Monday, July 27, 2020

Phobia Komunisme

Nonton bareng film G30S PKI, lagi heboh diwartakan di sejumlah media mainstream dan sosial media. Ujung-ujungnya, kalau mau jujur ada phobia komunisme dalam bangsa ini. Mengapa ini bisa terjadi?

Sebelumnya, iIsu banyaknya pekerja China masuk ke Indonesia yang disinyalir bisa membangkitkan paham komunisme, [masa sih…?] sungguh mengejutkan publik. Bagi saya, isu itu cuma propaganda politik murahan dan tipuan busuk yang sengaja dihembuskan sekelompok orang yang tidak cerdas. Sungguh menjijikkan.

Padahal, paham komunisme di dunia, termasuk Indonesia sudah mati sejak puluhan tahun lalu. Para penyebar isu komunisme benar-benar tidak mengikuti perkembangan geopolitik dan geoekonomi global. Mereka hanya sekadar bicara tanpa data dan fakta yang akurat. Seharusnya, mereka memberikan data kongkret tentang tenaga kerja China di Indonesia. Misalnya, berapa jumlah total tenaga kerja China yang ada di Indonesia? berapa jumlah perusahaan yang menampung tenaga kerja China di Indonesia? Bagaimana regulasi pemerintah tentang tenaga kerja asing, termasuk China di Indonesia? Apa argumen ilmiahnya sehingga mereka bisa mengaitkan tenaga kerja China dengan bangkitnya paham komunisme di Indonesia? Semua pertanyaan diatas harus dijawab secara logis berdasarkan data dan fakta yang valid.

Sebelumnya, sejumlah media massa sudah memberitakan bahwa presiden Joko Widodo membantah tenaga kerja China yang masuk ke Indonesia jumlahnya mencapai puluhan juta. Hal itu dikatakan Jokowi saat membuka Deklarasi Pemagangan Nasional Menuju Indonesia Kompeten di Karawang, Jawa Barat, Jumat (23/12/2016) lalu. Jokowi menegaskan, tenaga kerja China di Indonesia saat ini hanya berjumlah 21.000 orang. Menurut Jokowi, jumlah itu sangat kecil dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja Indonesia di negara lain, misalnya di Malaysia mencapai 2 juta orang, di Hongkong mencapai 153.000 orang. Menurut Jokowi, secara logika tidak mungkin banyak tenaga kerja China, Amerika dan Eropa yang mau bekerja di Indonesia. Sebab, gaji di negara mereka jauh lebih baik ketimbang Indonesia. "Mana mau mereka ke sini dengan gaji yang lebih kecil. Ini saya sampaikan agar jangan sampai rumor berkembang di mana-mana," ucap Jokowi. Presiden Jokowi juga mengakui bahwa pemerintah memang menargetkan mendatangkan turis China sebanyak 10 juta orang. [http://nasional.kompas.com/read/2016/12/23/11211181/jokowi.klarifikasi.soal.tenaga.kerja.china.di.indonesia].

Berdasarkan data yang disampaikan presiden Jokowi diatas, maka sebaiknya, para penyebar isu komunis harus lebih banyak mengikuti perkembangan ekonomi global. Jadi, antara paham komunisme dengan tenaga kerja China tidak ada kaitannya sama sekali. Kehadiran tenaga kerja China di Indonesia, mungkin saja terkait dengan diberlakukannya zona Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), AFTA, APEC dan masih banyak lagi bentuk kerjasama ekonomi secara regional maupun internasional. [http://pelajarpin.blogspot.co.id/2015/09/kerjasama-ekonomi-internasional.html] dan [http://pengertian.website/pengertian-mea-dan-ciri-ciri-masyarakat-ekonomi-asean/]

Pemberlakuan sistem ekonomi global berlaku bagi semua negara di dunia, bukan hanya Indonesia. Tenaga kerja China juga banyak masuk ke negara-negara Asia, Eropa, Amerika dan Afrika. Tenaga kerja Indonesia pun bisa berduyun-duyun masuk ke negara lain. Hadirnya tenaga kerja China di Indonesia tidak identik dengan paham komunisme. Begitu juga paham komunisme tidak identik dengan ras Cina. Komunisme adalah paham (ideologi). Paham komunisme bisa dianut oleh siapa saja dan negara mana saja. Jadi, keberadaan tenaga kerja China tidak ada hubungannya dengan kebangkitan komunis di Indonesia.

Paham komunisme di dunia sudah hancur, contohnya negara Uni Soviet tahun 1991. Paham komunisme di negara-negara pecahan Uni Soviet sudah berubah menjadi paham sekularisme, bahkan mengarah pada paham kapitalisme. Demikian juga dengan negara-negara seperti Polandia, Hungaria dan beberapa negara-negara Eropa Timur lainnya yang berpaham komunis. Beberapa negara di benua Asia, seperti Vietnam yang menganut komunisme, perlahan mulai berubah menjadi paham kapitalisme. Ada beberapa negara di Asia maupun di kawasan Amerika yang masih memegang ideologi komunis seperti China, Korea Utara dan Kuba. Tetapi, paham ideologi komunis yang diterapkan di negara itu sudah tidak semurni ajaran Karl Marx. Negara-negara itu telah membuka diri dengan negara lain, bahkan mulai mengarah menjadi negara kapitalis. [baca selengkapnya di http://www.suaramerdeka.com/harian/0509/30/opi4.htm].

Saya harap sampai disini, Anda bisa mengerti. Kalau Anda tidak mengerti juga, saya sarankan Anda segera baca buku-buku tentang hancurnya paham komunisme di dunia atau banyak-banyak istighfar agar hati dan pikiran Anda jernih dan bersih.

Sebelum tulisan ini selesai, saya sarankan kepada Anda untuk tidak lagi menyebarkan isu komunis di Indonesia. Sebagai penutup izinkan saya berkata “JANGAN MAU DIBOHONGIN PAKE ISU PKI” . Yuk…ngeteh dulu mas brooo, nyantai aja bacanya. (Foto/Ilustrasi:Ist)

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

Indocomm.blogspot.com

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Hukuman Mati

Pelaksanaan hukuman mati di Indonesia masih terus menjadi pro dan kontra. Sebenarnya, penerapan hukuman mati tidak bertentangan dengan konstitusi.

Tingginya tingkat kejahatan keji di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir ini, telah membuktikan bahwa penjara bukanlah tempat efektif untuk menurunkan angka kejahatan. Kasus kejahatan sadis dan kejam tetap berlangsung, diantaranya ialah peredaran narkoba dalam jumlah besar, pembunuhan sadis dengan cara mutilasi, perkosaan yang disertai kekerasan seks terhadap anak dibawah umur, korupsi yang dilakukan pejabat negara dan aparat hukum, melecehkan dan menghasut masyarakat untuk melakukan konflik antar SARA dan pembunuhan hewan langka.

Bentuk kejahatan diatas bersifat luar biasa, maka penanganannya harus dengan hukum yang ekstra luar biasa. Dalam KUHP, Pasal 340 Tentang Pembunuhan Berencana ada ancaman hukum mati. Dalam UU Darurat Nomor 7 Tahun 1955 Tentang Pengusutan, Penuntutan dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi juga terdapat dimensi hukuman mati. Hukuman mati juga terdapat dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Mayoritas masyarakat Indonesia masih melihat hukuman mati merupakan cara yang tepat untuk menekan tingginya tingkat kejahatan sadis.

Bersamaan dengan penerapan hukuman mati, negara juga perlu melakukan pembenahan sistem hukum. Sepanjang sejarah, hukuman mati dijatuhkan pada tindak kejahatan yang bermacam-macam. Di abad 18 SM, Raja Hammurabi dari Babilonia membuat perintah hukuman mati untuk 25 jenis tindakan kriminal. Hukuman mati juga dilakukan di Mesir pada abad ke 16 SM yaitu seorang bangsawan dihukum mati karena telah melakukan kegiatan perdukunan. Di Inggris, hukuman mati diberlakukan untuk mereka yang mengembala kambing di atas jembatan Westminister Bridge. Dibawah kekuasaan Raja Henry VIII, mereka yang dihukum mati mencapai 72.000 orang.

Sejumlah pakar hukum Internasional menilai, penerapan hukuman mati dapat menghemat biaya pengeluaran negara. Kaum utilitarian menganggap bahwa hukuman mati lebih menghemat uang daripada memenjarakan orang seumur hidup. Singapura, negara yang pernah menjadi contoh penerapan hukuman mati, telah menunjukkan angka penurunan tingkat kriminalitasnya secara signifikan.(Foto/Ilustrasi:Ist)

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

Indocomm.blogspot.com

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Donald Trump

Sikap dan perilaku provokatif Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, benar-benar telah memperburuk citra negeri Paman Sam di mata dunia. Trump terus-menerus mengumbar pernyataan emosionalnya kepada pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un. Trump juga bersikap diskriminatif terhadap kaum muslim dari eight negara yang dilarang melakukan perjalanan ke AS.

Kepemimpinan Trump benar-benar paling provokatif dalam sejarah presiden AS. Trump pernah secara terbuka menyebut umat Islam sebagai gerombolan teroris yang dinilainya merusak dunia. Saat debat antar kandidat capres, beberapa waktu lalu, Trump juga tidak segan-segan melakukan charracter assasination dan black marketing campaign terhadap pesaingnya. Bahkan, Trump diduga kuat mendukung pendanaan federal untuk melegalkan aborsi melalui institusi Planned Parrenthood.

Pendiri Trump Entertainment Resorts ini, juga dikenal sebagai tokoh anti islam dan anti migran. Hampir sebagian besar kebijakan luar negeri serta hubungan internasional AS dengan negara-negara islam di dunia, saat ini berada dalam titik terendah, terutama dengan negara-negara Timur Tengah, Korea Utara, Rusia dan Tiongkok

Di Indonesia, sikap dan perilaku Trump memunculkan antipati yang sangat kuat dari rakyat Indonesia, terutama dari kaum muslim moderat. Sejak Donald Trump menjadi Presiden AS, banyak kebijakan kontroversial dalam konstelasi komunikasi politik dunia. Bahkan, beberapa negara di dunia khawatir, sikap Trump akan merusak hubungan komunikasi politik antarbenua dan bisa menyulut perang dunia ketiga. (Foto/Ilustrasi:Ist)

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

Indocomm.Blogspot.Com

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Sunday, July 26, 2020

Rakyat Menggugat

Rakyak punya hak menggugat negara soal perlunya negara melakukan transparansi terhadap barang bukti kejahatan yang disita aparat hukum. Sampai detik ini, rakyat tidak pernah tahu apa saja dan berapa jumlah overall keseluruhan barang sitaan (obat-obatan terlarang, uang hasil korupsi, asset harta dan benda serta sejumlah dokumen berharga lainnya) yang disita negara dari tangan para penjahat.

Dalam hal ini lembaga-lembaga hukum yang menjadi kepanjangan tangan negara seperti kepolisian, KPK, pengadilan,  Bea Cukai dan instansi hukum lainnya, wajib transparan mengenai keberadaan barang bukti kejahatan yang telah disita.  Disisi lain, hampir setiap hari media massa memberitakan penangkapan para penjahat yang dilakukan polisi, KPK dan Bea Cukai. Umumnya, penangkapan itu disertai sejumlah barang bukti yang disita.

Rakyat berhak menggugat negara, dimana barang bukti itu disimpan? Kalau pun  barang bukti itu dipergunakan negara, untuk keperluan apa? Wajar saja kalau rakyat curiga terhadap penyalahgunaan barang bukti oleh para pejabat negara yang memiliki otoritas kekuasaan tinggi. Salah satu contoh penyalahgunaan barang bukti kejahatan ialah testimoni bandar narkoba Freddy Budiman kepada Koordinator KONTRAS  Haris Azhar yang mengungkapkan bahwa obat-obatan terlarang milik Freddy yang disita, ternyata dijual kembali di pasar narkoba oleh sejumlah oknum aparat hukum.

Lantas, bagaimana dengan barang bukti sitaan lainnya? Bukan tidak mungkin bisa juga disalahgunakan oleh oknum pejabat negara atau aparat hukum. Sekali lagi,  rakyat menggugat negara untuk transparan mengenai keberadaan barang bukti sitaan hasil kejahatan. Transparansi barang sitaan ini harus dimulai dari era Soeharto lengser (1998) hingga zaman presiden Jokowi.

Sudah saatnya negara membentuk lembaga independen yang bertugas dan bertanggungjawab untuk mengawasi keberadaan seluruh barang bukti sitaan hasil kejahatan. Indonesia adalah bangsa yang besar,  bermartabat, bermoral dan beradab. Negara wajib memberikan kepercayaan kepada rakyat dengan melakukan budaya transparansi dalam segala hal. Anda setuju...? (Foto/Ilustrasi:Ist)

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

Indocomm.Blogspot.Com

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Jalan Raya

Jalan raya merupakan CCTV paling canggih  dan  tak tertandingi oleh teknologi apapun. Banyak peristiwa tragis  seperti kasus kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan raya. Kalau saja jalan raya bisa ngomong, maka testimoninya tentang kecelakaan lalu lintas  pasti jujur.

Waktu masih menunjukkan  jam tujuh pagi  ketika laju motor yang saya naiki  sampai di jalan raya Gajah Mada, Jakarta, Pusat. Seperti biasa, jalanan sudah ramai. Jalan raya dimanapun,  nggak bisa nolak kehadiran roda-roda kendaraan yang nyaris tiada henti dan tak mengenal waktu.  Tak ada hari libur bagi jalan raya. Jalan raya juga tak bisa ‘complain’ ketika tubuhnya berlubang, kotor, berdebu, ditiduri paku-paku karatan. Jalan raya tak pernah mengeluh disaat panas matahari melumeri kulitnya dan diam membeku saat  hujan mengguyur tubuhnya.

Jalan raya adalah ‘buku sejarah’ manusia.   Jalan raya menyimpan banyak kisah tragis. Kasus-kasus  kemacetan, kecelakaan, tabrak lari, kebut-kebutan liar ‘pembalap’  jalanan, perilaku arogan dan korup oknum polisi lalu lintas, pengamen, pengemis  dan pedagang asongan yang ‘bernyanyi’ di dalam angkot,  pengemudi  kendaraan yang berkelahi  gara-gara rebutan  menyerobot lampu hijau,  ceceran darah puluhan korban kecelakaan yang tewas sia-sia  di tangan pengemudi angkutan umum yang ugal-ugalan,  pamer mobil mewah orang-orang kaya serta bangkai anjing, tikus dan kucing yang  hancur berserakan terlindas kendaraan.

Jalan raya  tidak bisa ‘berteriak’ ketika tubuhnya dibebani  mobil kontainer yang bobotnya berton-ton.  Bahkan, jalan raya dipaksa untuk ‘lancar’ oleh pejabat negara yang pakai mobil mewah saat sedang macet.   Jalan raya seringkali ‘terluka’ saat aksi demo mahasiswa dan buruh  membakar ban di jalanan.  Segudang peristiwa perampokan jalanan,  pembunuhan dan penembakan  serta perkosaan di angkutan umum tak pernah henti terjadi di  jalan raya.  Jalan raya jadi saksi kunci skandal kejahatan manusia.

Momen-momen humanis juga terjadi di jalanan. Jalan raya menjadi tumpuan banyak manusia untuk mencari nafkah. Setiap hari  selama 24 jam, puluhan bahkan ratusan angkutan umum terus menggerus jalan raya menangguk rupiah.  Ratusan  motor, mobil dan  sepeda  pribadi  juga  mengantungkan  diri kepada jalan raya untuk menuju kantor memburu  gaji bulanan.

Dibalik pasrahnya jalan raya, ternyata manusia tidak pernah bersyukur  kepada Tuhan. Jalan raya selalu  menjadi  ‘kambing hitam’  atas  terjadinya  kecelakaan.  Manusia menuduh jalan raya yang berlubang,  penuh genangan air, pasir dan batu-batu krikil  yang bertebaran sebagai penyebab terjadinya kecelakaan.  Padahal, ‘cacatnya’ jalan  raya adalah ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Saya percaya, suatu saat jalan raya akan menerima ‘reward’ atas kepasrahannya.

Saya yakin Tuhan akan segera mengutus  ‘makhlukNya’ untuk menyelesaikan  kisah-kisah tragis di muka bumi yang terjadi di jalan raya. “Kesehatan mental dan moral sebuah  bangsa  dapat dilihat dari cara bagaimana manusia memperlakukan jalan raya dengan baik dan benar”. (Foto/Ilustrasi:Ist)

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

Indocomm.Blogspot.Com

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Sekutu Iblis

Saat ini, iblis sedang berbangga ria karena sekutunya yang ada di Indonesia, terus mengobrak-abrik kenyamanan dan kedamaian umat beragama. Siapa sih sekutu iblis itu? Mau tahu aja atau mau tau banget? Sabaaar? (maaf) saya pipis sebentar yaaa.

Gerakan sejumlah ormas dan tokoh yang mengatasnamakan agama tertentu di Indonesia makin atraktif seperti pertunjukkan sirkus. Ada ormas dan tokoh muslim independen yang kalem. Ada ormas dan tokoh muslim yang malu-malu. Tapi, ada juga ormas dan tokoh muslim yang radikal serta anarkis. Bahkan, kemungkinan besar sejumlah ormas dan tokoh muslim radikal ini sudah bersekutu dengan iblis untuk membuat kekacauan. Padahal, dalam ajaran agama apapun, manusia wajib melawan iblis.

Allah SWT berfirman, ?Maka Kami berkata, Hai Adam, Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, Maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga yang menyebabkan kamu menjadi celaka.? (Qs Thaahaa : 117).

Ayat diatas sangat jelas dan tak perlu lagi banyak penafsiran (anak kecil juga tahu). Lantas, apakah negara ini masih diam saja melihat kelakuan kotor iblis berwujud manusia? Saya mulai curiga Jangan, jangan ormas dan tokoh muslim yang bersekutu dengan iblis itu memang sengaja ?Diperihara? Oleh sekelompok elit di negeri ini? Hmmmmnn?

Da'ud ibn Tamam ibn Ibrahim al Shawni, dalam novelnya The Madness of God & The Men Who Have The Elephant (Dastan Books publisher 2005) menegaskan, “Lihatlah segala penderitaan dan kesengsaraan yang telah ditimpakannya atas dunia. Lihatlah betapa monster itu melakukan semuanya hanya untuk menghibur diri! Jika ada yang terlihat murni, dibuatnya ternoda! Jika ada yang manis, dia buat masam! Jika ada yang bernilai, dibuatnya jadi sampah! dia tak lebih dari sekadar badut dan pesulap murahan, pembohong gila! dan kegilaannya masih terus membuatku lebih gila lagi!”

Cerita novel Shawni, dalam penafsiran saya (mudah-mudahan tidak salah) benar-benar menohok manusia yang dengan mudahnya dirasuki Iblis. Iblis semakin leluasa merusak mental dan moral sebagian manusia beragama melalui simbol-simbol kemasyarakatan, penafsiran ayat, penyesatan kitab suci dan predikat-predikat palsu sebagai ahli agama.

Faktanya, kisah novel Shawni, saat ini sedang terjadi di Indonesia. Terlebih lagi menjelang Pilkada Serentak maupun Pilpres 2019. Apapun bentuknya, iblis adalah musuh manusia. Tuhan dalam agama apapun akan mengutuk manusia yang bersekutu dengan iblis. Saya khawatir, iblis berwujud manusia sudah menjadi penghuni negeri Garuda ini. Hiiiyy, serem. Tidur dulu aahhh.

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

Indocomm.blogspot.com

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Saturday, July 25, 2020

Bangsa Munafik

Hidup di lingkungan bangsa munafik sungguh sangat memilukan dan mengerikan. Kita harus top notch hati-hati ketika bergaul dengan mereka. Di Indonesia, orang-orang yang suka berlakon munafik, biasanya berada dalam lingkungan politik dan hukum. Sifat dan perilaku munafik sudah menjadi gaya hidup mereka.

Dalam sebuah risetnya beberapa waktu lalu, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyimpulkan bahwa ada 3 faktor penyebab tingkat kepercayaan publik terhadap politisi rendah. Salah satunya ialah perilaku elit politik yang  munafik. Sebesar 65,30 persen publik menyatakan, apa yang diucapkan elit politik selalu bertentangan dengan perbuatannya.

Contoh perilaku munafik bangsa ini, diantaranya ialah segelintir oknum tokoh agama yang mendirikan ormas atau parpol berbasis islam dengan dalih membela kepentingan agama. Faktanya, sejumlah tindakan mereka justru banyak yang anarkis. Sejumlah  perempuan muslim sudah memakai jilbab. Tetapi,  perilakunya tidak mencerminkan wanita muslimah.

Beberapa pejabat negara disumpah untuk menjalankan amanat rakyat dan negara. Tapi, mereka mengkhianatinya. Sebagian besar pemimpin umat, setiap hari berdakwah kepada publik untuk selalu bersedekah. Tetapi, faktanya mereka tidak pernah bersedekah. Bahkan, mereka memasang tarif tinggi ketika diminta berdakwah. Sebenarnya masih setumpuk lagi contoh  sikap dan perilaku munafik yang dilakukan bangsa ini. Kalau ditulis semua, artikel ini tak akan pernah selesai.

Munafik berasal dari bahasa Arab yaitu munafiqun. Dalam kajian Islam, munafik ialah orang yang berpura-pura mengikuti ajaran agama Islam, namun mereka mengingkarinya. Dalam terminologi Al Qur’an, munafik merujuk kepada mereka yang tidak beriman namun berpura-pura beriman.

Nabi Muhammad SAW mengatakan, tanda-tanda orang munafik ada 3 yaitu jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari dan jika dipercaya berkhianat. Allah SWT berfirman, “Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata, “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah”, dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar RasulNya dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan. Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati karena itu mereka tidak dapat mengerti”. (QS. Al Munafiqun 63:1-3).

Dalam surat lain Allah SWT juga berfirman, “Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,...Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” (QS. An Nisa: 138 dan 145). Apakah Anda masuk dalam  golongan orang-orang munafik?...(Foto/Ilustrasi:Ist)

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

Indocomm.Blogspot.Com

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com