Sunday, June 7, 2020

Berkah dan Derajat Puasa Ramadhan (puasa hari ke-25)

Yusuf Qardhawi menegaskan, puasa mempersiapkan manusia untuk naik tingkat ke derajat taqwa yang paling tinggi. Bulan ramadhan menjadi madrasah mutamayizah untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan beragama yang tinggi. Barangsiapa menjalin hubungan baik dengan tuhan, menunaikan puasa, mengerjakan qiyaamul lail, maka manusia akan mendapatkan berkahNya.

Pernyataan Qardhawi di atas mengandung makna bahwa puasa adalah urusan orang beriman dengan Allah SWT. Inti kemuliaan puasa ialah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam sebuah hadist disebutkan, “Setiap amal manusia itu untuk dirinya, kecuali puasa, maka sesungguhnya itu untuk-Ku…” (HR Bukhari & Muslim).

Dalam Hadist lain dikatakan, “Meninggalkan makannya karenaKu, meninggalkan minumnya karenaKu, meninggalkan hawa nafsunya karenaKu dan meninggalkan hubungan suami istri karenaKu” (HR Ibn Khuzaimah).

Berkaca dari pernyataan Qardhawi dan dua hadist di atas, sesungguhnya sangatlah tidak pantas ketika segelintir umat muslim minta dihormati saat sedang berpuasa ramadhan. Bila itu terjadi, maka kaum muslim benar-benar sedang mengalami krisis iman.

Ada sebuah kisah menarik, ketika kaum muslim beriman yang sedang berpuasa mendapat undangan makan dari seorang temannya, Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk berkata “inni shaim”. Dalam sebuah hadist disebutkan, Apabila salah seorang dari kalian diundang makan, padahal sedang berpuasa, maka hendaklah mengatakan, “Sesungguhnya saya sedang berpuasa” (HS Muslim 1940). Wassalam…

Selamat berbuka puasa bro... [ Wawan Kuswandi ]

LIHAT JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

@wawan_kuswandi

#INDONESIAComment

@wawankuswandi

@indonesiacommentofficial

ICTV YouTube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

Deenwawan.photogallery.com

Foto: Ist

ICTV: Air Sungai Cisadane Desa Tamansari Bogor Bikin Wajah Bercahaya

https://www.youtube.com/watch?v=y_Fxr20p6qM

Liputan on the spot ICTV bersama Wawan Kuswandi

Selamat menyaksikan …

Air sungai Cisadane di Kampung Sanapati, Desa Tamansari, Rumpin, Bogor, Jawa Barat, konon katanya bila digunakan untuk cuci muka berkhasiat menyegarkan seluruh tubuh, membersihkan wajah dari berbagai kotoran dan penyakit di wajah serta membuat wajah bercahaya. Anda boleh percaya, boleh juga tidak. Saksikan liputannya dalam video di atas. Terima kasih.

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

Kontak ICTV: 081289349614

Wabah Jamaah Sampah [Fenomena Doktrin Agama]

“Wabah jamaah sampah sedang terjadi di Indonesia,” kata temanku membuka kongkow santai di warkop tenda tempat saya dan teman-teman biasa ngobrol ngalor-ngidul. Pagi ini hujan turun sangat deras, kopi pait plus uli bakar sesi pertama habis. Cuaca yang sejuk dan dingin, membuat obrolan terus memanjang tanpa batas. Sesi kedua berlanjut, dua gelas wedang jahe panas dan sepiring pisang rebus merapat di meja triplek kumel.

Menurut temanku, jamaah sampah itu lahir dari tokoh agama sampah. Umumnya, para jamaah sampah kalau dengar ceramah tokoh agama sampah ditelan bulat-bulat dan tidak mau dikritisi atau sangat malas membaca referensi lain. Jamaah sampah sangat yakin bahwa dirinyalah yang paling suci, benar, taat serta merasa paling beriman kepada Tuhan. Jamaah sampah acapkali menganggap tokoh agama sampah seperti Tuhan yang tidak boleh dibantah. Tokoh agama sampah dinilai oleh mereka selalu benar dan tidak pernah salah. Jamaah sampah mudah sekali mengatasnamakan agama dalam mengatasi segala persoalan sosial yang sebenarnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan agama. Bagi Jamaah sampah, agama adalah doktrin hidup sesuai penafsiran mereka.

Lebih jauh teman saya menuturkan, kewajiban seorang jamaah bukan hanya sekadar sholat wajib 5 waktu dan sholat sunnah, bukan hanya khatam Al Qur’an, bukan hanya menunaikan ibadah haji serta berqurban, bukan hanya berzakat dan bersedekah, bukan hanya puasa Ramadhan dan puasa sunnah, bukan hanya ngedengerin ceramah ustadz di televisi, radio, majelis ta’lim serta membaca artikel rohani di koran, bukan hanya bersimpati kepada sesama umat beragama yang tertindas di negara lain, bukan hanya sekadar berdo’a siang dan malam, bukan hanya sekadar menafsirkan ayat-ayat kitab suci menurut versinya sendiri, bukan hanya bersorban dan bercelana cingkrang serta berjenggot, bukan hanya berjilbab dan bersorban, bukan hanya memutar-mutar butir-butir tasbih dijari-jari tangan, bukan hanya memakai wewangian minyak misik, bukan hanya memberi makan anak yatim piatu, bukan hanya berdzikir menyebut nama Tuhan ratusan kali, bukan hanya memasrahkan nasib kepada Tuhan, bukan hanya aksi demo bela agama, bukan hanya bergelar habib, ustadz, kyai atau ulama, bukan hanya berdakwah, bukan hanya meneriakkan takbir dengan lantang saat aksi demo, bukan juga mencap kafir penganut agama lain.

Sejenak temanku terdiam dan menyeruput wedang jahe anget. Agar terhindar dari sebutan jamaah sampah, maka seorang jamaah harus mampu dan berani menerjemahkan nilai-nilai dan ajaran agama melalui sikap dan perilaku yang baik dan berkualitas dalam kehidupan sosialnya, wajib saling menghormati dan menghargai antarsesama makhluk hidup ciptaan Tuhan di jagat raya, berbicara dan berperilaku santun, mengapresiasi segala perbedaan SARA yang ada dengan tulus dan ikhlas, berpikir cerdas dan kritis, berhati bersih, bermoral baik, menjaga kedamaian hidup, memperbanyak referensi dan guru dalam belajar agama, tidak mengklaim diri paling benar serta terus-menerus menebarkan kesejukkan dalam pergaulan sosial.

Banyak jamaah yang rajin sholat, membayar zakat, khatam Al Qur’an dan sejumlah pemimpin umat bergelar habib, ustadz, kyai dan ulama, tapi sayangnya sebagian besar sikap dan perilaku mereka masih seperti sampah yang baunya sangat menyengat dan terus menebarkan penyakit sosial.

Dalam agama apapun, bersikap dan berperilaku baik antar sesama makhluk ciptaan Tuhan sangat utama karena akan menjaga kedamaian hidup di alam raya sampai hari akhir yang ditentukan olehNya. Itulah yang disebut Islam ‘Rahmatan Lil ‘Alamin’. Islam adalah agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia.

Firman Allah SWT dalam Surat Al-Anbiya ayat 107 menyebutkan, “Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam”.

Sungguh begitu indahnya ajaran agama. Bayangkan, jika manusia memahami dan mengamalkan ajaran agama yang sebenar-benarnya, maka sungguh nyaman dan damainya jagat raya. Adzan Maghrib mas broo, sholat dulu yaaa, Wassalam…

LIHAT JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Foto: Istimewa

Saturday, June 6, 2020

Ini Kelakuan Arab Saudi Terhadap Muslim Ahlussunnah Wal Jama’ah [Seteguk Renungan]

Melalui ‘tentara boneka’ ciptaan mereka seperti Wahabi dan Salafi, Arab Saudi ingin menebarkan Islam versi mereka.

Namun, gelagat busuk Arab Saudi akhirnya tercium oleh sejumlah pemimpin muslim di negara-negara Timur Tengah. Konflik fisik antarsesama umat muslimpun tak terhindarkan.

Salah satu kelihaian Arab Saudi adalah mereka berhasil ‘menelikung’ kaum muslim yaitu seolah-olah mereka menerapkan Al-Quran dan Sunnah. Keluarga Kerajaan juga acapkali menampilkan diri sebagai pelayan umat hanya karena di negeri mereka terdapat Makkah dan Madinah yang banyak dikunjungi kaum muslim dari berbagai negara.

Arab Saudi juga terkesan banyak memberikan bantuan kepada kelompok Islam maupun negeri-negeri Islam untuk mencitrakan mereka sebagai pelayan umat dan penjaga dua masjid suci (Khadim al-Haramain). Sekarang, ‘pencitraan’ itu semakin hancur mengingat keluarga Kerajaan semakin ‘bergaul akrab’ dengan AS yang rela mengorbankan nyawa, harta dan menekan negara-negara berpenduduk muslim.

Wahabi Takfiri

Perlu diketahui bahwa penguasa Makkah dan Madinah saat ini adalah Keluarga Kerajaan Aly Saud yang mengusung paham Khawarij dan Mujasim. Mereka selalu meneriakkan pengkafiran, pembid’ahan, pemusyrikan dan penghalalan darah kaum muslim. Inilah yang menjadi ciri Wahabi Takfiri sebagai perwujudan kaum Mujasim modern. Jargon mereka yang terkenal ialah “Kembali kepada Quran dan Sunnah“. Maksudnya adalah kembali kepada pemahaman Quran dan Sunnah versi mereka, bukan sesuai petunjuk Nabi Muhammad SAW.

Seperti banyak diberitakan media massa dunia, sampai saat ini kerajaan Arab Saudi tidak pernah membantu Palestina? Bahkan, Arab Saudi ‘bercumbu mesra’ dengan kaum Zionis dalam sejumlah pertemuan politik rahasia.

Di Saudi Arabia terjadi sejumlah pembunuhan, siksaan dan penangkapan terhadap para ulama. Semua tindak kekerasan Arab Saudi tertulis dalam kitab-kitab sejarah Islam. Gerakan Wahabi yang didanai Inggris dan Yahudi ini, memaksa kaum muslim untuk menjadi tentara ‘boneka’ mereka. Ada sebuah camp tempat pelatihan yang dinamakan Hajar al-Arkawiyah.

Di sana para instruktur militer dari Inggris melatih daya tempur mereka dan menancapkan doktrin kepada para pengikutnya bahwa siapapun orang Islam yang tidak bermazhab Wahabi adalah kafir dan halal darahnya. Mereka didoktrin untuk membenci kaum muslim yang berbeda mazhab. Tentara ‘boneka’ (kaum muslim) ini digembleng menjadi tentara pembunuh tersadis dan biadab, mirip dengan tentara Hulagu Khan yang menghabisi kekhalifahan Dinasti Abbasiyah atau tentara Serbia yang membantai ratusan ribu warga muslim di Bosnia Herzegovina.

Tentara Boneka

Tentara ‘boneka’ ini menamakan mesin perangnya dengan sebutan al-Ikhwan. Mereka menamakan peperangannya dengan sebutan Jihad. Mereka menamakan penyerbuannya dengan sebutan Ghazawat. Mereka menamakan kemenangannya dengan sebutan Futuhat. Mereka menamakan prajuritnya yang mati dengan sebutan Syuhada. Mereka menamakan musuhnya dari kaum muslimin yang berbeda mazhab dengan sebutan kafir.

Jadi, jelaslah bahwa Arab Saudi sampai sekarang tidak pernah menerima Ahlussunah Wal Jama’ah yang dibawa oleh para imam mazhab. Bahkan, kabarnya mereka mengkafirkan seluruh imam mazhab dan penganut Ahlussunah Wal Jama’ah.

Sumber artikel: WEB.TELEGRAM.ORG

1. http://mahkota77.hexat.com/beritaku/__xtblog_entry/11229669-arab-saudi-bukan-negara-islam-tapi-pedagang-dan-juragan-islam?__xtblog_block_id=12.

2. https://web.telegram.org/#/im?p=@arrahmahnews.com

LIHAT JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Foto: Istimewa

Terbitkan IMB Reklamasi Teluk Jakarta, Anies Tak Cerdas

Klik Judul Ini: Terbitkan IMB Reklamasi Teluk Jakarta, Anies TakCerdas

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Id

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Ist

Arab Saudi Dan Ahlussunnah Wal Jama’ah, Ada Apa?

Klik judul ini: Arab Saudi Dan Ahlussunnah Wal Jama’ah,Ada Apa?

LIHAT JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Foto: Ist

Friday, June 5, 2020

Istilah Islam KTP Masih Berlaku? [Renungan Jadul]

Tapi, kalau soal apakah seseorang yang beragama tertentu di KTP itu akan menjalanan ajaran agamanya, itu mah terserah masing-masing bro, wkwkwk.. (bacanya nyantai aja coy, jangan cemberut gitu, hehehe… dan jangan lupa baca sampe abis biar paham maksud tulisan ini, setelah itu terserah Anda mau dishare kek, dikomentarin kek atau didelete kek, ok-ok aja tuh). Yang penting waktu baca artikel ini, hati saya dan Anda adem-ayem, pikiran jernih dan tenang serta ngak jorok, selanjutnya terserah Anda (kayak iklan deodoran aja cuy…) untuk menentukan sikap terhadap tulisan ini, hihihi…

Yuk kita kembali ke judul di atas. Begini ceritanya…, warga Jakarta yang mayoritas status agamanya Islam, acapkali (sekali lagi ini pendapat pribadi yaaa…) dimanfaatkan oleh para politisi ‘busuk’ dan sejumlah tokoh agama yang berorientasi politik dan duniawi sebagai alat untuk mencapai tujuan politik.

Menurut pendapat saya (Anda boleh berbeda pendapat yaa…), sebagian besar muslim KTP ini lebih banyak belajar dan memahami nilai-nilai dan ajaran agama hanya sebatas melalui ceramah tokoh agama di TV, radio dan internet. Umumnya, para muslim KTP ini sangat malas belajar agama dengan cara membaca berbagai referensi atau buku-buku yang ribuan jumlahnya serta ratusan guru atau tokoh agama yang bertebaran di alam semesta. Semuanya tinggal tergantung kemauan aja cing…!!!

Karena belajar agamanya terbatas, maka muslim KTP sangat sedikit sekali memahami nilai-nilai dan ajaran agama yang baik dan benar. Akibatnya, kemungkinan besar muslim KTP mudah tersesat oleh agama yang penafsirannya sengaja diselewengkan oleh para politisi ?Busuk? Dan tokoh agama yang memiliki time table politik. Ini artinya, muslim KTP sangat tidak kritis atau kalau dalam istilah Rocky Gerung yang sedang hangat saat ini ialah dungu.

Saya sangat berharap kaum muslim semakin cerdas dan berkualitas dalam beragama. Nah, sebelum saya tutup tulisan ini, sesuai judul di atas, apakah istilah Islam KTP masih berlaku? Yuk, kita sama-sama merenung sejenak. Semoga saja kita semua menyadari bahwa agama ada untuk membawa kebaikan sekaligus memandu manusia menuju kedamaian, kesejukan dan ketenangan hidup antarsesama makhluk ciptaan Tuhan di alam semesta. Seruput kopi pait dulu aahhh, tengkyu bro n sis, cauuu…

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Id

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Istimewa