarumpaet Nominator Peraih Oscar 2019 Kategori Film Hoaks

Satu minggu sebelumnya, beberapa media online di Los Angeles ramai memberitakan movie Operasi Plastik dan membuat gempar deretan aktor dan aktris papan atas Hollywood. Salah satu majalah bonafit di AS, The Times menjuluki Ratna Sarumpaet sebagai aktris layar lebar multitalenta diera teknologi movie virtual. Sosok Ratna langsung menjadi trending subject matter dunia di sosial media.

Malam puncak ajang penyerahan penghargaan piala Oscar akan digelar di Dolby Theatre, Los Angeles, April 2019 mendatang. Perhelatan akbar Academy Awards yang ke ninety one ini, tentu saja akan menjadi ajang yang paling ditunggu-tunggu oleh para sineas dunia yang ingin bertemu langsung Ratna Sarumpaet.

Penilaian Khusus

Film-film serta aktor dan aktris yang masuk dalam nominator peraih piala Oscar 2019 yaitu, Kategori Pemeran Utama Pria: Timoth?E Chalamet (movie Call Me through Your Name), Daniel Day-Lewis (movie Phantom Thread), Daniel Kaluuya (movie Get Out), Gary Oldman (film Darkest Hour), Denzel Washington (film Roman J. Israel, Esq). Kategori Pemeran Utama Wanita: Sally Hawkins (film The Shape of Water), Frances McDormand (film Three Billboards Outside Ebbing, Missouri), Margot Robbie (film I,Tonya), Ratna Sarumpaet (film Operasi Plastik), Saoirse Ronan (movie Lady Bird) dan Meryl Streep (movie The Post).

Dalam pernyataan tertulisnya, mantan ketua panitia piala Oscar 2018, Bruce Davis mengatakan, dia merasa terharu dengan masuknya aktris Indonesia Ratna Sarumpaet dalam nominator piala Oscar 2019. ?Ini pertama kali dalam sejarah bahwa movie kategori hoaks bisa membuat seantero pelakon film di AS terpesona. Seluruh tim juri piala Oscar memberi penilaian khusus untuk movie Operasi Plastik yang diproduksi oleh Oposisi Picture Production,? Kata Bruce kepada Rojali koresponden BetawiToday di The Broadway Theater District, Los Angeles, 17 September 2018 lalu.

?Mengapa movie Operasi Plastik mampu membuat heboh insan perfilman dunia dan AS?? Tanya Rojali penuh semangat kepada Bruce.

Bruce tersenyum sambil menarik nafas dalam-dalam, ?Film Operasi Plastik memiliki unsur kejutan yang sangat luar biasa dan ini belum pernah ada dalam sejarah kompetisi perfilman dunia, sejak piala Oscar pertama kali diselenggarakan. Indonesia saat ini sedang berduka akibat gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala. Namun, kru movie ini mampu menangkap peluang pasar dalam situasi belasungkawa. Hanya dalam waktu singkat, movie Operasi Plastik bisa menggeser perhatian dunia terhadap bencana alam di Sulawesi Tengah. Ini sungguh luar biasa,? Ucap Bruce.

Bruce menegaskan, movie Operasi Plastik sebagai pertanda bahwa film-movie berkategori hoaks layak menjadi fokus perhatian para insan perfilman dunia. ?Sebuah cerita film tidak harus selalu diangkat dari kisah-kisah nyata saja, tapi bisa juga dari kabar bohong. Film yang diproduksi dari kabar bohong atau hoaks, kalau dikemas dengan apik, maka hasilnya sangat fantastis. Buktinya movie Operasi Plastik meraup sukses,? Tandas Bruce sambil menambahkan bahwa kualitas movie Operasi Plastik sangat sulit diukur dengan logika.

Film Box Office

Sementara itu, sejumlah media hiburan di AS memberitakan bahwa film Operasi Plastik telah mengalahkan popularitas movie The Hoax yang dibintangi Richard Gere yang dirilis tahun 2007 silam. Film The Hoax mengisahkan tentang seorang jurnalis investigatif dan novelis terkemuka AS, Clifford Irving yang melakukan kebohongan publik saat menulis buku otobiografi miliarder Howard Hughes. Buku itu ditulis seolah-olah merupakan hasil wawancara langsung dengan sang miliarder. Namun, faktanya semua tulisan di buku itu hanya imajinasi belaka penulisnya. Sang miliarder, Howard Hughes juga membantah keras pernah diinterview Clifford Irving.

Sedangkan movie Operasi Plastik yang dibintangi Ratna Sarumpaet mengisahkan tentang kehidupan seorang aktivis perempuan tua yang ingin berparas cantik dengan cara melakukan operasi plastik di wajahnya. Namun, tampilan muka babak belur akibat proses operasi, digarap menjadi sebuah movie bergenre kekerasan oleh rumah produksi Oposisi Picture Production. Kemudian, film ini disebar ke sosial media dan langsung menuai polemik hebat. Film inipun sukses merebut perhatian penonton dan menjadi salah satu movie container office paling legendaris dalam sejarah perfilman Indonesia dan dunia.

Dari Indonesia dikabarkan, seluruh kru rumah produksi Oposisi Picture Production akan segera menggelar syukuran massal untuk merayakan momentum fenomenal ini. Kabarnya, movie Operasi Plastik akan diputar serentak di seluruh bioskop di AS dan Eropa pertengahan Mei 2019 mendatang. Sedangkan di Indonesia, movie ini sudah tayang di bioskop sejak awal Oktober 2018. Selamat dan sukses buat Ratna Sarumpaet.

Salam sruput teh tubruk bro dan sis... [ Wawan Kuswandi ]

BACA JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

indonesiacommentofficial

@INDONESIAComment

@wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

geotimes.Co.Identification

Wednesday, June 24, 2020

Menlu Iran : Arab Saudi Dukung ISIS

Oslo, (Tagar/14/6/2017) – Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menegaskan bahwa Pemerintahan Arab Saudi dibawah kepemimpinan Raja Salam mendukung kelompok teroris  ISIS saat melakukan penyerangan ke Iran yang menewaskan 17 warga sipil  di Teheran.

Menurut Zarif, Pemerintah Iran memiliki informasi intelijen bahwa Arab Saudi secara aktif terlibat dalam mempromosikan kelompok-kelompok teroris yang beroperasi di wilayah timur Iran di Baluchestan,? Kata Zarif pada sebuah konferensi pers di sela-sela mediasi perdamaian tahunan di Oslo.

?Kelompok bersenjata tersebut menggunakan wilayah salah satu tetangga kami untuk melancarkan serangan terhadap Iran yang baru dua bulan lalu menyebabkan kematian sembilan penjaga perbatasan Iran,? Lanjut Zarif merujuk pada Pakistan.

”Di pihak Barat, jenis kegiatan yang sama sedang dilakukan, sekali lagi dengan menggunakan keramahan diplomatik tetangga kami lainnya,” ujar Zarif, seperti dikutipAl Jazeera, Rabu (14/6/2017).

Zarif lantas menyerukan pembentukan discussion board regional untuk menyelesaikan perbedaan. Forum itu, kata dia, menjadi lebih penting setelah ketegangan antara Qatar dan negara-negara tetangga Arab-nya, termasuk Arab Saudi.

Iran dan Arab Saudi sudah lama saling tuduh sebagai pengacau keamanan nearby. Kedua negara ini mendukung pihak-pihak yang berlawanan dalam konflik di Suriah, Yaman dan Irak.

Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, Mesir, Libya, Yaman dan Maladea telah memutuskan hubungan dilomatik dengan Qatar pada pekan lalu. Alasannya, Qatar mendukung dan mendanai kelompok teroris. Namun, Doha telah menyangkalnya.

Ketegangan antara Iran dan Arab Saudi semakin memanas setelah Garda Revolusi Iran menyalahkan Saudi atas dua serangan pada 7 Juni 2017 di Teheran. Sebanyak 17 orang tewas dan 52 orang lainnya terluka.

Negeri Palsu

Hebohnya kasus makam palsu dan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) palsu, beberapa waktu lalu, sempat membuat pemerintah kalang-kabut. Padahal, sebenarnya kasus palsu-memalsu di Indonesia sudah ada sejak zaman Soeharto.

Masyarakat tak perlu panik soal menjamurnya barang palsu. Anda tentu masih ingat dengan kasus vaksin palsu yang menggegerkan sejumlah stake holder negeri ini. Banyak masyarakat jadi korban, pemerintah pun dituntut untuk bertanggungjawab.

Kasus palsu-memalsu di Indonesia bukan barang baru. Dalam sepuluh tahun terakhir ini, sejumlah media massa mainstream pernah memberitakan tentang ijazah palsu, dokter palsu, berita palsu, foto palsu, video palsu, pernyataan palsu, ulama atau habib palsu, obat palsu, gelar palsu, hukum palsu, polisi/TNI palsu, pejabat palsu, hadiah palsu, CD palsu, HP palsu, alat elektronik palsu dan ribuan produk palsu lainnya yang kalau disebutkan satu per satu artikel kecil ini tak akan pernah kelar ditulis. Bahkan, ada oknum yang memalsukan jenis kelaminnya agar bisa menikah.

Soal kuliner juga banyak yang palsu. Mulai dari makanan kemasan sampai masakan warung tenda yang berserakan dipinggir jalan. Anda pasti pernah menjumpai spanduk warung tenda yang bertuliskan kata-kata ‘Soto Ayam Asli Lamongan’, ‘Ayam Bakar Asli Bumbu Bali’, ‘Gudeg Jogya Asli’, ‘Soto Betawi Asli’ dan masih banyak lagi klaim kuliner asli-asli lainnya. Kata Asli menjadi begitu penting untuk menutupi kepalsuan.

Salah satu produk sepatu sport ternama di dunia juga berhasil dipalsukan di Indonesia. Produk fashion, obat-obatan dan aksesoris palsu juga ratusan jumlahnya. Khusus untuk produk kosmetik dan obat-obatan palsu akibatnya bisa berbahaya bagi kesehatan fisik manusia, kecuali gigi palsu.

Hebatnya lagi, produk-produk palsu ini menguasai pasar domestik. Faktanya, produk palsu memang memainkan peran penting dalam menggerakkan sektor riil perekonomian sosial, khususnya kelas menengah ke bawah. Mewabahnya produk palsu sangat berkait erat dengan status sosial ekonomi masyarakat yang terbilang masih rendah. Umumnya, produk palsu harganya lebih murah dan peminatnya pun bejibun. Disisi lain, tingkat kepuasan manusia Indonesia yang menggunakan produk palsu semakin tinggi.

Menyangkut sanksi hukum terhadap para produsen produk palsu, pemerintah dinilai sangat lamban. Pemerintah dicap gagal mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memakai produk asli. Selain itu, Pemerintah juga tidak mampu menekan produsen yang memproduksi barang-barang asli untuk menjual produknya dengan harga yang terjangkau publik.

Sesungguhnya, menggunakan produk palsu merupakan hak publik, selama barang itu tidak membahayakan secara fisik maupun mental. Namun, bila produk palsu itu sudah menimbulkan keresahan sosial, maka negara perlu segera turun tangan untuk melindungi rakyat dari efek kepalsuan. Sekarang, mana yang Anda pilih, produk asli atau palsu? Salam seruput teh tubruknya sobat...

BACA JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

Indonesiacommentofficial

@wawanku86931157

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

foto: istimewa