Saya bersyukur kepadaNya karena di Indonesia saya bisa belajar ilmu agama islam bukan hanya dari buku-buku, sekolah non formal keagamaan atau institusi/sekolah khusus keagamaan (pesantren) yang banyak bertebaran di Indonesia, tetapi juga bisa melalui media massa dan sosial media (dengan catatan saya harus mengkritisi setiap artikel yang ada).
Namun, ditengah-tengah tingginya rasa syukur, saya masih merasa prihatin ketika melihat banyaknya pemimpin umat islam yang dalam syiar agama atau berdakwahnya tidak lagi sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.
Banyak para pendakwah islam, saat berceramah lebih banyak mengutamakan unsur menghujat, mengumbar kebencian, mengecam, mendiskreditkan atau mengklaim dirinyalah yang paling benar dan pantas untuk diikuti.
Sedikitnya ada 3 (tiga) version dakwah islam yang selama ini saya temui yaitu :
1. Dakwah islam provokatif. Dakwah ini dilakukan para pendakwah islam dengan mengumbar kebencian atas adanya perbedaan keyakinan atau prinsip-prinsip dasar keagamaan. Kalimat yang dilontarkan dalam dakwah ini sengaja diciptakan untuk menyulut emosi jamaah. Contohnya ialah ungkapan mengkafir-kafirkan penganut agama lain atau dengan mudahnya mengeluarkan pernyataan bid’ah terhadap sesama penganut agama yang sama. Dakwah provokatif bisa melahirkan permusuhan antarumat beragama. Umumnya, dakwah provokatif banyak dilakukan oleh para pemimpin ormas keagamaan atau oleh pendakwah islam yang memiliki kepentingan tertentu.
2. Dakwah islam statik dogmatik. Dakwah ini dilakukan para pendakwah islam dengan materi yang sangat sederhana, tidak ada inovasi atau analisis dan penafsiran mendalam terhadap ajaran agama islam. Dakwah ini membuat jamaah pasif dan tidak kritis serta tidak mampu melihat agama islam dalam konteks yang lebih luas untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dakwah islam statik dogmatik banyak dilakukan oleh para pendakwah yang tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman luas dalam ilmu agama islam.
3. Dakwah islam Progresif edukatif. Dakwah ini dilakukan para pendakwah islam dengan materi yang informatif, progresif, komprehensif dan edukatif. Dakwah edukatif lebih banyak memberikan pengajaran, pengarahan dan bimbingan mendalam tentang agama islam kepada jamaah. Dakwah ini membuat jamaah menjadi lebih cerdas dan berkualitas dalam beragama. Dakwah edukatif banyak dilakukan oleh para pendakwah islam yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang sangat luas. Sekarang, mana dakwah yang Anda pilih?
Selamat berbuka puasa bro...[ Wawan Kuswandi ]
LIHAT JUGA:
www.Facebook.Com/INDONESIAComment/
plus.Google.Com/ INDONESIAComment
Indocomm.Blogspot.Com
#INDONESIAComment
@INDONESIAComment
@Indonesiacommentofficial
ICTV Televisi Inspirasi Indonesia
THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE
Deenwawan.Photogallery.Com
Foto: ist