Thursday, July 9, 2020

Amien Versus Luhut: Tontonan “Politik Opera Sabun”

Perdebatan sengit antara Amien Rais dan Luhut Binsar Pandjaitan yang diekspos sejumlah media massa, menarik perhatian publik dan menjadi viral di masyarakat. Dua tokoh yang sama-sama dikenal memiliki andil bagi republik ini, semakin membuat rakyat bertanya-tanya, ada apa dengan moral manusia Indonesia?

Rakyat yang selama ini adem-ayem saja di tengah polemik politik jelang pilpres 2019, disuguhkan tontonan ‘opera sabun’ yang sangat memalukan. Sungguh! Hampir semua politisi dan pejabat negara ini terjebak dalam pergulatan politik yang menjijikkan.

BACA JUGA :Amien Versus Luhut: Tontonan “Politik Opera Sabun”

Sebelumnya, Amien Rais mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menyebut program bagi-bagi sertifikat yang dilakukan Jokowi merupakan suatu pembohongan. “Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat, bagi tanah sekian hektar, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?” kata Amien, Minggu (18/3).

BACA JUGA:Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940

Akhir-akhir ini, Amien Rais memang terlihat getol mengkritisi Jokowi, namun sayangnya kritik yang disampaikan oleh mantan Ketua MPR ini, tidak disertai oleh data serta fakta yang otentik. Terkesan, Amien berbicara serampangan dan emosional.

BACA JUGA:Sir William Henry Perkin Dan Eksklusivitas Warna Ungu

marah mendengar pernyataan Ketua Dewan Kehormatan parpol PAN Amien Rais. Dia membantah Presiden Joko Widodo disebut ‘ngibul’. “Ada senior kasih sertifikat ngibulin. Apa yang ngibulin. Sertifikat itu prosesnya panjang dan berbelit. Sekarang cepat dan banyak. Saya pikir kita nggak bisa asal ngomong. Dia 70 tahun, saya kan 70 tahun juga,” kata Luhut di Gedung BPK, Senin (19/3) lalu.

BACA JUGA:Antara Golput dan Calon Tunggal di Pilpres 2019, Sebuah Otokritik Parpol

Menurut Luhut, bagi-bagi sertifikat tanah memang salah satu program unggulan pemerintahan Jokowi-JK. Bahkan, Jokowi menargetkan jutaan sertifikat selesai dalam periodenya, sehingga tak ada lagi sengketa tanah yang marak terjadi di daerah.

Luhut pun mengancam akan membongkar dosa politik Amien Rais. “Kau merasa paling bersih, kamu boleh ngomong. Tapi dosamu banyak juga kok. Udahlah, diam saja lah. Tapi jangan main-main. Kita bisa cari dosamu sampai dapat,” ancam Luhut untuk Amien Rais.

BACA JUGA:Jokowi Calon Tunggal? Indonesia Krisis Capres dan Kegagalan Kaderisasi Parpol

Panasnya polemik politik kedua tokoh di atas, tentu saja akan membuat posisi rakyat sebagai salah satu objek politik di pilpres 2019 menjadi semakin tersandera. Amien Rais maupun Luhut Binsar Pandjaitan, tidak memberikan contoh yang sehat dalam berwacana politik. Sebenarnya, apa yang mereka inginkan, sampai-sampai keduanya begitu irasional dalam mengeluarkan pernyataan.

Rakyat tidak butuh perdebatan politik. Rakyat tidak butuh tontonan ‘opera sabun’ yang bisa membuat bangsa ini menjadi semakin krodit. Kebutuhan bangsa hanya satu yaitu negara ini tetap damai, aman, nyaman secara lahir dan bathin, agar rakyat bisa berpartisipasi aktif dalam pilpres 2019 mendatang.

BACA JUGA: Filosofi Politik Dibalik Latihan Tinju Presiden Jokowi

Sedikit pun tak ada yang menarik dari polemik politik Amien Rais dan Luhut Binsar Pandjaitan. Justru yang ada adalah konflik wacana politik berkepanjangan yang akan menyedot energi bangsa ini.

Rakyat berharap, proses suksesi kepemimpinan nasional tahun 2019 mendatang, bukan menjadi sarana untuk saling menjatuhkan, menjelekkan atau membongkar aib antarsesama lawan politik. Rakyat sangat berharap, para pejabat dan politisi bisa semakin dewasa dalam berpolitik dengan cara yang santun dan beradab.

Secara pribadi, saya sangat mendambakan para politisi dan tokoh bangsa ini mau merefleksi diri bahwa masih ada yang lebih penting selain persoalan suksesi kepemimpinan nasional 2019, yaitu membawa bangsa ini untuk menjadi lebih beradab, bermoral, damai dan sejahtera secara lahir maupun bathin itu saja. Titik.

Artikel ini sudah dimuat di GEOTIMES.co.id Kamis 22 Maret 2018

https://geotimes.co.id/opini/amien-versus-luhut-tontonan-politik-opera-sabun/

BACA JUGA:Mau Tahu Masa Depan Ahok Usai Keluar Dari Penjara? Baca Buku ini

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

Indocomm.blogspot.com

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Jujur Saja, Prabowo Bukan Lawan Sepadan Jokowi

Kalau saja bangsa ini berani untuk berkata jujur walaupun pahit, maka kebenaran akan terungkap secara jelas dan terang-benderang.

Menyangkut pilpres 2019 mendatang, jujur saja, Prabowo Subianto bukanlah lawan sepadan Joko Widodo. Terlalu banyak faktor yang bisa menjadi ukuran bahwa Prabowo memang belum saatnya melawan Jokowi. Benarkah seperti itu?

Untuk menjawab pertanyaan diatas, saya akan mencoba melakukan analisis sederhana sehingga Anda bisa dengan mudah melihat titik kekuatan Jokowi, sekaligus titik kelemahan Prabowo.

BACA JUGA: Indonesia Bubar 2030, Ekspresi Panik Prabowo?

Pertama, elektabilitas Jokowi sejak Februari 2018 lalu, selalu stabil bahkan cenderung naik. Lembaga Populi Center melaporkan elektabilitas Presiden Jokowi masih unggul atas Prabowo Subianto. Secara pinnacle of mind, elektabilitas Jokowi berada pada angka fifty two,eight persen. Kemudian Prabowo sebesar 15,four persen. ?Tren dari empat survei terakhir, Jokowi masih berkutat di angka 50 persenan,? Kata Peneliti Populi Center Hartanto Rosojati di kantornya, Jakarta, Rabu (28/2/2018) lalu. Pada Desember 2017, elektabilitas Jokowi berada pada angka fifty four,nine persen. Sedangkan Prabowo masih 18,9 persen.

BACA JUGA:PK Ahok Ditolak MA: Antara Keadilan Dan Ketidakadilan Hukum

Bahkan, sejumlah lembaga survei menunjukan bahwa elektabilitas Prabowo mengalami penurunan yang signifikan dan cenderung terjadi tren negatif. Jika melihat hasil survei, tipis harapan Prabowo untuk mengalahkan Jokowi di pilpres 2019.

Kedua, akhir-ahkir ini, Prabowo terus mengeluarkan pernyataan provokatif ke hadapan publik seperti isi pidatonya yang menyebutkan bahwa Indonesia akan bubar tahun 2030. Kemudian ucapannya tentang adanya elit politik yang goblok dan maling. Di lain pihak, Jokowi ketika dicalonkan menjadi presiden oleh PDIP tahun 2014 lalu, tidak pernah mengeluarkan pernyataan yang bersifat provokatif.

BACA JUGA: Amien Versus Luhut: Tontonan ?Politik Opera Sabun?

Ketiga, selama satu periode kepemimpinannya, Jokowi sudah banyak menghasilkan karya pembangunan bagi negeri ini, seperti pembangunan sejumlah infrastruktur di wilayah Indonesia bagian timur.

Keempat, Jokowi selalu menanggapi semua kritikan yang disampaikan oleh lawan-lawan politiknya, termasuk Prabowo dengan tenang, santai dan adem ayem. Jokowi cenderung merespon kritikan itu dengan program kerja yang semakin intens untuk kepentingan bangsa.

Kelima, dalam filsafat Tiongkok, kepribadian dan karakter Jokowi memiliki tiga unsur kehidupan yaitu unsur air yang menyegarkan, unsur tanah yang menghidupkan serta unsur udara yang menyejukkan. Sedangkan Prabowo lebih didominasi oleh unsur api yang memanaskan.

Nah dari kelima faktor di atas, jelas Jokowi memiliki keunggulan tinggi. Prabowo bisa saja menyamai keunggulan Jokowi, namun tentu saja dibutuhan perjuangan yang ekstra berat, sportif dan jujur kepada rakyat.

Sampai detik ini, Jokowi selalu responsif terhadap kebutuhan rakyat. Jokowi pun dekat dengan berbagai kalangan dan berusaha membangun negara ini dengan pendekatan bahwa perbedaan SARA menjadi salah satu kekuatan dan modal bangsa Indonesia untuk maju dan sejahtera.

Mudah-mudahan Anda paham dengan analisis sederhana yang saya sebutkan diatas. Namun, walaupun demikian, artikel ini hanyalah sebuah analisis yang bersifat pribadi dan saya tidak memiliki kepentingan apapun dalam politik. Jadi, Anda boleh percaya, boleh juga tidak. Semua kebenaran analisis ini akan segera terjawab oleh waktu.

Salam sruput teh tubruk bro…[ Wawan Kuswandi ]

BACA JUGA: BUKU 'Secangkir Opini Jakarta dan Ahok' TELAH TERBIT, MILIKI SEGERA!

Www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

Indocomm.Blogspot.Com

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Wednesday, July 8, 2020

Nikmat Berkah Diantara Bulan Rajab dan Ramadhan (puasa hari ke-14)

Sebelum memasuki bulan ramadhan, umat muslim melaksanakan ibadah puasa sunnah di bulan Rajab. Kedua bulan ini mengandung nikmat berkah dari Allah SWT.

Dalam sebuah riwayat, ada hadist yang menyebutkan bahwa bulan Rajab memiliki keistimewaan yang derajatnya hampir sama dengan bulan Ramadhan. Berpuasa di bulan Rajab, memiliki keutamaan khusus bagi umat muslim yang menjalankannya.

Riwayat al-Thabarani dari Sa’id bin Rasyid mengatakan, “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia seperti berpuasa setahun, bila berpuasa 7 hari, maka ditutuplah pintu-pintu neraka jahanam dan bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya.”

BACA JUGA: Amien Versus Luhut: Tontonan ?Politik Opera Sabun?

Pada malam Mi’raj, ketika Rasullullah SAW melihat sungai yang airnya lebih manis dari madu dan baunya lebih harum dari minyak wangi, Rasul langsung bertanya kepada malaikat Jibril AS, “Wahai Jibril untuk siapakah sungai ini?” Jibril menjawab, “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca shalawat untuk engkau di bulan Rajab”.

BACA JUGA: Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940

Bulan Rajab merupakan salah satu mukjizat dari Allah Ta?Ala, sejak langit dan bumi pertama kali diciptakanNya. Kedatangan bulan Rajab merupakan pintu pembuka menuju bulan Ramadhan. Di bulan Rajab, umat muslim wajib bersiap-siap untuk menyucikan dirinya dengan melakukan shaum di bulan Ramadhan.

Walaupun tidak ada ritual khusus di bulan Rajab, namun bulan Rajab sangat istimewa karena pada saat itulah terjadi peristiwa huge dalam sejarah umat Islam yang mengimani Allah SWT dengan segala petunjuknya dalam Al Qur?An. Bahkan, ada sebagian ulama mengatakan bahwa peristiwa Isra? Dan Mi?Raj terjadi tanggal 27 Rajab. Benarkah? Wallahu a?Lam. Peristiwa Isra? Mi?Rad menjadi tonggak awal bagi umat muslim untuk melaksanakan kewajiban shalat lima waktu. Dalam terminologi Islam, bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan yang sangat dimuliakan Allah SWT.

BACA JUGA: Sir William Henry Perkin Dan Eksklusivitas Warna Ungu

Mungkin masih ada sebagian umat muslim yang belum mengetahui keistimewaan lain yang terkandung dalam bulan Rajab. Dalam sejarah Islam, bulan Rajab menjadi awal kebangkitan dan kemenangan Islam ketika berperang dengan pasukan Romawi yang dikenal kuat dan tangguh pada masa itu. Pada bulan Rajab, Tahun 9 H, Rasulullah SAW bersama 30 ribu pasukan muslimin meninggalkan Madinah dan pergi menuju Tabuk di wilayah Syam (sekarang Suriah) untuk berperang dengan pasukan Romawi. Pasukan Rasul SAW mampu bertahan menghadapi cuaca panas, saat melalui gurun pasir sepanjang ratusan kilometer.

BACA JUGA: BUKU 'Secangkir Opini Jakarta dan Ahok' TELAH TERBIT, MILIKI SEGERA!

Ketika mengetahui pasukan muslim dipimpin langsung Rasulullah SAW, pasukan Romawi mulai takut. Kemudian, pasukan Romawi mundur dan bertengger di bentengnya. Namun, pasukan Rasul SAW terus merangsek dengan gigih dan berani. Akhirnya pasukan Romawi kocar-kacir dan takluk. Tabuk berhasil dikuasai pasukan muslim. Kemenangan tragis dan dramatis dari pasukan Rasullullah SAW ini, langsung memperkokoh kekuatan Islam di seluruh Jazirah Arab.

Salam sruput teh tubruk bro…[ Wawan Kuswandi ]

LIHAT JUGA:

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

Indocomm.Blogspot.Com

#INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: ist

Indonesia Bubar 2030, Selamat Tinggal Parpol Gerindra...

Pidato politik Prabowo Subianto yang menyebutkan bahwa Indonesia akan bubar tahun 2030, menuai kehebohan publik. Sejumlah politisi tertawa terbahak-bahak. Rakyat pun mencemooh sang mantan jenderal ini. Lho memang kenapa? Ya, jelas saja mereka tertawa dan mencemooh, karena bahan referensi pidatonya berasal dari novel fiksi 'Ghost Fleet' yang ditulis Peter Warren Singer dan August Cole yang terbit tahun 2015 lalu. Singer adalah penulis ahli strategi dari New America Foundation. Sedangkan, Cole merupakan analis yang kerap mengeksplorasi masa depan dari sebuah konflik.

Tak jelas apa alasan Prabowo memakai referensi novel fiksi dalam pidatonya. Nasi sudah terlanjur menjadi bubur. Rakyat kini semakin tahu kualitas dan kapabilitas seorang Prabowo yang selalu dielu-elukan oleh kader parpol Gerindra.

BACA JUGA: La Nyalla dan Enam Cacat Politik Partai Gerindra

Sadarkah Prabowo bahwa isi pidatonya benar-benar telah mempermalukan dirinya di hadapan rakyat sekaligus menjatuhkan elektabilitasnya dalam pilpres 2019 mendatang? Lebih parahnya lagi, rakyat pun semakin memahami kualitas politik para kader Gerindra yang diduga semakin jeblok.

Lantas apa efek dari ceramah politik Prabowo? Yang pasti rakyat yang tadinya mengidolakan Prabowo dan Gerindra, mungkin saat ini tidak lagi bersimpati dan mendukungnya. Kemungkinan besar rakyat akan meninggalkan Prabowo dan partai Gerindra dalam pilpres 2019 mendatang.

BACA JUGA: Amien Versus Luhut: Tontonan ?Politik Opera Sabun?

Rakyat kini mempunyai banyak pilihan terhadap sejumlah politisi dan parpol baru yang lebih berkualitas sebagai alternatif untuk mendukungnya. Secara langsung maupun tidak langsung, rakyat mungkin akan ?Mengubur? Partai Gerindra dalam pilpres 2019 mendatang. Dukungan terhadap Prabowo pun mungkin akan ?Bubar? Secara perlahan tetapi pasti, kecuali para kadernya di partai Gerindra.

BACA JUGA:Mau Tahu Masa Depan Ahok Usai Keluar Dari Penjara? Baca Buku ini

Dari hari ke hari jelang pilpres 2019 mendatang, rakyat semakin tahu sikap dan perilaku politik parpol Gerindra. Rakyat tidak lagi percaya kepada tokoh-tokoh politik yang kerjanya cuma berwacana menyampaikan records dan fakta politik yang tidak akurat.

Indonesia bukan milik tokoh politik atau partai politik. Indonesia milik rakyat, maka otomatis parpol dan tokoh politik yang berpihak kepada rakyat akan mendapat dukungan penuh dari bangsa ini. Ceramah politik Prabowo Subianto menjadi pelajaran politik paling berharga bagi bangsa ini. Rakyat berharap apa yang telah dilakukan Prabowo tidak lagi diulangi oleh tokoh politik dan parpol lainnya yang ada di Indonesia. Salam damai untuk Prabowo Subianto dan parpol Gerindra. Selamat tinggal parpol Gerindra?

Salam Sruput teh tubruk bro.... [Wawan Kuswandi]

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

Indocomm.Blogspot.Com

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Lagi-lagi Umbar Pernyataan Provokatif, Prabowo Frustrasi?

Jatuh tempo pilpres 2019 semakin dekat, Ketua Umum Parpol Gerindra, Prabowo Subianto tampak terlihat semakin ambisius dan ngebet untuk menjadi presiden RI. Lagi-lagi mantan Danjen Kopassus ini mengumbar isu provokatif ke publik. Apa yang menyebabkan Prabowo begitu ambisius dan provokatif? Sedikitnya ada tiga indikator yang bisa mengukur ambisiusme Prabowo yaitu:

Pertama, pernyataannya tentang dia menyesal tidak melakukan kudeta. "Dulu saya dituduh mau kudeta," kata Prabowo dalam acara kampanye calon Gubernur Jawa Barat, Sudrajat, di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Minggu (1/4/2018). Ia pun sempat berkelakar soal isu kudeta tersebut. Ia berseloroh menyesal tak jadi melakukan kudeta sebab prihatin dengan kondisi Indonesia saat ini. "Terus terang aja dalam hati nyesel juga gue enggak kudeta dulu. Lihat negara kaya begini sekarang," lanjut Prabowo yang disambut tepuk tangan para peserta kampanye yang hadir.

BACA JUGA: Indonesia Bubar 2030, Ekspresi Panik Prabowo?

Kedua, ucapan Prabowo tentang elite goblok dan bermental maling. "Jangan-jangan karena elite kita yang goblok atau menurut saya campuran. Sudah serakah, mental maling, hatinya beku, tidak setia pada rakyat. Mereka hanya ingin kaya," ujar Prabowo saat berpidato di Gedung Serbaguna Istana Kana Cikampek, Sabtu (31/3) lalu.

Ketiga, soal isi pidato politiknya yang menyatakan Indonesia akan bubar tahun 2030 berdasarkan referensi novel fiksi Ghost Fleet karya penulis Peter W Singer dan August Cole.

Ketiga pernyataan Prabowo di atas bukan hanya mengundang debat publik dan ejekan sejumlah politisi nasional, tetapi juga menjadi heboh dan viral di sosial media, sekaligus meruntuhkan elektabilitasnya di mata publik pada titik yang paling rendah.

Tampaknya Prabowo, tak bosan-bosannya menunjukkan gaya, sikap dan perilaku provokatif di hadapan publik. Boleh-boleh saja Prabowo berlakon seperti itu, namun sungguh disayangkan, kalau konten wacananya tidak edukatif dan kontrukstif untuk perkembangan wawasan kebangsaan rakyat di negeri garuda ini. Tampaknya, Prabowo diduga sedang mengalami frustrasi dan post power syndrome. Hal ini terjadi karena rakyat tidak tidak memberikan sedikitpun apresiasi positif terhadap semua pernyataan Prabowo, kecuali kader dan elit parpol Gerindra. Sikap dan perilaku Prabowo ini sangat tidak layak untuk dicontoh oleh mantan atau pensiunan prajurit TNI yang ingin terjun ke kancah politik praktis.

BACA JUGA: PK Ahok Ditolak MA: Antara Keadilan Dan Ketidakadilan Hukum

Pertanyaan besarnya ialah kenapa Prabowo bisa frustrasi? Pertama, mungkin karena elektabilitasnya semakin hari, semakin ciut dan mengecil. Kemudian, kredibilitas kader dan elit parpol Gerindra juga terus merosot tajam dan diduga sudah kehilangan kualitas kebangsaannya untuk kepentingan bangsa ini. Mungkin inilah salah satu faktor yang menyebabkan mengapa Gerindra, belum mendeklarasikan Prabowo sebagai capres di pilpres 2019. Akhir-akhir ini, parpol Gerindra hanya nampak ngotot dan fokus untuk merebut kekuasaan. Sejumlah elit parpol Gerindra juga terus mendorong Prabowo untuk jadi presiden, walaupun dalam kenyataannya, baik parpol Gerindra maupun Prabowo sudah kehilangan simpati dari masyarakat.

BACA JUGA: Amien Versus Luhut: Tontonan “Politik Opera Sabun”

Sungguh memprihatinkan! Pikiran dan hati Prabowo, seolah-olah hanya dipenuhi nafsu semata. Pantas saja kalau ada sebagian pihak menolak Prabowo disebut sebagai figur negarawan, seperti digembar-gemborkan para kader Gerindra.

Prabowo mungkin lupa bahwa rakyat Indonesia semakin cerdas, kritis dalam melihat perkembangan politik di tanah air. Seperti diketahui, saat ini rakyat juga sudah sangat apatis terhadap sikap dan perilaku sejumlah politisi yang bercokol di Senayan.

Jangan jejali rakyat dengan propaganda dan marketing politik murahan. Rakyat butuh politisi berkualitas, cerdas dan bijak. Rakyat tahu, mana elit politik atau parpol yang pantas menjadi rujukan politiknya.

BACA JUGA: Mau Tahu Sembilan Indikator yang Mendukung Ahok? Baca Ebook ini

Tampaknya, keberadaan Prabowo dan parpol Gerindra, semakin jauh dari harapan rakyat karena mereka tidak lagi memberikan contoh santun dalam berpolitik praktis. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Prabwo dan Gerindra semakin miskin pendukung. Maka tak heran kalau Prabowo berapi-api mengeluarkan pernyataan provokatif dengan tujuan untuk mengatrol elektabilitasnya. Namun, justru perilaku Prabowo ini menjadi blunder bagi dirinya dan juga Gerindra. Lagi-lagi rakyat sudah cerdas dan tidak mudah percaya begitu saja dengan manuver poltik yang dilakukan Prabowo dan elit parpol Gerindar. Apresiasi rakyat terhadap Prabowo dan Gerindra mungkin saat ini sudah ‘bubar’.

Salam sruput teh tubruk bro...[ Wawan Kuswandi ]

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

Indocomm.blogspot.com

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Tuesday, July 7, 2020

Mukjizat Berbuat Baik Saat Berpuasa Ramadhan (puasa hari ke-17)

Lantas bagaimana bentuk kongkret perbuatan baik? Berbuat baik memiliki makna dan dimensi yang sangat luas. Berbuat baik, bukan hanya dilakukan antarsesama manusia sebagai makhluk ciptaanNya yang berakal dan berbudi.

Berbuat baik saat berpuasa ramadhan juga wajib dilakukan kepada semua benda dan makhluk ciptaan Allah SWT yang ada di alam raya, seperti hewan, tumbuhan dan benda-benda lainnya, baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa. Allah SWT pasti mempunyai maksud dan tujuan tertentu ketika Dia menciptakan sesuatu di muka bumi. Allah SWT Maha Penyayang terhadap semua ciptaanNya yang ada di jagat raya.

Perbuatan baik ketika sedang berpuasa ramadhan dapat diwujudkan dalam bentuk perkataan lisan dan tulisan yang santun dan beradab, berperilaku dan bersikap sopan dan bermoral, saling sayang menyayangi, saling tolong menolong, menghormati hak orang lain, menjaga hubungan silaturrahim dengan antarsesama manusia tanpa dibatasi oleh Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).

Dengan tetap menjaga perbuatan baik dalam bentuk kasih sayang antarsesama, maka keimanan kita terhadap Allah SWT di bulan ramadhan akan semakin kokoh. Dalam proses hubungan antarmanusia ini, Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 14, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)".

Dalam soal kasih sayang, Allah SWT juga berfirman dalam surat Maryam ayat 96, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang”.

Rasa kasih sayang ini wajib kita lakukan bukan hanya kepada manusia, tetapi juga kepada semua makhluk dan seluruh benda ciptaanNya yang ada di jagat raya, tanpa pilih kasih. Allah SWT berfirman dalam surat Luqman ayat 10, “Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembangbiakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik".

Lalu, bagaimana caranya bersikap terhadap orang yang membenci, syirik, iri atau dengki terhadap Anda yang sedang berpuasa? Jawabannya sangat sederhana, tetapi mungkin sulit untuk dilakukan yaitu balaslah kebencian orang lain kepada Anda dengan tetap memberikan kasih sayang yang tulus dan ikhlas, tidak menyimpan dendam, tetap menjaga silaturrahim dan selalu mendoakan orang yang membenci Anda agar dia diberi petunjuk dan jalan yang lurus olehNya.

Percayalah sebuah perbuatan baik sekecil apapun di muka bumi niscaya akan mendapatkan kebaikan dari Allah SWT, baik di dunia maupun Akherat. Ketentraman, kenyamanan dan ketenangan hidup mungkin merupakan bagian terkecil dari mukjizat berbuat baik. Masih banyak mukjizat lainnya yang lebih sempurna akan diberikan oleh Allah SWT kepada orang yang berbuat baik. Namun, semua mukjizat itu menjadi rahasia Allah SWT.

Sedikitnya, ada tiga perbuatan baik yang bisa Anda lakukan saat berpuasa yaitu pertama berkata baik, kedua berbuat dan bersikap baik, ketiga berdoa untuk sesama. Nah Mulai hari ini dan seterusnya, mari kita sama-sama selalu menebar dan menanamkan kebaikan dan kasih sayang kepada semua makhluk dan benda-benda yang ada di alam raya. Wassalam..

Salam berbuka puasa bro... [Wawan Kuswandi]

LIHAT JUGA:

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

Indocomm.Blogspot.Com

@indonesiacommentofficial

@INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

ICTV Televisi Inspirasi Indonesia

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

Foto: ist

Elektabilitas Prabowo Drop, Eksistensi Parpol Gerindra Diduga Nyaris Punah

BACA JUGA: Amien Rais Dan Partai Setan, Ngeri!

Menurut survei itu, tingkat keterpilihan Jokowi bila pemilihan presiden dilaksanakan saat ini adalah 55,9 persen. Elektabilitas itu meningkat dibanding enam bulan lalu, yakni 46,three persen. Adapun tingkat keterpilihan Prabowo pada enam bulan lalu mencapai 18,2 persen. Namun menurun menjadi 14,1 persen pada saat survei ini berlangsung. Survei Litbang Kompas dilakukan tanggal 21 Maret-1 April 2018 di 32 provinsi. Survei melibatkan 1.200 responden berusia di atas 17 tahun dengan metode tatap muka. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan ninety five persen dan margin of blunders sekitar 2,8 persen.

BACA JUGA: RA Kartini Menangis, Kenapa?

Ada tiga hal yang menyebabkan elektabilitas Prabowo merosot tajam dan terus mengalami tren negatif yaitu :

1. Sejak pemilu tahun 2014 lalu, Prabowo Subianto sempat menghilang dari peredaran publik. Baru dalam satu atau dua tahun terakhir ini, Prabowo muncul di hadapan masyarakat dan mengeluarkan sejumlah pernyataan kontroversial.

2. Sejumlah elit politik Gerindra yang muncul di media massa, sering sekali mengeluarkan pernyataan poltik yang lebih didominasi oleh persoalan perebutan kekuasaan menjelang pilpres 2019 dengan cara-cara yang cenderung provokatif dan agitatif.

3. Sosialisasi platform politik Gerindra untuk bangsa ini tidak konsisten dikomunikasikan kepada rakyat. Justru yang terjadi adalah para elit politik Gerindra lebih cenderung melakukan manuver politik dengan cara mengeritik pemerintah, tetapi sedikit sekali memberikan solusi terhadap berbagai trouble nasional.

BACA JUGA: Touring Chopper Di Sukabumi Dan Komunikasi Politik Jokowi

Lantas apa akibatnya bila elektabilitas Prabowo drop. Tentu saja akan sangat berpengaruh kepada eksistensi Gerindra sekaligus menurunnya tingkat kredibilitas rakyat kepada Prabowo. Sedikitnya ada tiga efek dahsyat yang terjadi akibat dropnya elektabilitas Prabowo yaitu :

1. Eksistensi Parpol Gerindra diduga kuat akan terancam punah dari percaturan partai politik nasional, karena rakyat dan juga para pendukung fanatiknya kecewa. Kemungkinan besar mereka hengkang ke parpol lain.

2. Eksistensi politisi elit Gerindra tidak lagi mendapat simpati dan kepercayaan dari rakyat. Kemungkinan besar dalam pemilihan calon anggota legislatif (Caleg) mendatang, sebagian politisi Gerindra tidak akan terpilih lagi.

3. Eksistensi Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra, otomatis akan menurun sampai titik terendah.

BACA JUGA: Indonesia Bubar 2030, Ekspresi Panik Prabowo?

Namun, semua argumen di atas hanyalah sebuah analisis sederhana yang mungkin saja bisa benar atau bisa juga salah overall. Semua itu akan terlihat seiring perjalanan waktu menuju pilpres 2019. Jadi, Anda boleh percaya, boleh juga tidak. Itu terserah Anda. Salam damai Indonesia.

Salam sruput teh tubruk bro...[Wawan Kuswandi]

BACA JUGA: BUKU 'Secangkir Opini Jakarta dan Ahok' TELAH TERBIT, MILIKI SEGERA!

Www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

Indocomm.Blogspot.Com

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com