Wednesday, April 18, 2018

Faktor Biologis Tentukan Keberhasilan Progam Diet

Faktor Biologis Tentukan
KOMPAS.com - Ada beberapa orang yg lebih sulit turun berat badan dibanding orang-orang lainnya & ini memang betul, dari studi yg dilakukan oleh Phoenix Epidemiology and Clinical Research Branch (PECRB), cabang asal National Institutes of Health.

Studi yg dipublikasikan dalam jurnal Diabetes itu memberi pandangan lebih mendalam wacana treapi obesitas yg lebih menjanjikan dalam masa depan.

"Ketika orang obesitas mengurangi asupan makannya, respon metabolik bisa sangat bervariasi. Metabolisme yg lambat kemungkinan berkontribusi terhadap sulitnya penurunan berat," jelas penulis peneltian Susanne Votruba, yg pula ialah penyelidik klinis PECRB.

"Faktor gaya hidup mirip pola diet pula memengaruhi kemampuan tubuh menurunkan bobotnya. Hasil studi kami menyarankan, citra yg lebih besar termasuk melihat fisiologis individual."

Para peneliti mengukur & memanipulasi jumlah kalori yg harus diasup oleh 12 pria & perempuan obesitas selama enam minggu. Setelah satu hari berpuasa, peneliti mencatat berukuran pertama para relawan lalu mengurangi asupan kalori mereka sebanyak 50 persen buat sisa masa studi.

Setelah memerhitungkan faktor usia, gender, ras & berat awal, mereka menemukan bahwa relawan yg turun berat badan paling sedikit mempunyai metabolisme yg paling lambat terutama dalam masa puasa.

Dugaan para dokter, bahwa faktor hidup individu memang mempunyai imbas terhadap kemampuan seseorang menurunkan berat badan, kini sudah terbukti.

Para peneliti memberi label peserta yg kehilangan paling sedikit berat badan sebagai orang-orang memakai metabolisme "ekonomis" & yg kehilangan paling banyak berat badan sebagai bermetabolisme "boros".

Namun, para peneliti masih tak konfiden apa yg berakibat disparitas kecepatan metabolisme tadi, apakah memang bawaan lahir atau akibat asal dampak lingkungan? Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan buat memecahkan rahasia ini.

Dua Program Diet Paling Efektif secara Ilmiah

Dua Program Diet Paling Efektif secara Ilmiah
KOMPAS.com - Ada poly metode diet yang dapat kita ikuti, dapat sesuai testimoni sahabat yang sudah berhasil, mengikuti cara diet ala selebriti, atau menentukan diet yang paling efektif secara ilmiah.

Sebuah penelitian baru di Johns Hopkins University menawarkan bahwa hanya ada 2 acara diet komersil yang dinilai efektif, yakni Jenny Craig serta Weight Watchers. Berdasarkan data substansial ke 2 metode itu lebih efektif.

Berat badan berlebih waktu ini sebagai problem di poly negara, bukan hanya di negara maju, namun jua negara-negara berkembang. Keinginan untuk mencari metode diet yang paling efektif untuk melawan epidemi kegemukan pun terus dilakukan.

Para peneliti menguji 4.200 acara diet komersial untuk mencari bukti kuat terkait efektivitasnya. Program diet komersil berarti kita mendaftar pada satu acara, biasanya ke dokter ahli gizi atau klinik pelangsingan. Lewat acara ini kita akan diberikan sesi konsultasi, petunjuk pola makan, serta pemantauan acara yang dijalankan.

Di akhir tahun 2014, para peneliti hanya menemukan beberapa acara yang memenuhi 'baku emas' ilmiah dalam uji coba atau percobaan klinis secara acak.

Sebelumnya hanya ada sedikit bukti yang menawarkan acara penurunan berat badan mana yang lebih efektif dalam menjaga berat badan sehabis satu tahun dilakukan dibandingkan jikalau seseorang mencoba menurunkan berat badan sendiri atau bantuan di luar sesi diet.

Dalam sebuah penelitian, para periset bisa menguji output dari 39 percobaan yang meliputi 11 sistem diet tidak selaras: Weight Watchers, NutriSystem, HMR, Medifast, OPTIFAST, Atkins, SlimFast, Biggest Loser Club, eDiets, serta Lose It!.

Sementara beberapa acara, seperti NutriSystem, menawarkan output menjanjikan terkait potensi mempertahankan berat badan, data tindak lanjutnya tak ada. Hanya 2 acara yang memiliki dukungan 'baku emas', yakni Jenny Craig serta Weight Watchers.

"Setelah 12 bulan, homogen-homogen berat yang diturunkan bersama Weight Watchers yaitu setidaknya 3,6 kilogram, kemudian Jenny Craig sekitar 6,8 kilogram," tutur Kimberly Gudzune, spesialis penurunan berat badan dari Johns Hopkins University School of Medicine.

"Sementara poly orang mungkin mengira jumlah ini sedikit, namun sebenarnya memenuhi tujuan penurunan berat badan, yakni mencapai tiga hingga kehilangan 5 % dari berat awal Knda yang direkomendasikan sang panduan baru-baru ini," lanjutnya.

Dua acara diet tadi dianggap memiliki intensitas tinggi serta berimbang. Setara bersama NutriSystem, Jenny Craig serta Weights Watchers dinilai hampir sama, baik dalam dalam penetapan tujuan, kontrol diri, warta nutrisi, serta konseling.

Gudzune berharap, penelitian ini dapat memicu lebih poly penelitian terhadap sistem penurunan berat badan komersil, yang dapat membantu dokter serta ahli gizi untuk memberi saran lebih efektif dalam menangkal obesitas.

Ia menambahkan, penurunan berat badan yang efektif memerlukan saran ahli untuk mengetahui taktik terbaik sesuai kondisi tubuh serta kebutuhan masing-masing. (Purwandini Sakti Pratiwi)

Tuesday, April 17, 2018

Ditemukan, Diet untuk yg Susah Menurunkan Berat Badan

Ditemukan, Diet untuk yg Susah Menurunkan Berat Badan
KOMPAS.com - Bagi sejumlah orang, diet dan olahraga tidak lantas menghasilkan berat badan turun. Ternyata tubuh kita bereaksi tidak sinkron terhadap kuliner.

Sebuah studi menemukan hal itu. Hasil riset menemukan, kita lebih baik menurunkan berat badan jikalau pola makan didesain sesuai tubuh kita daripada sekedar mengikuti saran umum mengenai kuliner yg dianjurkan dan dihindari.

Dalam sebuah studi baru yg diterbitkan dalam jurnal Cell, sebuah tim peneliti Israel mencermati sejumlah biomarker dalam 800 orang usia antara 18 dan 70. Selama satu pekan laki-laki dan wanita itu mengenakan alat yg mengukur kadar gula darah setiap lima menit.

Mereka juga memakai pelaksanaan berkecimpung buat mencatat asal dekat asupan kuliner, pola tidur dan olahraga. Mereka juga mengisi survey mengenai kesehatan, membagikan sampel darah dan tinja buat dites.

Periset menemukan kadar gula darah amat bervariasi dalam antara peserta penelitian selesainya mereka makan, dan kadar itu sangat bervariasi bahkan ketika mereka menyantap kuliner yg sama.

Kadang kuliner yg bakal menurunkan gula darah dalam satu orang akan menaikkan gula darah orang lain. Informasi itu menemukan, rekomendasi pola diet tertentu nir berhasil buat semua orang.

"Selama bertahun-tahun pemikiran kami adalah orang mengalami kegemukan, diabetes dan penyakit pola makan lain, sebab nir mengikuti anjuran pola makan," istilah pemimpin penelitian Eran Segal dan Eran Elinav asal Weizmann Institute of Science Israel. "Namun asal studi kami, timbul kemungkinan lain faktanya pola makan yg dianjurkan ternyata nir sesuai.

"Kami percaya pesan yg dibawa pula adalah jikalau diet nir berhasil, bukan galat Knda tetapi galat si program diet," katanya.

Hal yg diyakini peneliti mungkin bertanggung jawab terhadap disparitas milyaran bakteri yg hayati dalam perut dan amat tidak sinkron asal satu orang ke orang lain.

Riset lain asal studi yg diterbitkan dalam jurnal Obesity Research & Clinical Practice menemukan, bahkan ketika mereka olahraga dan mengonsumsi kuliner yg sama, orang dewasa dalam 2006 lebih berat asal orang dalam 1988.

Peneliti studi itu jug amenemukan perubahan mikrobiome dalam perut mungkin berperan dalam antara kemungkinan lain.

"Kita baru dalam permulaan dalam mengeksplorasi bagaimana mikrobiome kompleks menghipnotis fisiologi dan kesehatan kami," istilah peneliti Jennifer Kuk, profesor Kinesiologi dan ilmu kesehatan dalam York University.

"Penelitian baru ini hal menjanjikan mikrobiome mungkin berperan krusial bagaimana kita mengatur berat badan dan bisa menjadi sasaran baru buat intervensi penurunan berat badan," katanya.

Segal dan Elinav membicarakan, mereka telah memajukan ilmu pengetahuan. Dalam studi itu, mereka juga mengambil semua data yg dikumpulkan dan menciptakan algoritme yg bisa memprediksi bagaimana kadar gula darah seseorang merespon kuliner yg dimakan.

Mereka membicarakan, algoritme itu bisa digunakan buat menciptakan diet yg sifatnya personal buat masing-masing orang.

"Kami tanda profil komprehensif yg kami ukur bisa digunakan buat mencapai dan mendisain diet yg diadaptasi keperluan seseorang," katanya.

"Visi kami adalah bisa menurunkan prediksi dan diet personal memakai satu set input yg bisa diisi orang dalam sebuah survey dan satu sampel mikrobiome dalam ketika dekat. Itu bakal berbiaya efektif," tambahnya.

Dietary Intake Monitoring Application (DIMA) Untuk Evaluasi Asupan Cairan & Diet Bagi Pasien Hemodialisa

Dietary Intake Monitoring


Disusun Oleh

Epi Rustiawati

NPM. 1106122455

Program Magister Keperawatan Kekhususan Keperawatan Medikal Bedah FIK UI

I.Abstrak

Pasien gagal ginjal termin akhir yang menjalani hemodialisis hanya boleh minum 1 liter & 2 gram garam setiap harinya. Bots dkk. (2005), pasien penyakit ginjal termin akhir yang menjalani dialisa beserta hemodialisis (HD) wajib menjaga cairan yang dibatasi diet buat mencegah overload cairan. Overload cairan kronis bisa berakibat hipertensi, akut paru edema, gagal jantung kongestif, & kematian. Prevalensi ketidakpatuhan cairan antara 10% hingga 60%, ketidakpatuhan diet 2% hingga 57%, waktu dyalisis terhambat 19%,ketidakpatuhan obat9% (Griva, 2011). Linberg et al (2009), Welch& Austin (1999) dalam Reid (2011), Johnstone & Halshaw (2003), Mallick & Gokal 1999, Newmann & Litchfield (2005), pasien hemodialisa mengalami kesulitan dalam mengelola kontrol pembatasanasupan cairan & diet. Saat ini telah dikembangankanaplikasi elektronik Personal Digital Assist (PDA) yaitu Dietary Intake Monitoring Application (DIMA), perangkat lunak ini didesain menjadi informasi yang interaktif buat membantu pasien memonitoring berdikari asupan cairan & diet. Berdasarkan hasil penelitian dari Seik (2006), diperoleh hasil lebih saksama buat memonitor asupan cairan & diet secara berdikari.

Kata kunci: pasien gagal ginjal termin akhir, hemodialisa, monitoring berdikari, Dietary Intake Monitoring Application (DIMA)

II.Latar Belakang

Manajemen dalam pasien gagal ginjal galat satu terapinya adalah hemodialisia Pasien yang menjalani terapi hemodialisa lebih dari 300.000 orang Amerika (Parker, Bliwise & Rye, 2000; Brunner and Suddart, 2007). Di Australia tahun 2008 tercatat 986,825 pasien gagal ginjal kronis menjalani terapi dialisa, & 99,5% adalah terapi hemodialis, baik di rumah sakit taupun di rumah (Reid, 2011). Perhimpunan Nefrologi Indonesia, dalam tahun 2008 jumlah pasien dialisa beserta hemodialisa (cuci darah) mencapai 2260 orang . Menurut Prof Dr HM RachmatSeolaeman dr Sp PD-KGH, Pasien hemodialisis baru tahun 2008 naik menjadi 2260 orang dari 2148 orang dalam tahun 2007 (www.antarsumut.com).

Kesuksesan hemodialisa tergantung dalam kepatuhan buat pasien. Pada populasi hemodialysisdisebut pasien dialisa, prevalensi ketidakpatuhan cairan antara 10% hingga 60%, ketidakpatuhan diet 2% hingga 57%, waktu dyalisis terhambat 19%,ketidakpatuhan obat9% (Griva, 2011). Menurut Lindberg et al (2009), Welch& Austin (1999) dalam Reid (2011), Johnstone & Halshaw (2003), Mallick & Gokal 1999, Newmann & Litchfield (2005), Pace (2007), Sagawa dkk. (2003), Sharp et al. ( 2005), pasien hemodialisa mengalami kesulitan dalam pengelolaan kontrol pembatasanasupan cairan & diet.

Pasien hemodialisa memerlukan monoton perawatan. Perawatan sehari-hari adalah tanggung jawab klien.Pasien dialisamempunyai kemampuan alami dalamperawatan diri(self care) sehari-hari, & perawat wajib penekanan dalam kemampuan tersebut (Orem, 1995 dalam Simmons, 2009). Perawat dalam memberikan perawatan dalam pasien , membentuk nursing system yang effisien & efektif dalam menentukkan cara-cara yang betul dalam membantu self care pasien (Simmons, 2009) dalam monitoring cairan & diet.

Perawat di Universitas Indiana-Purdue berbagi perangkat lunak elektronik PDA buat membantu pasien dialisa dalam memonitor asupan cairan & diet & hasilnya lebih saksama terhadap kepatuhan cairan & diet dibandingkan dengankertas catatan harian dalam tahun 2003(Dowell and Welch, 2006). Pada tahun 2005, universitas Indiana mengembangakan perangkat lunak PDA DIMA, menjadi alat bantu pasien hemodialisa dalam memonitoring asupan cairan & diet beserta informasi interaktif & umpan kembaliyang cepat, menjadi akibatnya lebih memudahkan pasien hemodialisa dalam memonitor asupan cairan & diet menjadi media buat kontol diri dalamperawatan diri sehari-hari (Seik, 2006). Pasien hemodialisa akan beserta praktis mengkonversi & menghitung asupan cairan & diet setiap hari , perangkat lunak yang menyediakan berbagai macam informasi interaktif & umpan kembaliuntuk membantu pasien memantau cairan & asupan kuliner.

III.Kajian Literatur.

Gagal Ginjal Kronis & Hemodialisa

Penyakit gagal ginjal kronis keadaan terjadi penurunan fungsi jaringan ginjal secara progresif menjadi akibatnya massa ginjal yang masih terdapat nir dapat lagi mempertahankan lingkungan internal tubuh (Black & Hawks, 2005).Saat penurunan fungsi jaringan ginjal, ginjal mengalami kesulitan & membuang & meyaring racun & cairan.

Manajemen dalam pasien gagal ginjal termin akhir galat satu terapinya adalah hemodialisia. Haemodialisa adalah metode yang paling generik dipergunakan dialisis: lebih dari 300.000 orang Amerika waktu ini mendapatkan hemodialisis (Parker, Bliwise & Rye, 2000; Brunner and suddart, 2007). Kesuksesannya tergantung dalam kepatuhan pasien.

Kesuksesan hemodialisa tergantung dalam kepatuhan pasien. Pada populasi hemodialisa, prevalensi ketidakpatuhan cairan 60%, ketidakpatuhan diet 57%, waktu dyalisis terhambat 19%,ketidakpatuhan obat9% (Griva, 2011). Menurut Lindberg et al (2009), Welch& Austin (1999) dalam Reid (2011), Johnstone & Halshaw (2003), Mallick & Gokal 1999, Newmann & Litchfield (2005), Pace (2007), Sagawa dkk. (2003), Sharp et al. pasien hemodilisa mengalami kesulitan dalam mengelola kontrol pembatasanasupan cairan & diet.

Pasien hemodialisa wajib membatasi asupan cairan buat mencegah overload cairan sebab. Sebuah studi baru registri nasional (Lindberg et al, 2009) indikasi, bahwa poly pasien hemodialisa mengalami kesulitan dalam mengelola kontrol pembatasanasupan cairan & diet. Bots dkk. (2005) Pasien dialisis wajib menjaga cairan yang dibatasi diet buat mencegah overload cairan. Overload cairan kronis bisa berakibat hipertensi, akut paru edema, gagal jantung kongestif, & prematur kematian.

Pasien hemodialisa memerlukan monoton perawatan. Perawatan diri sehari-hari termasuk mengelola perawatan yang rumit rejimen restriksi diet, keterbatasan cairan, obat, & akses vaskular perawatan (Richard, 2006). Ini perawatan sehari-hari adalah tanggung jawab klien. Pasien hemodialisa memiliki kemampuan alami dalamperawatan diri(self care) sehari-hari, & perawat wajib penekanan dalam kemampuan tersebut (Orem, 1995 dalam Simmons, 2009). Perawat dalam memberikan perawatan dalam pasien , membentuk nursing system yang effisien & efektif dalam menentukkan cara-cara yang betul dalam membantu self care pasien dalam monitoring berdikari terutama mengenai asupan cairan & diet (Simmons, 2009).

Monitoring berdikari pasien dalam asupan cairan & diet menjadi galat satu cara yang efektif bagi pasien dialisa dalam menjaga kesehatannya. Hasil penelitian monitoring berdikari bagi pasien hemodialisa dapat menurunkan asupan cairan & diet. Pasien umumnya memakai kertas buku harian kertas & merecall seharian asupan cairan & diet waktu monitoring berdikari. Hasil penelitian monitoring diri beserta memakai kertas catatan harian terhadap kepatuhan asupan cairan & diet 11% dalam beberapa perkara. Jila pasien memakai buku harian elektronik, misalnya dalam PDA, taraf kepatuhan dengan tinggi 94% (Stone et al, 2002; Batu et al, 2003 dalam Siek, 2006; Burkee, 2005), hal ini indikasi bahwa monitoring berdikari beserta elektronik adalah cara yang lebih saksama & lebih baik bagi individu buat monitor berdikari.Pada tahun 2005, universitas Indiana mengembangakan DIMA, menjadi perangkat lunak PDA yang menjadi alat bantu pasien hemodialisa dalam memonitoring asupan cairan & diet beserta informasi interaktif & umpan balik, menjadi akibatnya lebih memudahkan pasien hemodialisa dalam memonitor asupan cairan & diet menjadi media untukkontol diri dalamperawatan diri sehari-hari (Seik, 2006). Pasien hemodialisa akan beserta praktis mengkonversi & menghitung asupan cairan & diet setiap hari.

Kesehatan seorang pasien nir penghalang buat memakai teknologi misalnya yang telah ditunjukkan dalam beberapa studi realitas (Brennan et al, 1992;. Brennan et al, 1995;.. Gustafson et al, 1999). PDA menjadi galat satu alat elektronik telah dipergunakan buat membantu pasien hemodialisa dalam pemantauan buat melaporkan tanda-tanda berbagai konteks kesehatan (Affleck et al, 1998;.. Affleck et al, 1996; Broers et al, 2002;.. Newman et al, 1997 dalam Siek, 2006).

Dietary Intake Monitoring Application (DIMA)

Aplikasi DIMA adalah upaya kerja sama antara kepatuhan pasien hemodialisis, ilmu komputer & informatika, nutrisi, biostatistik, & peneliti nefrologi. Aplikasi ini akan memungkinkan pasien buat masukan kuliner atau cairan item beserta menentukan ikon atau memindai barcode dalam item kuliner/minuman atau beserta merekam bunyi bila kuliner/minuman yang dikonsumsi tersebut item yangtidak memilikiada barcode. Sehingga pasien akan bisa melihat taraf konsumsi mereka buat kalium, fosfor, kalori, protein & cairan perhari (Seik,2006).

Gambar 1: Alur perangkat lunak DIMA

Software yang dipergunakan DietMatePro yang dipergunakan buat program PDAuntuk informasi diet atau cairan yang dikonsumsi pasien hemodilisa dalam catatan elektronik. Pasien akan memasukan jenis & jumlah yang dikonsumsi setip hari.

Hardware yang dipergunakan off-the-shelf Palm OS Tungsten T3 PDA. Tungsten T3 memiliki layar yang lebar, tombol yang luas, rekam bunyi, memory & bluetooth. Socket in-hand SDIO scarnner dipergunakan buat scan barcode kuliner atau minuman yang telah tercantum.

Gamabar 2: Cara pasien hemodialiasa melakukan scanner kuliner

Sumber: An Evaluation of Food Items Input into an Electronic Food Monitoring Application, Katie A. Siek. 2006

Aplikasi disain DIMA yang dipergunakan beserta cara menscan kuliner yang tercantum barcode atau pasien bisa merekan bunyi pasien mengenai jenis & porsi kuliner atau minuman yang nir memiliki barcode misalnya kuliner di rumah atau restauran.

Gambar 3: Disain Aplikasi DIMA

Setelah pasien memasukan data jenis, porsi kuliner baik beserta cara menscan kuliner yang tercantum barcode ataupun pasien merekam bunyi jenis kuliner yang nir memiliki barcode, makan layar secara cepat akan memunculkan umpan kembaliinteraktif segara mengenai jumlah taraf konsumsi mereka buat kalium, fosfor, kalori, protein & cairan perhari.

IV.Kesimpulan & Rekomendasi

Manajemen dalam pasien gagal ginjal termin akhir galat satu terapinya adalah hemodialisia. Haemodialisa adalah metode yang paling generik dipergunakan dialisis: lebih dari 300.000 orang Amerika waktu ini mendapatkan hemodialisis (Parker, Bliwise & Rye, 2000; Brunner and suddart, 2007). Kesuksesannya tergantung dalam kepatuhan.

Pasien gagal ginjal termin akhir yang menjalani hemodialisis hanya boleh minum 1 liter & 2 gram garam setiap harinya. Bots dkk. (2005), pasien penyakit ginjal termin akhir yang menjalani dialisa beserta hemodialisis (HD) wajib menjaga cairan yang dibatasi diet buat mencegah overload cairan. Overload cairan kronis bisa berakibat hipertensi, akut paru edema, gagal jantung kongestif, & kematian.

Pasien hemodialisa mengalami kesulitan dalam mengelola kontrol pembatasanasupan cairan & diet. Saat ini telah dikembangankanaplikasi elektronik Personal Digital Assist (PDA) yaitu Dietary Intake Monitoring Application (DIMA), perangkat lunak ini didesain menjadi informasi yang interaktif buat membantu pasien memonitoring berdikari asupan cairan & diet. Berdasarkan hasil penelitian dari Seik (2006), diperoleh hasil lebih saksama buat memonitor asupan cairan & diet secara berdikari.

Aplikasi elektronik Personal Digital Assist (PDA) Dietary Intake Monitoring Application (DIMA), memiliki implikasi positif terhadap perkembangan ilmu keperawatan dalam membantu self care pasien buat monitoring mandiriterutama mengenai asupan cairan & diet.

Monitoring berdikari pasien dalam asupan cairan & diet menjadi galat satu cara yang efektif bagi pasien hemodialisa buat menaikkan taraf kepatuhan pasien dalam menjaga taraf kepatuhandan menaikkan kualitas hidup pasien.

Berdasarkan analisa diatas, perangkat lunak elektronik Personal Digital Assist (PDA) Dietary Intake Monitoring Application (DIMA),memungkinkan bisa dipergunakan menjadi alat bantu pasien hemodialisa di indonesia buat menjaga kepatuhan diet & cairan di Indonesia,khususnya bagi pasien hemodialisa di rumah sakit akbar atau swasta di kota-kota akbar yang yang memiliki aspek porto & didukung sang ahli ilmu komputer & informatika & perawat nefrologi.

Peran perawat di unit hemodialisa berperan dalam mencegah terjadinya ketidakpatuhan pasien, diantaranya kelebihan cairan menjadi duduk perkara yang generik. Menurut (Yokohama, 2006), adanya hubungna support dari tenaga kesehatan dengam kepatuhan pasien mengontrol cairan & diet. Sehingga kiprah perawat membantu,mengarahkan , mengkontrolsistem kegiatan terencanamengembangkan kemampuanpasien memonitoring berdikari asupan cairan & diet beserta perangkat lunak PDA DIMA.

DAFTAR PUSTAKA

Black, J.M. & Hawks, J.H.. (2005). Medical-surgical nursing. Clinical management for positive outcomes. 7th Edition. St. Louis. Missouri. Elsevier Saunders.

Bots C.P, et al. (2005). Chewing gum and a saliva substitute alleviate thirst and

xerostomia in patients on haemodialysis, http://ndt.oxfordjournals.org/cgi/content/full/ghh675?ijkey=14NzgzcLTwzU&keytype=ref diunduh lepas 23 Maret 2012

Brunner LS, Suddharth (2002). DS. Text book of Medical Surgical Nursing. 6th ed. London: Mosby. Lora E.

Burkee, Lora,E. (2005). Self-Monitoring Dietary Intake: Current and Future Practices. Journal of Renal Nutrition, Vol 15, No 3 ( July), 2005:Hal. 281-290.

Dowell, Shannon,A. (2006).Use of Self Electronic Monitoring for Food and Fluid Intake: Pilot project. Nephrology Nursing Journal; May/Jun 2006; 33, 3; ProQuest Hal. 271

Griva, K., et all (2011). The NFK-NUS Haemodyalisis Trial Protocol-a Randomized Controlled Trial to Detetmine The effectiveness of a Self Management Intervention for Haemodyalisis Patients.Biomed Central, Ltd. Http://www.biomedcentral.com/1471-2369/12/4 diunduh lepas 27 maret 2012.

Lindberg, M.(2010). Excessive Fluid Overload Among Haemodyalisis Patient: Prevalence, Individual Characteristics and Self Regulation of Fluid Intake. Universitas Uppsala. http://urn.kb.se/resolve?urn:nbn;uu:diva-121983 diunduh lepas 23 maret 2012.

Richard, C.,J. (2006). Self Care Management in Adults Undergoing Haemodyalisis. Nephrology Journal Nursing. Vol 33. No. 4

Reid, C.(2011).Self management of haemodialysis for End Stage Renal Disease: a systematic review.JBI Library of Systematic Reviews.Vol 9. No (3):69-103

Simmons, L. (2009). Dorthea Orems Self Care Theory as Related to Nursing Practice in Haemodyalisis. Nephrology Journal Nursing. Vol 36. No. 4

Siek, K.,A.(2006). The Food We Eat: An Evaluation of Food Items Input into an

Electronic Food Monitoring Application. Indiana: NSF

Seik, K.,A. (2006). The Design and Evaluation of an for Dialysis Patient. ProQuest Information and Learning Company

Yokohama, Y., et all (2009). Dialysis Staff Encouragement and Fluid Control Adherence in Patients on Haemodyalisis. Nephrology Journal Nursing. Vol 36. No. 3

http://kesehatan.kompas.com/read/2009/03/11/22385189/Awas.Hipertensi.Rusak.Ginjal.Knda. Diunduh lepas 29Oktober 2012 jam 01.00.

Monday, April 16, 2018

Diet; Konsumsi Makanan Penunda Lapar Berikut!

Diet; Konsumsi Makanan Penunda Lapar Berikut!
GoDok  Memiliki tubuh yang ideal telah niscaya merupakan cita-cita setiap orang. Selain lezat ditinjau, tubuh yang ideal pula dapat meminimalisir kemungkinan munculnya beberapa penyakit yang berkaitan bersama kegemukan, misalnya tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, dan sebagainya. Namun, kepada kenyataannya, menurunkan berat badan bukanlah perkara mudah. Rasa lapar yang sering muncul mengakibatkan beberapa orang menunjuk buat menyerah di tengah-tengah proses diet. Lalu, adakah cara mudah buat menunda lapar? Ini dia beberapa bahan masakan yang harus masuk ke dalam daftar konsumsi harian Enda agar program diet berjalan lancar tanpa resistor:

1. Alpukat

Bagi Enda yang sedang menjalankan program diet, konsumsi buah jenis ini sangat disarankan. Hal ini dikarenakan kandungan lemak baik, vitamin E, dan potassiumnya memiliki kegunaan buat melindungi kesehatan tubuh serta memproduksi rasa kenyang yang lebih lama. Hal ini senada bersama dampak penelitian yang dipublikasikan oleh Loma Linda University yang menyatakan bahwa konsumsi rutin alpukat terbukti dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh.

dua. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan merupakan bahan pangan yang berguna bagi tubuh alasannya adalah kandungan protein,magnesium,vitamin E, serta lemak tidak jenuhnya yang tinggi. Selain itu, serat yang ada dalam kacang-kacangan, misalnya kacang hijau dan kacang almond, terbukti bisa menyampaikan rasa kenyang lebih lama bagi perut sehingga menjadikannya ideal buat dikonsumsi oleh Enda yang sedang menjalani program diet.

tiga. Telur panaskan

Telur merupakan masakan yang paling sering disarankan bagi Enda yang sedang menjalani program diet. Meskipun berkalori rendah, sebutir telur yang kaya akan protein, vitamin, zat besi, folat, asam lemak omega-tiga, serta mineral lainnya terbukti bisa menunda rasa lapar bersama efektif. Untuk mendapatkan manfaat telur yang optimal, masak telur bersama cara direbus, bukan digoreng. Ini ditujukan agar kolesterol yang masuk ke dalam tubuh dapat diminimalisir.

4. Oatmeal

Bingung mencari sumber karbohidrat bagi program diet? Cobalah memngonsumsi oatmeal.  Kandungan serat dan protein didalamnya ternyata sangat efektif dalam menunda lapar. Berbeda halnya bersama sumber karbohidrat lainnya, misalnya nasi atau jagung, kalori yang masih ada dalam oatmeal tergolong rendah sehingga nir akan menganggu program diet Enda.

lima.  Apel

Siapa yang nir senang bersama buah yang satu ini? Buah yang satu ini sering disangkut pautkan bersama kesehatan dan program pengurusan badan. Kandungan serat serta vitamin C dalamapelterbukti bisa menyampaikan rasa kenyang serta mencegah penumpukan kolesterol dalam tubuh sehingga Enda akan terhindar berasal poly sekali penyakit, misalnya jantung koroner dan stroke.

6. Pisang

Selain alasannya adalah kandungan kalium dan magnesium yang masih ada kepada buah pisang terbukti bisa memperbaiki proses transmisi saraf di otak, rutin mengonsumsi buah ini dikala sarapan pula terbukti bisa menyampaikan rasa kenyang lebih lama. Hal ini dikarenakan kandungan karbohidrat dan potassium kepada pisang yang lebih tinggi seandainya dibandingkan bersama buah-buahan lainnya.

Jadi, masih mau menahan lapar demi menguruskan badan?

Diet yg Dianjurkan buat Anak Obesitas

Diet yg Dianjurkan buat Anak Obesitas
JAKARTA, KOMPAS.com - Kelebihan berat badan dalam anak jarang dicermati sebagai suatu kasus. Padahal, anak yang kegemukan, bahkan obesitas berisiko tinggi terkena penyakit nir menular, mirip diabetes, jantung, dan stroke.

Peran orangtua sangat vital supaya obesitas dalam anak tak berlanjut hingga remaja atau dewasa. Dokter seorang ahli gizi klinik berdasarkan Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Elia Indrianingsih berkata, dalam anak-anak tentu nir dilakukan diet ketat mirip yang orang dewasa.

"Anak-anak itu kan sedang tumbuh, jadi jangan diet ketat. Kita menganalisa dulu asupan makannya selama ini mirip apa," istilah Elia di Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Elia mengungkapkan, poly anak menjadi obesitas lantaran asupan sehari-harinya melebihi kebutuhan. Akibatnya anak kelebihan energi yang ditimbun dalam bentuk lemak. Ketika anak kurang berkiprah aktif, mirip lebih suka duduk main game, energi dalam tubuh pun nir terpakai. Akhirnya terjadi penumpukan lemak berlebih dan kenaikan berat badan nir sesuai usianya.

Kelebihan asupan makanan itu umumnya berasal berdasarkan makanan camilan atau minuman elok. Elia berkata, istiadat makan camilan nir sehat itu lah yang perlu dikurangi oleh anak.

"Kita kurangi asupan makan 500 kalori berdasarkan kebutuhan sehari-hari. Dikuranginya bukan berdasarkan makanan utamanya. Tapi berdasarkan camilannya, contohnya kurangi minum teh bungkus, biskuit, donat," jelas Elia.

Dengan mengurangi camilan nir sehat secara perlahan, hasilnya pun sudah sanggup terlihat dalam waktu satu atau dua bulan. Selain itu, anak-anak pula didorong untuk poly makan sayur dan buah-buahan, dan berkiprah lebih aktif.

Sunday, April 15, 2018

Diet Terbaik di Tahun 2015 Pilihan Ahli

Diet Terbaik di Tahun 2015 Pilihan Ahli
KOMPAS.com - Memiliki tubuh yang sehat serta berat badan ideal merupakan keinginan setiap orang. Namun jikalau salah mengarah diet, justru dapat beresiko menderita gangguan kesehatan berbahaya. Nah, supaya tak keliru menjalankan pola makan yang sehat, ketahui apa saja diet terbaik di tahun 2015 menurut panel ahli kesehatan di AS.

Diet yang sehat ialah diet yang mudah diikuti, tak membuat tubuh kekurangan nutrisi, kondusif, efektif buat penurunan berat badan jangka panjang, serta mencegah penyakit diabetes serta jantung.

1. Diet Dash
Diet ini dikembangkan bersama tujuan buat mengatasi perkara tekanan darah tinggi.  Tapi diet ini hampir selalu sebagai diet terbaik pilihan para ahli.  Ini dikarenakan diet DASH memiliki kelengkapan gizi , keamanan buat dikonsumsi, serta mampu mengendalikan diabetes, serta perananya dalam menjaga kesehatan jantung.

dua. Diet TLC
Therapeutic Lifestyle Changes atau biasa disingkat TLC merupakan agenda hidangan diet padat yang disusun oleh National Institutes of Health. Diet ini nir memiliki kelemahan, serta hal yang paling khas dari diet ini ialah sangat baik bagi kesehatan jantung serta pembuluh darah. Diet ini sangat sehat, lengkap, serta kondusif. Pendekatan kepada diet ini lebih kepada dikerjakan diri sendiri, tidak sinkron bersama diet komersial lain yang biasanya kita tinggal membayar paketnya.

3. Diet Mayo Clinic
Diet ini menekankan bagaimana cara buat membuat kebiasaan mengasup masakan sehat sebagai sebuah pola hayati jangka panjang. Diet ini mendapat peringkat yang relatif tinggi, dikarenakan nutrisinya lengkap, kondusif, serta mampu melawan diabetes. hal lain yang ditemukan wacana diet ini yaitu, relatif efektif dalam penurunan berat badan.

4. Diet Mediteranian
Dengan mengutamakan penggunaan butir-buahan serta sayuran, minyak zaitun, ikan, serta beberapa jenis masakan sehat lainnya, diet Mediterranean ini amat sangat sehat. Dan menurut penilaian beberapa ahli, diet ini sangat menyampaikan hal yang positif.

5. Weight Watchers Diet
Weight Watchers  merupakan diet yang efektif buat membantu menyingkirkan kelebihan berat badan.  Metode primer dari diet ini ialah menghitung setiap kalori dari masakan. Diluncurkan kepada November 2010, diet ini menjelaskan setiap jenis masakan memiliki poin nilai sesuai kandungan protein, karbohidrat, lemak, serta seratnya. Walau bisa menyampaikan penurunan berat badan relatif cepat, tapi diet ini termasuk kondusif. Kekurangannya ialah kita harus teliti menghitung kalorinya.

6. Volumetrics Diet
Volumetrics mengungguli pesaingnya dalam poly kategori. Pada dasarnya diet ini berasal dari ilham bahwa kebanyakan orang makan masakan dalam jumlah yang sama setiap harinya tanpa menghitung kalorinya. Padahal beberapa masakan memiliki kepadatan tenaga tidak sinkron bersama yang lain. Dengan diet ini masakan bersama kepadatan rendah (ini berarti rendah kalori tapi volumenya tinggi) bisa membuat kita lebih kenyang serta bisa menurunkan berat badan. Sayur serta butir ialah pilihan terbaik. Karena itu diet ini dinyatakan kondusif serta bisa mencegah penyakit.  

8. Biggest Loser Diet
Diet Biggest Loser menerima nilai tinggi dalam perihal penurunan berat badan dalam jangka ketika yang pendek. Diet yang diadopsi para peserta reality show penurunan berat badan ini  menganjurkan kita buat mengonsumsi masakan sehat selama 6 minggu berturut-turut serta maupun berolahraga teratur. Makanan tentu saja diatur yang rendah lemak, serelia ututh, serta sayuran.

9.  Diet Ornish
Diet Ornish mendapat reaksi bermacam-macam dari para ahli. Di satu sisi, wacana kandungan gizi, keamanan, serta pengaruhnya yang amat krusial bagi kesehatan jantung. Di sisi lain, diet Ornish nir mudah dilakukan bagi para pelaku diet dikarenakan perlunya membatasi asupan lemak secara ketat.

10.  Diet Tradisional Asia
Diet tradisional Asia ialah pilihan diet yang wajar serta sederhana buat urusan pola makan. Diet ini menempati posisi pertengahan dalam urutan ranking diet tapi  para ahli menyampaikan nilai tinggi dalam hal kandungan gizi serta perihal keamanan. Tetapi diet ini masih mewaspadai dalam kemampuan buat  menurunkan berat badan baik dalam jangka ketika pendek atau panjang. Pada dasarnya diet ini mengajarkan kita buat mengonsumsi masakan rendah lemak, makan nasi serta sayuran, serta sangat sedikit daging merah tapi memperbanyak ikan.  (Monica Erisanti)