Friday, August 7, 2020

Bisikan Hati [OPINI]

Dalamnya laut bisa diduga. Dalamnya hati siapa tahu. Sampai sekarang, peribahasa itu masih sangat popular dalam pergaulan sosial sehari-hari. Sejak ilmu pengetahuan ditemukan dan dipelajari manusia jutaan tahun lalu, hingga saat ini tak ada satu pun penemuan ilmiah yang bisa menjawab isi hati manusia. Setumpuknya penelitian yang dilakukan para ahli  dari berbagai disiplin ilmu untuk mengetahui isi hati manusia dalam konteks kehidupan hasilnya selalu nihil.

Sesungguhnya Tuhan dengan Maha Kuasanya telah menciptakan hati dalam tubuh manusia sebagai hadiah istimewa. Benarkah? Apa istiwewanya hati manusia? Tahukah Anda bahwa Tuhan menciptakan hati  sebagai ruang khusus bagi manusia untuk menyimpan jutaan rahasia pribadinya.

Itulah istimewanya hati. Rahasia hati manusia hanya Dia yang tahu. Tuhan menjadikan hati manusia sebagai sarana komunikasi manusia denganNya. Tuhan mengetahui secara pasti sikap dan perilaku jujur atau dusta manusia kepadaNya melalui hati manusia.

Sifat-sifat ?Unik? Yang ada dalam hati manusia memiliki daya tarik yang luar biasa. Ketidakmampuan manusia dalam menerka isi hati seseorang, pada akhirnya melahirkan aneka istilah yang dikaitkan dengan hati. Misalnya, sakit hati, jatuh hati, pilihan hati, suara hati, nyanyian hati, buah hati, keras hati dan simbol-simbol hati lainnya.

Sampai sejauhmana peran hati dalam hidup manusia? Apakah tindak-tanduk manusia lebih didominasi oleh otak (logika) atau hati (perasaan). Wooow … sungguh  sebuah pertanyaan sulit. Saya punya jawaban sederhana untuk menjawab pertanyaan di atas. Mudah-mudahan Anda puas.

Peran hati dalam diri manusia bersifat abstrak. Kalau pun peran hati dikonversi ke dalam sikap dan perilaku manusia, maka yang terlihat adalah sisi perspektif  humanis. Artinya, manusia harus berperilaku manusiawi dan bersifat sosial. Misalnya berbagi kebaikan dalam pergaulan sosial tanpa ada kepentingan apapun. Di sisi lain, logika manusia (cara berpkir),  acapkali dipenuhi oleh aneka ragam kepentingan  yang  bersifat individualis. Sekarang, mana yang Anda pilih,  selalu berpikir logis atau mendengarkan bisikan  hati? Salam teh tubruk hangat,  sruput dulu brooo ...[Wawan Kuswandi]

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Gampangnya Menjadi Muslim Bodoh [OPINI]

Menjadi muslim bodoh termyata sangat gampang dibandingkan menjadi muslim cerdas. Status sebagai muslim bodoh menjadi pilihan favorit sebagian besar penganut agama islam di Jakarta. Bahkan, mereka bangga dengan predikat muslim bodoh. Lho kok bisa? Ya bisalah. Contoh kasus muslim bodoh yang beberapa waktu lalu sempat heboh dalam pemberitaan media massa ialah kaum muslim tidak mau menyolatkan jenazah muslim yang mendukung salah satu cagub DKI yang diduga penista agama.

Beberapa spanduk yang bersifat provokatif juga tersebar di beberapa masjid yang bertuliskan “masjid ini tidak menyolatkan jenazah pendukung penista agama’. Sebenarnya, agama tidak ada hubungannya dengan politik. Manusialah yang selalu merusak nilai-nilai agama karena kepentingan politik.

Sekarang Anda sudah paham khan. Jadi muslim bodoh itu sangat gampang. Pertanyaannya  ialah apakah muslim Indonesia memang berkeinginan menjadi muslim bodoh? Kalau memang menjadi muslim bodoh itu merupakan cita-cita penganut agama islam di Indonesia, maka secara pribadi saya  sangat prihatin. Setahu saya, semua manusia yang hidup di alam semesta ini, baik para penganut agama maupun kelompok yang anti tuhan (atheis),  umumnya mereka  bercita-cita menjadi manusia cerdas.

Lantas kenapa sebagian besar penganut agama islam di Indonesia bangga dan mau menjadi muslim bodoh? Apakah Anda termasuk orang yang lebih suka menjadi muslim bodoh? Silahkan Anda pikirkan baik-baik, saya mau nyicipin pisang goreng anget dulu dan menyeruput secangkir teh pahit. [Wawan Kuswandi]

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Perilaku Sampah Pansus Angket KPK [OPINI]

Menyaksikan sikap dan perilaku  sebagian besar  anggota parlemen yang bermental pengecut di layar televisi sungguh mengasyikkan. Anggap saja seperti nonton opera sabun serial televisi Amerika atau menyaksikan sinetron stripping TV lokal. Setiap hari ada saja tokoh pengecut yang dilakoni ‘aktor politik’  Senayan. Setiap lakon yang dimainkan memiliki skenario sendiri-sendiri.

Judulnya juga terkadang lucu dan menggelitik. Contohnya ialah beberapa oknum anggota DPR RI yang tertangkap tangan KPK saat melakukan korupsi,  masih tidak mau mengaku alias membantah. Sejumlah anggota parlemen asyik tidur nyenyak di kursi rakyat saat rapat paripurna atau sidang pleno juga sudah sering terjadi. Bahkan, ada oknum angota parlemen tertangkap basah saat sedang  pesta  seks dan narkoba di hotel berbintang. Tidak sedikit pula oknum wakil rakyat ini melakukan pemerasan dan meminta saham kepada perusahaan asing maupun BUMN. Ada juga anggota DPR yang tidak mau melaporkan harta kekayaannya kepada LHKPN.

Kasus terbaru kelakuan sampah segerombol oknum anggota DPR ialah mereka ngotot membuat pansus angket KPK. Katanya sih, biar proses penegakkan hukum yang dilakukan KPK tidak menyimpang dari UU. Tapi apa benar begitu? Itu mah... Kalimat klise. Rakyat juga tahu apa yang menjadi motivasi mereka untuk membuat pansus angket KPK. Ujung-ujungnya mereka ingin ?Membunuh? KPK untuk melindungi komplotannya dalam merampok uang negara. Rakyat tidak boleh diam, pansus angket KPK harus dilawan dengan cara apapun. Lebih baik tidak ada anggota DPR, daripada keberadaan mereka justru membuat negara ini amburadul.

Sungguh memuakkan melihat tindak-tanduk komplotan oknum parlemen yang wara-wiri mempropagandakan pansus angket KPK ke berbagai media massa maupun sosial media. Penyimpangan sosial dan kelakukan bejad mereka merampok uang rakyat dalam proyek E-KTP tidak akan pernah berakhir karena mereka menantang perang KPK. Keberanian KPK menangkap oknum-oknum yang terlibat proyek E-KTP  tidak akan berpengaruh sedikit pun untuk mengubah mental rakus dan serakah mereka.

Jalan satu-satunya untuk menghancurkan komplotan perampok dana E-KTP ini adalah gerakan rakyat secara overall untuk mengepung gedung parlemen di Senayan dan mengadili secara langsung para perampok E-KTP serta membubarkan pansus angket KPK, sekaligus mencopot mandat mereka sebagai wakil rakyat.

Sudah selayaknya rakyat melakukan perlawanan frontal terhadap mereka kalau negara ini tidak mau hancur. Mulai hari ini dan seterusnya rakyat harus bertindak keras dengan berbagai cara untuk menyelamatkan negara dan bangsa. Satu kata untuk pansus angket KPK,  ‘RAKYAT SIAP  MELAWAN SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN’. [Wawan Kuswand]

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Thursday, August 6, 2020

Tangkap Koruptor Proyek E-KTP Atau Pengadilan Rakyat [OPINI]

Korupsi tak akan pernah berakhir di Indonesia, kalau pelakunya tidak ditangkap dan dihukum mati. Pelaku korupsi juga bukan orang miskin. Mereka rata-rata adalah anggota parlemen, pejabat negara dan pengusaha yang duitnya sudah lebih dari cukup. Contoh kasus teranyar soal mega skandal korupsi ini ialah proyek E-KTP yang merugikan negara lebih dari Rp 2 triliun.

Sejumlah wakil rakyat yang bercokol di Senayan memang sangat dikenal sebagai perampok ulung uang negara. Perilaku rakus dan serakah sudah menjadi gaya hidup mereka. Sandiwara yang dimainkan para koruptor ini sungguh-sungguh memilukan. Mereka selalu berteriak-teriak membela rakyat. Tapi, faktanya mereka merampok uang negara. Kejahatan keji ini tak bisa didiamkan, rakyat bersama KPK harus melawan oknum-oknum politisi yang semakin bejad.

KPK tak perlu takut menangkap oknum korup, rakyat siap mendukung dengan mengawal kasus ini hingga tuntas. KPK jangan hanya gembar-gembor menyebut nama atau menyelidiki oknum korup E-KTP, namun ujung-ujungnya kasus ini menghilang. Tangkap koruptor E-KTP atau rakyat akan mengadili sendiri para koruptor melalui pengadilan rakyat.

Selain menangkap para pelaku, KPK juga bertanggung jawab untuk mengumpulkan uang rakyat yang raib hingga lebih dari Rp 2 triliun. Kalau pun ada anggota parlemen yang sudah mengembalikan uang hasil korupsi E-KTPnya ke KPK, tidak berarti proses hukum terhenti. Hukum harus tetap ditegakkan sebagai panglima untuk menjaga kewibawaan negara dan melindungi negara dari komplotan perampok Senayan.  Bahkan,  kalau perlu  hukum mati para koruptor. [Wawan Kuswandi]

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

RA Kartini Menangis

Suasana euforia terpancar dari wajah sejumlah pelajar SD di Jakarta ketika tubuhnya dibalut pakaian kebaya adat dan rambut bersanggul saat memperingati hari lahir RA Kartini tanggal 21 April setiap tahun. Namun sayang,  di hari kelahirannya  RA  Kartini (21 April 1879) justru malah Menangis.  Apa yang Kartini tangisi?

Kartini  terdiam. Wajahnya tertunduk lunglai. Dua bongkah airmatanya yang bening meleleh jatuh menyentuh bumi. Tak ada sepatah katapun keluar dari mulutnya. Saya terdiam. Perlahan pikiran saya menerawang mencoba mencari tahu apa yang membuat Kartini menangis sedih. Tampak, begitu pedih jiwa dan raga Kartini.

Gelap mulai  rapat memeluk malam. Simponi desir angin dan bebunyian binatang senja terdengar pelan menyambut jejeran kilauan bintang yang menari di langit. Dialog imajiner saya dengan Kartini tersendat. Saya tak sanggup lagi melanjutkan kongkow santai dengan tokoh emansipasi ini. Saya tak berani berkata untuk menyapu isak tangisnya.

“Maaf,…saya tidak bisa melanjutkan dialog ini,” suara lembut kartini terdengar lirih menyapu hening yang tak bertepi. Saya hanya menganggukkan kepala sekejab  tanpa berani memandang wajahnya.

“Saya akan menulis surat. Goresan pena ini sebagai pengganti dialog imajiner Anda dengan saya. Tolong sampaikan isi pesan surat ini kepada semua perempuan Indonesia,” ucapnya pelan. Saya  masih terdiam. Kartini mulai menulis di hadapan saya sambil sesekali suara isak tangis kecilnya merayap membelah sepi. Usai memberikan suratnya kepada saya, Kartini  pamit. Dia  berjalan gontai memasuki sebuah pintu besar berukir penuh cahaya yang menebarkan harum yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Kartini menghilang dari pandangan saya.

Untuk Perempuan Indonesia …

Saya bersyukur menjadi putri bangsa Indonesia yang penuh warna. Saya percaya, perempuan Indonesia akan selalu menjadi perempuan sejati  dalam  keluarga. Pelihara dan jagalah  hak hakiki perempuan. Jadilah seorang ibu yang ikhlas membimbing moral anak-anak Indonesia yang kelak bisa  membawa kebermanfaatan hidup kepada sesama makhluk ciptaan Tuhan.

Dampingilah suami dengan tulus dan sabar. Dekatkanlah jiwa dan ragamu dengan ruh keluargamu. Jagalah dirimu dari gelombang persamaan hak dan drajat yang bisa melupakan kodrat keperempuananmu. Tunaikanlah kewajibanmu untuk keluarga. Ketahuilah bahwa emansipasi yang kutitipkan kepadamu  hanyalah sebuah proses pelepasan diri dari kungkungan budaya.

Emansipasi bukanlah sebuah  kebebasan dan persamaan hak yang terlampau jauh dan melampaui batas raga  seorang perempuan.  Jadilah perempuan Indonesia yang selalu berarti bagi keluargamu untuk selama-lamanya. Semoga Sang Maha Cahaya meridhoi semua perjalanan hidup perempuan Indonesia. Aamiin… Salam, RA Kartini. [Wawan Kuswandi]

Misteri Perempuan & Tidur

Tak banyak orang tahu bahwa antara perempuan dan tidur memiliki misteri yang sama. Berbagai kajian ilmiah terus digarap untuk mendapatkan jawaban. Hasilnya, hingga kini hubungan antara perempuan dan tidur masih menjadi teka-teki sepanjang zaman.

Setelah  membaca judul diatas, saya menduga mungkin ada aura negatif yang terbersit dalam pikiran Anda. Bagi saya, hal itu wajar saja karena menyangkut perbedaan persepi. Namun, saya berharap pikiran Anda tidak bergerilya menembus sesuatu yang berkonotasi kotor terhadap artikel ini. Tidur dan perempuan atau perempuan dan tidur sudah menjadi kata ‘pasaran’ dalam kehidupan manusia.

Seorang saintis dari England University of Technologi, Prof. DR Ray Meddis menolak keras sejumlah hasil penelitian ilmiah yang mengatakan bahwa waktu tidur ideal manusia adalah enam sampai delapan jam. Kualitas tidur tidak ditentukan oleh kuantitas waktu. Tidur berkualitas adalah tidur yang diawali  dengan mengantuk (dowsiness). Apa itu misteri tidur? Anda  tidak akan pernah tahu,  apakah Anda bisa  bangun kembali setelah tidur atau Anda akan pulang kepangkuanNya. Tidur membawa Anda dalam dimensi antara hidup dan mati. Ada malaikat ‘spesial’ yang memegang ‘remote’ perjalanan ruh Anda saat sedang tidur. Dalam kajian Ilmiah,  tidur berfungsi untuk menyehatkan dan menyegarkan fisik.

Nah, sekarang Apa misteri dari seorang perempuan?  Novel Sherlock Holmes dalam episode Skandal in Belgravia, penulis legendarisnya Sir Arthur Conan Doyle menyisipkan tokoh perempuan bernama Irine Adler. Perempuan itu berhasil mengalahkan Sherlock Holmes sekaligus membuat detektif ternama itu tergila-gila jatuh cinta kepadanya. Mengapa penulis memilih seorang perempuan untuk mengalahkan Sherlock Holmes? Karena perempuan adalah makhluk indah dan lemah yang sebenarnya kuat serta penuh misteri.

Perempuan memiliki kekuatan yang luar biasa. Ketika seorang perempuan melahirkan,  jiwa dan raganya berada dalam batas tipis antara hidup dan mati. Miliaran manusia penghuni bumi berasal dari rahim perempuan. Baik dan buruknya kehidupan manusia di alam semesta berawal dari sikap dan perilaku perempuan (ibu)  dalam mendidik  anak-anaknya.

Perempuan mampu mengurus anak, suami dan dirinya sendiri secara bersamaan dan dalam kondisi apapun. Misteri kehidupan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Biarlah misteri antara perempuan dan tidur menjadi rahasia Tuhan yang wajib kita syukuri. [Wawan Kuswandi]

Wednesday, August 5, 2020

Isu Dibalik Pembubaran HTI

Sebagian publik di negeri ini mungkin kaget bercampur gembira setelah mengetahui bahwa pemerintah Indonesia melalui Menkopolhukam Jenderal (purn) Wiranto membubarkan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Kenapa hanya HTI yang dibubarkan, sedangkan FPI, FUI, GNPF-MUI dan sejumlah ormas radikal lainnya tidak? Saya sih, biasa-biasa saja mendengar HTI dibubarkan. Menurut sumber saya yang ngakunya pernah menjadi simpatisan di HTI [saya antara percaya dan tidak, namun info ini saya anggap saja sebagai data sekunder], sebenarnya pemerintah sudah mengamati dan mencium tindak-tanduk  HTI sejak tahun 2009 silam. HTI sudah menyiapkan Indonesia menjadi negara khilafah pada tahun 2019 mendatang. Namun, ketika itu (2009), sejumlah elit HTI terpecah menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama,  elit HTI yang pro NKRI menjadi negara khilafah. Sedangkan kelompok kedua, elit HTI yang kontra NKRI menjadi negara khilafah. Konflik internal dua elit di tubuh HTI ini terendus BIN. Kelompok elit HTI yang kontra NKRI menjadi negara khilafah membubarkan diri dan kembali ke ormas-ormas islam non radikal, diantaranya ke NU dan Muhammadiyah. Sedangkan kelompok elit HTI yang pro NKRI menjadi negara khilafah menyusup ke FPI, FUI dan GNPF-MUI dan MUI. Kalangan elit HTI pro NKRI menjadi negara khilafah ini berhasil menduduki posisi-posisi penting di FPI, FUI, GNPF-MUI dan MUI, maka tak heran ketika usai pilpres tahun 2014 lalu, Indonesia mulai diramaikan dengan gerakan aksi demo  FPI, FUI dan GNPF-MUI dan membawa-bawa isu PKI, khilafah, kafir, anti pemimpin nonmuslim dan penerapan syariat islam serta isu masuknya ISIS di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu,  puncak gerakan massa yang didalangi elit HTI  terjadi pada saat dugaan kasus penistaan agama yang dituduhkan ke Ahok (yang mungkin saja sudah direkayasa jauh-jauh hari sebelumnya]. Ormas FPI, GNPF-MUI dan FUI, secara terbuka berani menyebut aksi demonya dengan sebutan aksi bela islam 1/2/3 serta mengumbar isu tolak kriminalisasi ulama.

Elit HTI yang pro NKRI menjadi negara khilafah terus-menerus melebarkan sayap penyusupannya ke beberapa parpol yang berbasis agama,  ke masjid dan musholla, lembaga pengajian anak-anak, ibu-ibu dan bapak bapak, bahkan sampai ke lembaga pendidikan mulai dari tingkat TK sampai univesitas dan dari sekolah dasar agama sampai pesantren.

Berdasarkan fakta dan data ini, negara melalui Polri dan militer serta Menkopolhukam mulai melakukan pengawasan ketat dan menyusun strategi untuk membendung penyusupan kelompok HTI. Langkah pertama negara ialah dengan membubarkan HTI sebagai akar dari semua gerakan aksi radikal sejumlah ormas. Negara berharap dengan bubarnya HTI akan melemahkan gerakan radikal FPI, FUI dan GNPF-MUI yang selama ini  ‘dikendalikan’ oleh elit HTI.

Tindakan negara membubarkan HTI sudah  tepat. Namun,  tugas berat lainya yang harus dilakukan pemerintah bersama rakyat ialah negara harus secepatnya memutus jaringan elit HTI yang menyusup ke ormas, parpol dan lembaga pendidikan nasional dan institusi keagamaan  dengan cara menerapkan secara tegas UU yang berkaitan dengan ideologi Pancasila dan UUD 1945. Negara juga harus segera menerapkan sanksi hukum kepada individu maupun kelompok-kelompok yang ingin menjadikan NKRI sebagai negara khilafah.

Pada bagian akhir, sumber saya mengemukakan kekecewaannya yaitu kenapa pemerintah hanya membubarkan HTI? Seharusnya FPI, FUI dan GNPF-MUI dan lembaga MUI juga dibubarkan karena menurutnya, ormas-ormas itu sudah melencengkan visinya yaitu  ingin membawa Indonesia menjadi negara khilafah.  Benar atau tidaknya informasi yang tertulis dalam artikel ini (berdasarkan keterangan sumber saya), mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan bagi negara untuk segera melakukan investigasi serius terhadap ormas-ormas radikal yang ada.  Ngeteh dulu brooo…(Wawan Kuswandi)

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com