Dalam suatu percobaan terhadap orang dewasa yang obesitas, peneliti menemukan bahwa mereka yang mengikuti diet rendah karbohidrat lebih banyak menurunkan bobot tubuhnya selama lebih asal satu tahun daripada mereka yang mejalankan diet rendah lemak.
Selain itu, laba lain yang didapat artinya penurunan kadar kolesterol & trigliserida. Demikian laporan peneliti dalam jurnal Annals of Internal Medicine.
"Rata-homogen, mereka kehilangan lebih asal 8 kg & lemak tubuh," istilah peneliti Dr Tian Hu, asal Tulane University School of Public Health pada New Orleans.
Sementara itu, meski beberapa pakar menilai diet rendah karbohidrat kurang baik bagi kesehatan jantung, temuan modern ini justru membagikan sebaliknya.
"Diet rendah karbohidrat secara tradisional dipandang berpotensi mengakibatkan risiko," istilah Bazzano, seseorang profesor peneliti gizi pada Tulane.
Namun dalam penelitian ini, mereka yang melakukan diet rendah karbohidrat kadar kolesterolnya jadi lebih baik & jua trigliserida. Menurut Tian Hu, hal itu sanggup terjadi lantaran penurunan berat badan yang lebih banyak, atau asal lemak tak jenuh dalam masakan mereka.
Sayangnya, studi ini hanya dilakukan selama setahun sehingga belum diketahui apa imbas diet tersebut dalam jangka panjang.
Diet rendah karbohidrat nir berarti kita menghindari karbohidrat sama sekali, tetapi mengganti karbohidrat sederhana seperti nasi atau tepung menggunakan karbohidrat kompleks.
Menurut Hu, dampak temuan ini nir berarti diet rendah karbohidrat artinya diet terbaik buat menurunkan berat badan. Bagaimanapun, nir muncul satu jenis diet yang cocok buat setiap orang.
Hu menyarankan supaya menyesuaikan pola makan menggunakan kebutuhan masing-masing. Untuk kesehatan jantung misalnya, diet yang dipercaya terbaik artinya diet mediterania yang menyarankan konsumsi karbohidrat kompleks & lemak sehat seperti minyak zaitun.