PYONGYANG - Pemerintah Korea Utara (Korut) mengklaim pihak berwenang Amerika Serikat (AS) secara harfiah merampok diplomatnya di Bandara John Fitzgerald Kennedy (JFK). Tak terima, Pyongyang menjuluki AS sebagai negara gangster.
“Pejabat Amerika secara paksa mengambil sebuah paket diplomatik dari delegasi dengan tindakan provokasi yang tidak sah dan kejam pada hari Jumat,” kata Kementerian Luar Negeri Korut melalui seorang juru bicara yang dilansir media pemerintah,KCNA, Senin (19/6/2017).
Menurut kementerian itu, lebih dari 20 aparat AS melakukan serangan disertai kekerasan seperti gangster terhadap diplomat Korea Utara yang pulang dari sebuah konferensi PBB tentang hak-hak penyandang disabilitas.
?Ketika para diplomat dengan penuh semangat menolak, mereka mengambil paket diplomatik tersebut dengan menggunakan kekerasan fisik,? Lanjut kementerian itu.
Namun, Dinas Keamanan Nasional (DHS) AS mengatakan warga Korut yang paketnya diambil aparat tersebut bukan diplomat anggota Misi Korut untuk PBB.
?Menurut Departemen Luar Negeri AS, warga Korea Utara itu bukanlah anggota Misi Korea Utara yang terakreditasi untuk PBB dan tidak memiliki hak untuk (mendapatkan) kekebalan diplomatik,? Kata juru bicara DHS David Lapan.
?Paket yang dimaksud tidak memiliki perlindungan diplomatik dari inspeksi,? Ujar Lapan.
”DHS menyita banyak item media dan paket-paket dari individu, dan pada saat itu warga Korea Utara berusaha untuk mengambil barang secara fisik namun dicegah untuk melakukannya oleh perwira DHS,” imbuh Lapan, yang dikutipNew York Post. ”Agresi yang dituduhkan diprakarsai oleh Korea Utara."
Masih menurut DHS, warga Pyongyang yang dinyatakan sebagai pelancong itu dilepaskan. Namun, dia menolak naik pesawat tanpa membawa barang yang disita aparat AS.
Https://global.Sindonews.Com/examine/1214842/40/korut-aparat-as-merampok-diplomat-pyongyang-di-bandara-jfk-1497851823