Wednesday, August 5, 2020

Isu Gender Dalam Cinta

Isu gender menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar perempuan  Indonesia dalam menyatakan rasa cintanya terlebih dahulu kepada laki-laki pujaan hatinya. ‘Ungkapkanlah rasa cinta Anda kepada orang yang Anda sayangi’. Kalimat diatas jelas berlaku sama, baik bagi laki-laki atau perempuan yang sedang merasakan nikmatnya jatuh cinta. Namun, semudah itukah seseorang (perempuan atau laki-laki) berani mengungkapkan perasaan cintanya? Anda pasti punya jawaban sendiri.

Inti persoalannya ialah apakah Anda berani mengakui dengan jujur dalam mengungkapkan perasaan cinta Anda kepada orang yang Anda sayangi? Atau mungkin juga Anda menyembunyikan rasa cinta itu rapat-rapat dalam hati karena faktor gengsi.  Dalam realitas kehidupan,  berkata jujur memang sulit.  Mengapa seseorang begitu sulit mengungkapkan rasa cintanya dengan jujur?

Di  Indonesia, isu gender masih menjadi hal penting dalam masalah cinta.  Seorang perempuan dianggap ‘nyeleneh’ atau melakukan perbuatan tabu, bila terlebih dahulu menyatakan  cintanya kepada laki-laki. Dominasi isu Gender masih sangat kuat dalam masalah cinta.

Sesungguhnya, isu gender itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan cinta.  Justru, isu gender seringkali dimanipulasi oleh sebagian besar perempuan Indonesia untuk menutupi sikap  gengsinya. Disisi lain, berkata jujur adalah cara terbaik  untuk mengungkapkan rasa cinta.  Dalam soal cinta,  derajat laki-laki dan perempuan  tidak ada perbedaan. Tidak ada aturan baku yang mengatakan bahwa laki-laki harus terlebih dahulu menyatakan rasa cintanya kepada perempuan. Kalau memang perempuan mau lebih dahulu menyatakan cintanya kepada laki-laki, mengapa tidak!.

Mengupas lika-liku asmara manusia tidak akan pernah berujung. Yang membuat masalah cinta jadi runyam ialah bagaimana seandainya, bila si laki-laki maupun si perempuan sama-sama tidak mau jujur dalam menyatakan rasa cinta mereka?

Filsuf tersohor Yunani, Plato (427 SM) sang pencetus Cinta Platonis menggambarkan bahwa Cinta Platonis adalah cinta yang hanya ada di dalam pikiran seseorang. Cinta Platonis ialah cinta yang tidak diungkapkan seseorang kepada orang yang dicintainya. Cinta Platonis identik dengan cinta diam-diam  atau cinta misterius. Pernahkah Anda  mengalami Cinta Platonis? Hanya Anda yang tahu.

Rasa cinta adalah  anugerah terindah dari Tuhan untuk manusia.  Tuhan punya alasan kuat mengapa dalam hati  manusia dimasukkan  perasaan cinta.  Cinta adalah warna abadi yang digoreskan Tuhan dalam kanvas kehidupan asmara manusia. Warnailah hidup Anda dengan cinta.  Jadi, mulai sekarang ungkapkanlah dengan jujur  rasa cinta Anda kepada seseorang yang Anda sayangi. Jangan jadikan isu gender menghalangi rasa cinta Anda. Percayalah, dengan cinta hidup Anda penuh warna. [Wawan Kuswandi]

Perempuan & Ziarah Makam

Sebagian besar ulama Indonesia masih berbeda pendapat menyangkut ziarah makam yang dilakukan perempuan.  Lantas, perlukah seorang perempuan melakukan ziarah makam? Syaikh Ibrahim Duwaiyyan mengatakan, jika seorang perempuan secara kebetulan berjalan melewati kuburan dan dia memberi salam serta mendo’akan penghuni kubur, maka hal ini baik (tidak mengapa) sebab perempuan tersebut tidak sengaja melewati pekuburan” (Manar As Sabil Fi Syarh Ad Dalil).

Sebagian besar ulama lainnya menegaskan bahwa perempuan tidak diperbolehkan melakukan ziarah makam karena kemungkinan besar akan terjadi hal-hal yang bisa bertentangan dengan syari’at islam. Misalnya, mereka menangis dengan keras, tabarruj (berhias), ikhtilath (bercampur baur dengan laki-laki), memamerkan perhiasan atau kecantikan, menjadikan kuburan sebagai tempat tamasya dan menghabiskan waktu dengan obrolan tidak berguna.

Ada juga  ulama yang berpendapat  bahwa perempuan boleh melakukan ziarah makam, asal tidak melanggar syariat islam seperti yang disebutkan diatas. Persoalan boleh dan tidaknya perempuan melakukan ziarah makam, sudah terjadi sejak lama. Bahkan, perdebatan ini tidak pernah mencapai titik temu.

Masing-masing ulama tetap berpegang teguh kepada hadist yang diyakini kebenarannya. Sampai saat ini, banyak perempuan Indonesia masih melakukan ziarah makam. Selama ziarah makam yang mereka lakukan tidak menyalahi tuntunan yang diberikan Rasulullah SAW, maka boleh-boleh saja.

Dalam konteks sosial, ziarah makam yang dilakukan perempuan memang bukan hal mutlak yang harus dilakoni. Namun demikian, bisa saja seorang perempuan melakukan ziarah makam asalkan dengan niat hanya untuk memberikan do’a kepada ahli kubur.

Pada awalnya, Rasulullah SAW melarang umat islam melakukan ziarah makam dengan tujuan untuk menghapus tradisi Jahiliyah yang berbangga-bangga dengan ziarah makam. Tetapi, kemudian Rasulullah SAW memberi keringanan hukum dengan memperbolehkan umat islam melakukan ziarah makam. Tujuannya ialah agar manusia  mengingat mati dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akherat.

Perempuan pun disyariatkan melakukan ziarah makam dengan syarat tidak boleh terlalu sering melakukannya. Abu Hurairah berkata, “Rasulullah SAW melaknat wanita yang sering berziarah kubur.” (HR. at Tirmidzi 1056, Ibnu Majah 1576 dan dinilai oleh hasan Al-Albani dalam Irwa’ Al-Ghalil 762). Bagi perempuan yang sedang haid, dia tidak terhalangi untuk berziarah karena seseorang tidak disyariatkan berada dalam keadaan suci dari hadats kecil maupun besar  saat berziarah makam.  Wassalam. [Wawan Kuswandi]

Tuesday, August 4, 2020

Netizen Pemuja Fitnah

Fitnah semakin merajalela di jagat sosial media. Fitnah terus membabi-buta menghantam kebenaran, kebaikan dan kejujuran manusia. Fitnah dapat dilakukan secara massal maupun individual. Fitnah tak mengenal SARA. Fitnah sangat kejam dan sadis.  Fitnah menjadi ideologi yang  sangat digemari sebagian besar netizen Indonesia. Fitnah dipuja dan dipuji para netizen.

Tahukah kita bagaimana dahsyatnya bahaya fitnah, baik yang terucap secara lisan maupun yang tertulis di sosial media? Yang pasti manusia akan saling hujat. Efek paling buruk akibat fitnah adalah antar manusia saling bunuh?

Allah SWT berfirman tentang fitnah dalam surat Ali ‘Imran ayat 7, “Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal”.

Saya sangat prihatin ketika fitnah terus-menerus dishare para netizen di sosial media. Hampir sebagian besar netizen tidak kritis dan teliti dalam membaca dan melihat info/berita/foto/video yang tersebar di sosial media. Lebih parah lagi, para netizen penyebar fitnah ini mengklaim membela agama dan mengatasnamakan Tuhan dalam menyebar fitnah.

Dampak  fitnah begitu mengerikan bagi kehidupan manusia di alam raya. Di sisi lain, para netizen penyebar fitnah ini tertawa puas menyaksikan kehidupan manusia hancur ditelan gelombang fitnah. Pertanyaannya ialah masihkah kita terus-menerus menyebar fitnah antar sesama manusia? Mari kita renungkan bersama. Ngeteh dulu bro, sambil nyicipin singkong rebus, srupuuuuttt…(Wawan Kuswandi)

Awas HOAX, Berbahaya!

Ketika manusia frustasi karena keinginannya tidak tercapai, maka ada tiga  jalan  yang akan dilakukannya yaitu melakukan aksi demo, bunuh diri atau melakukan penyebaran informasi bohong alias hoax.

Banyak pakar IT, tokoh politik, kaum akademisi dan agamawan mengkhawatirkan tentang bahaya hoax di sosial media. Terlebih lagi bila hoax itu digunakan untuk kepentingan yang bersifat politis maupun keagamaan, contohnya ialah soal kasus dugaan penistaan Agama yang dituduhkan ke  Ahok dan banyaknya  info palsu soal kecamuk perang di Suriah.

Definisi hoax (Pemberitaan palsu ) menurut Wikipedia bahasa Indonesia adalah  usaha untukmenipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwaberita tersebut adalahpalsu. Kata hoax sebenarnya muncul pertama kali dikalangan netter Amerika. Kata hoax didasarkan pada sebuah judul film yang berjudul The Hoax. Film hoax dianggap sebagai film yang banyak mengandung kebohongan sehingga sejumlah kalangan, terutama para netter menggunakan istilah hoax untuk menggambarkan suatu kebohongan.

Mana yang lebih berbahaya menurut Anda,  apakah frustasi yang berakhir dengan bunuh diri? Frustasi yang berakhir dengan aksi demo? Atau frustasi yang berujung melakukan tindakan hoax?  Tentu saja yang paling  berbahaya adalah hoax karena yang disasar  adalah pikiran, hati, moral dan mental manusia.

Apa jadinya  jika sejumlah politisi rakus, netizen serta para tokoh agama  menyebarkan hoax? Mungkin, moralitas bangsa ini akan hancur secara perlahan. Tentu saja ini sangat berbahaya. Lantas, bagaimana cara mengatasi hoax? Gampang saja. Baca dan lihat secara teliti info/foto/video/berita yang beredar di sosial media. Kemudian, cari sumber berita aslinya. Lihat bahasa, foto dan  videonya dengan teliti. Setelah itu, lakukan cek dan ricek ke beberapa narasumber lain untuk memperoleh kepastian dan kebenaran atas info/foto/video/berita yang beredar.  Selamat Tinggal HOAX. (Wawan Kuswandi)

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

[Fenomena Ketelak Agama] Benarkah Ada Ustadz Sampah?

[ TULISAN INI ADALAH OPINI PRIBADI ]

Di lingkungan sekitar tempat orang tua saya tinggal, mayoritas warganya muslim. Sayangnya, sikap dan kelakuan mereka tidak mencerminkan seorang muslim. Mereka tidak saling menghormati antarsesama umat beragama, suku, ras dan antar golongan alias SARA. Mereka menilai, perbedaan SARA merupakan ?Musuh bersama?. Fenomena ketelak agama sedang terjadi di negeri ini. Saya yang sejak kecil tinggal di sana, tidak syok dengan kelakuan keji mereka, karena memang di lingkungan itu, mereka belajar ilmu agamanya dari sejumlah ustadz sampah. Untungnya, saya tidak belajar agama di sana.

Kok ustadz sampah, maksudnya? Ustadz sampah memang ngak ada. Ustadz sampah hanya istilah yang saya buat sendiri karena merasa prihatin melihat sikap, tindakan, pernyataan dan ahlaq mereka yang jauh dari ajaran islam. Setahu saya, islam itu MENYEJUKKAN bukan MENYESATKAN. Bahkan, ajaran ustadz sampah nyaris mengikuti nafsu syetan. Jadi, apa dong ustadz sampah? Gampang kok untuk mengenali ustadz sampah. Kita hanya cukup mendengarkan ceramahnya saja. Ustadz sampah itu, suka banget mengkafirkan orang yang berbeda agama dan merasa diri paling benar. Saat ini, lagi banyak tuh ustadz sampah berseliweran saat aksi demo, bahkan ada yang mengisi application acara TV.

Ustadz sampah kalo lagi khotbah Jum?At atau ceramah di majelis taklim ibu-ibu dan anak-anak, isinya cuma menebar kebencian doang dan mengumbar janji surga serta sok tahu soal pahala dan dosa. Asal sobat tahu aja yaaa? Surga, neraka, pahala dan dosa itu urusan Tuhan. Ustadz sampah juga angkuh kalo sudah jadi bintang iklan di media masa (televisi, radio dan internet). Padahal, urusan mereka itu, sebenarnya hanya berdakwah dan syiar islam, bukan mempromosikan produk. Saat ini, banyak juga ustadz sampah yang ngajarin jamaahnya rajin mengafal Al Qur?An. Sayangnya, ustadz sampah lalai mengingatkan dan mengajarkan jamaahnya untuk mengamalkan dan mempraktikkan isi Al Qur?An. Hasilnya, para jamaah hanya menjadikan bacaan Al Qur?An, seperti menghapal tangga lagu-lagu popular di radio. Para jamaah tidak pernah mengamalkannya.

Ustadz sampah juga banyak bertebaran di sekolah, mulai dari TK, SD, SMP, SMA dan kampus. Mereka mengajarkan agama islam dengan cara-cara menyimpang dan radikal. Akibatnya, banyak alumnusnya menjadi radikal. Ada juga ustadz sampah yang meminta jamaah untuk mengikuti caranya berpakaian dan memelihara jenggot. Efeknya, banyak jamaahnya yang masih bocah berduyun-duyun membeli obat penumbuh jenggot dan kumis serta memakai celana cingkrang.

Ada lagi nih yang aneh bin ajaib, biasanya ustadz sampah selalu menekankan kepada jamaahnya untuk rajin bershodaqoh. Tapi, sang ustadz sampah justru kikir alias pelit. Lucunya, kalau diminta ngasih tausyiah, ustadz sampah nuntut honornya tinggi. Kalau honornya kecil, mereka ngegerutu. Soal seks, ustadz sampah juga paling jempolan. Kalau ceramah, mereka selalu mengimbau kepada jamaahnya untuk setia kepada istrinya. Eh?Diam-diam, dia berpoligami atau nikah siri dengan jamaahnya yang bahenol, tanpa izin istrinya. Jadi, bagi perempuan-perempuan cantik, hati-hati kalau ada ustadz sampah ceramah, biasanya dia suka melirik kaum hawa yang bening-bening.

Di Indonesia, ada beberapa kasus ustadz sampah yang mengklaim dirinya nabi dan menyelewengkan isi kandungan Al-Qur?An dan hadist. Akibatnya, muncul aliran-aliran sesat yang merusak ajaran islam dan kerukunan hidup antar umat beragama.

Sekarang ini, profesi ustadz sampah lagi ngetren di masyarakat. Ustadz sampah itu, bau busuknya lebih menyengat dari tumpukan sampah di Bantar Gebang, Bekasi. Uniknya, masyarakat banyak yang interes dengan ustadz sampah.

Pertanyaan akhirnya ialah masihkah kita mau belajar dan mendengarkan omongan ustadz sampah? Silahkan renungkan baik-baik, sambil ngopi brooo? (serius amat bacanya, hehehe?). Bau sampah itu, bikin mual. Sampah itu sumber penyakit. Jadi, kalau hidup kita mau sehat, harus banyak dengerin ustadz higienis. Nah lho, apa lagi tuh ustadz higienis? Udah ahh, ntar aja lanjutannya, dah ngantuk brooo?Tidur dulu yah.[Wawan Kuswandi/30072017]

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/ #INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Monday, August 3, 2020

ISIS Hancur Lebur, Amerika Dan Arab Saudi Frustasi

Kekalahan ISIS di Irak, Suriah, Yaman, Afganistan, Filipina dan sejumlah negara lainnya, telah membuktikan bahwa kelompok militan yang mengaku-ngaku membawa konsep khilafah ini hanyalah segerombolan orang lemah dan frustasi yang sangat membutuhkan perhatian.

Amerika Serikat (AS), Arab Saudi dan sejumlah negara G-20 menangkap ‘perhatian’ yang dibutuhkan ISIS. Akhirnya, ISIS dimanfaatkan oleh AS dan Arab Saudi beserta konco-konconya untuk merusak dunia. Ujung-ujungnya AS dan Arab Saudi berambisi ingin menjadi pemimpin jagat raya. Apa benar begitu? Silahkan Anda baca artikel di bawah ini. Setelah itu, Anda boleh percaya, tapi kalau tidak percaya juga ngak apa-apa kok.

Apa benar ISIS sudah masuk Asia Tenggara, khususnya Filipina? Terus terang saya belum sepenuhnya percaya. Kalau kaum pemberontak atau militan simpatisan ISIS ada di Asia Tenggara, itu mungkin benar. Saya masih yakin bahwa ISIS tidak punya jaringan sistemik dan organik dengan teroris lokal yang ada di Asia Tenggara, khususnya Filipina dan Indonesia. Kelompok sekte Maute dan Abu Sayyaf di Mindanao hanyalah kelompok yang mengaku simpatisan ISIS saja. Pemimpin tertinggi ISIS di Suriah (setahu saya), tidak pernah mengklaim bahwa kelompok Abu Sayyaf dan sekte Maute, Filipina, merupakan jaringan resmi ISIS di Asia Tenggara. Hal yang sama juga terjadi pada Jamaah Anshar Daulah (JAD) dengan Jamaah Ansharul Tauhid (JAT) di Indonesia. Kedua kelompok yang ada di Indonesia ini juga cuma kelompok kecil yang mengaku-ngaku simpatisan ISIS.

Seperti banyak diberitakan sejumlah media asing dan lokal bahwa ISIS sudah masuk Asia Tenggara, khususnya Filipina. Sebagai nilai ‘jual’ berita, mewartakan sepak terjang ISIS di Filipina boleh-boleh saja. Namun, tampaknya media mainstream terlalu berlebihan memberi ‘panggung’ ISIS dalam setiap pemberitaan. Berita-berita seputar gerakan ISIS yang belum terbukti fakta dan datanya, tentu saja bisa mempengaruhi situasi politik dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara, baik secara psikologis maupun sosiologis. Sampai sejauh ini, saya menduga, pemberitaan ISIS hanya sebatas isu semata yang sengaja digembar-gemborkan oleh kelompok tertentu untuk menyerang mental dan moral para pemimpin di kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara, terutama Filipina dan Indonesia.

Jauh-jauh hari sebelum kelompok ISIS popular di dunia, ISIS hanyalah sekelompok pemberontak yang sengaja diciptakan AS dan Arab Saudi untuk mengobok-obok kepemimpinan politik di kawasan Timur Tengah. Hal itu dilakukan Amerika karena mereka ingin menjadi penguasa minyak dunia.

Sedangkan Arab Saudi, dalam sepuluh tahun terakhir ini, dominasinya semakin surut di Timur Tengah karena negara-negara lain yang ada di kawasan Teluk semakin maju. Tentu saja, Arab Saudi merasa jadi ‘terbelakang’ dan ingin kembali merebut hegemoninya sebagai pemimpin negara-negara di Timur Tengah. Salah satu strateginya ialah menghancurkan kepemimpinan politik di sejumlah negara Timur Tengah, maka tak heran ketika Arab Saudi dan AS saling bekerjasama (simbiosa mutualisma) menghancurkan negara-negara Timur Tengah, dengan mempersenjatai dan mendanai kelompok pemberontak sebagai embrio ISIS. (Baca : Obama Terpeleset Lidah, Bilang AS Melatih ISIS - CNN indonesia/http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150709091554-134-65353/obama-terpeleset-lidah-bilang-as-melatih-isis/)

Dengan dukungan AS dan Arab Saudi, ISIS menjadi isu dunia. Arab Saudi, AS dan sekutunya jadi semakin mudah mengintervensi sejumlah negara di Timur Tengah, Eropa dan Asia melalui isu ISIS. Isu yang dihembuskan AS dan Arab Saudi saat ingin mengintervensi negara lain ialah ingin ‘membasmi’ kelompok ISIS. Baik AS maupun Arab Saudi terus-menerus mempropagandakan ISIS, agar tujuan intervensi mereka dapat tercapai tanpa diketahui publik dunia. (Baca : Wikileaks: Hillary Clinton sebut Saudi dan Qatar danai ISIS | merdeka .../https://www.merdeka.com/dunia/wikileaks-hillary-clinton-sebut-saudi-dan-qatar-danai-isis.html)

Dalam sejumlah pemberitaan media asing yang valid, sebenarnya kelompok ISIS sangat kecil dan lemah. ISIS menjadi popular karena propaganda AS dan Arab Saudi serta media-media sekutu mereka. Sejumlah media massa, sosial media dan NGO yang pro AS dan Arab Saudi dengan sengaja dan terbuka mempropagandakan kekejaman ISIS. Tujuannya ialah untuk membentuk opini publik dunia.

Dengan semakin gencarnya propaganda ISIS, AS dan Arab Saudi berharap, negara-negara di dunia menjustifikasi ISIS sebagai kelompok bersenjata yang besar. Padahal, faktanya ISIS kecil dan lemah. Sekarang ISIS sudah hancur lebur. Kekalahan ISIS di dunia, membuat AS dan Arab Saudi serta konco-konconya frustasi. Kemudian, mereka mencoba menciptakan isu atau strategi baru, diantaranya ialah menuduh Qatar mendukung teroris. AS dan Arab Saudi juga meminta Qatar untuk memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran yang selama ini dikenal sebagai musuh bebuyutan Arab Saudi dan AS.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya ialah ISIS menjadi ‘popular’ karena para penggila media sosial yang tidak tahu-menahu tentang ISIS yang sebenarnya terus mengupload hampir semua gerakan ISIS. Sebagian besar penggila medsos di Indonesia pun tanpa sengaja ikut mempropagandakan ISIS melalui sosial media. Padahal, faktanya ISIS cuma segerombolan kecil pemberontak yang didukung dan dibuat AS dan Arab Saudi untuk menghancurkan musuh mereka dengan memakai isu negara khilafah. Bahkan, kabarnya, ISIS juga mendapat dukungan dana dan persenjataan dari Arab Saudi dan AS serta 40 negara G20. (Baca : HEBOH..Putin Ungkap 40 Negara Danai ISIS di KTT G20 dan Cibir NATO di Suriah/https://arrahmahnews.com/2015/11/17/heboh-putin-ungkap-40-negara-danai-isis-di-ktt-g20-dan-cibir-nato-di-suriah/).

AS dan Arab Saudi, sudah lama menargetkan kawasan Asia, Filipina dan Indonesia. Baik AS maupun Arab Saudi secara sengaja dan terbuka melemparkan isu ISIS di Asia dengan tujuan agar situasi politik dan ekonomi Asia menjadi tidak stabil. (Baca : Serangkaian bukti Amerika dan Saudi sebenarnya dukung ISIS/ https://www.merdeka.com/dunia/serangkaian-bukti-amerika-dan-saudi-sebenarnya-dukung-isis.html)

Kalau situasi ekonomi dan politik di Asia labil, maka AS dan Arab Saudi akan dengan mudah masuk untuk mengintervensi. Namun, upaya ‘busuk’ AS dan Arab Saudi terkendala dengan solidnya hubungan dua negara kuat di Asia yaitu Tiongkok dan Korea Utara (Korut) yang didukung Rusia. Ketiga negara ini tentu sangat berkepentingan dengan Filipina dan Indonesia, maka secara langsung maupun tidak langsung, mereka turut memonitor situasi ekonomi dan politik di Filipina dan Indonesia dan negara Asia lainnya. Itulah yang menjadi penyebab, mengapa AS dan Arab Saudi sulit mengobok-obok Indonesia dan Filipina serta negara Asia lainnya dengan memakai isu ISIS. Selain itu, kepemimpinan Presiden Jokowi dan Duterte juga sudah menunjukkan kemampuannya dalam mengatasi berbagai isu politik, ekonomi dan intoleransi di negaranya masing-masing dengan strategi yang benar, tepat dan tegas. Kelompok ISIS pun menjadi semakin sulit masuk ke Indonesia dan Filipina serta negara kawasan Asia lainnya.

Gagalnya AS dan Arab Saudi memainkan isu ISIS di Filipina dan Indonesia membuat negeri Paman Sam dan Arab Saudi mengubah strateginya. Salah satunya ialah AS mengecam negara Korut dengan memakai isu persenjataan nuklir Korut. Namun, pemimpin Korut, Kim Jong-un tahu betul bahwa AS ingin menguasai Korut setelah mereka gagal menembus Filipina dan Indonesia. Salah satu ambisi AS ialah mereka ingin menguasai semenanjung Korea yang kaya dengan minyak bumi.

Ketakutan AS dan Arab Saudi semakin parah ketika Tiongkok, Korut serta negara-negara di Asia lainnya saling ‘bergandengan tangan’ untuk menghadapi ISIS buatan AS dan Arab Saudi. Rusia juga mendukung negara-negara Asia yang kontra AS dan Arab Saudi, maka tak heran kalau kelompok ISIS tidak mampu masuk ke negara-negara rezim komunis di Asia serta sejumlah negara di kawasan Asia lainnya. Sampai kapan pun AS dan Arab Saudi akan sulit merusak hegemoni Asia kalau Tiongkok, Korea Utara serta negara-negara Asia lainnya yang didukung Rusia tetap bersatu menghadapi AS dan Arab Saudi. Jadi, ISIS itu ‘populer’ hanya karena pemberitaan propaganda yang dengan sengaja dilakukan AS dan Arab Saudi. Ngopi dulu brooo, sruput ah…[Wawan Kuswandi/foto:Ilustrasi]

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Ustadz Kebablasan

Kalau seorang tokoh agama islam punya ilmunya cuma sedikit, saya yakin seseorang yang mengklaim dirinya ustadz atau ustadzah, suatu saat bisa kebablasan ketika memberikan tausyiah kepada umatnya.

Baru-baru ini, ada dua tokoh agama islam yang kebablasan ngomong dalam sebuah program acara di TV. Pertama, ustadz Syamsuddin yang memaparkan bahwa salah satu kenikmatan surga adalah adanya 'pesta seks'. "Minta maaf, karena inilah yang kita tahan-tahan selama di dunia. Kenikmatan terbesar yang diberikan Allah SWT di surga adalah pesta seks,” kata Ustadz Syam. Kedua, ustadzah mamah Dedeh yang menganjurkan umat Islam untuk tidak jadi dokter hewan. “Kalau saya menganjurkan, kalau kita sebagai seorang muslim, jangan jadi dokter hewan,” kata Mamah Dedeh.

Pernyataan kedua tokoh agama islam di atas langsung menuai kecaman sengit dari kaum muslim maupun nonmuslim. Pernyataan mereka, benar-benar memalukan dan menjijikkan. Syukurlah, akhirnya keduanya sudah mengakui kekeliruannya dan meminta maaf ke publik. Barangkali, kata maaf sudah cukup bagi sebagian kaum muslim di Indonesia.

Bagi saya, tausyiah kebablasan kedua tokoh agama di atas, jelas merupakan ‘tamparan’ bagi mereka sendiri, karena saya menduga keduanya belum memahami nilai-nilai hakiki yang terkandung dalam ajaran islam. Mungkin saja, itu ‘teguran’ dari Allah SWT untuk mereka, lantaran mereka sudah berani mengidentikkan dirinya sebagai ‘tuhan’ bagi para pengikutnya atau pendengar tausyiahnya. Mudah-mudahan analisis saya salah (sebelumnya, saya mohon maaf).

Berdakwah bukanlah untuk mencari popularitas. Kalau hanya sekadar menggapai popularitas dan uang, akibatnya fatal. Contohnya, ustadz Syam dan ustadzah mamah Dedeh. Setahu saya, para ustadz maupun ustadzah yang tampil di TV, umumnya minta honornya tinggi.

Seorang ustadz atau ustadzah mendapatkan rezeki atas hasil dakwahnya boleh-boleh saja saja. Namun, menjadi tidak wajar kalau mereka memasang tarif yang terbilang mahal karena merasa statusnya sudah popular. Parahnya lagi, kalau permintaan honornya tidak dipenuhi, mereka menolak untuk tausyiah.

Bahkan, ada sebagian ustadz atau ustadzah yang dengan rela mengobarkan statusnya sebagai pendakwah hanya untuk menjadi bintang iklan di TV karena tergoda honor yang tinggi. Lebih gilanya lagi, para pendakwah ini juga semakin berani mendakwahkan sebuah produk massal (iklan), walaupun produk itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan ajaran agama (terjadi penyesatan umat). Ustadz atau ustadzah adalah pemimpin yang mempunyai peran vital dalam membimbing moral dan mental umat untuk bersikap dan berperilaku baik sesuai ajaran agama.

Allah SWT berfirman, “Hai kaumku, Aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan(nya)?” (QS Huud:51).

Al Minawi dalam Faydh al Qadîr mengatakan, “bencana bagi umatku (datang) dari ulama yang dengan ilmunya bertujuan mencari kenikmatan dunia, meraih gengsi dan kedudukan. Setiap orang dari mereka adalah tawanan setan. Ia telah dibinasakan oleh hawa nafsunya dan dikuasai oleh kesengsaraannya. Siapa saja yang kondisinya demikian, maka bahayanya terhadap umat datang dari beberapa sisi. Dari sisi umat, mereka mengikuti ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatannya. Ia memperindah penguasa yang mendzalimi manusia dan gampang mengeluarkan fatwa untuk penguasa. Pena dan lisannya mengeluarkan kebohongan dan kedustaan. Karena sombong, ia mengatakan sesuatu yang tidak ia ketahui.” [Al-Minawi, Faydh al Qadîr VI/369.]

Sebagai salah satu umat muslim, saya sangat berharap kepada para pendakwah untuk mawas diri dalam berdakwah karena semua ilmu berasal dariNya. Hindarilah menjadi pendakwah yang bisa menjerumuskan umat ke jurang nista. Wassalam. (Wawan Kuswandi/Foto:Ilustrasi)

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment #INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com