Saturday, May 30, 2020

Jawaban UAS Dituding Picu Konflik

Klik link ini: https://geotimes.co.id/op-ed/menyoal-jawaban-uas-dituding-picu-konflik/

Apa pandangan pemerhati komunikasi massa Wawan Kuswandi tentang kasus ustadz Somad? Yuk simak ulasannya. Terima kasih men?

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Ist

Pelajari [Review] Eye Shadow Cream Viva

Biasanya dulu sebelum saya terpapar akun-akun kosmetik, olshop, selebgram, beauty vlogger, dan beauty blogger, riasan wajahku cuman pelembab, bedak wajah, lipstik warna natural. Bahkan nun jauh waktu jaman sekolah dulu pakenya lip balm bukan lipstik. Tapi dunia berubah, teknologi berkembang, dan akupun mulai berkembang menjadi (ealah ngomong apa sih). Sekarang mulai pengen kenalan sama Eye Shadow. Untuk langkah awal saya beli eye shadow Viva.

Kenapa saya beli make up yang mereknya hampir seluruhnya Viva? Pertama karena murah (again) akan tetapi nggak murahan. Aku baca review beberapa beauty blogger terkenal jua mereka pada bilang kalo Viva ini jadi keliru satu merek lokal yg bisa diperhitungkan lah ya. Selain itu, Viva merupakan galat satu merek kosmetika lokal yg udah ada menurut dulu banget, bahkan sebelum aku lahir, huhuyy senior nih Viva. Produknya yang legendaris nggak lain & nggak bukan merupakan Milk Cleanser dan Face Tonernya yg poly variannya.

Eh akan tetapi kali ini saya mau review eye shadownya ya.. Sebenernya Viva sendiri punya beberapa varian eye shadow, terdapat yang trio, duo, bahkan terdapat yg cuman satu rona kayak yg bakalan saya review kali ini. Nah untuk yang satu warna ini pula kalo nggak galat terbagi jadi beberapa gerombolan , yang sayangnya saya nggak hafal sih, hehe.. Coba buka web Viva nya pribadi aja ya..

Ini kedua kalinya saya pake eye shadow Viva, yg pertama adalah saat aku wisuda S1 tahun 2012 dulu. Waktu itu aku beli eye shadow Viva Duo yg warna orange sama kuning yang teksturnya powdery banget berglitter heboh yang kemasannya warna biru. Jadi ketika itu mamaku nggak ngizinin aku dirias di salon buat wisudaan, yakaliii harus udah ada di kampus jam 7 pagi, mau ke salon jam lima subuh? Dipikir-pikir emang repot juga ya.. Akhirnya mamaku malah nyuruh saya beli make up sendiri, dandan sendiri.. Jadilah waktu itu saya dandan seadanya.. Huhu... (stop malah jadi curhat).

Nah kali ini saya beli eye shadow Viva yg teksturnya krim, satu rona aja. Aku pilih warna coklat karena selain biar kondusif dan natural, eye shadow Viva ini kayaknya nggak terlalu poly pilihan rona naturalnya sih.. Waktu saya beli pilihan rona yg tersedia kebanyakan dalam gonjreng seluruh.. SPG nya bilang yg natural tinggal coklat aja, hiks.. Ya sudahlah gapapa...

Eye shadow Viva krim ini teksturnya krim (yaiyalah namanya juga eye shadow cream) nggak ada kesan powdery sama sekali, sedikit berglitter akan tetapi masih kondusif nggak seheboh yang varian duo. Aromanya jua biasa aja sih, nggak ada wewangian nyegrak spesial Viva. Sementara menurut segi bungkus, terbilang imut dan niscaya nggak ngabisin loka yaa.. Kemasannya terbuat dari plastik agak ringkih yang rentan pecah kalo andai saja jatuh (jangan sampe jangan sampee). Tutupnya terpisah berdasarkan wadah eye shadownya, coba kalo nempel kayak yg varian duo, kayaknya lebih aman deh. Trus eye shadow ini nggak ada kuasnya, jadi kalo nggak beli kuasnya terpisah ya pake tangan deh aplikasiinnya. Kalo aku sendiri sih beli kuas terpisah, soalnya agak repot pula sih kalo wajib diaplikasiin pake tangan.

Pertama kali aku coba, cocok banget pada saya, terlebih karena teksturnya yang krim jadi nggak takut masuk-masuk ke mata ketika diaplikasiin kayak varian duo yang powdery banget. Setelah dipake seharian, eye shadow ini tidak mengecewakan masih stay merata di mata padahal saya pakenya nggak pake eye base dulu lho, dan wajahku ini tipe berminyak tapi beliau tetep adem ayem. Eye shadownya nggak numpuk di wilayah lipatan mata kayak eye shadow lain jenis powdery, pokoknya aku senang banget sama eye shadow cream Viva ini.

Bonuuuus yang bikin senang ku berlipat-lipat sama eye shadow ini adalah harganya yg murah banget!! Aku beli pada Borma harganya Rp 9.900 tanpa bonus (Borma nggak ada diskon 10% kayak Dayti ya), tapi segitu aja udah murah. Eh tapiiii... Saat saya tanya pada Dayti ternyata harganya Rp 8.900 belum termasuk diskon 10% dooong... Aaah beteee... Coba kalo beli di Dayti (ampuuuun penyakit cewek, beda seribu dua ribu aja dimasalahin, wkwk)

Repurchase? Yes!!!

Plus :

( ) Teksturnya krim

( ) Tahan usang merata diwajah berminyakku

( ) Ukurannya imut nggak ngabisin loka

( ) Harganya super murah

( ) Udah ada logo halalnya

Minus :

(-) Kemasannya agak rapuh

(-) Nggak terdapat kuasnya

(-) Varian warna naturalnya mungkin wajib lebih diperbanyak karena yang tersedia pada store selalu warna gonjreng seluruh

Friday, May 29, 2020

Pasca Kerusuhan, Jokowi Wajib Secepatnya Menyejukan Papua

Kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat belum lama ini sungguh sangat menyedot perhatian publik dan dunia internasional, sekaligus membuat Pemerintah bekerja ekstra keras untuk secepatnya menyelesaikan konflik yang mengandung unsur rasisme ini. Penyebaran berita-berita hoaks juga menjadi salah satu faktor yang ikut memicu panasnya konflik di Papua dan Papua Barat.

Berikut ini tanggapan pemerhati komunikasi massa Wawan Kuswandi kepada tim redaksi indocomm.blogspot.com (2/9/2019) melalui telepon tentang tindakan apa yang harus dilakukan Presiden Jokowi pasca kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Ini petikan wawancaranya.

Apa yang harus dilakukan Jokowi pasca kerusuhan di Papua dan Papua Barat?

Jokowi harus segera memerintahkan aparat hukum dan keamanan, dalam hal ini Polri dan TNI untuk secepatnya melokalisir wilayah konflik agar tidak menyebar luas ke seluruh wilayah kepulauan Papua. Selain itu, pendekatan dialogis kepada para tokoh agama, kalangan birokrat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan para kepala suku yang ada di Papua juga wajib dilakukan melalui kementerian agama, kementerian kebudayaan dan kementerian pertahanan dan keamanan. Pendekatan ini bukan hanya ditujukan untuk wilayah-wilayah konflik saja, tetapi juga harus dilaksanakan di daerah-daerah damai di pelosok-pelosok pedalaman Papua. Pendekatan dialogis harus lebih diutamakan. Infrastruktur yang rusak akibat kerusuhan harus secepatnya diperbaiki. Jokowi juga harus menahan dan mencegah para menterinya untuk tidak beropini dan berkomentar tentang kerusuhan di Papua, karena mungkin saja komentar para menterinya bisa semakin memperkeruh suasana di Papua dan Papua Barat. Satu hal lagi yang paling penting ialah Jokowi melalui aparat hukumnya tidak hanya menangkap aktor lapangan, tetapi juga mengejar siapa dalang utamanya serta donatur yang mendanai kerusuhan itu.

Apakah Kerusuhan di Papua bersifat spontan?

Saya menduga kerusuhan ini sudah direncanakan sejak lama oleh kelompok-kelompok tertentu yang mungkin saja melibatkan oknum birokrat di Papua, sejumlah ormas, pihak asing, oknum aparat keamanan serta konspirasi antara donatur di dalam negeri dan luar negeri yang memiliki kepentingan terhadap sumber daya alam (SDA) di Papua, mungkin saja salah satunya terkait dengan Freeport. Persoalan keadilan juga menjadi pemantik kerusuhan di Papua. Itu artinya, negara harus bisa membongkar jaringan nasional dan internasional yang ingin membuat Papua rusuh dengan memakai isu keadilan sosial dan kemerdekaan Papua. Ini terbukti dari adanya pengibaran dan ditemukannya bendera Bintang Kejora.

Adanya keterlibatan Warga Negara Asing (WNA) dalam kerusuhan itu, menurut Anda?

Polri harus menyelidiki secara mendalam, apakah WNA yang terlibat itu merupakan eksekutor kerusuhan berdasarkan perintah negara asing? Kalau mereka ikut aksi karena kepentingan individu tentu tidak mungkin, untuk apa mereka ikut kerusuhan itu! Saya menduga ada negara asing yang memang ikut bermain dan menyetting kerusuhan. Jadi, kalau ada pejabat negara yang mengatakan bahwa keterlibatan WNA dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat itu bersifat individu, jelas itu sangat ngawur dan mencoba mengintervensi proses penyelidikan Polri.

Menurut Anda, apa cara terbaik untuk membuat Papua semakin kondusif pasca kerusuhan?

Semua elemen bangsa harus menahan diri untuk berkomentar tentang kerusuhan Papua. Biarkan Polri dan aparat keamanan melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menangkap dalang kerusuhan sekaligus donaturnya. Kalau ini gagal dilakukan, maka saya yakin Papua akan terus bergejolak. Selain itu,Jokowi wajib mewujudkan keadilan sosial kepada seluruh masyarakat Papua serta penegakan hukum terhadap para pengacau yang membuat kerusuhan di Papua. Jokowi harus memberikan sanksi hukum kepada media massa yang terus-menerus membuat berita-berita yang bersifat provokatif soal kerusuhan di Papua, sekaligus menghukum para operator kerusuhan yang bermain melalui akun sosial media.

Apakah Jokowi perlu segera mengunjungi Papua?

Tergantung situasinya. Kalau suasana sudah benar-benar kondusif dan aman, karena kan Kapolri dan Panglima TNI sudah berkantor di sana. Baik Kapolri maupun Panglima TNI harus bergerak cepat menyejukkan kehidupan sosial masyarakat Papua. Artinya mereka harus secepatnya menindak siapapun yang terus-menerus memprovokasi Papua untuk selalu rusuh. Untuk saat ini, sebaiknya Jokowi memberikan imbauan dan dukungan untuk kedamaian di Papua melalui media massa, sosial media dan teleconference dengan tokoh masyarakat Papua, para kepala suku di Papua dan berdialog dengan masyarakat Papua yang terdampak kerusuhan. Jokowi harus secepatnya datang ke Papua, bila Kapolri dan Panglima TNI sudah memberi ?Lampu hijau? Bahwa kondisi kehidupan sosial di Papua sudah terkendali. Wilayah yang harus dikunjungi Jokowi bukan hanya wilayah konflik saja, tetapi juga daerah-daerah damai yang berada di pelosok pedalaman Papua dan Papua Barat, tujuannya agar semua masyarakat Papua dan Papua Barat mengerti dan paham bahwa negara memberikan perhatian penuh bagi kedamaian, keadilan sosial dan kemakmuran rakyat Papua dan Papua Barat.

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identity

www.Facebook.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: Ist

Pelajari [Review] Mascara dan Eye Liner My Darling (Bonus Review Eye Brow Mukka)

Rasanya belajar dandan nggak lengkap tanpa belajar riasan mata jua ya. Nah buat riasan mata, ada satu merek yg mungkin nggak terlalu terkenal tapi bukan abal, & ini bagus banget untuk sekelas riasan mata yg harganya murah.

Mascara & Eye Liner saya beli merek My Darling, ini maskara pertama yang pernah saya coba saat mau wisudaan S1 dulu. Banyak beauty blogger yg review ini indah meskipun murah. Sedangkan Eye Brow saya beli merek Mukka, baru denger sih sebenernya. Hmm.. Sebenernya pengen yang Justmiss tapi nggak terdapat di tokonya.

1.       Mascara My Darling

Maskara My Darling ini gampang banget diaplikasiinnya. Teksturnya ringan & cair, akan tetapi hasilnya jadi tipis banget di mataku, mungkin ini cocok buat para remaja yang baru belajar dandan kali ya. Sementara saya kan bukan remaja lageee (udah, jangan bicara soal umur!). Tapi karena ringan jadinya gampang banget dibersihinnya, sebenernya bakalan hilang cukup menggunakan air & facial wash, akan tetapi saya tambah pake toner pula sih izin bener-bener bersih. Mataku jua nggak sakit waktu dibersihinnya lantaran bersihinnya nggak usah pake energi lebih kayak jikalau aku pake maskara yg waterproof banget. Dan senengnya waktu dibersihin atau kena air maskaranya nggak bikin jadi kayak mata kuntilanak yaa.. (kalo orang bilang mata panda, aku disini bilang mata kuntilanak yaa.. Lantaran serem sendiri sama jenis maskara dan eye liner yg meleber-meleber saat dibersihin). Sayangnya maskara ini aroma kimianya kecium banget. Maskara ini termasuk yang tahan usang lho.

Dari segi bungkus, cukuplah ya. Plastik oke, kokoh, ukurannya juga pas. Botolnya bentuk tabung menggunakan tutup bentuk love bagian atasnya. Lubang botolnya jua pas nggak bikin isinya meleber kemana-mana. Panjang kuasnya jua pas sih menurutku, sayangnya ujung sikatnya lurus nggak dibuat melengkung izin memudahkan ketika diaplikasiin.

Aku beli maskara ini pada Dayti Rp 19.000 belum termasuk bonus 10% hehe..

Repurchase? Kapan-kapan-kapan-kapan yaa... Lagi pengen cari maskara yang bikin bulu mata lebih tebel & panjang biar jadi kembarannya Syahrini yang cetarrr.

Plus :

( ) Murah meriah tapi kualitas cantik

( ) Gampang dibersihin

( ) Ukuran & bentuk kemasannya pas

Minus :

(-) Aroma kimianya kecium banget

(-) Hasilnya tipis banget

(-) Warna kemasannya jadul sih menurutku, mungkin mampu diubah relatif lebih cetar?

2.       Eye Liner My Darling

Untuk eye liner saya pula beli merek My Darling, biar samaan gitu sama maskaranya. Eye liner ini ini teksturnya cair pula sama kayak maskaranya, staying powernya oke banget meski saya pake seharian & meski wajahku udah berubah jadi kilang minyak. Gampang banget diaplikasiin begitu jua saat dibersihin, nggak butuh energi ekstra & nggak bikin mata jadi kayak mata kuntilanak. Walau sayangnya aromanya kimianya kecium banget, sama kayak maskaranya.

Untuk kemasan? Sebelas 2 belas sama maskaranya. Bahkan jika andai saja goresan pena dibotol maskara dan eye liner ini pudar, dijamin bingung mana yg maskara mana yg eye liner kalo nggak dibuka dulu. Kadang buat isinya sendiri, saya mikir kok maskara sama eye liner My Darling ini kayak sama itu-itu aja ya? Soalnya seperti banget sih...

Aku beli Eye Liner ini di Borma lantaran di Dayti waktu itu lagi kosong. Harganya Rp 16.900 tanpa bonus. Sama aja sih kayak harga pada Dayti versi selesainya diskonnya, beda 200 perak aja.

Repurchase? Insyaallah yes... *padahal dalem hati lagi lirik-lirik merek tetangga.

Plus :

( ) Murah meriah tapi kualitas cantik

( ) Gampang dibersihin

( ) Ukuran & bentuk kemasannya pas

Minus :

(-) Aroma kimianya kecium banget

(-) Warna kemasannya jadul sih menurutku, mungkin mampu diubah relatif lebih cetar?

3.       Eye Brow Mukka

Eye Brow? Asal comot aja yang krusial terdapat sikat alisnya. Sumbernya pengen merek Justmiss yang udah lengkap terdapat penserut dan sikatnya sekaligus, tapi ternyata lagi kosong. Akhirnya pilihan jatuh pada Mukka. Jujur aku baru denger merek ini. Aku pilih rona coklat menggunakan perkiraan biar nggak kayak shinchan banget pas dipake. Tapi ternyata aku belum lulus ujian mengukir alis. Mungkin bulan-bulan kedepan bakal ikut ujian remedial ukir alis ya, do?Akan mudah-mudahan saya lulus. Aamiin... Jadi selama ini saya belum pernah pake eye brow ini pas pulang-pulang, baru dipake sikatnya aja hahaha...

Teksturnya empuk, tapi aku jadi khawatir kalo andai saja ini dipake pergi-pergian bakalan bikin cemong-cemong pas keringetan atau kena minyak diwajahku. Soalnya eye brow ini gampang banget dihapusnya siih.. Tapi entahlah.

Harganya Rp 8.000 kagak pake diskon pada Dayti. Kenapa? Mungkin lantaran ini lokal atau belum seterkenal Justmiss atau mungkin pula harga segitu udah versi paling murah banget ya.

Repurchase? Hmm... Ntar kalo saya udah lulus ujian ukir alisnya baru deh beli eye brow lagi... Tapiiii merek lain ya, hehehee...

Plus :

( ) Murah meriah

( ) Udah ada sikatnya

Minus :

(-) Kayaknya nggak terlalu tahan lama

(-)Aku baru denger merek ini

(-) Teksturnya terlalu empuk

ICTV: Penampakan Sosok Misterius di Kaki Gunung Ciremai

Klik link ini:https://www.youtube.com/watch?v=rveF03e6slQ&pbjreload=10

Penampakan sosok misterius di kaki Gunung Ciremai, Jawa Barat, tepatnya di aliran air terjun kecil di Desa Linggarjati dialami langsung oleh Wawan Kuswandi saat liburan. Silakan simak tayangan video ini, selamat menyaksikan... Terima kasih. Kontak ICTV (6221) 812 8934 9614

LIHAT JUGA:

Indocomm.blogspot.co.id

www.facebook.com/INDONESIAComment/

plus.google.com/+INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.photogallery.com

Foto: Ist

Pelajari [Review] Blush On Duo Viva

OMG, baru kali ini beli blush on, bener-bener baru kali ini! Bahkan dulu waktu wisuda S1 saya dandan nggak pake blush on. Kenapa? Nggak beraniii takutnya malah cemong kayak ondel-ondel. Tapi kali ini ngeberaniin diri nyoba beli blush on selesainya di instagram heboh blush on demam, blush on nyebrang, & lain-lain (orangnya tuh korban sosmed banget ya, terlalu poly terpapar sosmed nih).

Oke, sebenernya saya cuman beli blush on Viva ini satu shade aja yang nomor 02. Satunya lagi barteran sama temenku, barter yang tak seimbang sih sebenernyaa, wkwk.. Lantaran awalnya selain beli blush on Viva Duo yang nomor 02 ini, saya beli blush on Fin Touch warna Red-Orange yang bentuk kemasannya seperti eye shadow creamnya Viva. Blush on fin touch yang saya beli ini hasilnya matte & nggak terdapat glitternya sama sekali akan tetapi ada wanginya deuh plus nggak ada brushnya jua. Nah kalo blush on duo yg satunya yang beli itu temenku (nomor 01), ini berglitter, nggak ada wanginya & udah terdapat brushnya. Temenku pengen yg matte ad interim saya kagak punya brush, yaudah kita barteran padahal harganya jauh beda duh, temenku yang tekor sih kalo liat menurut harga, hehe.. Tapi kan kita udah putusan bulat ya temans ;-D

blush on viva duo no 01

Akhirnya aku jadi punya dua blush on duo yg angka 01 sama nomor 02 ini. Blush on duo ini sama-sama berglitter dan powdery, tapi untungnya nggak ada wewangian yang nganggu. Nomor 01 warnanya orange peach & soft pink gitu deh, sedangkan angka 02 homogen rona dusty pink versi terang & gelapnya. Dari segi bungkus udah oke lah ya, walaupun terbuat menurut plastik akan tetapi tetep kokoh & nggak ringkih. Udah terdapat brushnya walaupun ukurannya mini . Beberapa orang nggak nyaman sama brush bawaan eye shadow jadi mereka beli lagi brush set yang lebih gede, kalo aku ? Pake aja brush bawaannya dah, selain praktis kalo dibawa-bawa, kan hemat pula pada kantong, wkwkwk.. *penyakit pelit selalu ada.

Blush on viva duo no 02

Untuk staying powernya tidak mengecewakan tahan lebih kurang 5-6 jam kali ya diwajahku, itupun nggak kena apapun semisal air dan lainnya. Tapi setelahnya saat wajahku mulai berubah jadi kilang minyak, bye! Apalagi kalo dibasuh pas wudhu atau cuci muka, ya end. Harus touch up lagiii...

Harga blush on ini aku lupa. Antara Rp 21.000 atau Rp 23.000 belum termasuk bonus 10% DI Dayti.

Repurchase? Kayaknya enggak deh.. Lantaran ternyata kulit wajahku relatif sensitif sama homogen brush-brush gitu, jadinya penasaran sama blush on creamnya Emina, hehe...

Plus :

( ) Paduan warnanya pas, tinggal cocokin aja sama warna kulit kita atau jenis riasan kita.

( ) Kemasannya kokoh walaupun terbuat dari plastik

( ) Nggak ada wewangian yg mengganggu

( ) Harganya murah

( ) Udah terdapat logo halalnya

Minus :

(-) Ada glitternya

(-) Teksturnya powdery banget

Soto Mie ini Rasanya Dahsyat Bro...!

Klik link ini:https://www.youtube.com/watch?v=HvYYfQ2ua94

Rasa soto mie ini sungguh dahsyat. Yuk simak liputannya, trims men?

LIHAT JUGA:

Indocomm.Blogspot.Co.Identification

www.Fb.Com/INDONESIAComment/

plus.Google.Com/ INDONESIAComment

@INDONESIAComment

@INDONESIACommentofficial

@wawanku86931157

ICTV Youtube Channel

THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE

#INDONESIAComment

Deenwawan.Photogallery.Com

Foto: ist