Malam takbiran merupakan pertanda bahwa seluruh rangkaian ibadah puasa Ramadhan telah berakhir. Selanjutnya, umat muslim bersiap merayakan hari raya Idul Fitri. Di malam takbiran terdengar kumandang lafadz dzikir kalimat takbir, tasbih, tahlil dan tahmid mengagungkan nama Allah SWT yang dilantunkan secara berulang-ulang.
Allah Ta’ala berfirman, “…dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (QS Al Baqarah:185).
Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dilakukan dengan berbagai macam cara mulai dari takbir keliling, takbir berjamaah di masjid dan mushola sampai dengan takbir di rumah bersama keluarga. Gema takbir juga berkumandang dalam siaran televisi, radio, YouTube dan sejumlah media sosial lainnya dengan model lantunan lafadz dzikir yang bervariasi.
Dalam melantunkan lafadz dzikir (takbir, tasbih, tahlil dan tahmid), terkandung makna mengagungkan kebesaran Allah Azza Wajalla. Bertakbir adalah bentuk rasa syukur umat muslim kepadaNya atas nikmat ibadah Ramadhan.
Allah SWT berfirman, “…hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (bertakbir) atas petunjukNya yang diberikan kepadamu” (QS Al Baqarah:185). Ayat ini menjelaskan bahwa setelah selesai menjalankan ibadah Ramadhan, maka dianjurkan untuk mengagungkan Allah SWT dengan bertakbir.
Rasulullah SAW bersabda, “Setiap kalimat tasbih adalah sedekah, takbir adalah sedekah, tahmid adalah sedekah dan tahlil adalah sedekah” (HR Muslim). Sesungguhnya puncak ibadah Ramadhan adalah mengagungkan Allah Ta’ala dengan lantunan dzikir berulang-ulang agar umat muslim semakin taqwa kepadaNya. Wassalam…
Selamat berbuka puasa bro... [ Wawan Kuswandi ]
LIHAT JUGA:
Indocomm.Blogspot.Co.Id
www.Facebook.Com/INDONESIAComment/
plus.Google.Com/ INDONESIAComment
@wawan_kuswandi
#INDONESIAComment
@wawankuswandi
@indonesiacommentofficial
ICTV Televisi Inspirasi Indonesia
THE WAWAN KUSWANDI INSTITUTE
Deenwawan.Photogallery.Com
Foto: Ist