Showing posts with label College. Show all posts
Showing posts with label College. Show all posts

Sunday, May 24, 2020

Pelajari Menariknya Drama Musikal Sangkuriang ala Bandung Independent School

Indonesia selain kaya akan budaya namun pula mempunyai poly cerita rakyat dari banyak sekali daerah. Misalnya saja Sangkuriang, sebuah cerita masyarakat yang berasal menurut Jawa Barat yg konon menjadi asal muasal terjadinya Gunung Tangkuban Parahu. Siapa yang tak memahami cerita Sangkuriang? Dari zaman SD cita rasanya kita telah sering disuguhkan ceritanya melalui kitab -buku. Dulu saya berpikir, rasanya akan lebih menarik bila menyaksikan ceritanya melalui sebuah drama. Ternyata minggu kemudian saya bisa menyaksikannya.

Minggu lalu tepatnya hari Sabtu 12 Mei 2018, aku beserta sahabat-teman blogger menghadiri sebuah program drama musikal Sangkuriang yang dipersembahkan oleh Bandung Independent School (BIS) yg bekerja sama menggunakan The Lodge Foundation. Acara ini diadakan dalam rangka 45th BIS Anniversary Celebration yang berlokasi di kawasan Bandung Independent School sendiri, yaitu di Jalan Surya Sumantri No.61 Kota Bandung. Ternyata selain drama musikal, akan terdapat jua fashion shownya. Jujur aku baru tahu kalo pada Bandung ada sebuah sekolah internasional (yaah ketauan deh dulunya sporadis kemana-mana).

Pulang dari kantor aku langsung menuju ke BIS dengan berbekal google maps dan ojek online. Sempet nyasar sampe harus putar pulang, tapi akhirnya ketemu juga sekolahnya. Tepat saat aku tiba pada depan gerbang sekolah hujan pun turun. Dengan sedikit berlari saya mencari auditorium tempat acara tersebut akan berlangsung yg ternyata berada di lantai dua. Ternyata telah ada dua sahabat-sahabat blogger yg sudah datang disana. Kami pun disambut oleh para staf Bandung Independent School menggunakan sangat ramah. Setelah melakukan registrasi kami berkecimpung ke mushola terlebih dahulu, kira-kira terdapat 10 menitan lagi sebelum program dimulai. Sejenak aku memperhatikan lingkungan sekolah ini, ternyata sangat rapi dan higienis. Rasanya nyaman sekali berada disini. Tepat pukul 15.30 WIB kami pribadi menuju auditorium lantaran menurut jadwal acara memang akan dimulai pukul 15.30 WIB. Nggak disangka ternyata pada pada auditorium telah poly sekali penonton yang hadir, MC juga sudah berdiri di depan menyambut para penonton. Waaaw kereeeen... BIS on time banget!! Kami pribadi mencari loka duduk terdekat, beruntung kami menerima loka duduk di barisan ketiga berdasarkan depan sehingga bisa menyaksikan drama lebih dekat. Sebelum drama sahih-sahih dimulai, MC mengajak semua penonton mengikuti kuis terlebih dahulu dengan bahasa inggrisnya yg sangat fasih. Ya gimana nggak fasih, MC nya orang luar negeri asli lho!!

Mr. MC

Acara dimulai menggunakan bunyi merdu tiga bunda cantik yang menyanyikan sebuah lagu. Kok jadi inget Tiga Diva Indonesia ya? Hehehe.. Selain terhanyut pada bunyi merdu ketiga bunda cantik ini, aku dibentuk terpukau jua menggunakan pakaian yg digunakannya. Kain-kain khas Indonesia menggunakan desain kekinian tapi permanen nggak melupakan ciri khasnya masing-masing.

Tiga bunda manis bersuara merdu

Kemudian dilanjutkan menggunakan fashion show terlebih dahulu yg menampilkan beragam kain-kain Indonesia yang dirancang dengan sangat anggun. Lantaran saya senang fashion, jadinya malah tergiur sendiri sama desain-desainnya. Rasanya pengen banget melihat lebih dekat gimana detail desain & bahan kain yang digunakan.

Fashion show yang diperagakan oleh para staf dan orang tua anak didik BIS

Kemudian tibalah ke inti acara yaitu drama musikal Sangkuriang. Drama dimulai menggunakan sebuah narasi mengenai sejarah nun jauh sebelum Sangkuriang dilahirkan. Yakni ketika seorang raja yg sakti dan istrinya dikaruniai seorang putri yang lalu diberi nama Dayang Sumbi. Dayang Sumbi tumbuh menjadi seseorang putri yg sangat anggun sehingga poly sekali yang ingin memperistrinya. Untuk menghindari pertikaian, Dayang Sumbi tetapkan menjauh menurut istana & hidup sendiri di sebuah hutan. Suatu hari ketika Dayang Sumbi sedang menenun, benang tenunnya jatuh sehingga Dayang Sumbi menjanjikan sesuatu pada siapapun yang menolongnya mengambilkan benang tenun tadi. Apakah janjinya tadi? Jika si penolong seorang wanita maka akan dijadikan saudara, namun apabila laki-laki akan dijadikan suami. Tak disangka ternyata yg menolongnya adalah seekor anjing. Dayang Sumbi tidak bisa berbuat apapun lantaran beliau telah terlanjur berjanji. Belakangan Dayang Sumbi mengetahui ternyata seekor anjing bernama Si Tumang tadi ialah seorang yang kuasa bagus yg tengah dikutuk ke bumi menggunakan berwujud seekor anjing. Singkat cerita Dayang Sumbi & Si Tumang mempunyai seseorang anak laki-laki bernama Sangkuriang. Namun sampai ia dewasa Sangkuriang tak pernah memahami apabila Si Tumang adalah ayahnya. Hingga suatu ketika saat tengah berburu pada hutan, Sangkuriang membunuh Si Tumang lantaran kekesalannya. Dayang Sumbi yang akhirnya tahu bahwa Sangkuriang telah membunuh Si Tumang memukul dahi Sangkuriang hingga berbekas. Sangkuriang yg tidak memahami kemarahan oleh ibu menetapkan buat pergi dari ibunya. Sementara Dayang Sumbi berjanji tak akan pernah lagi memakan daging yg menyebabkannya tetap cantik dan awet belia.

Cerita berlanjut ketika Sangkuriang telah dewasa. Hingga akhirnya dia bertemu dengan seseorang perempuan anggun yang tidak lain merupakan ibunya, Dayang Sumbi. Tetapi sayangnya Sangkuriang tidak mengenali bahwa perempuan tadi ialah ibunya. Begitupun dengan Dayang Sumbi yg tidak mengenali Sangkuriang sampai akhirnya Dayang Sumbi melihat bekas luka pada dahi Sangkuriang. Sangkuriang yg tidak mempercayai bahwa Dayang Sumbi adalah ibunya bersikeras ingin permanen menikahinya apapun yg terjadi. Dayang Sumbi terpaksa mengajukan sebuah kondisi yang amat sulit supaya Sangkuriang gagal menikahinya. Yaitu membuat danau dan sebuah bahtera hanya dalam saat semalam sebelum mentari terbit. Tak disangka Sangkuriang menyanggupinya. Dengan donasi para jin hampir saja Sangkuriang dapat menyelesaikan kondisi yang diajukan Dayang Sumbi, tetapi berkat do?A Dayang Sumbi & bantuan para peri akhirnya Sangkuriang telah gagal karena pada ufuk timur terlihat seakan mentari telah terbit. Sangkuriang yg marah akhirnya menendang perahu yang telah dibuatnya yang kini kita kenal menggunakan Gunung Tangkuban Parahu.

Itulah cerita tentang Sangkuriang. Dari segi cerita tetap sama seperti cerita Sangkuriang aslinya. Tapi ada yang berbeda dan membuatnya menjadi menarik dalam drama musikal Sangkuriang yang dipersembahkan BIS ini. BIS telah menyuguhkan serangkaian acara fashion show dan drama musikal ini dengan sangat apik. Dimulai dari fashion show, para peraga busana ternyata tak lain ialah staf dan orang tua siswa BIS sendiri. Kemudian dalam drama musikal Sangkuriang sendiri pun, para staf, guru, hingga siswa BIS turut serta dalam acara ini. Tak disangka pemeran Dayang Sumbi ternyata ialah Narda Virelia, Runner Up I Miss Indonesia 2018 yang tak lain ialah alumni BIS juga. Narda Virelia menguasai empat bahasa dan terampil menari tarian tradisional Indonesia. Wah.. pantas saja Narda terlihat begitu luwes ketika memerankan tokoh Dayang Sumbi. Sementara pemeran Sangkuriang ternyata ialah kepala sekolah BIS yakni Mr. Chris Toomer. Ada juga hal menarik lainnya, para jin yang membantu Sangkuriang saat membuat bahtera, diawal kehadirannya sempat membuat para penonton kaget. Gimana nggak, dengan kostumnya yang menyeramkan mereka menghampiri para penonton terlebih dahulu. Mungkin kalo penontonnya semua berusia anak-anak pasti bakal lebih seru karena pada jerit-jerit, tapi karena sebagian besar penontonnya berusia dewasa jadinya bukan takut tapi malah minta selfie.  Tapi tetap saja bikin kaget karena jumlah mereka yang terhitung banyak. Oh ya, tak lupa siswa-siswa BIS yang mahir memainkan alat-alat musik tradisional yang mengiringi selama drama berlangsung. Walaupun mereka bersekolah di sekolah internasional, tapi mereka tetap mahir memainkan alat-alat musik tradisional ya.

Anak didik-anak didik BIS yang memainkan alat musik tradisional

Acara ini sangat berkesan, dimulai ketika awal acara saja telah membuatku terkesan lantaran BIS sangat sempurna saat. Selama acara berlangsung pun cita rasanya tidak terdapat kekurangan sedikitpun hingga acara ini berjalan sangat lancar sampai akhir program. Rasanya jadi pengen berkunjung ke BIS lagi buat mengenal lebih dekat tentang BIS. Acara ini disponsori oleh Bank Mandiri, Bank UOB, Kartika Sari, Bank BTN, K-Lite 102.1 FM, Purbasari, Crowne Plaza, & Intercontinental.

Sekilas Tentang Bandung Independent School

Seandainya aku nggak ikutan menghadiri drama musikal ini beserta sahabat-sahabat blogger, mungkin saya nggak akan tahu kalo di Bandung terdapat sebuah sekolah Internasional bernama Bandung Independent School. Padahal sekolah ini telah berusia 45 tahun!! Ah ini mah fix saya nya aja yang kuper, hihihi.. Akhirnya sebelum berangkat menyaksikan drama musikal ini, aku browsing dulu tentang Bandung Independent School. BIS merupakan sebuah lembaga non profit yang didirikan pada tahun 1972, awalnya bernama Bandung International School. Bahasa yg dipakai telah pasti bahasa inggris. Program yg disediakan BIS mulai menurut jenjang usia dini hingga SMA, yang lebih menarik ternyata jenjang SMA pada BIS ini relatif dua tahun saja tetapi setelah lulus dapat setara dengan jenjang Diploma 1. Para staf, pengajar dan siswanya sendiri berasal dari aneka macam negara. Dalam satu kelas hanya terdiri dari aporisma 20 siswa, niscaya aktivitas belajar mengajarnya sangat kondusif ya. Sebagian besar lulusan BIS diterima pada banyak sekali universitas bergengsi pada aneka macam penjuru global, contohnya saja Narda Virelia oleh pemeran Dayang Sumbi yg merupakan lulusan University of Nottingham.

Sekilas Tentang The Lodge Foundation

Mendengar The Lodge Foundation aku langsung teringat The Lodge Maribaya, sebuah tempat wisata pada Lembang. Sebelum berangkat menyaksikan drama musikal ini, aku sempat browsing dulu nyari gosip mengenai The Lodge Foundation. The Lodge Foundation adalah forum nirlaba yang berkecimpung pada bidang lingkungan, sosial, budaya, & pendidikan. Didirikan pada tanggal 22 April 2016, The Lodge Foundation sudah melakukan aneka macam aktifitas konkrit yg melibatkan aneka macam komunitas antara lain memperingati Hari Bumi Internasional, mengadakan gerakan bersih sampah pada daerah hutan Tahura & Desa Maribaya, dan menggelar bazar sampah barter sembako pada upaya merevitalisasi aktifitas empat bank sampah binaan The Lodge Foundation dan The Lodge Maribaya. The Lodge Foundation telah membentuk komunitas sendra tari ?Nuwala? Dalam rangka mengembangkan & mengaktualisasi budaya lokal. The Lodge Foundation juga sudah memberi beasiswa kepada sepuluh anak di Cibodas pada rangka mendukung generasi belia buat mencapai taraf pendidikan yg lebih baik. Dan masih poly lagi sederet upaya lainnya yg dilakukan oleh The Lodge Foundation pada mendukung rakyat & lingkungan buat terus menjadi lebih baik lagi.

Thursday, May 21, 2020

Pelajari Beauty Class with Zoya Cosmetics

Edisi mati gaya nggak tau wajib ngerjain apalagi. Akhirnya bukain folder laptop dan nemu foto-foto pas momen Beauty Class bareng Zoya Cosmetics sebulan yg kemudian. Timbullah wangsit kenapa nggak saya share pada blog aja kan ya??

Kamis, 26 April 2018 saya ikutan Beauty Class beserta Zoya Cosmetics dalam rangkaian acaranya Paris Van Java Beauty You 2018. Acaranya sendiri dimulai lebih kurang pukul 16.00 WIB di PVJ Bandung. Tepat pukul 16.00 WIB beauty group dimulai sehabis sebelumnya registrasi ulang terlebih dahulu. Seluruh alat-alat make up telah disediakan oleh Tim Zoya Cosmetics. Masing-masing peserta menggunakan Zoya Cosmetics Make Up Kit yang isinya lengkap mulai berdasarkan bedak, eye shadow, blush on, dan lipstik. Disediakan jua BB Cream, maskara, eye liner, & eye brow. Oh ya, nggak lupa brush & spons yang kondisinya masih baru. Tema beuaty group kali ini adalah summer, otomatis warna-rona make up yang akan digunakan adalah rona-rona cerah ceria.

Seperti yang kita tahu sebelum menggunakan make up syarat kulit kita wajib bersih. Jadi tahap pertama dalam beauty class ini merupakan membersihkan paras terlebih dahulu. Setelah bersih dilanjutkan dengan menggunakan BB Cream dari Zoya, terdapat 2 shade BB Cream yaitu transparant & sand. Aku pake yg sand dong, kenapa? Ya atuh izin nyesuain sama warna kulit ahahaha. Aku aplikasiin BB Cream memakai spons yg sudah disediakan. Kesan pertamaku memakai BB Cream menurut Zoya tidak mengecewakan ringan & mudah diblend ternyata. Warnanya pun sinkron menggunakan warna kulit orang Indonesia.

Dilanjut menggunakan memakai bedak, terdapat 3 shade yang tersedia. Lagi-lagi pakai shade sesuai menggunakan warna kulit ya. Kali ini pengaplikasian bedak memakai brush. Kesan pertama saya menggunakan bedak dari Zoya ternyata ringan pula dan bersyukur banget nggak ada reaksi apapun yg terjadi dikulitku, hehe. Maklumlah ada beberapa merk yg bedaknya nggak cocok dikulitku, jadi gatal-gatal gitu. Tapi buat bedak Zoya ini kondusif-kondusif aja dikulitku.

Teruuus masuklah ke babak yang paling menegangkan (apasih). Bikin alis dong termin selanjutnya. Aku belum pernah sama sekali bikin alis sendiri, dibikininpun belum pernah jua sih wkwkwk. Jadi ini bener-bener pengalaman pertamaku bikin alis. Sebelumnya diajarin dulu cara bikin alis izin simetris antara alis kanan & kiri. Caranya yaa niscaya semua orang udah tau ya yang bikin titik yg posisinya sejajar dengan cuping hidung , kemudian bagian tengah yang caranya sejajarkan berdasarkan cuping hidung ke ujung bola mata, lalu bagian ujung sejajarkan berdasarkan cuping hidung ke ujung mata. Kemudian gambarlah alis masing-masing, aku bikin senatural mungkin soalnya serem pula kalo liat paras sendiri berhias alis Shinchan wkwk. Oh ya, aku baru tahu kalo contohnya alis kita nggak simetris, mampu diperbaiki menggunakan menggunakan BB Cream, jadi jangan dihapus pake tissue atau bahkan pake micellar water, ntar make up sebelumnya ikutan kehapus jua. Kesan pertama memakai eye brow menurut Zoya? Mudah diaplikasiin dan mudah dihapus pula, warna coklatnya jua pas banget.

Lanjut ke termin selanjutnya yaitu eye shadow, disini semua peserta memakai warna eye shadow yg sama yaitu pink! Waw!! Berglitter juga.. Waduuh.. Kesan pertama menggunakan eye shadow menurut Zoya, gampang diaplikasiin, warnanya pribadi keluar, akan tetapi sejujurnya aku lebih senang eye shadow yg berbentuk cream sih, lantaran tipe kulitku berminyak, jadinya kalo pake eye shadow yang powder senang menggumpal di bagian lipatan mata gitu deh, sedangkan kalo bentuknya cream nggak menggumpal sama sekali. Sedangkan buat bawah mata memakai eye shadow berwarna putih.

Tahap selanjutnya menggunakan eye liner, terdapat 2 pilihan eye liner yaitu liquid eye liner & pencil eye liner. Untuk pemula disarankan memakai pencil eye liner, sedangkan untuk yg telah terbiasa memakai liquid eye liner ya berarti tinggal pake yang liquid aja. Sebenernya selama ini saya pake yg liquid sih, akan tetapi di beauty group kali ini aku pengen nyobain aja yang pencil eye liner kayak gimana. Kesan pertamanya? Ternyata gampang diaplikasiin dan nggak risi belepotan. Eye liner Zoya ini gampang dibersihkan pula.

Kalo abis pake eye liner pasti deh termin selanjutnya menggunakan maskara. Maskara menurut Zoya ini bentuknya liquid kayak maskara berdasarkan brand lain. Tapi bentuk sikatnya nyaman banget, bikin bulu mata terlihat lebih panjang dan nggak gampang menggumpal. Jadi pengen punya satu deh.

Selanjutnya blush on. Warna blush on yg tersedia ada pink belia dan peach. Sayangnya buat blush onnya warnanya kurang keluar, saya aplikasiin berkali-kali warnanya kurang keluar pula. Yasudah kumenyerah sajah, hehe.. Tapi blush on Zoya ini permanen ringan diwajah kok. Abis itu bikin shading menggunakan memakai eye shadow berwarna gelap, ini juga pertama kali aku bikin shading. Gatau lah hasilnya gimana, menurutku aku masih harus banyak menimba ilmu pengaplikasian shading. Terus kalo pake lipstik biasa ajalah yaa.. Aku pake lisptik Zoya sekitar yang rona peach, senang banget sama warnanya. Tapi menurutku lipstriknya relatif lengket. Tapi nggak papalah.. Oh ya terdapat termin penggunaan bedak berwarna terperinci buat area bawah mata & bedak berwarna gelap buat area rahang dan entah apalagi aku lupa. Tapi yg pasti bikin output make upnya jadi cantik.

Ada games jua

Suka banget sama beauty class berdasarkan Zoya ini. Sepengamatanku tiap kali Zoya mengadakan beauty class, Zoya selalu menghadirkan make up artist handal jadi output make up yang diajarkan ke para peserta pun sesuai menggunakan tema yg diperlukan. Good job Zoya!! Oh ya, setiap peserta yg mengikuti beauty group ini mendapatkan goodie bag berisi Zoya Lip Paint (saya bisa yg shade Magic Purple) dan Zoya Body Sorbet (aku bisa yang Blossom). Next bakalan saya review betapa aku sukanya sama produk-produk Zoya ini. Thank you.

Monday, May 18, 2020

Pelajari Museum Biofarma, Hadirkan Sejarah Perjalanan Biofarma

Setelah sekian lama berangkat-kerja-pulang-berangkat-kerja-pulang rasanya pengen refreshing, datang ke acara apa gitu ya yang berfaedah. Kemudian dapet kabar ada acara Open House Museum Biofarma yang bertajuk “Membangun Imunitas Berkelanjutan” dan aku semangat banget pengen ikutan acaranya. Ditambah setelah tau bakalan ada edukasi tentang vaksin flu juga, bikin tambah penasaran.

Akhirnya Rabu, 18 Juli 2018 aku berangkat menuju PT. Biofarma (Persero) yang berlokasi di Jalan Pasteur No.28 Bandung. Berdasarkan agenda acaranya dimulai pukul 08.00 WIB dan alhamdulillah sebelum jam 08.00 aku telah tiba di lokasi. Sesampainya digerbang PT. Biofarma aku bingung acaranya diselenggarakan digedung yang mana, soalnya Biofarma luas banget & gedungnya juga banyak banget. Untungnya poly bapak satpam yang sangat ramah yg menampakan lokasi gedung loka diselenggarakannya program. Tiba diruangan acara yang ternyata ada pada lantai 3 sudah terdapat dua sahabat dan juga beberapa peserta lainnya, waaah rajin-rajin sekali ya teteh-tetehku ini. Sambil menunggu acara dimulai, peserta disuguhi video sejarah Biofarma & edukasi vaksin yang dikemas dengan sangat menarik.

Acara dibuka oleh Ibu MC yang sangat ramah. Kemudian sambutan Direktur SDM & Umum yakni Bapak Disril Revolin Putra. Tak lupa penayangan video Safety Prosedure dan Company Profile PT. Biofarma. Sampailah pada sesi Talkshow mengenai Sejarah Imunisasi di Indonesia dan Menjejak Sejarah Museum Medis seperti Museum Stovia, Museum Adhyatma, Museum Kedokteran FK Unair, dan Museum IMERI FKUI. Pada open house kali ini aku baru tau kalo Biofarma memiliki 15 jenis vaksin dengan proses pendistribusian yang sangat memenuhi standar demi terjaganya kualitas produk. Tak lengkap rasanya bila talkshow tak disertai dengan sesi tanya jawab dan diskusi, maka pada acara kali inipun peserta dipersilahkan untuk bertanya atau berdiskusi mengenai materi talkshow maupun Museum Biofarma itu sendiri. Setelah sesi tanya jawab dan diskusi selesai, peserta dipersilahkan untuk menikmati coffee break terlebih dahulu. Acara selesai sampai disitu? Enggak dong. Masih ada edukasi tentang Vaksin Flubio dan seputar penyakit Influenza. Setelah itu barulah peserta diarahkan menuju Museum Biofarma dengan membagi kedalam tiga kelompok. Aku masuk pada kelompok pertama jadinya bisa menjelajahi museum lebih dulu dari yang lain plus lebih lama, hehe.

Museum Biofarma sendiri masih berada di kawasan PT. Biofarma, letaknya berdekatan dengan Mesjid An-Nur Biofarma. Museum Biofarma didirikan untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai sejarah Biofarma dari pertama berdiri hingga saat ini, misalnya bagaimana sejarah terbentuknya Biofarma, siapa saja tokoh-tokoh yang terlibat, bahkan perkembangan dari segi keilmuannya.

Di Museum Biofarma ditampilkan pula pakaian dan perlengkapan laboratorium yang memenuhi standar, berbagai jenis vaksin yang diproduksi oleh Biofarma, alat-alat yang digunakan di laboratorium, dan yang menarik ada beberapa spesies ular yang berbeda yang sudah diawetkan. Ada juga transformasi logo Biofarma dari masa ke masa, beberapa penghargaan yang diraih oleh Biofarma dan karya-karya CSR oleh Biofarma. Semuanya ditampilkan dalam konsep modern sehingga para pengunjung lebih nyaman saat berada di dalam museum. Plus menurutku konsep Museum Biofarma ini instagramable banget.

Selain menerapkan konsep yang modern, Museum Biofarma juga menerapkan konsep Interactive Museum misalnya saja ada foto-foto berbentuk pop up card mengenai perkembangan saat sebelum dan sesudah ditemukan vaksin. Jadi, para pengunjung harus membuka kartu tersebut satu persatu. Nggak hanya itu, ada juga 3D proses pembuatan vaksin, video mapping, dan “jendela masa lalu Biofarma”. Secara keseluruhan konsep yang diterapkan di Museum Biofarma ini menarik banget.

pop up card

Gimana? Penasaran banget kan sama Museum Biofarma ini? Tapi untuk saat ini Museum Biofarma belum terbuka untuk masyarakat umum secara pribadi, kalo dari instansi misalnya untuk kegiatan kunjungan mahasiswa sudah bisa. Tapi tenang aja, kedepannya Museum Biofarma akan dapat terbuka untuk umum secara pribadi kok. Dengan harapan Museum Biofarma dapat dinikmati oleh pengunjung dari berbagai usia, jadi kita tunggu aja ya. Waktu kunjungan museum setiap hari Rabu dan Kamis pukul 09.00 – 11.30 WIB. Gimana caranya kalo mau ke Museum Biofarma? Mudah kok, cukup reservasi di http://www.biofarma.co.id/tour-de-museum/

Sekilas Tentang Vaksin Flubio Biofarma

Selain open house museum, pada acara kali ini ada pula edukasi mengenai vaksin flubio dan penyakit influenza yang sayang banget kalo nggak aku ceritain juga.

Selama ini kalo kena influenza biasanya dianggap sepele, masih banyak yang beranggapan dalam waktu 2-3 hari sampai seminggu kemudian juga sembuh tanpa penanganan apapun. Padahal walau hanya influenza, tapi sebenernya bisa menghambat berbagai aktifitas kita sehari-hari. Influenza merupakan penyakit pada sistem pernafasan yang disebabkan oleh virus influenza. Influenza perlu diwaspadai juga karena influenza merupakan penyakit yang mudah menular (misalnya melalui droplet yang dikeluarkan penderita seperti bersin, melalui udara, kontak fisik dengan penderita seperti jabat tangan), dapat menurunkan produktivitas kerja dan belajar, biaya pengobatan yang tinggi, virus influenza sangat mudah dan cepat bermutasi, dan dapat menyebabkan komplikasi dan kematian. Haduh serem juga ya..

Siapa saja yang rentan terhadap influenza? yaitu diantaranya ibu hamil, anak-anak, orang tua diatas usia 65 tahun, orang dengan penyakit kronis (misalnya asma, diabetes, penyakit jantung, penyakit paru-paru obstruktif kronis, sistem imun lemah), pekerja kesehatan, dan wisatawan internasional termasuk haji dan umroh. Nah maka dari itu, diperlukan vaksinasi untuk mencegah penyakit influenza. Mengapa diperlukan vaksinasi di indonesia? Ada beberapa alasan, diantaranya :

  1. Cuaca dan iklim yang memungkinkan tingginya resiko terkena influenza sepanjang tahun
  2. Tingginya angka kependudukan di indonesia meningkatkan resiko penyebaran infuenza melalui interaksi sehari-hari
  3. Mayoritas penduduk indonesia adalah muslim yang sering pergi umroh dan haji
  4. Biaya vaksinasi lebih murah dibandingkan biaya pengobatan selama satu tahun
  5. Vaksinasi influenza dapat menurunkan insiden dan beban penyakit influenza

Sebenarnya vaksin flu sangat dianjurkan bagi orang-orang yang memiliki aktifitas yang padat, misalnya wartawan atau profesi lain yang memang kesibukannya juga nggak kalah padat. Tapi untuk kita yang punya aktifitas nggak sepadat mereka juga nggak apa-apa kok kalo mau divaksin. Kan lebih baik mencegah daripada mengobati. Biofarma memiliki produk vaksin flu bernama vaksin Flubio. Vaksin Flubio dianjurkan dilakukan setahun sekali dan dapat diberikan pada usia mulai 6 bulan. Vaksin flu ini juga dapat digunakan untuk orang yang akan berangkat haji atau umroh selain vaksin meningitis. Harga Vaksin Flubio di Biofarma ini sekitar Rp 200.000 aja, cukup murah jika harus dibandingkan dengan saat kita terkena flu kemudian hanya berobat ke dokter yang biayanya sekarang justru lebih mahal. Belum lagi kalo harus bed rest, ada banyak kerugian yang kita alami, misalnya untuk para pelajar bisa ketinggalan pelajaran, sedangkan untuk para pekerja bahkan bisa sampai potong gaji sementara pekerjaan semakin menumpuk setelah sembuh nanti.

kartu vaksin flu

Setelah berkunjung ke museum, kemudian tau lebih banyak mengenai vaksin flubio dan bahaya penyakit influenza, rasanya nggak lengkap dong kalo udah jauh-jauh datang ke Biofarma tapi nggak ikutan divaksin juga. Alhasil aku dan teman-teman beramai-ramai divaksin flubio. Ini pertama kalinya aku divaksin flubio. Gimana rasanya divaksin? Sakit? Jangan takut, nggak sakit kok!! Masih lebih sakit dikhianati daripada divaksin. #eh

Sunday, May 17, 2020

Pelajari Penyiapan Sumber Daya Manusia di Indonesia dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri dimulai ketika akhir abad ke-18 yg dalam waktu itu Revolusi Industri ke-1 ditandai dengan pengenalan fasilitas produksi mekanis memakai tenaga air & uap, lalu awal abad ke-20 berkembang Revolusi Industri ke-dua mengenai sosialisasi produksi masal dari pembagian kerja, bergerak athun baru 1970 Revolusi Industri ke-3 ditandai menggunakan penggunaan elektro dan TI buat otomatisasi produksi, sampai saat ini Revolusi Industri ke-4 yg ditandai dengan sistem Cyber Physical. Lalu, bagaimana menggunakan sumber daya manusia di Indonesia sendiri menghadapi Revolusi Industri 4.0 ini?

Senin, 20 Agustus 2018 kemarin telah berlangsung sebuah Diskusi Publik bertema “Penyiapan Sumber Daya Manusia Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0” yang bertempat di The Parlor, Bandung. Diskusi Publik ini diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STT Bandung) yang bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI).

Acara yang dimoderatori sang Bapak Dharmasena Widjanegara ini menghadirkan para narasumber luar biasa misalnya Bapak Drs. Mujiyono, M.M yg adalah Kepala Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian; Ibu Ratna Utarianingrum yg adalah perwakilan Dirjen IKM; Bapak Prof. Dr. Ir. Suhono Harso Supangkat M.Eng yg merupakan Pengajar Besar Institut Teknologi Bandung; Ibu N. Nurlaela Arief, MBA. MIPR yg adalah Kepala Corporate Communications Bio Farma; dan Bapak Ronny P. Sasmita yang merupakan Direktur Eksekutif & Pengamat Ekonomi EconAct. Acara diawali dengan pembukaan sang Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Bandung yaitu Bapak Muchammad Naseer, S.T., M.Kom.

Di era serba digital ini sumber daya manusia menjadi faktor utama untuk mendukung Revolusi Industri 4.0. Sumber daya manusia dituntut memiliki kompetensi dalam pemanfaatan teknologi digital, empat kompetensi yang harus dimiliki yaitu Coding / Programming, Data Analysis & Statistic, Artificial Intelligence, dan Flexibility. Kebutuhan dunia industri yang semakin komplek membutuhkan keterampilan sumber daya manusia yang spesifik dan terukur dimana setiap vokasi industri akan menjawab masalah pengangguran.

Berdasarkan pemaparan Bapak Drs. Mujiyono, M.M, jumlah mahasiswa yang mengikuti pendidikan vokasi di Indonesia memiliki angka yang sangat jauh lebih rendah dibandingkan negara lainnya, yakni hanya 5,2% saja. Sementara Cina 59%, India 36%, Swiss 67%, Jerman 48%, Austria 76%, Belgia 55%, dan Belanda 68%. Pendidikan vokasi misalnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perlu adanya perombakan besar mengingat guru SMK masih mayoritas guru normatif, seharusnya guru SMK memiliki skill yang dapat meng-upgrade skill siswa-siswanya. Pengembangan pendidikan vokasi ke depan diarahkan dari pedidikan vokasi konvensionalmenuju pendidikan vokasi link and match dengan industri, kemudian menuju pendidikan vokasi sistem ganda atau dual system, dengan pilot project dimulai tahun 2018.

Sementara menurut Ibu Ratna Utarianingrum, di bidang Industri Kreatif, Revolusi Industri 4.0 membawa berkah tersendiri yakni membawa peluang baru, Kemenperin RI menyiapkan langkah-langkah yang cukup baik terutama bagi kaum muda untuk turut serta dalam IKM dan E-Smart IKM. E-Smart IKM merupakan sistem database IKM yang tersaji dalam profil industri, baik sentra dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada. E-Smart IKM memiliki konsep SIINAS.

Empat sektor industri kreatif yang menjadi pembinaan Kementerian Perindustrian meliputi industri fashion, industri kerajinan, industri animasi dan video, serta permainan interaktif. Menuju penerapan industri 4.0 pada sektor IKM melakukan upaya peningkatan keterampilan SDM industri, peningkatan produktivitas dan daya saing dengan teknologi digital, inovasi teknologi melalui pengembangan start up, serta mendorong industri menggunakan teknologi digital untuk efisiensi biaya produksi.

Lima sektor fokus Revolusi Industri 4.0 diantaranya industri makanan dan minuman, industri tekstil dan busana, industri otomotif, industri kimia, serta industri elektronik. Revolusi Industri 4.0 ini tidak mutlak menghapus sumber daya manusia, industri masih membutuhkan sumber daya manusia pada lini tertentu dalam sistem manajemen. Revolusi Industri 4.0 sudah di depan mata, maka tidak bisa kita hindari tapi perlu kita sikapi dan perlu kita adaptasikan untuk menghadapi era revolusi ini.

Pelajari Menghadapi Revolusi Industri 4.0, STT Bandung Hadirkan Selisik 2018

Setelah Bulan Agustus lalu menggelar sebuah acara Diskusi Publik bertema “Penyiapan Sumber Daya Manusia Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0”, Sabtu 1 September 2018 kemarin STT Bandung kembali menggelar sebuah acara. Namun berbeda dari sebelumnya, kali ini STT Bandung menggelar sebuah Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika atau disebut Selisik 2018. Seminar Nasional yang bertema “Menyiapkan Sumber Daya Manusia Untuk Menghadapi Industri 4.0” ini diadakan di Harris Hotel and Conventions Festival Citylink Bandung. Acara diselenggarakan kurang lebih mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Dengan menghadirkan dua Keynote Speaker yang sudah sangat berpengalaman dibidangnya yakni Bapak Ir. Priyantono Rudito, M.Bus., Ph.D selaku Direktur Eksekutif Co-Branding Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata, dan Bapak Prof. Dr. M. Suyanto, M.M selaku Rektor Universitas Amikom Yogyakarta.

Selisik 2018 adalah media bagi para praktisi & akademisi buat saling berbagi pandangan baru & pengalaman baru tentang disiplin ilmu dibidang informatika & telekomunikasi. Selisik merupakan rencana tahunan yang kali ini diselenggarakan sang STT Bandung. Selisik 2018 ini telah dipersiapkan kurang lebih 5 bulan termasuk registrasi ratusan paper yang akhirnya terpilih dua belas paper yang akan dipresentasikan & diterbitkan.

Sebelum pukul 08.00 WIB para peserta yg berasal berdasarkan berbagai kota telah mengantri pada meja registrasi. Acara dibuka dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya sang seluruh peserta yang hadir, lalu persembahan kesenian Tari Rampak Kendang dan Angklung dari Unit Kegiatan Mahasiswa. Adapun Laporan Ketua Panitia Selisik 2018 sang Ibu Harya Gusdevi, S.Kom., M.Kom. Dan dilanjutkan sambutan Ketua STT Bandung yakni Bapak Muchammad Naseer, S.Kom., MT., Sambutan Ketua APTIKOM JABAR sang Bapak Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp., M.Si., M.Kom., Sambutan Kepala LLDIKTI Wilayah IV Bapak Prof. Uman Suherman Alaihi Salam, M.Pd., & pembukaan Selisik 2018 oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IV Bapak Prof. Uman Suherman Alaihi Salam, M.Pd.

Tari Rampak Kendang

UKM STT Bandung memainkan Angklung

Acara dilanjutkan menggunakan Penandatanganan MoU IndoCEISS & NERIS dengan Perguruan Tinggi yg tergabung di IndoCEISS & NERIS misalnya STIKOM Bali, STMIK AMIKOM Purwokerto, AMIKOM Cipta Darma Surakarta, STMIK Atma Luhur Pangkal Pinang, STIKOM Banyuwangi, STMIK Bumigora Mataram-NTB, STMIK PalComTech, Politeknik PalComTech, dan MIKROSKIL menjadi wujud kerjasama. Kemudian anugerah cinderamata untuk Ketua APTIKOM JABAR, Kepala LLDIKTI Wilayah IV, para Keynote Speaker, dan anggota NERIS. Tak berhenti hingga disitu, ada jua pengumuman pemenang kompetisi Selisik 2018 diantaranya lomba pelaksanaan, lomba animasi, & lomba games. Sebelum memasuki sesi coffee break, Bapak Prof. Dr. Ing. Iping Supriana Suwardi memberikan siraman rohani kemudian do?A oleh Bapak Drs. Muslim Arief, M.Pd.I.

Penandatanganan MoU

Memasuki acara inti, Bapak Ir. Priyantono Rudito, M.Bus. Menjadi Keynote Speaker pertama mengisi materi dengan tema ?Menyiapkan Sumber Daya Manusia Untuk Menghadapi industri 4.0 Dengan Mengembangkan Digital Mastery? Dengan mengusung 3C (Context, Concept, Content) sebagai landasannya. Saat ini kita sahih-sahih hayati pada era digital, yang mana lebih cepat terjadinya berdasarkan yang diperkirakan. Kompetensi diperlukan oleh para pelaku usaha kedepannya. Kompetensi yang diperlukan adalah kemampuan buat memahami context bisnis yang terjadi pada ekosistem industri dimana saat ini tengah terjadi pertempuran contoh bisnis menggunakan menggunakan cara berpikir linear versus eksponensial. Beliau memaparkan buat menghadapi Industri 4.0, aspek primer yang wajib segera disiapkan adalah asal daya manusia. Secara spesifik, penyiapan asal daya manusia dilakukan dengan membuatkan Digital Mastery (Digital Leadership & Digital Capability). Pendekatan membentuk Digital Mastery memakai pendekatan trilogi antara lain experiental learning, coaching, & unlocking from within. Implementasi trilogi tersebut memerlukan kolaborasi antar generasi, & buat mengakselerasi dan mencapai hasil yang maksimal , perlu dibentuk Spirit Quadrant ke-9. Terakhir, dia menutup materi dengan sebuah pesan;

?Hidup terlalu berharga buat dilewati tanpa karya akbar bagi sesama?
Bapak Ir. Priyantono Rudito, M.Bus

Keynote Speaker kedua yakni Bapak Prof. Dr. M. Suyanto, M.M mengisi materi dengan tema ?Human Capital Development In Industrial 4.0?. Pada era ini, perguruan tinggi wajib bisa menghasilkan inovasi yang sanggup menaikkan daya saing dan kesejahteraan warga & bangsa. Beliau lebih banyak memaparkan karya & prestasi yg mendapatkan penghargaan di tingkat internasional. Bapak Prof. Dr. M. Suyanto, M.M tidak lupa menampilkan trailer film animasi hasil karyanya yakni Battle of Surabaya. Pemaparan-pemaparan dia sangat menginspirasi para audiens yang hadir. Bapak Prof. Dr. M. Suyanto, M.M menekankan pada menghadapi revolusi industri 4.0 ini asal daya insan terbagi sebagai empat bagian yg tak bisa dipisahkan, yakni profesional, entrepreneur, scientist, & artist. Juga tentang pentingnya penemuan dan jejaring buat mempertinggi produktivitas.

Acara dilanjutkan menggunakan ishoma & diakhiri dengan paralel session dari para pemakalah terpilih. Sukses terus STT Bandung, semoga kedepannya akan terus menghadirkan program-acara yang sangat berguna misalnya program ini.

Blogger JA berfoto bersama Bapak Muchammad Naseer, S.Kom., M.T dan Bapak Prof. Dr. M. Suyanto, M.M
#MakingIndonesia4.0

#Selisik2018

#STTBandung

Friday, May 15, 2020

Pelajari WISUDA XIII STT BANDUNG : Gerbang Para Wisudawan Menuju Masa Depan

Bagi seorang mahasiswa yang telah menempuh masa studi dan menjalani serangkaian ujian hingga tugas akhir, wisuda akan selalu menjadi momen yang dinanti. Wisuda akan selalu menjadi momen puncak penuh suka cita. Itulah yang ku saksikan pada Wisuda XIII STT Bandung kemarin, Sabtu 08 Desember 2018 di Harris Hotel & Conventions Festival Citylink Bandung. Raut bangga dan bahagia para orang tua wisudawan atas keberhasilan putra-putri mereka dalam menyelesaikan studinya, pun dengan tawa canda bahagia para wisudawan itu sendiri, masih lekat dalam ingatan bahwa untuk menyelesaikan studi hingga akhir bukanlah perkara yang mudah untuk dilalui. Akupun turut berbahagia atas Wisuda XIII STT Bandung kemarin, terlebih setelah mengetahui bahwa ternyata ada banyak mahasiswa STT Bandung yang menorehkan prestasi baik di dalam maupun di luar kampus.

Acara dimulai dengan dibukanya Sidang Senat Terbuka Wisuda XIII STT Bandung oleh Ketua STT Bandung, Bapak Muchammad Naseer, S.Kom, M.T, kemudian menyanyikan Lagu Indonesia Raya yang diikuti oleh seluruh wisudawan dan para hadirin. Acara dilanjutkan dengan laporan Ketua STT Bandung, Bapak Muchammad Naseer, S.Kom, M.T, beliau menyampaikan bahwa pada wisuda kali ini ada sekitar 183 wisudawan yang terdiri dari 106 wisudawan sarjana Teknik Industri dan 77 wisudawan sarjana Teknik Informatika. Sampai saat ini, STT Bandung telah berhasil meluluskan 1355 wisudawan, tak lupa beliau juga menyampaikan ada banyak prestasi yang diraih oleh para mahasiswa yang saat itu juga menjadi wisudawan. Sementara dari jajaran para staf pengajarnya, saat ini STT Bandung telah memiliki 120 orang staf pengajar, 96% sudah menempuh pendidikan Strata-2 dan 70% akan menempuh pendidikan Doktor. Bapak Muchammad Naseer, S.Kom, M.T juga menyampaikan bahwa pada tahun 2022 nanti STT Bandung akan Go University agar STT Bandung terus berkembang.

laporan dan sambutan dari Ketua STT Bandung, Bapak Muchammad Naseer, S.Kom, M.T

sambutan dari Ketua LPPI, Bapak Dadang Hermawan

pembacaan SK Ketua STT Bandung

Waktu terus bergulir dan serangkaian acara pun telah terlaksana satu persatu, hingga sampai pada acara puncak yakni pelantikan wisudawan. Satu persatu para wisudawan naik ke atas panggung bersamaan dengan ditampilkannya foto dan nama wisudawan pada layar infokus. Tak hanya sampai disitu, setelah prosesi pelantikan wisudawan selesai, acara dilanjutkan dengan pengumuman siapa saja yang berhak mendapat penghargaan sebagai wisudawan terbaik, hal tersebut merupakan wujud apresiasi pihak STT Bandung terhadap para mahasiswanya. Srikanti Astuti, S.T merupakan wisudawan terbaik dari Teknik Industri, dan Iin Indriwati, S.Kom merupakan wisudawan terbaik dari Teknik Informatika. Ada pula penghargaan skripsi terbaik yang diberikan kepada empat wisudawan, yang ini menurutku lain dari yang lain, sejauh ini sepertinya masih jarang ada pihak kampus yang memberikan penghargaan skripsi terbaik terhadap mahasiswanya, tapi STT Bandung sudah melakukannya. Keren!!!

pelantikan wisudawan

pelantikan wisudawan

pemberian penghargaan pada wisudawan berprestasi

Pada rangkaian acara wisuda kali ini, STT Bandung telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak agar dapat terus berkembang. Hal ini dibuktikan dengan adanya penandatangan MoU dengan berbagai pihak seperti Universitas Islam Majapahit, PT Pos Indonesia, Bank Sampah Bersinar, Universitas Nasional PASIM, PT SLU, CMYK, Hungghi Taiwan. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan orasi ilmiah dari Dr. Cyrille Schwob, APAC, Head of Research and Technology Development at Airbus, yang berkantor di Singapura.

penandatanganan MoU

orasi ilmiah dari Dr. Cyrille Schwob, APAC, Head of Research and Technology Development at Airbus

Rasanya acara wisuda tak lengkap jika tak ada perwakilan mahasiswa yang menyampaikan kesannya selama menempuh pendidikan di kampus tersebut. Maka pada wisuda kali ini, wisudawan bernama Tina Sri Handayani, S.Kom seorang disabilitas yang berhasil meraih banyak prestasi. Tina merupakan wisudawan sarjana Teknik Informatika yang telah berhasil meraih Medali Emas Lari 200 meter, Medali Perak Lompat Jauh, Medali Perunggu Lari 100 meter di Paralimpik Daerah. Hal ini membuktikan bahwa STT Bandung merupakan kampus yang ramah disabilitas dan turut mengembangkan potensi yang dimiliki para mahasiswanya. Setelah itu, penyampaian janji wisudawan oleh Ketua BEM yang diikuti oleh seluruh wisudawan.

perwakilan penyampaian kesan wisudawan

penyampaian janji wisudawan

Sebelum acara ditutup, para wisudawan diminta berdiri dan membalikkan badan menghadap kepada orang tua dan wali seraya diingatkan akan perjuangan orang tua selama ini. Bahwa mereka bisa berdiri sebagai seorang wisudawan kala itu adalah berkat perjuangan dan kerja keras para orang tua. Momen ini menjadi momen yang menyentuh buatku dan para hadirin yang hadir, karena sejujurnya akupun merasa ikut diingatkan akan perjuangan orang tuaku selama ini. Setelah itu, Sidang Senat Terbuka Wisuda XIII STT Bandung resmi ditutup.

Selamat untuk para wisudawan STT Bandung, semoga kalian bisa turut berkontribusi untuk masyarakat dan lingkungan dengan ilmu yang kalian miliki. Jangan berhenti sampai disini dan jangan cepat berpuas diri, raihlah impian kalian dengan terus berusaha dan tetap berdo’a. Momen wisuda ini merupakan bagian dari gerbang awal kalian menuju masa depan. Teruslah belajar baik secara formal maupun informal. Sukses terus untuk STT Bandung yang telah menghasilkan wisudawan berprestasi.

foto bareng teman-teman blogger